Pengertian Klausa
Pengertian Kalimat
Unsur-unsur Kalimat
Jenis-jenis Kalimat
Kalimat Efektif
PENGERTIAN KLAUSA
Klausa adalah konstruksi sintaksis yang mengandung
unsur predikasi, maksudnya suatu konstruksi yang
mengandung unsur subjek dan predikat, tetapi tidak
memiliki intonasi akhir.
Contoh:
ibu masak (klausa)
adik menangis (klausa)
Adik menangis. (kalimat)
PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah konstruksi sintaksis yang mengandung
unsur predikasi dan memiliki intonasi akhir.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan
atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
(STA) kalimat adalah deretan kata-kata yang memiliki arti
lengkap.
Kalimat memiliki ciri ciri awal memakai huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik.
Dari segi bentuk, kalimat adalah konstruksi sintaksis
terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih
UNSUR POKOK KALIMAT
Unsur pokok utama dalam kalimat adalah predikat (P).
Unsur pokok kedua dalam kalimat adalah subjek (S).
Syarat kalimat minimal terdiri atas subjek dan predikat.
Fungsi lain seperti objek, pelengkap, dan keterangan
tidak harus ada dalam sebuah kalimat.
CONTOH KALIMAT SIMPLEKS
Fungsi Subyek Predikat Obyek Pelengkap Keterangan
Tipe
1. S-P Orang itu sedang tidur - - -
Saya mahasiswa - - -
2. S-P-O Ayahnya membeli mobil baru - -
Rani mendapat hadiah - -
3. S-P-Pel Ia menjadi - ketua koperasi -
Pancasila merupakan - dasar negara -
kita
4. S-P-Ket Kami tinggal - - di Jakarta
Kecelakaan itu terjadi - - minggu lalu
5. S-P-O-Pel Dia mengirimi ibunya uang -
Dian mengambilkan adiknya air minum -
6. S-P-O-Ket Pak Raden memasukkan uang - ke bank
Dia memperlakukan kami - dengan baik
Kalimat minimal terdiri atas unsur subyek dan predikat.
Kedua unsur kalimat ini merupakan unsur yang
kehadirannya selalu wajib.
Unsur kalimat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Contoh:
Ayah mengajak orang-orang itu untuk bersatu.
S P O K
Ayah/ mengajak/ orang-orang itu/ agar /mereka /bersatu.
S P O K
Konj. S P
JENIS-JENIS KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
1. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan konjungsi sejak, ketika,
setelah, sampai, manakala, semenjak, dll.
Contoh: Sejak Suparti menjadi guru, keluarganya bahagia.
2. Kalimat majemuk hubungan syarat, ditandai dengan konjungsi asal, jika,
asalkan, apabila, seandainya, dll.
3. Contoh: Kalian akan lulus ujian nasional asalkan belajar sungguh-
sungguh.
4. Kalimat majemuk hubungan tujuan, ditandai dengan konjungsi supaya, agar, dan
biar.
Contoh: Kami akan belajar dengan giat agar lulus ujian nasional.
5. Kalimat majemuk hubungan konsesif atau pertentangan, ditandai dengan konjungsi
walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, sungguhpun, dan kendatipun.
Contoh: Perjuangan kita berjalan terus kendatipun banyak orang
meremehkan kita.
LANJUTAN ....
6. KM hubungan perbandingan, ditandai dengan konjungsi bagai, seperti, laksana,
ibarat, bagaikan, daripada, dll.
Contoh: Ibu mengasihi saya bagaikan surya menyinari dunia.
7. KM hubungan penyebaban, ditandai dengan konjungsi sebab, karena, dan oleh
karena.
Contoh: Kami giat mengikuti proses belajar mengajar karena ingin
lulus ujian nasional.
8. KM hubungan cara, ditandai dengan konjungsi dengan
Contoh: Barito Putra menang telak dengan memperkuat pertahanannya.
9. KM hubungan sangkalan, ditandai dengan konjungsi seakan-akan dan seolah-olah.
Contoh: Ia berusaha menghapus air matanya seakan-akan tidak
mengalami apa-apa.
10. KM hubungan kenyataan, ditandai dengan konjungsi padahal dan sedangkan.
Contoh: Dia tidak mau makan padahal perutnya lapar sekali.
LANJUTAN ...
Contoh:
Ibu berkata, “Kemarin nenek ke
Yogyakarta.”
Kalimat Tak Langgsung
Contoh:
Kemarin nenek ke Yogyakarta.
Berdasarkan Posisi Subjek dan Predikat
Kalimat Biasa
Contoh:
Adik mengirim kado kemarin.
S P O K
Kalimat Inversi
Contoh:
Kami kirimkan hadiah itu kemarin.
P S K
KALIMAT EFEKTIF
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan dengan
tepat ditinjau dari segi struktur, diksi, dan logikanya.
Kalimat efektif berterima secara tata bahasa dan makna.
PENYEBAB KETIDAKEFEKTIFAN
Kontaminasi
Contoh:
Mereka sedang mempertinggikan tanggul. (TE)
Mereka sedang mempertingggi tanggul. (E)
Mereka sedang meningggikan tanggul. (E)
Pleonasme
Contoh:
Banyak anak-anak bermain kelereng. (TE)
Banyak anak bermain kelereng. (E)
Para hadirin sekalian dimohon berdiri. (TE)
Hadirin dimohon berdiri. (E)
Ambiguitas
Contoh:
Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-65. (TE)
Hari Ulang Tahun ke-65 Republik Indonesia. (E)
Tidak
jelasnya unsur subjek
Contoh:
Dalam rapat itu membahas kenaikan harga BBM. (TE)
Rapat itu membahas kenaikan harga BBM. (E)
Dalam rapat itu, kami membahas kenaikan harga BBM. (E)
Kemubaziran preposisi
Contoh:
Tujuan daripada pengayaan ini adalah untuk
meningkatkan prestasi siswa.. (TE)
Tujuan pengayaan ini adalah untuk meningkatkan
prestasi siswa.. (E)
Kesalahan logika
Contoh:
Pencuri berhasil ditangkap polisi. (TE)
Pencuri telah ditangkap polisi. (E)
Polisi telah menangkap pencuri. (E)
Ketidaktepatan bentuk kata
Contoh:
Mereka dimintai pertanggungan jawabnya. (TE)
Mereka dimintai pertanggungjawaban. (E)