Anda di halaman 1dari 58

KALIMAT

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA


2021
Kalimat
Dalam wujud lisan, kalimat ditandai
oleh intonasi akhir.
Intonasi ditandai tinggi rendah nada,
panjang pendek durasi, dan keras
lembut tekanan.
Kalimat
Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri
tanda baca: tanda titik, tanda seru,
atau tanda tanya.
Kalimat
Kalimat adalah satuan tata bahasa
terbesar yang mengandung predikat
dan mengungkapkan sebuah pikiran.
Kalimat
Kalimat terdiri atas dua, tiga, atau empat
unsur. Setiap unsur itu memiliki
kedudukan yang berbeda-beda:
ada unsur yang dapat dihilangkan
ada pula unsur yang tidak dapat
dihilangkan.
Contoh Kalimat
1. Saya pulang ke kampung.

1a. Saya pulang.


Penjelasan

Dalam kalimat 1, ketika unsur ke


kampung dihilangkan, unsur Saya
pulang (1b) masih dapat berdiri
sebagai kalimat.
Contoh Kalimat
2. Pekerjaan itu melibatkan orang banyak.

2a. *Pekerjaan itu melibatkan.

2b. *Pekerjaan itu orang banyak.


Penjelasan
Dalam kalimat 2, ketika unsur orang banyak
dihilangkan, unsur Pekerjaan itu melibatkan
(2a) tidak dapat berdiri sebagai kalimat; juga
ketika unsur melibatkan dihilangkan, unsur
Pekerjaan itu banyak orang tidak dapat berdiri
sebagai kalimat karena informasinya tidak
lengkap.
Dalam tata bahasa bahasa Indonesia, kalimat terdiri
atas lima unsur.

Predikat 1 2 Subjek

Objek 3 4 Pelengkap

5 Keterangan
Predikat
Predikat merupakan unsur pokok
klausa/kalimat yang mengungkap apa dan
bagaimana yang terjadi pada subjek.
Predikat dapat disertai unsur objek,
pelengkap, dan/atau keterangan di sebelah
kanan.
Ciri Predikat
Dapat berupa kata/kelompok kata benda (mahasiswa, murid
baru), kata kerja (pergi, sedang bekerja), kata sifat (senang,
rapi sekali), kata bilangan (satu, tiga orang), atau kata
depan (di rumah, ke sana)
Dapat diingkarkan dengan kata tidak (tidak bekerja) atau
bukan (bukan mahasiswa)
Dapat disertai kata akan, sedang, atau sudah
Dapat disertai kata ingin, mau, atau harus
Contoh
• Dia murid baru.
• Saya sedang bekerja.
• Hatinya senang.
• Ayam saya tiga.
• Badu di rumah.
Subjek
Subjek adalah bagian dari klausa yang
menandai apa atau siapa yang menjadi
unsur pokok pembicaraan.
Ciri Subjek
Umumnya berupa kata/kelompok kata benda (kami,
gadis itu, ruangan, dan sebagainya)
Dapat diberi keterangan berunsur yang dan/atau itu
(contoh: anak yang berkacamata; rumah mungil itu)
Tidak didahului kata depan (di, ke, dari, pada,
dalam, dan sebagainya)
Objek
Objek adalah bagian dari klausa/kalimat
yang kehadirannya ditentukan oleh
bentuk predikatnya.
Ciri Objek
Bersifat wajib pada predikat (kata kerja) tertentu
Berada langsung di belakang predikat
Tidak didahului kata depan
Dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
Contoh Objek
Contoh
Ani membeli baju.
Ani membeli daripada baju.
Baju dibeli Ani.
Pelengkap
Pelengkap adalah bagian atau unsur
klausa/kalimat yang melengkapi predikat
tertentu.
Ciri Pelengkap
Bersifat wajib pada verba tertentu
Berada di belakang predikat
Tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
Ciri Pelengkap
Contoh
Badu membuatkan adiknya mainan.
Budi sedang bermain layang-layang.
Ijah berdagang sayuran.
Keterangan
Keterangan adalah kata atau kelompok
kata yang menerangkan (menentukan)
kata atau bagian lain dalam kalimat.
Ciri Keterangan
Posisinya dalam kalimat tidak terikat: dapat
diletakkan di akhir, di tengah, atau di awal
kalimat
Umumnya berupa kata/kelompok kata depan,
benda, bilangan, atau kata keterangan.
Ciri Keterangan
Contoh
Dia datang dari Jakarta.
Dari Jakarta dia datang.

Bram mengikat kardus dengan tali rafia.


Dengan tali rafia Bram mengikat kardus.
Bagian-Bagian Kalimat
Bagian kalimat yang terdiri atas subjek dan predikat
Klausa
dengan atau tanpa objek, pelengkap, dan
keterangan

Frasa Bagian kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
belum berpotensi menjadi kalimat lengkap.

