Predikat 1 2 Subjek
Objek 3 4 Pelengkap
5 Keterangan
Predikat
Predikat merupakan unsur pokok
klausa/kalimat yang mengungkap apa dan
bagaimana yang terjadi pada subjek.
Predikat dapat disertai unsur objek,
pelengkap, dan/atau keterangan di sebelah
kanan.
Ciri Predikat
Dapat berupa kata/kelompok kata benda (mahasiswa, murid
baru), kata kerja (pergi, sedang bekerja), kata sifat (senang,
rapi sekali), kata bilangan (satu, tiga orang), atau kata
depan (di rumah, ke sana)
Dapat diingkarkan dengan kata tidak (tidak bekerja) atau
bukan (bukan mahasiswa)
Dapat disertai kata akan, sedang, atau sudah
Dapat disertai kata ingin, mau, atau harus
Contoh
• Dia murid baru.
• Saya sedang bekerja.
• Hatinya senang.
• Ayam saya tiga.
• Badu di rumah.
Subjek
Subjek adalah bagian dari klausa yang
menandai apa atau siapa yang menjadi
unsur pokok pembicaraan.
Ciri Subjek
Umumnya berupa kata/kelompok kata benda (kami,
gadis itu, ruangan, dan sebagainya)
Dapat diberi keterangan berunsur yang dan/atau itu
(contoh: anak yang berkacamata; rumah mungil itu)
Tidak didahului kata depan (di, ke, dari, pada,
dalam, dan sebagainya)
Objek
Objek adalah bagian dari klausa/kalimat
yang kehadirannya ditentukan oleh
bentuk predikatnya.
Ciri Objek
Bersifat wajib pada predikat (kata kerja) tertentu
Berada langsung di belakang predikat
Tidak didahului kata depan
Dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
Contoh Objek
Contoh
Ani membeli baju.
Ani membeli daripada baju.
Baju dibeli Ani.
Pelengkap
Pelengkap adalah bagian atau unsur
klausa/kalimat yang melengkapi predikat
tertentu.
Ciri Pelengkap
Bersifat wajib pada verba tertentu
Berada di belakang predikat
Tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
Ciri Pelengkap
Contoh
Badu membuatkan adiknya mainan.
Budi sedang bermain layang-layang.
Ijah berdagang sayuran.
Keterangan
Keterangan adalah kata atau kelompok
kata yang menerangkan (menentukan)
kata atau bagian lain dalam kalimat.
Ciri Keterangan
Posisinya dalam kalimat tidak terikat: dapat
diletakkan di akhir, di tengah, atau di awal
kalimat
Umumnya berupa kata/kelompok kata depan,
benda, bilangan, atau kata keterangan.
Ciri Keterangan
Contoh
Dia datang dari Jakarta.
Dari Jakarta dia datang.
Frasa Bagian kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
belum berpotensi menjadi kalimat lengkap.
a. Dia cantik.
5. Dia berangkat pukul 04.00 ketika saya sedang tidur. (kalimat dengan dua klausa)
Penjelasan Contoh Kalimat
(yang terdiri atas satu klausa dan dua klausa)
TBBBI hal 418-443, Edisi keempat, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud
2017
Pola Kalimat Dasar
Bahasa Indonesia
1. Subjek-Predikat (S-P)
2. Subjek-Predikat-Objek (S-P-O)
3. Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel)
4. Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap (S-P-O-Pel)
5. Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (S-P-O-K)
6. Subjek-Predikat-Keterangan (S-P-K)
Pola SP
SUBJEK + PREDIKAT
Ayah bekerja.
S P
Pohon mangga sedang berbuah.
S P
Petani bercocok tanam.
S P
Ibu Guru sedang mengajar.
S P
Balai pertemuan itu sedang dibangun.
S P
.
Pola SPO
SUBJEK + PREDIKAT + OBJEK
S P O
S P O
S P O
POLA SPPel
SUBJEK + PREDIKAT + PELENGKAP
S P Pel
S P Pel
Pola SPOPel
SUBJEK + PREDIKAT + OBJEK + PELENGKAP
S P O Pel
Pola SPK
SUBJEK + PREDIKAT + KETERANGAN
S P K
S P K
S P K
Pola SPOKet
SUBJEK + PREDIKAT + OBJEK + KETERANGAN
S P O Ket
S P O Ket
S P O Ket
KALIMAT BERDASARKAN
JUMLAH KLAUSA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
JENIS KALIMAT BERDASARKAN JUMLAH KLAUSA
majemuk
simpleks majemuk kalimat kompleks
kompleks
Kalimat mejemuk
Kalimat simpleks Kalimat majemuk Kalimat kompleks
kompleks
Kalimat yang terdiri atas kalimat majemuk yang salah
kalimat yang terdiri Kalimat yang terdiri
dua klausa atau lebih satu unsurnya atau lebih
atas satu.klausa atas dua klausa atau
yang memiliki hubungan berupa kalimat kompleks
lebih yang mempunyai
tidak setara atau kalimat kompleks yang
hubungan setara.
salah satu unsurnya berupa
kalimat majemuk
KALIMAT SIMPLEKS
1 3 5
? ? ?
2 4
Lomba cerdas cermat Saya mengirimi Simulasi dimulai
diselenggarakan di ? Dadi buah-buahan. ? pukul 08.00 WIB
balai desa.
Suasana makin meriah. Seorang sesepuh desa datang. Ia membagikan kentongan kepada setiap anak. Anak-
anak menerima kentongan itu dengan antusias. Festival kentongan Kota Purbalingga dibuka secara resmi.
Festival Kentongan sudah lama menjadi tradisi warga Purbalingga. Acara itu diadakan setahun sekali.
