Anda di halaman 1dari 4

BAB III

FUNGSI S, P, O, Pel, DAN K DALAM KALIMAT

 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Materi ini saudara di harapkan mampu untuk :
- Memahami dengan baik Fungsi dari S, P, O, Pel, dan K dalam kalimat

    KALIMAT adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subyek dan predikat dan
intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna.

   FUNGSI S (SUBYEK)


             subyek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, atau
suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
          Fungsi subyek
1.    Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, atau kalimat majemuk.
2.    Memperjelas makna.
3.    Menjadi pokok pikiran
4.    Menegaskan (menfokuskan) makna.
5.    Memperjelas pikiran ungkapan.
6.    Membentuk kesatuan pikiran.
Contoh:
   Ayahku sedang melukis.
   Yang berbaju batik dosen saya.

    FUNGSI P (PREDIKAT)


               Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan
bagaimana (sifat, situasi, status, ciri, jumlah, atau jatidiri) subyek.
           Fungsi predikat:
   Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, dan kalimat majemuk.
   Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan
kejelasan makna kalimat.
   Menegaskan makna.
   Membentuk kesatuan pikiran.
   Sebagai sebutan.
Contoh:
   Pengusaha sukses itu menemukan peluang bisnis barunya.
   Bisnisnya berkembang amat pesat setelah menggunakan bahan bahan baku lokal.
    FUNGSI  O (OBYEK)
                 Obyek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat
             Fungsi obyek:         

    Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif.


    Memperjelas makna kalimat.
    Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Contoh:

    Mereka mendiskusikan anti korupsi  (bukan: mengenai anti korupsi).


    Mahasiswa itu menerangkan kerangka berpikirnya (bukan: tentang kerangka berpikirnya)

  FUNGSI Pel  (PELENGKAP)


          Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan obyek,
dan melengkapi struktur kalimat.
        Contoh:
  Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.
  Ia menjadi rektor.
  Ibu membawakan saya oleh-oleh.

  FUNGSI K (KETERANGAN)
          Keterangan adalah unsur kalimat yang berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi
pesan-pesan kalimat.
          Contoh:
  Mahasiswa berpendapat bahwa sekarang ini sulit mendapatkan pekerjaan.
  Kemarin rektor berangkat ke  Tokyo.
KALIMAT DAN PERLUASANNYA
POLA KALIMAT DASAR
    Ciri-ciri pola kalimat dasar;
1. Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu Pel, satu K)
2. Sekurang-kurangnya terdiri dari satu S dan satu P.
3. Selallu diawali dengan S.
4.    Berbentuk kalimat aktif.
5.    Unsur-unsurnya berupa kata atau frase.
6.    Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas.

   Type  kalimat dasar


S – P                          4.  S – P – K
S – P – O                   5.  S – P – O - Pel
S – P – PeL               6.  S – P – O - Ket

KALIMAT LUAS
TYPE KALIMAT DASAR KALIMATA LUAS
1. Lina tersenyum Lina anak pak Hadi tersenyum,  lalu menangis.
Rani mendapat hadiah Gadis yang berbaju biru itu mendapat mobil dan sepeda
2.
motor baru.
3. Ali merasa tersisihkan Adik bungsu saya merasa tidak diikutkan dalam pergaulan
Amin Rais tinggal di Mantan ketua MPR RI tinggal di sebuah kota yang mempunyai
4.
Yogyakarta. julukan kota pelajar.
Yanto menghadiahi Mahasiswa teladan itu menghadiahi gadis yang dicintanya 
5.
pacarnya jam tangan. jam tangan merek terkenal buatan Swiss.
Mereka memperlakukan Mahasiswa semester I FIE memperlakukan dosen walinya
6.
saya dengan sopan. dengan perlakuan yang semestinya.

Kalimat berdasar bentuk dan perluasannya


1.    Jumlah klausa
   Kalimat tunggal
   Kalimat nominal
   Kalimat ajektival
   Kalimat verbal
   Kalimat numeral
   Kalimat majemuk
   Kalimat majemuk setara
   Kalimat majemuk bertingkat
2.    Fungsi isinya
   Kalimat berita (deklaratif)
   Kalimat tanya (interogatif)
   Kalimat perintah (interatif)
   Kalmat seru (eksklamatif)
3.    Kelengkapan unsur
   Kalimat lengkap (kalimat mayor)
   Kalimat tak lengkap (kalimat minor)
4.    Susunan S-P
 Kalimat biasa           
 Kalimat inversi
Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat

- Kalimat Majemuk Setara 


Ciri-ciri:
1.    Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal.
2.    Kedudukan tiap kalimat sederajat.
Contoh:
o   Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan harus menjunjung tinggi etika profesi
o   Para peserta seminar sudah mulai datang,  sedangkan panitia belum siap.

Kalimat Majemuk Beringkat


 Ciri-ciri:
1.    Dibentuk dari dua atau lebih klausa.
2.    Kedudukan tiap klausa tidak setara, karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama.
Contoh:
     Dia datang ketika kami sedang rapat.
     Anita menjadi mahasiswa teladan karena tekun, cerdas, dan sopan.

Anda mungkin juga menyukai