Kata Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri


yang terbentuk dari gabungan suku kata.
Perbedaan Frasa dan Klausa

• pisang goreng • pisang digoreng


• rumah besar • rumah itu besar
• bayi sehat • bayinya sehat
• burung hitam saya • burung saya hitam
Ciri Klausa
Terdiri atas unsur wajib: subjek dan predikat

Dapat memiliki unsur takwajib:


objek, pelengkap, dan keterangan
Ciri Kalimat
Terdiri atas unsur wajib: subjek dan predikat

Dapat memiliki unsur takwajib:


objek, pelengkap, dan keterangan

Dapat terdiri atas satu klausa, dua klausa,


atau lebih
Perbedaan Klausa dan Kalimat

 Klausa hanya Kalimat dapat terdiri


mengandung satu atas satu klausa (satu
predikat. predikat), dua klausa
 Klausa merupakan (dua predikat), atau
bagian dari
lebih.
kalimat.
Contoh Kalimat
(yang terdiri atas satu klausa)

1. Saya pulang ke kampung.

2. Pekerjaan itu melibatkan orang banyak.


Penjelasan Contoh Kalimat
Pada contoh kalimat 1, Saya (subjek) dan pulang
(predikat) merupakan unsur wajib, sedangkan ke kampung
(keterangan) merupakan unsur takwajib. Oleh karena itu,
ke kampung dapat dihilangkan.

Pada contoh kalimat 2, Pekerjaan itu (subjek) dan


melibatkan (predikat) merupakan unsur wajib, sedangkan
orang banyak (objek) juga merupakan unsur wajib. Oleh
karena itu, orang banyak tidak dapat dihilangkan.
Penjelasan Contoh Kalimat
Contoh kalimat 1 (Saya pulang ke kampung) dan kalimat 2
(Pekerjaan itu melibatkan orang banyak) merupakan
klausa karena mengandung satu predikat (pulang;
melibatkan).

Klausa Saya pulang ke kampung dan klausa Pekerjaan itu


melibatkan orang banyak menjadi kalimat.
Contoh Kalimat
(yang terdiri atas satu klausa)

Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan

a. Dia cantik.

b. Anak itu makan kue.

c. Putusan ini berdasarkan - musyawarah.

d. Ayah ada - - di rumah.


Contoh Kalimat
(yang terdiri atas satu klausa dan dua klausa)

3. Dia berangkat pukul 04.00. (kalimat dengan satu klausa)

4. Saya sedang tidur. (kalimat dengan satu klausa)

5. Dia berangkat pukul 04.00 ketika saya sedang tidur. (kalimat dengan dua klausa)
Penjelasan Contoh Kalimat
(yang terdiri atas satu klausa dan dua klausa)

Contoh kalimat 5 terdiri atas dua klausa.


Klausa pertama, dia berangkat pukul 04.00 yang
berpola subjek + predikat + keterangan, disebut
klausa utama atau induk kalimat, sedangkan klausa
kedua, ketika saya sedang tidur yang berpola
konjungsi + subjek + predikat, disebut klausa
subordinatif atau anak kalimat.
POLA KALIMAT DASAR
BAHASA INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA


2021
Unsur-unsur yang membentuk sebuah kalimat
antara lain:
• Subjek, pelaku yang melakukan kegiatan tertentu atau pelaku yang terlibat dalam suatu
pekerjaan
• Predikat, sebagai unsur untuk menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh unsur Subjek,
berupa verba atau kata kerja
• Objek, sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek melalui predikat, berupa nomina atau frasa
nomina
• Keterangan, menjelaskan bagimana, dimana, kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat
terjadi. Keterangan dapat berupa keterangan waktu, tempat, alat, cara, tujuan dan penyerta
• Pelengkap, unsur kalimat yang melengkapi unusr-unsur lainnya, untuk menambahkan atau
menjelaskan arti atau keterangan

TBBBI hal 418-443, Edisi keempat, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud
2017
Pola Kalimat Dasar
Bahasa Indonesia
1. Subjek-Predikat (S-P)

2. Subjek-Predikat-Objek (S-P-O)

3. Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel)

4. Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap (S-P-O-Pel)

5. Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (S-P-O-K)

6. Subjek-Predikat-Keterangan (S-P-K)
Pola SP
SUBJEK + PREDIKAT

Ayah bekerja.
S P
Pohon mangga sedang berbuah.

S P
Petani bercocok tanam.

S P
Ibu Guru sedang mengajar.

S P
Balai pertemuan itu sedang dibangun.

S P
.
Pola SPO
SUBJEK + PREDIKAT + OBJEK

Nenek menanak nasi.