Semua warga berpartisipasi. Mereka berdatangan sejak siang. Sebagian warga duduk beralaskan tikar
pandan. Sebagian lainnya menggelar koran bekas di tepi lapangan. Mereka menunggu dengan sabar.
Grup-grup kentongan naik panggung secara bergiliran. Salah satu grup mendapatkan giliran tampil pertama.
Mereka berbaris rapi. Satu anggota menjadi pemandu. Ia mengomando anggota lain dengan gerakan tangan.
Anggota lain mengikutinya dengan serasi. Kentongan mulai ditabuh. Bunyinya meninggi. Festival
berlangsung hingga petang. Semua grup mendapat giliran. Tiga grup terbaik mendapat uang pembinaan.
KALIMAT MAJEMUK
Klausa1 + konjungsi koordinatif + klausa2
dan
serta
SP tetapi SP
SPO kemudian SPO
lalu
SPPel lantas
SPPel
SPK padahal SPK
hanya SPOPel
SPOPel lagi pula
SPOK sedangkan SPOK
POLA KALIMAT MAJEMUK
1 2
Ikan napoleon merupakan ikan yang hidup di terumbu Ikan napoleon kini dapat dikonsumsi dan diizinkan untuk
karang dan berukuran besar. Ukurannya bisa mencapai diperdagangkan serta mulai diekspor ke luar negeri.
3 meter, sedangkan beratnya bisa mencapai 190 kg. Bukan ikan napoleon yang berasal dari habitat asli yang
Ikan napoleon berhabitat di kawasan Samudra Hindia, dapat diekspor ke mancanegara, melainkan ikan
tetapi saat ini sudah mulai dibudidayakan di berbagai napoleon hasil budi daya. Hal itu dibuktikan dengan
kawasan. surat keterangan asal dan dilampiri surat izin pengedar
satwa dari lembaga pemerintah yang berwenang. Izin
Di Indonesia ikan ini memiliki banyak nama, di Jakarta ekspor diberikan oleh pemerintah di bawah koordinasi
disebut nuri-nuri, di Natuna disebut mengkait, di lintas kementerian, yaitu Kementerian Kelautan dan
Bangka Belitung dikenal dengan nama siomay. Ikan ini Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan
menyandang nama ilmiah Cheilinus undulatus dan Kehutanan, serta Kementerian Koordinator Bidang
memiliki benjolan di kepala serta memiliki keunikan Kemaritiman.
makin bertambah usia makin bertambah pula benjolan .
di kepalanya.
KALIMAT KOMPLEKS
Klausa Utama + Klausa Subordinatif (konjungsi subordinatif +klausa)
jika
karena
SP sehingga SP
SPO sekalipun SPO
meskipun
SPPel agar
SPPel
SPK supaya SPK
untuk
SPOPel SPOPel
bahwa
SPOK sebab SPOK
walaupun
POLA KALIMAT KOMPLEKS
Penerbangan ke Bandara Sentani di Papua ditunda karena cuaca sedang tidak menentu.
1. Karena cuaca sedang tidak menentu, penerbangan ke Bandara Sentani di Papua ditunda.
2. Semenjak berusia sepuluh tahun, ia telah mahir menunggang kuda.
3. Demi mendapatkan air, para pemilik sawah bekerja sama untuk membuat saluran air dari bukit.
4. Sewaktu pergi ke Ambon, Bu Meutia mencoba papeda dan ikan tongkol khas daerah itu.
5. Apabila tidak tertutup awan, kita dapat melihat Puncak Semeru dari teras pondok ini.
6. Dia menanam berbagai tanaman obat dan tanaman hias di sepanjang kali agar lingkungan
rumahnya tampak asri.
7. Sebagaimana sudah diutarakan dalam pertemuan komunitas awal tahun, penangkaran burung
murai batu menjadi prioritas kegiatan tahun ini.
KALIMAT MAJEMUK KOMPLEKS
Klausa utama1 + Klausa Subordinatif (konjungsi subordinatif + klausa) +Konjungsi koordinatif + Klausa
Utama2
jika
dan
karena
SP sehingga
serta SP
SPO sekalipun
SP tetapi
kemudian SPO
SPPel meskipun SPO
agar
lalu SPPel
SPK SPPel lantas
supaya SPK
SPOPel untuk SPK padahal
hanya SPOPel
SPOK
bahwa SPOPel lagi pula
sebab SPOK
walaupun SPOK sedangkan
POLA KALIMAT MAJEMUK KOMPLEKS
Ibu pergi berbelanja dan ayah berangkat bekerja ketika nenek datang.
1. Ibu pergi berbelanja dan ayah sudah berangkat bekerja ketika nenek datang.
2. Jika uang THR turun, ibu akan membelikan saya baju koko, sedangkan ayah akan membelikan
sarung.
3. Kapten tim kami setuju dengan keputusan wasit yang menganulir gol tersebut, tetapi pemain
lawan menentang karena mereka merasa tidak terjebak offside.
sejak
sedari
KONJUNGSI SUBORDINATIF
semenjak asalkan biarpun
apabila karena
begitu kendatipun
jika sebab
demi meskipun
jikalau oleh karena
ketika sekalipun
kalau oleh sebab
sambil sungguhpun bahwa
selagi manakala walaupun yang
selama sama ... dengan ...
maka
sementara alih-alih
andaikan sehingga
seraya daripada lebih ... dari
seandainya sampai-sampai
sewaktu ibarat
tatkala sekiranya laksana
setelah seumpamanya seakan-akan
sebelum andaikata sebagai
sehabis sebagaimana dengan
selesai agar seolah-olah tanpa
sesudah biar seperti
seusai supaya
hingga
sampai
Terima Kasih