Anda di halaman 1dari 7

ADJEKTIVA

Educational Languages and Literature Studies

VOLUME 5 Number 1 (April 2022) Page 25-31

Fonologi Bahasa Bajau di Desa Tanjung Perepat


Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Berau
Dandi Septian, Asnan Hefni, Nina Queena Hadi Putri
Universitas Mulawarman
Universitas Mulawarman
Universitas Mulawarman
Email: dandiseptian755@gmail.com

Adjektiva: Educational Languages and Literature Studies is licensed under a Creative


Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)

ABSTRACT
The purpose of this study is to describe vocal phonemes, consonant phonemes, and
diphttlefish found in Bajau language in Tanjung Perepat village. So that with this research can be
one of the comparison materials to deepen the knowledge of regional language research, especially
bajau language. This research was carried out in Tanjung Perepat village, Biduk-Biduk District,
Berau Regency by using the listening method and capable methods in collecting research data and
realized through SLC (Simak Libat Cakap) and CS (Cakap Semuka) techniques combined with
record techniques and record techniques. Based on the presentation of data and data analysis
obtained from the results of research on the Bajau language in Tanjung Perepat village, six vowel
phonemes were found, namely: /a/, /e/, /ǝ/, /i/, /o/, and /u/. Sixteen consonant phonemes, namely:
/b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /ŋ/, /p/, /r/, /s/, /t/, and /w/. And diftong as many as three,
namely: /ai/, /au/, and /iu/ which are classified as ascending diftong

Keywords: phonology; Bajau language; vocal phonemes; consonant phonemes; diftong

PENDAHULUAN kemanusiaan dan perilaku manusia (Samsuri,


1994:4).
Linguistik adalah suatu bidang ilmu yang
Manusia adalah makhluk individu
menggunakan bahasa sebagai objeknya (Chaer,
sekaligus juga merupakan makhluk sosial. Dalam
2014:30). Linguistik merupakan ilmu bahasa yang
hal berkomunikasi, manusia memerlukan alat
terdiri dari beberapa cabang atau bidang ilmu,
komunikasi yaitu bahasa. Bahasa merupakan ciri
yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
paling utama dan mendasar yang membedakan
Keempat bidang ilmu tersebut merupakan ruang
manusia dengan makhluk-makhluk lain di muka
lingkup dari kajian bidang ilmu linguistik. Djoko
bumi ini. Peranan bahasa sebagai media
Kentjono (dalam Chaer, 2014:32), bahasa
komunikasi sangat penting, karena bahasa
merupakan sistem simbol bunyi yang bersifat
digunakan dalam berbagai bidang kehidupan
mana suka yang digunakan oleh anggota
manusia. Dalam mempermudah proses komunikasi,
kelompok sosial untuk bekerja sama,
kita sebagai bagian dari warga negara Indonesia
berkomunikasi, serta mengidentifikasi diri mereka
mempunyai bahasa persatuan yang disebut bahasa
sendiri. Sedangkan menurut Samsuri, bahasa
Indonesia.
merupakan suatu simbol yang jelas dari sikap yang
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-
baik dan buruk, simbol yang jelas dari keluarga
macam suku atau kelompok etnis yang tersebar di
dan negara, serta simbol yang jelas mengenai rasa
Dandi S., Asnan H., Nina Q.H.P. – Fonologi Bahasa Bajau Di Desa Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau

setiap penjuru tanah air. Pada setiap kelompok adalah penduduk asli suku Bajau. Kekentalan
suku atau etnis tentunya mempunyai bahasa bahasa ibu di desa Tanjung Perepat ini yang
masing-masing yang digunakan untuk membuat peneliti bangga karena masyarakat
berkomunikasi dengan sesama kelompoknya setempat (orang asli suku Bajau) masih
dalam satu suku. Keragaman suku tersebutlah menggunakan bahasa ibu walaupun mereka di
yang menyebabkan bangsa Indonesia mempunyai daerah tersebut sudah berkembang dengan hidup
bahasa daerah yang beragam yang tersebar dari berdampingan bersama suku-suku lain di desa
sabang sampai merauke. Keragaman bahasa Tanjung Perepat.
daerah yang ada di Indonesia dapat kita lihat dan Kehidupan suku Bajau yang ada di desa
amati dari ragam dialek yang dimiliki oleh setiap Tanjung Perepat sudah tergolong berbeda dengan
bahasa daerah tersebut. suku Bajau pada umumnya yang identik hanya
Memang bahasa daerah di Indonesia tinggal di atas perairan saja. Masyarakat suku Bajau
sangat beragam yang tersebar di berbagai daerah. yang ada di desa Tanjung Perepat relatif telah
Namun di antara banyaknya bahasa daerah di mengenal pendidikan dan bahkan ada sebagian
Indonesia masih relatif banyak bahasa daerah masyarakatnya yang telah menempuh pendidikan
yang belum tersentuh oleh manusia, karena belum walaupun hanya sebatas tingkat sekolah dasar saja.
terdeskripsikan atau dengan kata lain belum Selain itu, mata pencaharian masyarakat suku Bajau
adanya penelitian terhadap bahasa daerah tersebut yang ada di desa Tanjung Perepat tidak hanya di
(Pateda, 2015:3). Bahasa daerah sangat laut saja, hal ini ditandai dengan kebiasaan
memerlukan pembinaan dan pengembangan masyarakatnya yang mulai belajar tentang cara
seperti halnya dengan bahasa nasional. Penelitian berkebun, seperti halnya menanam buah-buahan,
terhadap bahasa daerah adalah salah satu alternatif sayur-sayuran, tanaman obat tradisional, dan
kegiatan untuk memelihara dan mengembangkan tumbuhan lainnya yang mereka anggap dapat
bahasa daerah. Selain itu juga, penelitian bahasa tumbuh dengan cepat di daerah mereka.
daerah mempunyai manfaat untuk perkembangan Di tambah lagi bahwa masyarakat asli suku
bahasa Indonesia, hal ini karena bahasa daerah Bajau masih memegang kuat bahasa daerahnya,
memiliki peran penting dalam memperkaya walaupun mereka sudah sering merantau pada
kebudayaan dan identitas nasional. Adapun kurun waktu yang lama. Hal tersebut disebabkan
bahasa daerah yang akan penulis lakukan karena masyarakat asli suku Bajau masih
penelitian yaitu bahasa Bajau di desa Tanjung mempertahankan adat-istiadat yang mereka miliki.
Perepat Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Di samping itu juga, bahasa Indonesia tetap
Berau. digunakan pada situasi formal, seperti sekolah,
Bahasa Bajau merupakan salah satu rapat desa, serta acara-acara formal lainnya yang
bahasa daerah yang terdapat di negara Indonesia dilakukan oleh masyarakat suku Bajau di desa
dan juga sebagai identitas dari masyarakat suku Tanjung Perepat.
Bajau khususnya di desa Tanjung Perepat. Bahasa Berdasarkan uraian latar belakang yang
Bajau yang dalam kedudukannya sebagai bahasa telah dikemukakan di atas, pada penelitian ini
daerah juga sejajar dengan bahasa daerah lainnya peneliti hanya membatasi rumusan masalahnya
di Indonesia. Bahasa Bajau mempunyai fungsi dan pada tataran fonologi yang difokuskan pada unsur
peranan yang cukup besar di masyarakat fonem vokal, fonem konsonan, serta diftong yang
pendukungnya atau masyarakat asli suku Bajau. terdapat pada bahasa Bajau di desa Tanjung Perepat
Selain sebagai alat komunikasi dalam kehidupan Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Berau.
masyarakat asli suku Bajau, bahasa Bajau juga
seringkali digunakan dalam ritual adat istiadat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
masyarakat suku Bajau. Bahasa tersebut perlu Fonem Vokal Bahasa Banjau
dijaga dan dipelihara agar bahasa itu tetap dapat
Fonem vokal yang ditemukan dalam
bertahan di tengah pesatnya perkembangan
bahasa Bajau yang ada di desa Tanjung Perepat
zaman, salah satu upaya pemertahanan bahasa
sebanyak 6 fonem vokal, yaitu fonem vokal /a/, /e/,
daerah khususnya bahasa Bajau di desa Tanjung
/ǝ/, /i/, /o/, dan /u/. Adapun pembagian kelas-kelas
Perepat adalah dengan dilakukannya penelitian
vokal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
terhadap bahasa tersebut.
Peneliti sengaja mengambil data di Desa Tabel 1
Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk Pembagian Kelas-Kelas Vokal
Kabupaten Berau, karena mayoritas penduduknya
Copyright © 2022 by Author(s)
26
Dandi S., Asnan H., Nina Q.H.P. – Fonologi Bahasa Bajau Di Desa Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau

Depan Tengah Belakang vokal ini dapat ditemukan pada posisi awal,
Atas i - u tengah, dan akhir.
Tengah e ǝ o 2. Vokal /e/
Bawah - a - /e/ [ettom] ‘hitam’ [mea] ‘ikut’ [kole] ‘dapat’
Sumber data: Hasil Penelitian Vokal ini dihasilkan dengan cara
menempatkan daun lidah pada posisi tengah
Tabel diatas merupakan pembagian kelas antara langit-langit atas dan bawah, serta daun
bunyi vokal bahasa Bajau di desa Tanjung Perepat lidah sedikit mengarah ke depan di dalam
yang didasarkan atas posisi lidah dan bentuk mulut mulut, pada vokal ini udara yang keluar dari
saat memproduksi bunyi vokal pada suatu kata. dalam paru-paru tidak ada diberikan hambatan.
Supaya lebih memperjelas tabel tentang Dalam bahasa Bajau vokal ini dapat ditemukan
pembagian kelas bunyi vokal dari bahasa Bajau pada posisi awal, tengah, dan akhir.
yang penulis kemukakan di atas, maka dapat 3. Vokal /ǝ/
disimak penjelasan berikut ini. /ǝ/ [ǝlau] ‘hari’ [niŋkǝlla] ‘panggilan untuk
1. Vokal /i/ sebagai vokal atas depan dan laki-laki remaja’. Vokal ini dihasilkan dengan
termasuk vokal tak bundar. Contohnya cara posisi lidah berada di tengah antara langit-
dalam bahasa Bajau terdapat pada kata langit atas dan bawah mulut, serta lidah sedikit
[isa] ‘tidak’. ditarik kebelakang di dalam mulut. Pada vokal
2. Vokal /e/ sebagai vokal tengah depan dan ini, udara yang keluar dari paru-paru
termasuk vokal tak bundar. Contohnya sedikittertahan sebelum udara dihembuskan
dalam bahasa Bajau terdapat pada kata secara penuh. Dalam bahasa Bajau vokal ini
[edo] ‘anjing’ dapat ditemukan pada posisi awal dan tengah.
3. Vokal /ǝ/ sebagai vokal tengah dan 4. Vokal /i/
termasuk vokal tak bundar. Contohnya /i/ [iyya] ‘malu’ [baina] ‘sudah’ [atai] ‘hati’
dalam bahasa Bajau terdapat pada kata Vokal ini dihasilkan dengan cara
[hǝnda] ‘istri’. menempatkan tengah lidah terlebih dahulu
4. Vokal /a/ sebagai vokal bawah tengah dan pada langit-langit lunak di dalam mulut dan
termasuk vokal tak bundar. Contohnya udara yang keluar dari dalam paru-paru tidak
dalam bahasa Bajau terdapat pada kata ada mengalami hambatan. Dalam bahasa
[pai] ‘padi’. Bajau vokal ini dapat ditemukan pada posisi
5. Vokal /u/ sebagai vokal atas belakang dan awal, tengah, dan akhir.
termasuk vokal bundar. Contohnya dalam 5. Vokal /o/
bahasa Bajau terdapat pada kata [baliu] /o/ [on] ‘nama’ [moa] ‘membawa’ [tepo]
‘angin’. ‘tikar’. Vokal ini dihasilkan dengan cara
6. Vokal /o/ sebagai vokal tengah belakang menempatkan daun lidah pada posisi tengah
dan termasuk vokal bundar. Contohnya antara langit-langit atas dan bawah di dalam
dalam bahasa Bajau terdapat pada kata mulut, serta tidak ada hambatan terhadap udara
[padeo] ‘kebawah’. yang keluar dari dalam paru-paru. Selain itu,
saat pengucapan vokal ini mulut berbentuk
Selanjutnya penulis ingin memaparkan membundar. Dalam bahasa Bajau vokal ini
tentang mekanisme terjadinya pengucapan suatu dapat ditemukan pada posisi awal, tengah, dan
fonem vokal dengan cara mempelajari kinerja alat akhir.
ucap dalam memproses bunyi-bunyi vokal dan
juga memberikan contoh kata dari bahasa Bajau 6. Vokal /u/
yang menunjukkan persebaran bunyi-bunyi vokal /u/ [ulan] ‘hujan’ [buun] ‘rambut’ [labu]
pada suatu kata. Adapun pembahasannya adalah ‘jatuh’. Vokal ini dihasilkan dengan cara
sebagai berikut. menempatkan daun lidah pada posisi tengah
1. Vokal /a/ dan sedikit mengarah mendekati langit-langit
/a/ [aho] ‘iya’ [kaam] ‘kalian’ [soa] ‘ular’ atas di dalam mulut, dalam pengucapan vokal
Vokal ini dihasilkan dengan cara ini udara yang keluar dari dalam paru-paru
menempatkan daun lidah mengarah ke posisi tidak ada mengalami hambatan. Selain itu
bawah di dalam mulut dan tidak ada juga, dalam pengucapan vokal ini mulut
pemberian hambatan pada udara yang keluar berbentuk bundar sama halnya dengan proses
dari dalam paru-paru. Dalam bahasa Bajau pengucapan vokal /o/. Dalam bahasa Bajau
Copyright © 2022 by Author(s)
27
Dandi S., Asnan H., Nina Q.H.P. – Fonologi Bahasa Bajau Di Desa Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau

vokal ini dapat ditemukan pada posisi awal, keras. Konsonan ini dapat ditemukan dalam
tengah, dan akhir. bahasa Bajau pada posisi awal dan tengah.
3. Konsonan /d/
Berdasarkan pembahasan yang penulis /d/ [diata] ’atas’ [dundaŋan] ‘ayunan’.
berikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan Konsonan ini disebut konsonan hambat apiko-
bahwa fonem vokal dari bahasa Bajau yang ada di dental dan bersuara yang dihasilkan dengan
desa Tanjung Perepat sebagian besar dapat cara menempatkan ujung lidah pada bagian
menduduki posisi awal, tengah, dan akhir pada gusi dari gigi atas, lalu udara diletupkan keluar
suatu kata dan ada juga yang hanya menduduki secara tiba-tiba sehingga ujung lidah terlepas
sebagian posisi saja pada suatu kata. Adapun dari gusi pada bagian gigi atas. Konsonan ini
fonem vokal bahasa Bajau yang dapat menduduki dapat ditemukan dalam bahasa Bajau pada
semua posisi pada suatu kata adalah fonem /a/, /e/, posisi awal dan tengah.
/i/, /o/, dan /u/. Sedangkan fonem yang hanya 4. Konsonan /g/
menduduki sebagian posisi pada suatu kata adalah /g/ [gayaŋ] ‘parang’ [kagoŋ] ‘kepiting’.
fonem /ǝ/, karena fonem tersebut hanya Konsonan ini disebut konsonan hambat dorso-
menduduki posisi awal dan tengah. Selain itu juga, velar dan bersuara yang dihasilkan dengan cara
dalam pengucapan fonem vokal bahasa Bajau menempatkan pangkal lidah pada langit-langit
secara keseluruhan tidak ada mengalami lunak di dalam mulut, lalu udara diletupkan
hambatan. Hal tersebut terjadi karena arus udara dari dalam dengan tiba-tiba sehingga pangkal
yang keluar dari dalam paru-paru langsung keluar lidah terlepas dari langit-langit lunak itu.
menuju saluran rongga mulut tanpa adanya Konsonan ini dapat ditemukan dalam bahasa
penutupan laringal. Bajau pada posisi awal dan tengah.
5. Konsonan /h/
Fonem Konsonan Bahasa Banjau /h/ [hea] ‘besar’ [buhat] ‘berat’ [bǝrǝsih]
Fonem konsonan yang ditemukan dalam ‘bersih’. Konsonan ini disebut konsonan geser
bahasa Bajau yang ada di desa Tanjung Perepat laringal dan bersuara yang dihasilkan dengan
sebanyak 16 fonem konsonan, yaitu fonem cara menempatkan daun lidah pada posisi
konsonan /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, tengah di dalam mulut, sehingga udara yang
/ŋ/, /p/, /r/, /s/, /t/, dan /w/. keluar dari paru-paru sedikit mendapat
Berdasarkan deretan fonem konsonan hambatan. Konsonan ini dapat ditemukan
bahasa Bajau yang ditemukan, kemudian penulis dalam bahasa Bajau pada posisi awal, tengah,
akan memaparkan tentang cara terjadinya dan akhir.
pengucapan suatu fonem konsonan dengan cara 6. Konsonan /j/
mempelajari kinerja alat ucap dalam memproses /j/ [joro] ‘dapur’ [jaja] ‘kue’. Konsonan ini
bunyi-bunyi konsonan dan memberikan contoh disebut juga konsonan hambat medio-palatal
kata dari bahasa Bajau yang menujukkan dan bersuara yang dihasilkan dengan cara
persebaran bunyi-bunyi konsonan pada suatu kata. menempatkan daun lidah terlebih dahulu pada
Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut. langit-langit keras di dalam mulut, kemudian
1. Konsonan /b/ udara dihembuskan keluar sehingga daun lidah
/b/ [bohe] ‘air’ [babau] ‘tikus’. Konsonan ini terlepas dari langit-langit keras itu. Konsonan
disebut konsonan hambat bilabial dan ini dapat ditemukan dalam bahasa Bajau pada
bersuara yang dihasilkan dengan cara bibir posisi awal dan tengah.
atas dan bawah terkatup terlebih dahulu, 7. Konsonan /k/
sehingga udara dari paru-paru terhambat /k/ [katol] ‘gatal’ [bakat] ‘luka’ [goyak]
sementara sebelum katupan dibuka. ‘ombak’. Konsonan ini disebut konsonan
Konsonan ini dapat ditemukan dalam bahasa hambat dorso-velar dan tak bersuara yang
Bajau pada posisi awal dan tengah. dihasilkan dengan cara menempatkan pangkal
2. Konsonan /c/ lidah pada langit-langit lunak di dalam mulut
/c/ [colo] ‘korek’ [cǝco?] ‘cicak’. Konsonan lalu udara diletupkan keluar, sehingga pangkal
ini disebut konsonan hambat medio-palatal lidah terlepas dari langit-langit lunak.
dan tak bersuara yang dihasilkan dengan cara Konsonan ini dapat ditemukan dalam bahasa
daun lidah ditempatkan pada langit-langit Bajau pada posisi awal, tengah, dan akhir.
keras, lalu udara dihembuskan keluar 8. Konsonan /l/
sehingga daun lidah terlepas dari langit-langit /l/ [lanta] ‘jauh’ [bulut] ‘gunung [kohol]
Copyright © 2022 by Author(s)
28
Dandi S., Asnan H., Nina Q.H.P. – Fonologi Bahasa Bajau Di Desa Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau

‘batuk’. Konsonan ini disebut konsonan ujung lidah mengarah ke depan mendekati
lateral alveolar dan bersuara yang dihasilkan bagian gusi, lalu udara yang sebelumnya
dengan cara menempatkan ujung lidah pada dihambat kemudian dihembuskan keluar dari
bagian gigi atas, dimana udara sedikit dalam rongga mulut menuju ujung lidah.
dihambat lalu dibiarkan keluar dari sisi kiri Konsonan ini dapat ditemukan dalam bahasa
dan kanan lidah. Konsonan ini dapat Bajau pada posisi awal, tengah, dan akhir.
ditemukan dalam bahasa Bajau pada posisi 14.Konsonan /s/
awal, tengah, dan akhir. /s/ [sen] ‘uang’ [isa] ‘tidak’ [katis] ‘habis’.
9. Konsonan /m/ Konsonan ini disebut juga konsonan geser
/m/ [mitu] ‘nanti’ [lǝmo?] ‘gemuk’ [deom] apiko-dental dan bersuara yang dihasilkan
‘dalam’. Konsonan ini disebut juga konsonan dengan cara menghambat arus udara terlebih
nasal bilabial dan bersuara yang dihasilkan dahulu dan menempatkan ujung lidah pada
dengan cara merapatkan antara bibir atas dan bagian gusi dari gigi atas, lalu udara
bawah terlebih dahulu sehingga udara dari dihembuskan menuju keluar melalui ujung
dalam sedikit dihambat sebelum lidah. Konsonan ini dapat ditemukan dalam
dihembuskan keluar melalui rongga hidung. bahasa Bajau pada posisi awal, tengah, dan
Konsonan ini dapat ditemukan dalam bahasa akhir.
Bajau pada posisi awal, tengah, dan akhir. 15.Konsonan /t/
10.Konsonan /n/ /t/ [taha] ‘panjang’ [tittowa] ‘ketawa’ [tuut]
/n/ [nia] ‘ada’ [panau] ‘panu’ [dahuan] ‘lutut’. Konsonan ini disebut konsonan hambat
‘depan’. Konsonan ini juga disebut dengan apiko-dental dan tak bersuara yang dihasilkan
konsonan nasal apiko-alveolar dan bersuara dengan cara ujung lidah ditempatkan pada gigi
yang dihasilkan dengan cara menempatkan dan gusi. Konsonan ini dapat ditemukan dalam
ujung lidah pada bagian gigi atas dimana arus bahasa Bajau pada posisi awal, tengah, dan
udara dihambat terlebih dahulu sebelum akhir.
dihembuskan keluar melalui rongga hidung. 16.Konsonan /w/
Konsonan ini dapat ditemukan dalam bahasa /w/ [walu] ‘delapan’ [boa lawaŋ] ‘pintu’.
Bajau pada posisi awal, tengah, dan akhir. Konsonan ini disebut juga hampiran
11.Konsonan /ŋ/ semivokal, bilabial dan bersuara yang
/ŋ/ [ŋinum] ‘minum’ [niŋko] ‘duduk’ [kutiŋ] dihasilkan dengan cara bibir atas dan bawah
‘kucing’. Konsonan ini disebut konsonan mulut membentuk bundar terlebih dahulu, lalu
nasal dorso-velar dan bersuara yang udara yang sebelumnya dihambat
dihasilkan dengan cara menghambat arus dihembuskan keluar dari dalam paru-paru
udara dari paru-paru secara rapat melalui menuju rongga mulut. Konsonan ini dapat
rongga mulut, lalu udara dari dalam ditemukan dalam bahasa Bajau pada posisi
dihembuskan keluar. Konsonan ini dapat awal dan tengah.
ditemukan dalam bahasa Bajau pada posisi
awal, tengah, dan akhir. Setelah dilakukan pembahasan mengenai
12.Konsonan /p/ mekanisme organ bicara manusia dalam
/p/ [pai] ‘padi’ [kapal] ‘tebal’ [kohap] memproduksi bunyi konsonan dan posisi
‘sore’. Konsonan ini disebut konsonan persebaran bunyi konsonan pada suatu kata seperti
hambat bilabial dan tak bersuara yang yang penulis berikan di atas, maka dapat ditarik
dihasilkan dengan cara terlebih dahulu kesimpulan bahwa fonem konsonan dari bahasa
mengatupkan bibir atas dan bawah, lalu udara Bajau yang ada di desa Tanjung Perepat sebagian
dari dalam dihembuskan secara tiba-tiba besar dapat menduduki posisi awal dan tengah pada
sehingga ketupan dari kedua belah bibir suatu kata dan ada juga beberapa fonem konsonan
tersebut lepas dan terbuka. Konsonan ini yang menduduki semua posisi baik awal, tengah,
dapat ditemukan dalam bahasa Bajau pada dan akhir pada suatu kata
posisi awal, tengah, dan akhir. Adapun fonem konsonan bahasa Bajau yang
13.Konsonan /r/ menduduki posisi awal dan tengah pada suatu kata
/r/ [rompaŋ] ‘ompong’ [jariji] ‘jari’ [gabbar] adalah fonem /b/, /c/, /d/, /g/, /j/, dan /w/. Sedangkan
‘selimut’. Konsonan ini disebut juga fonem konsonan yang dapat menduduki semua
konsonan getar apiko-dental dan bersuara posisi pada suatu kata adalah fonem /h/, /k/, /l/, /m/,
yang dihasilkan dengan cara menggetarkan /n/, /ŋ/, /p/, /r/, /s/, dan /t/. Sementara itu, dalam hal
Copyright © 2022 by Author(s)
29
Dandi S., Asnan H., Nina Q.H.P. – Fonologi Bahasa Bajau Di Desa Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau

pengucapan fonem konsonan bahasa Bajau secara 12.Hampiran semivokal, bilabial dan bersuara
keseluruhan mengalami hambatan. Hal tersebut /w/.
dapat terjadi karena arus udara yang keluar dari
dalam peru-paru tidak langsung keluar begitu saja, Diftong Bahasa Banjau
melainkan ada penutupan laringal terlebih dahulu Diftong yang ditemukan dalam bahasa
sehingga arus udara terhambat sejenak sebelum Bajau yang ada di desa Tanjung Perepat sebanyak 3
dihembuskan keluar dari dalam mulut. diftong, yaitu diftong /ai/, /au/, dan /iu/. Supaya
Jika dilihat dari penjelasan-penjelasan yang lebih memperjelas terkait ketiga diftong tersebut,
ada, maka fonem konsonan bahasa Bajau dapat maka penulis lakukan klasifikasi dengan tujuan
diklasifikasikan sebagai berikut. untuk memberikan kategori dari masing-masing
bunyi diftong.
Tabel 2 Tabel 3
Klasifikassi Fonem Konsonan Kategori Diftong Bahasa Bajau
Cara Konsonan Kosakata Kosakata Diftong Kata Arti Kategori
Artikulasi Bahasa dalam Diftong
Bajau Bahasa [atai] ‘hati’
Indonesia
[kilai] ‘alis’
Hambat /b/ [bukut] ‘punggung’
[daŋai] ‘berapa’
/p/ [puhu] ‘badan’
‘berapa’ ‘kenapa’
/t/ [tumbaŋ] ‘tumpah’
[busai] ‘dayung’
/d/ [dupaŋ] ‘bodoh’
[sudai] ‘sisir’
/c/ [colo] ‘korek’ DIFTONG
/ai/ [buai] ‘rotan’
/j/ [joro] ‘dapur’ MENAIK
[muntai] ‘jeruk’
/k/ [kehe] ‘lobang’
[pai] ‘padi’
/g/ [gusuŋ] ‘pasir’
[baŋkai] ‘bangkai’
Geser /s/ [sen] ‘uang’
[dittai] ‘naik’
/h/ [heka] ‘banyak’
[palabai] ‘lewat’
Getar /r/ [rompaŋ] ‘ompong’
[luŋai] ‘hilang’
Nasal /m/ [muha] ‘muka’
[rantai] ‘kalung’
/n/ [nisǝŋin] ‘benci’
[surau] ‘surau’
/ŋ/ [ŋinum] ‘minum’
[babau] ‘tikus’
Lateral /l/ [laha] ‘darah’
[laŋau] ‘lalat’
Hampiran /w/ [walu] ‘delapan’
[payau] ‘rusa’
Sumber data: Hasil Penelitian
[diilau] ‘kemarin’
[ǝlau] ‘hari’
Berdasarkan tabel klasifikasi fonem konsonan DIFTONG
/au/ [matǝllau] ‘matahari’
bahasa Bajau di desa Tanjung Perepat yang ada di MENAIK
[tambaŋau] ‘pelangi’
atas, maka diperoleh penjelasan menganai
[makitau] ‘menakutkan’
klasifikasi konsonan yang akan penulis
[naŋkau] ‘mencuri’
kemukakan berikut ini.
[ŋakayau] ‘menggaruk’
1. Hambat bilabial tak bersuara /p/ dan
[tilau] ‘bertanya’
bersuara /b/.
[panau] ‘panu’
2. Hambat apiko-dental tak bersuara /t/ dan
/iu/ [baliu] ‘angin’
bersuara /d/.
Sumber data: Hasil Penelitian
3. Hambat dorso-velar tak bersuara /k/ dan
bersuara /g/.
Tabel di atas merupakan penjelasan bahwa
4. Hambat medio-palatal tak bersuara /c/ dan
diftong yang ada dalam bahasa Bajau tergolong
bersuara /j/.
sebagai diftong menaik, hal tersebut didasarkan atas
5. Geser apiko-dental dan bersuara /s/.
posisi lidah di dalam mulut saat menghasilkan
6. Geser laringal dan bersuara /h/.
bunyi. Dikatakan sebagai diftong menaik karena
7. Getar apiko-dental dan bersuara /r/.
bunyi yang pertama posisinya lebih rendah daripada
8. Nasal bilabial dan bersuara /m/.
posisi bunyi yang kedua. Diftong menaik dalam
9. Nasal apiko-alveolar dan bersuara /n/.
bahasa Bajau yaitu pada bunyi diftong /ai/ dan /au/,
10.Nasal dorso-velar dan bersuara /ŋ/.
sedangkan bunyi diftong /iu/ tidak tergolong
11.Lateral alveolar dan bersuara /l/.
Copyright © 2022 by Author(s)
30
Dandi S., Asnan H., Nina Q.H.P. – Fonologi Bahasa Bajau Di Desa Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk
Kabupaten Berau

sebagai diftong menaik atau menurun, karena Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian
posisi bunyi diftong /iu/ berada pada posisi sejajar. Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2018. Fonologi Bahasa Indonesia:
Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa
KESIMPULAN Indonesia. 1st ed. edited by F. Yustianti.
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian Jakarta: PT. Bumi Aksara.
yang penulis peroleh, maka dapat disimpulkan Pateda, Mansoer. 2015. Linguistik: Sebuah Pengantar.
bahwa fonem vokal dalam bahasa Bajau di desa Bandung: CV. Angkasa.
Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk Samsuri. 1994. Analisis Bahasa: Memahami Bahasa
Kabupaten Berau memiliki 6 fonem vokal, yaitu Secara Ilmiah. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Saussure, Ferdinand de. 1988. Pengantar Linguistik
vokal /a/, /e/, /ǝ/, /i/, /o/, dan /u/. Vokal /a/, /e/, /i/, Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University
/o/, dan /u/ dapat menduduki posisi awal, tengah, Press.
serta akhir pada suatu kata dan vokal /ǝ/ hanya Sudaryanto. 2015. Metode Dan Aneka Teknik Analisis
dapat menduduki posisi awal dan tengah saja pada Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana
suatu kata. Kemudian dalam pengucapan fonem Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta:
vokal bahasa Bajau secara keseluruhan tidak ada Sanata Dharma University Press.
mengalami hambatan. Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif: Untuk
Penelitian Yang Bersifat Eksploratif,
Fonem konsonan dalam bahasa Bajau di desa Enterpretif, Interaktif, Dan Konstruktif. 3rd ed.
Tanjung Perepat Kecamatan Biduk-Biduk edited by S. Y. Suryandari. Bandung: CV.
Kabupaten Berau memiliki 16 fonem konsonan, Alfabeta.
yaitu konsonan /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, Verhaar, J. W. M. 2010. Asas-Asas Linguistik Umum.
/n/, /ŋ/, /p/, /r/, /s/, /t/, dan /w/. Konsonan /b/, /c/, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
/d/, /g/, /j/, dan /w/ dapat menduduki posisi awal
dan tengah pada suatu kata. Sedangkan konsonan
/h/, /k/, /l/, /m/, /n/, /ŋ/, /p/, /r/, /s/, dan /t/ dapat
menduduki semua posisi pada suatu kata.
Diftong dalam bahasa Bajau di desa Tanjung
Perepat Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten
Berau memiliki 3 fonem diftong, yaitu /ai/, /au/,
dan /iu/. Diftong /ai/ dan /au/ tergolong sebagai
diftong menaik, sementara diftong /iu/ tidak
termasuk menaik atau menurun karena berada
pada posisi sejajar.

REFERENCES
Alwasilah, A. Chaedar. 2011. Linguistik Suatu
Pengantar. Bandung: Penerbit Angkasa.
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2018. Fonologi Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djajasudarma, T. Fatimah. 2010. Metode Linguistik:
Ancangan Metode Penelitian Dan Kajian.
edited by A. Susana. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Hikmawati, Fenti. 2020. Metodologi Penelitian. 1st
ed. Depok: Rajawali Pers.
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar Metode
Penelitian Bahasa. edited by S. M. Sihalo.
Yogyakarta: Carasvatibooks.
Mahsun. 1995. Dialektologi Kronis. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Mahsun. 2019. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan,
Strategi, Metode, Dan Tekniknya. 3rd ed.
Depok: Rajawali Pers.

Copyright © 2022 by Author(s)


31

Anda mungkin juga menyukai