S P O

Bapak membawa oleh-oleh.

S P O

Badu mendekorasi kamar tidurnya.

S P O
POLA SPPel
SUBJEK + PREDIKAT + PELENGKAP

Anak-anak sedang bermain bola

S P Pel

Perumahan itu bernuansa alam perdesaan.

S P Pel
Pola SPOPel
SUBJEK + PREDIKAT + OBJEK + PELENGKAP

Ayah membelikan ibu baju kebaya.


S P O Pel

Anak itu membuatkan adiknya mainan.


S O Pel
P

Nenek menyuguhkan kakek kopi.

S P O Pel
Pola SPK
SUBJEK + PREDIKAT + KETERANGAN

Saya tinggal di Bekasi.

S P K

Saya makan dengan santai

S P K

Ibu datang dari Surabaya

S P K
Pola SPOKet
SUBJEK + PREDIKAT + OBJEK + KETERANGAN

Kami mendorong mobil ke dalam garasi.

S P O Ket

Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan bulu tangkis.

S P O Ket

Nenek membeli bubur tadi pagi.

S P O Ket
KALIMAT BERDASARKAN
JUMLAH KLAUSA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA


2021

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
JENIS KALIMAT BERDASARKAN JUMLAH KLAUSA

majemuk
simpleks majemuk kalimat kompleks
kompleks

Kalimat mejemuk
Kalimat simpleks Kalimat majemuk Kalimat kompleks
kompleks
Kalimat yang terdiri atas kalimat majemuk yang salah
kalimat yang terdiri Kalimat yang terdiri
dua klausa atau lebih satu unsurnya atau lebih
atas satu.klausa atas dua klausa atau
yang memiliki hubungan berupa kalimat kompleks
lebih yang mempunyai
tidak setara atau kalimat kompleks yang
hubungan setara.
salah satu unsurnya berupa
kalimat majemuk
KALIMAT SIMPLEKS

Pola SP O Pola SPOPel


S + P Pel

Pola SPO Ket


Pola SPKet

Pola SPPel Pola SPOKet


TENTUKAN POLA KALIMAT

1 3 5

? ? ?
2 4
Lomba cerdas cermat Saya mengirimi Simulasi dimulai
diselenggarakan di ? Dadi buah-buahan. ? pukul 08.00 WIB
balai desa.

Pak Ahmad memasukkan Kawanan unggas


uang ke kotak amal. itu berasal dari
Benua Australia.
POLA KALIMAT?
Anak-anak Purbalingga bersuka cita. Mereka berhamburan ke lapangan. Sebagian anak memakai sarung.
Sebagian lagi mengenakan celana panjang. Mereka berjalan dengan lincah. Kegembiraan terpancar dari
wajah mereka.

Suasana makin meriah. Seorang sesepuh desa datang. Ia membagikan kentongan kepada setiap anak. Anak-
anak menerima kentongan itu dengan antusias. Festival kentongan Kota Purbalingga dibuka secara resmi.

Festival Kentongan sudah lama menjadi tradisi warga Purbalingga. Acara itu diadakan setahun sekali.
Semua warga berpartisipasi. Mereka berdatangan sejak siang. Sebagian warga duduk beralaskan tikar
pandan. Sebagian lainnya menggelar koran bekas di tepi lapangan. Mereka menunggu dengan sabar.

Grup-grup kentongan naik panggung secara bergiliran. Salah satu grup mendapatkan giliran tampil pertama.
Mereka berbaris rapi. Satu anggota menjadi pemandu. Ia mengomando anggota lain dengan gerakan tangan.
Anggota lain mengikutinya dengan serasi. Kentongan mulai ditabuh. Bunyinya meninggi. Festival
berlangsung hingga petang. Semua grup mendapat giliran. Tiga grup terbaik mendapat uang pembinaan.
KALIMAT MAJEMUK
Klausa1 + konjungsi koordinatif + klausa2

dan
serta
SP tetapi SP
SPO kemudian SPO
lalu
SPPel lantas
SPPel
SPK padahal SPK
hanya SPOPel
SPOPel lagi pula
SPOK sedangkan SPOK
POLA KALIMAT MAJEMUK

Ibu pergi berbelanja dan ayah berangkat bekerja.

Klausa 1 Konjungsi Klausa 2

1. Ibu pergi berbelanja dan ayah berangkat bekerja.


2. Badu sangat menyukai warna putih sedangkan Ina lebih menyukai warna merah.
3. Ia sudah bolak balik berobat, tetapi sakit yang di deritanya tak kunjung sembuh.
4. Satpam perumahan itu menangkap pencuri, kemudian membawanya ke kantor polisi.
TENTUKAN JENIS KALIMAT

1 2
Ikan napoleon merupakan ikan yang hidup di terumbu Ikan napoleon kini dapat dikonsumsi dan diizinkan untuk
karang dan berukuran besar. Ukurannya bisa mencapai diperdagangkan serta mulai diekspor ke luar negeri.
3 meter, sedangkan beratnya bisa mencapai 190 kg. Bukan ikan napoleon yang berasal dari habitat asli yang
Ikan napoleon berhabitat di kawasan Samudra Hindia, dapat diekspor ke mancanegara, melainkan ikan
tetapi saat ini sudah mulai dibudidayakan di berbagai napoleon hasil budi daya. Hal itu dibuktikan dengan
kawasan. surat keterangan asal dan dilampiri surat izin pengedar
satwa dari lembaga pemerintah yang berwenang. Izin
Di Indonesia ikan ini memiliki banyak nama, di Jakarta ekspor diberikan oleh pemerintah di bawah koordinasi
disebut nuri-nuri, di Natuna disebut mengkait, di lintas kementerian, yaitu Kementerian Kelautan dan
Bangka Belitung dikenal dengan nama siomay. Ikan ini Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan
menyandang nama ilmiah Cheilinus undulatus dan Kehutanan, serta Kementerian Koordinator Bidang
memiliki benjolan di kepala serta memiliki keunikan Kemaritiman.
makin bertambah usia makin bertambah pula benjolan .
di kepalanya.
KALIMAT KOMPLEKS
Klausa Utama + Klausa Subordinatif (konjungsi subordinatif +klausa)

jika
karena
SP sehingga SP
SPO sekalipun SPO
meskipun
SPPel agar
SPPel
SPK supaya SPK
untuk
SPOPel SPOPel
bahwa
SPOK sebab SPOK
walaupun
POLA KALIMAT KOMPLEKS

Penerbangan ke Bandara Sentani di Papua ditunda karena cuaca sedang tidak menentu.

Klausa Utama Konjungsi Klausa Subordintaif

1. Karena cuaca sedang tidak menentu, penerbangan ke Bandara Sentani di Papua ditunda.
2. Semenjak berusia sepuluh tahun, ia telah mahir menunggang kuda.
3. Demi mendapatkan air, para pemilik sawah bekerja sama untuk membuat saluran air dari bukit.
4. Sewaktu pergi ke Ambon, Bu Meutia mencoba papeda dan ikan tongkol khas daerah itu.
5. Apabila tidak tertutup awan, kita dapat melihat Puncak Semeru dari teras pondok ini.
6. Dia menanam berbagai tanaman obat dan tanaman hias di sepanjang kali agar lingkungan
rumahnya tampak asri.
7. Sebagaimana sudah diutarakan dalam pertemuan komunitas awal tahun, penangkaran burung
murai batu menjadi prioritas kegiatan tahun ini.
KALIMAT MAJEMUK KOMPLEKS
Klausa utama1 + Klausa Subordinatif (konjungsi subordinatif + klausa) +Konjungsi koordinatif + Klausa
Utama2

jika
dan
karena
SP sehingga
serta SP
SPO sekalipun
SP tetapi
kemudian SPO
SPPel meskipun SPO
agar
lalu SPPel
SPK SPPel lantas
supaya SPK
SPOPel untuk SPK padahal
hanya SPOPel
SPOK
bahwa SPOPel lagi pula
sebab SPOK
walaupun SPOK sedangkan
POLA KALIMAT MAJEMUK KOMPLEKS
Ibu pergi berbelanja dan ayah berangkat bekerja ketika nenek datang.

Klausa 1 Konjungsi Klausa 2 Konjungsi subordinatif + Klausa

1. Ibu pergi berbelanja dan ayah sudah berangkat bekerja ketika nenek datang.
2. Jika uang THR turun, ibu akan membelikan saya baju koko, sedangkan ayah akan membelikan
sarung.
3. Kapten tim kami setuju dengan keputusan wasit yang menganulir gol tersebut, tetapi pemain
lawan menentang karena mereka merasa tidak terjebak offside.
sejak
sedari
KONJUNGSI SUBORDINATIF
semenjak asalkan biarpun
apabila karena
begitu kendatipun
jika sebab
demi meskipun
jikalau oleh karena
ketika sekalipun
kalau oleh sebab
sambil sungguhpun bahwa
selagi manakala walaupun yang
selama sama ... dengan ...
maka
sementara alih-alih
andaikan sehingga
seraya daripada lebih ... dari
seandainya sampai-sampai
sewaktu ibarat
tatkala sekiranya laksana
setelah seumpamanya seakan-akan
sebelum andaikata sebagai
sehabis sebagaimana dengan
selesai agar seolah-olah tanpa
sesudah biar seperti
seusai supaya
hingga
sampai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai