Anda di halaman 1dari 22

BAB KALIMAT

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA


DOSEN PEMBIMBING : BPK SISWO
SUBAGYO M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor sujadi timur no.7 tulungagung,
telp (0355)321426 kode pos 66221
Website : Stkippgritulungagung.ac.id E-Mail:
Stkipgritulungagung@gmail.com
Tulungagung
KALIMAT
TANDA BACA
TITIK
PREDIKAT (P)

SUBJEK (S)
INTONASI TANDA TANYA

TANDA SERU
SUBJEK (S)

PREDIKAT (P)

UNSUR – UNSUR OBJEK (O)


KALIMAT

PELENGKAP (PEL)

KETERANGAN
(KET)
PREDIKAT (P)
adalah bagian kalimat yang memberi tahu
tindakan apa atau dalam keadaan bagaimana
si pelaku
Contoh :
1. Ibu sedang tidur siang
2. Putrinya cantik jelita
3. Kota jakarta dalam keadaan aman
4. Kucingku belang tiga
5. Robby mahasiswa baru
SUBJEK (S)
adalah bagian kalimat yang menunjukan pelaku,
benda, sesuatu hal atau masalah yang menjadi
puncak pembicaraan

Contoh :
1. Ayahku sedang melukis
2. Yang berbaju batik dosen saya
3. Berjalan kaki menyehatkan badan
OBJEK (O)
adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat

Objek yang umumnya terdapat dalam kalimat


aktif dapat berubah menjadi Subjek jika
kalimatnya dipasifkan.
Contoh :
1.Orang itu menipu adik saya (O)
Adik saya (S) ditipu orang itu
2. Tuti mencubit pipi Sandra (O)
Pipi Sandra (S) dicubit Ibu Tuti.
PELENGKAP
adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat yang berupa verba seperti yang
ditempati oleh Objek.

Contoh :
Ketua MPR //membacakan//pancasila
S P O
Banyak orsospol // berdasarkan // pancasila
S P Pel
KETERANGAN
adalah bagian kalimat yang
menerangkan berbagai hal
tentang bagian kalimat yang
lainnya. Posisinya bersifat
manasuka, dapat diawal, di
tengah atau diakhir kalimat.
KETERANGAN POSISI PENGHUBUNG CONTOH

Di Di kamar, di kota
Ke Ke Medan, Ke Surabaya
1. Tempat Dari Dari sawah, dari Rumah
(di) Dalam (di) Dalam rumah
Pada Pada Saya , pada Kami
Sekarang , kemarin
Pada Pada pukul 5
Dalam Dalam minggu ini
Se – Sepulang dari kantor
2. Waktu
Sebelum Sebelum malam
Sesudah Sesudah makan
Selama Selama 2 minggun
Sepanjang Sepanjang tahun
Dengan gunting
Dengan pisau
3. Alat Dengan
Dengan mobil
POSISI
KETERANGAN CONTOH
PENGHUBUNG
Supaya Supaya / agar pandai
Untuk Untuk kemerdekaan
4. Tujuan
Bagi Bagi masa depan mu
Demi Demi kekasihmu
Secara Secara hati – hati
5. Cara Dengan cara Dengan cara damai
Dengan jalan Dengan jalan berunding
Dengan Dengan adiknya
6. Penyerta Bersama Bersama orang tuanya
Beserta Beserta keluarganya
Seperti angin
Seperti
Bagaikan seorang putri
7. Similatif Bagaikan
Laksana bintang
Laksana
dilangit
Karena Karena perempuan itu
8. Penyebab
Sebab Sebab kecerobohannya
POLA KALIMAT DASAR

terdiri atas beberapa struktur


kalimat yang dibentuk dengan
5 unsur kalimat , yaitu :
s, p, o, pel, ket
BAGAN KALIMAT DASAR
FUNGSI SUBJEK PREDIKAT OBJEK PELENGKAP KETERANGAN
Orang itu Sedang tidur
1. S – P
saya Mahasiswa
Mobil
Ayahnya Membeli
2. S – P – O baru
Rani Mendapat
Hadiah
Beliau Menjadi - Ketua koperasi
3. S – P – Pel
Pancasila Merupakan - Dasar negara
Kami -
Tinggal - Dijakarta
4. S – P – KET Kecelakaan -
Terjadi - Tahun 1999
itu
5. S – P – O – Dia Mengirimi Ibunya Uang -
Pel Dian Mengambil Adiknya Air minum -
6. S – P – O – Pak Raden Menyimpan Uang - Di Bank
KET Beliau Memperlakukan Kami - Dengan baik
7. S-P-O-PEL- Annisa Mengirimi Kakeknya Uang Minggu lalu
KET Rudy membelikan Tanaman Ibunya Tadi siang
JENIS – JENIS KALIMAT
JUMLAH KALIMAT TUNGGAL
KLAUSA
KALIMAT MAJEMUK

1.KALIMAT BERITA
FUNGSI ISINYA
2.KALIMAT TANYA
3. KALIMAT PERINTAH
KALIMAT 4.KALIMAT SERU

KELENGKAP KALIMAT LENGKAP


UNSUR KALIMAT TAK LENGKAP

SUSUNAN KALIMAT BIASA


SUBJEK KALIMAT INVENSI
PREDIKAT
KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang
terdiri atas satu klausa.
Contoh :
1. Kami mahasiswa indonesia
2. Jawaban anak itu sangat tepat
3. Rumah orang kaya itu ada delapan
KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
merupakan gabungan dari dua atau lebih
kalimat tunggal
Contoh :
1. Seorang manajer harus mempunyai
wawasan yang luas dan harus
menjunjung tinggi etika profesi
2. Anak – anak bermain layang – layang
dilapangan kampus ketika para dosen,
KALIMAT MAJEMUK SETARA

Kalimat majemuk setara mempunyai ciri


(1) dibentuk dari dua atau lebih kalimat
tunggal (2) kedudukan setiap kalimat
adalah setara. Kalimat majemuk
merupakan gabungan kalimat, lebih
tepatnya jika kalimat – kalimat yang
digabung itu disebut dengan istilah
KLAUSA.
PENGHUBUNG KLAUSA KALIMAT
MAJEMUK SETARA
KATA
JENIS
FUNGSI PENGHUBUN
PENGHUBUNG
G
Menyatakan penjumlahan
dan gabungan kegiatan, Dan, serta, baik,
Penjumlahan
keadaan, peristiwa dan maupun
proses
Menyatakan apa yang Tetapi,
dinyatakan dalam klausa sedangkan ,
Pertentangan
pertama bertentangan bukannya,
dengan klausa kedua melainkan
Menyatakan pilihan
Pemilihan Atau
diantara dua kemungkinan
Menyatakan kejadian yang
Perurutan Lalu, kemudian
CONTOH KALIMAT
MAJEMUK SETARA
1. Erni mengonsep surat itu dan Rini
mengetiknya
2. Yusril rajin membaca, baik waktu
mahasiswa maupun sudah bekerja
3. Murid nya kaya tapi ia sendiri miskin
4. Para peserta seminar sudah mulai datang,
sedangkan panitia belum siap
5. Engkau tinggal di sini atau ikut dengan
KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT

Kalimat majemuk bertingkat


berbeda konstruksinya dengan
kalimat majemuk setara.
Perbedaannya terletak pada
derajat klausa pembentuknya
tidak setara karena klausa
kedua merupakan perluasan dari
klausa pertama.
PENGHUBUNG ANTAR KLAUSA KALIMAT
MAJEMUKFUNGSI
JENIS HUBUNGAN BERTINGKAT
KATA PENGHUBUNG
Sejak, sedari, sewaktu,
Terjadinya peristiwa atau
semenntara, seraya,
Waktu keadaan yang dinyatakan dalam
setelah, sehabis, sebelum,
klausa utama
ketika, hingga, sampai
Klausa bawahan menyatakan Jika, seandainya, andaikata,
syarat atau pengandaian andaikan, asalkan, kalau,
Syarat/ pengandaian
terlaksananya apa yang disebut apabila, bilamana,
dalam klausa pertama manakala.
Klausa bawahan menyatakan
suatu tujuan atau harapan dari
Tujuan Agar, supaya, untuk, biar
apa yang disebut dalam klausa
pertama
Klausa bawahan memuat
pernyataan yang tidak akan Walau, meski, sekalipun,
Konsesif
mengubah apa yang dinyatakan biar, kendati, sungguh.
pada klausa utama
LANJUTAN.....
JENIS FUNGSI FUNGSI KATA PENGHUBUNG
Memperlihatkan perbandingan
Seperti, bagaikan,
antara pernyataan pada klausa
Pembanding laksana,sebagaimana,
utama dengan pernyataan klausa
daripada, alih – alih , ibarat
bawahan
Klausa bawahan menyatakan sebab
Sebab, karena, oleh karena
Penyebab atau alasan terjadinta sesuatu yang
itu
dinyatakan dalam kalusa utama
Klausa bawahan menyatakan akibat
Seingga, sampai (-sampai),
Pengakibatan dari pada apa yang dinyatakan
maka
dalam klausa utama
Klausa bawahan menyatakan cara
Cara pelaksanaan dan alat dari apa yang Dengan, tanpa
dinyatakan olh klausa utama
Klausa bawahan menyatakan
Kemiripan adanya kenyataan yang mirip Seolah – olah , seakan – aka
dengan keadaan yang sebenarnya
CONTOH KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT

• Dia datang ketika kami sedang rapat


• Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisplin
tinggi
• Anda harus bekerja keras agar dapat berhasil
• Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut
• Anita menjadi mahasiswa teladan karena tekun,cerdas, dan
sopan
• Gempa itu demikian hebatnya sehingga meruntuhkan jembatan
beton
• Petani berusaha meningkatkan panen dengan menggunakan
bibit unggul
• Ibunya diam saja seakan – akan tidak mengetahui perbuatan
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai