Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat Tentang Ilmu Yang Bermanfaat & Agar Ilmu Bermanfaat

Khutbah Pertama

ُ ‫ َم ْن َي ْهد‬،‫وذ باهللِ م ْن ُش ُر ْور َأ ْن ُفس َنا َوم ْن َسيَئ ات َأ ْع َمال َنا‬


ْ ‫هللا َف َال ُمض َّل َل ُه َو َم ْن ُي‬ ُ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َّ َ َ ْ َّ
‫ض ِل ْل‬ ِ ِ ِ ِ ِّ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ ونع‬،‫ِإ ن الح ْمد ِلل ِه نحمده ونست ِعينه ونستغ ِف ُره‬
ُ ‫َ َأ ْ َأ‬ َ َ ُ ‫ َأ ْش َه ُد َأ َّن َال َل َه َّال‬.‫َف َال َهاد َي َل ُه‬
‫هللا َو ْح َد ُه ال ش ِر ْي َك ل ُه َو ش َه ُد َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه‬ ‫ِإ ِإ‬ ِ
َْ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ ْ َ ‫َأ‬ َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ِّ َّ َ
 ‫الد ْي ِن‬
ِّ ‫الل ُه َّم ص ِّل وسل ْم على ن ِب ِّينا و َرسو ِلنا ُمح َّم ٍد صلى ا هللُ عل ْي ِه وسل َم وعلى ِآل ِه و صح ِاب ِه ومن ت ِبع ُه ْم بِِإ حس ٍان ِإ لى يو ِم‬
َ ‫الل َه َّالذي َت َت َس َاء ُل‬ َّ ً َ ً َّ ََ َْ ْ ْ ُ َََ َّ ْ ُ َّ َ ُ َّ ُ َّ َ ُّ ‫َ َأ‬
‫ون ِب ِه‬ ِ ‫س َو ِاح َد ٍة َوخل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َبث ِم ْن ُه َما ِر َجاال ك ِثيرا َو ِن َس ًاء َو َّات ُقوا‬ ٍ ‫يا يها الناس اتقوا ربكم ال ِذي خلقكم ِمن نف‬
ً ُ َ َ َ َ َّ َّ َ َ ْ ‫َ َأل‬
‫ان َعل ْيك ْم َر ِقيبا‬ ‫وا رحام ِإ ن الله ك‬
ْ ‫َأ‬
َ ‫ين َآ َم ُنوا َّات ُقوا الل َه َح َّق تقاته َو ت ُموت َّن َو ن ُت ْم ُم ْسل ُم‬
‫اَّل‬ ُ َ ‫اَل‬ َ ُ َّ َ ‫َيا َأ ُّي َها َّالذ‬
‫ون‬ ِ ‫ِإ‬ ِِ ِ
َ ُ َ َ َ َّ
ً‫ول ُه َف َق ْد َف َاز َف ْوزا‬ ْ َ ُ َ ُ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ ْ ‫َأ‬ ُ َ ْ ْ ‫ ُي‬، ‫َيا َأ ُّي َها َّالذين َمنوا اتقوا الله وقولوا ق ْو َسديدا‬
ً ‫اًل‬ َ ُ ُ َ َ َّ ُ َّ ُ ‫َآ‬ َ
‫ص ِلح لك ْم ع َمالك ْم ويغ ِف ْر لك ْم ذنوبك ْم و َمن ُي ِط ِع الله ورس‬ ِ ِ
‫َع ِظ ًيما‬
‫َأ‬
‫َّما َب ْع ُد‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah
melimpahkan nikmat yang tiada batasnya kepada kita semuanya terutama hidayah iman dan Islam,
keamanan dan kesehatan serta rezeki yang mencukupi. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan
kepada Nabi kita yang mulia, Muhammad ‫ ﷺ‬, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang mengikuti
sunnahnya dengan sebaik-baiknya hingga akhir zaman.

Selanjutnya kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan jamaah shalat Jumat sekalian, marilah kita
senantiasa berusaha untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar takwa semaksimal
kemampuan yang kita miliki, di mana pun kita berada.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Az-Zumar, surat ke 39 ayat ke 9
َ ‫َّ اَل‬ َ َّ ُ
‫ق ْل َه ْل َي ْس َت ِوى ال ِذ ْي َن َي ْعل ُم ْو َن َوال ِذ ْي َن َي ْعل ُم ْو َن‬
“Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”

Syaikh Dr. Khalid As-Sabt menerangkan maksud dari ayat di atas adalah bahwa kedua kelompok manusia
tersebut tidaklah sama. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Hasyr ayat 20,
َْۤ ْ ْ ‫ص ٰح ُب ْال َج َّن ۗة َا‬
٢٠ – ‫ص ٰح ُب ال َج َّن ِة ُه ُم الفا ِٕى ُز ْو َن‬ ْ ‫النار َو َا‬ ْ ‫اَل َي ْس َتو ْٓي َا‬
َّ ‫ص ٰح ُب‬
ِ ِ ِ
Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang
yang memperoleh kemenangan.

Mereka tidak sama dalam kehidupannya, amal mereka juga tidak sama, kematian mereka tidaklah sama.
Keadaan mereka saat dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar tidak sama. Mereka tidak sama cara
melintasnya di atas shirath, jembatan yang membentang di atas neraka jahannam. Keadaan hisab mereka
juga tidak sama. Kedudukan mereka di surga tidaklah sama. Pada segala sisi, mereka tidaklah sama. Betapa
jauhnya perbedaan antara orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu. Yang dimaksud dengan ilmu yang
menjadikan pemiliknya tidak sama dengan yang tidak berilmu adalah ilmu yang bermanfaat, yang
mendekatkan seseorang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian penjelasan dari Syaikh Dr.Khalid
As-Sabt.
Dari sini bisa kita ketahui bahwa memang ilmu itu ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat. Hal
ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya dari Zaid
bin Arqam radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
َ ُ َ َ ْ ُ ‫َّ ُ َّ َأ ُ ُ َ ْ ْ اَل َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ اَل َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ اَل َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ اَل‬
‫اب ل َها‬ ‫ و ِمن دعو ٍة يستج‬،‫س تشبع‬ ٍ ‫ و ِمن نف‬،‫ و ِمن قل ٍب يخشع‬،‫اللهم ِإ ِّني عوذ ِبك ِمن ِعل ٍم ينفع‬
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’,
jiwa yang tidak pernah merasa puas dan doa yang tidak dikabulkan. [Hadits riwayat Muslim no. 2722, An-
Nasa’i no. 5470, Ibnu Majah no. 250, Ahmad no. 13699 dan Ibnu Hibban no. 83]

Dalam hadits ini Rasulullah ‫ ﷺ‬berlindung kepada Allah Ta’ala dari empat perkara. Salah satunya adalah
ilmu yang tidak bermanfaat.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Bila Rasulullah ‫ ﷺ‬berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari ilmu yang tidak bermanfaat, maka
beliau pasti sangat memperhatikan masalah ilmu yang bermanfaat. Beliau memohon kepada Allah Ta’ala
ilmu yang bermanfaat dan mendorong umatnya untuk meminta kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat.
Dalam hadits dari Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bila setelah
mengucapkan salam pada shalat shubuh beliau mengucapkan doa
‫َّ ُ َّ َأ ْ َأ ُ َ ْ ً َ ً َ ْ ً َ ً َ َ َ اًل ُ َ َ َّ اًل‬
‫ وعم متقب‬،‫ و ِرزقا ط ِّيبا‬ƒ،‫اللهم ِإ ِّني س لك ِعلما نا ِفعا‬
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang
diterima.” [Hadits riwayat Ibnu Majah. Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dalam Shahih Ibni Majah
no. 762]

Ini merupakan pengajaran kepada umat Islam agar memohon kepada Allah Ta’ala agar berkenan mengajari
mereka apa saja yang bermanfaat buat mereka. Dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬berdoa kepada Allah Ta’ala,
ْ ِّ َّ ْ َّ
‫ َو ِز ْد ِني ِعل ًما‬،‫ َو َعل ْم ِني َما َي ْن َف ُع ِني‬،‫الل ُه َّم ان َف ْع ِني ِب َما َعل ْم َت ِني‬
“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa saja yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan berilah
aku ilmu apa saja yang bermanfaat untukku dan tambahkanlah ilmu untukku.”
[Hadits riwayat At-Tirmidzi no. 3599 dan Ibnu Majah no. 3833. Al-Albani menyatakan hadits ini shahih
dalam Shahih Ibni Majah no. 247]

Rasulullah ‫ ﷺ‬juga memberikan bimbingan kepada umatnya untuk meminta ilmu yang bermanfaat
sebagaimana dalam hadits
‫ْ اَل‬ َّ ُ َ َ ْ َّ ُ َّ َ َّ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ
 ‫ َوت َع َّوذوا ِبالل ِه ِم ْن ِعل ٍم َي ْن َف ُع‬، ƒ‫ ” َسلوا الل َه ِعل ًما نا ِف ًعا‬: ‫صلى الل ُه َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫ قال رسول الل ِه‬: ‫عن ج ِاب ٍر قال‬
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu,ia berkata,”Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,”Mintalah ilmu yang
bermanfaat kepada Allah dan berlindunglah kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat.”
[Hadits riwayat Ibnu Majah no. 3843 dan Al-Baihaqi di dalam Ad-Da’awat Al-Kabir 1/286. Al-Albani
menyatakan hadits ini hasan di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 1511 dan di dalam Shahih Al-Jami’ no.
3635]

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Setelah kita mengetahui betapa besarnya perhatian Rasulullah ‫ ﷺ‬terhadap ilmu yang bermanfaat, lantas apa
kriteria dari ilmu yang bermanfaat yang disebutkan di dalam hadits-hadits tadi? Syaikh Alawi bin Abdul
Qadir As-Saqqaf saat memberikan syarah hadits atau penjelasan makna hadits Jabir bin Abdillah,
memberikan kriteria tentang ilmu yang bermanfaat sebagai berikut:
1. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang memperbaiki akhlak batin sehingga berimbas pada amal-amal
zhahir dan memperbaiki kondisi yang zhahir dan batin.
2. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang syariat yang memberikan faedah kepada orang-orang yang
telah mukallaf, apa saja yang perkara agama yang diwajibkan atas dirinya baik dalam masalah ibadah,
muamalah, akhlak dan perilaku.
3. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang Allah ‘Azza wa Jalla, nama-nama dan sifat-sifat-Nya,
perbuatan-Nya dan apa saja yang boleh dalam kaitannya dengan Allah Ta’ala dan apa saja yang tidak
boleh. Ini merupakan ilmu yang paling agung dan paling bermanfaat.
4. Termasuk ke dalam ilmu yang bermanfaat adalah ilmu-ilmu duniawi yang mengandung manfaat dan
maslahat bagi kaum Muslimin.

Apabila seorang Muslim mempelajari ilmu duniawi dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala dan memberikan
manfaat kaum Muslimin dengan ilmu tersebut, maka dia mendapatkan manfaat dengan ilmu-ilmu duniawi
tersebut di dunia dan akhirat.

Adapun ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diamalkan dan tidak pula dimanfaatkan, tidak
memperbaiki akhlak, perkataan dan perbuatan, sehingga menjadi bukti yang akan menyusahkan pemiliknya.
Termasuk ke dalam ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang dilarang untuk dipelajari seperti ilmu sihir
dan sebagainya. Mengenai ilmu yang tidak diamalkan sehingga menjadi ilmu yang tidak bermanfaat dan
justru akan menyusahkan pemiliknya di akhirat nanti adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat
Al-Jum’ah: 5,
ّٰ ّٰ ٰ َّ َ َّ َ ْ َ َ ‫َّ ْ ٰ َ ُ َّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ً ۗ ْئ‬ ُ َّ َ
‫س َمث ُل الق ْو ِم ال ِذ ْي َن كذ ُب ْوا ِبا ٰي ِت الل ِه َۗوالل ُه‬ ‫َمث ُل ال ِذ ْي َن ُح ِّملوا التورىة ثم لم يح ِملوها كمث ِل ال ِحم ِار يح ِمل اسفارا ِب‬
ّٰ َْ ‫اَل‬
٥ – ‫َي ْه ِدى الق ْو َم الظ ِل ِم ْي َن‬
Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya
(tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim.

Kemudian Allah berfirman dalam surat Al-A’raf: 175-176,


ْٰ َ َ ٰ َّ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ٰ ٰ ُ ٰ ْ َ ٰ ْٓ َّ َ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ
ƒَ ‫الش ْيط ُن فك‬
١٧٥ – ‫ان ِم َن الغ ِو ْي َن‬ ‫واتل علي ِهم نبا ال ِذي اتينه اي ِتنا فانسلخ ِمنها فاتبعه‬
Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami
kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia
tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.

َ َّ َْ َ ٰ ْۗ ْ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ َْ ْ َ َ َُ َ ۚ ْ َ ‫ِشْئ َنا َل َر َف ْع ٰن ُه ب َها َو ٰل ِك َّن ٗٓه َا ْخ َل َد ِا َلى ااْل‬


‫ض َو َّات َب َع َه ٰو ُىه ف َمثل ٗه ك َمث ِل الكل ِ ۚب ِا ْن ت ْح ِم ْل َعل ْي ِه َيل َهث ا ْو تت ُرك ُه َيل َهث ذ ِل َك َمث ُل الق ْو ِم ال ِذ ْي َن َول ْو‬
ِ ‫ر‬ ِ
َّ َّ َ ْ
َ ‫صص ال َق‬ ُ َ ۚ َ ٰ ٰ ْ ُ َّ َ
ْ
١٧٦ – ‫ص ل َعل ُه ْم َي َت َفك ُر ْو َن‬ َ ‫ص‬
ِ ‫كذبوا ِباي ِتنا فاق‬
Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia
cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing,
jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya
(juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah
kisah-kisah itu agar mereka berpikir.

Kemudian dalam surat Al-Jatsiyah: 23


‫ٰ َ ًۗ َ َ ْ َّ ْ ْ ْۢ َ ْ ّٰ َ َ اَل‬ ّٰ ُ َّ َ َ َ ُ ٰ َ ٗ َ ٰ َ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ
َ ‫الل ُه َع ٰلى ع ْلم َّو َخ َت َم َع ٰلى َس ْمعه َو َق ْلبه َو َج َع َل َع ٰلى َب‬
‫ص ِر ٖه ِغشوة فمن يه ِدي ِه ِمن بع ِد الل ِه ۗ اف‬ ِٖ ِٖ ٍ ِ ‫افرءيت م ِن اتخذ ِالهه هوىه واضله‬
َّ َ َ
٢٣ – ‫تذك ُر ْو َن‬
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah
membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya
serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah
(membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Sejumlah ayat dalam tiga surat tadi merupakan celaan terhadap ilmu yang tidak diamalkan oleh pemiliknya
sehingga menjadi ilmu yang tidak bermanfaat dan pemiliknya menjadi tercela karenanya sebagaimana
dijelaskan oleh Syaikh Dr. Khalid As-Sabt.

Adapun ilmu yang sama sekali tidak ada manfaatnya dan yang ada justru madharat semata adalah ilmu sihir,
sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Baqarah: 102,
َ َ َ ‫َ مْل‬ ُْ َّ ‫الش ٰيط ْي َن َك َف ُر ْوا ُي َع ِّل ُم ْو َن‬ َّ ‫الش ٰيط ْي ُن َع ٰلى ُم ْلك ُس َل ْي ٰم َن ۚ َو َما َك َف َر ُس َل ْي ٰم ُن َو ٰلك َّن‬
َّ ‫َو َّات َب ُع ْوا َما َت ْت ُلوا‬
‫الس ْح َر َو َمآ ان ِز َل َعلى ا لك ْي ِن ِب َب ِاب َل‬ ِّ ‫اس‬ َ ‫الن‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫مْل‬ ُ َّ َ ْ َ ‫ٌ َ اَل‬ َ ‫آَل‬ َ ِّ
‫ ن ْح ُن ِف ْت َنة ف تك ُف ْر ۗ ف َي َت َعل ُم ْو َن ِم ْن ُه َما َما ُي َف ِّرق ْو َن ِب ٖه َب ْي َن ا ْر ِء َو َز ْو ِج ٖه ۗ َو َما ُه ْم‬ƒ‫َه ُار ْو َت َو َم ُار ْو َت ۗ َو َما ُي َعل ٰم ِن ِم ْن ا َح ٍد َح ّٰتى َي ُق ْو ِا َّن َما‬
‫اَل‬ ُ ‫الله ۗ َو َي َت َع َّل ُم ْو َن َما َي‬ّٰ ْ ‫ْ َ َ اَّل‬ َ ْ َۤ
‫ض ُّر ُه ْم َو َي ْن َف ُع ُه ْم‬ ِ ‫ِبضا ِّرين ِب ٖه ِمن اح ٍد ِا ِب ِاذ ِن‬
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak
kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak
mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan
(bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang
(dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan
seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan
tidak memberi manfaat kepada mereka

‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي‬.‫ َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬,‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬,‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
‫ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،ُ‫هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬

Khutbah Kedua
ُ ‫ َأ ْش َه ُد َا ْن َال َل َه َّال‬.‫اجا َو َق َم ًرا ُمن ْي ًرا‬
‫هللا‬ َ َ ْ َّ َّ ُ ْ َ ْ
َّ ‫ َت َب َار َك َّال ِذ ْي َج َع َل في‬،‫ان ب ِع َب ِاده َخب ْي ًرا َبص ْي ًرا‬
ً ‫الس َم ِاء ُب ُر ْو ًجا َو َج َع َل ف ْي َها س َر‬
‫ِإ ِإ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫اَلحمد ِلل ِه ال ِذي ك‬
ُ ُ َ ُ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ ‫َأ‬
ً ‫ َو َداع َيا َلى ْال َح ِّق ب ْذنه َوس َر‬،‫ول ُه َّالذ ْي َب َع َث ُه ب ْال َح ِّق َبش ْي ًرا َو َنذ ْي ًرا‬
‫اجا ُم ِن ْي ًرا‬ ِ ِ ِ ‫ِِإ‬ ‫ِ ِإ‬ ِ ِ ِ ِ ‫و شهد ان محمدا عبده ورس‬.
‫ أما بعد‬.‫اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Dalam khutbah pertama sudah kita bahas tentang kriteria ilmu yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.
Berdasarkan hal tersebut, kita mesti berusaha agar ilmu kita bermanfaat. Ada beberapa hal yang perlu kita
lakukan agar ilmu kita bermanfaat:
1. Kita hanya mempelajari ilmu yang bermanfaat bagi kita baik ilmu agama maupun ilmu dunia dengan
niatan hendak meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebab tanpa tujuan hendak meraih ridha Allah Ta’ala semata, meskipun ilmu yang kita pelajari jelas-jelas
ilmu yang bermanfaat, misalnya ilmu tentang syariat Islam, maka kita tetap tidak bisa mendapatkan
manfaat dari ilmu tersebut. Justru yang kita dapat hanyalah murka Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana
dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah ‫ ﷺ‬, beliau bersabda,
ْ َ َ ْ ُّ َ ً َ َ َ ‫الل ِه َع َّز َو َج َّل َال َي َت َع َّل ُم ُه َّال ِل ُيص‬
َّ ُ ْ َ َ ْ َّ َ
‫الدن َيا ل ْم َي ِج ْد َع ْرف ال َج َّن ِة َي ْو َم‬ ‫يب ِب ِه عرضا ِمن‬ ِ ‫ِإ‬ ‫ ِب ِه وجه‬ƒ‫َم ْن ت َعل َم ِعل ًما ِم َّما ُي ْب َتغى‬
ْ
‫ال ِق َي َام ِة‬
”Siapa saja yang mempelajari ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allah ‘Azza Wa Jalla,
tetapi ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan suatu bagian dari nikmat dunia, maka ia tidak akan
mencium aroma wangi Surga pada hari Kiamat.”
[Hadits riwayat Abu Dawud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad no. 8457. Al-Albani menyatakan
hadits ini shahih dalam kitab Iqtidhaul ‘ilmi, hal atau no. 102]

2. Mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari semaksimal kemampuan yang kita miliki.
Dengan mengamalkan ilmu yang kita ketahui, kita menjadi orang pertama yang mendapatkan manfaat
dari ilmu tersebut. Misalnya, kita mengetahui dzikir saat keluar rumah. Lalu kita tekuni. Setiap keluar
rumah membaca dzikir tersebut. Maka manfaat dzikir tersebut akan langsung bisa kita rasakan di dunia
ini. Dan di akhirat insyaallah pahala telah menanti bila kita ikhlas karena Allah. Demikian seterusnya.
Setiap pengetahuan yang kita miliki tentang Islam, bila benar-benar kita amalkan maka akan bermanfaat
di dunia dan akhirat.

3. Mengajarkan ilmu yang kita pelajari dan telah kita amalkan.


Dengan mengajarkan ilmu kepada yang belum mengetahui maka kita telah memberi manfaat kepada
orang lain dan sudah pasti kepada diri kita sendiri. Sebab bila ilmu tersebut diamalkan orang lain maka
akan menjadi amal jariyah kita. Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
َ ‫ َأ ْو َو َل ٍد‬،‫ َأ ْو ع ْلم ُي ْن َت َف ُع به‬،‫ص َد َقة َجار َية‬
‫ص ِال ٍح َي ْد ُعو له‬ َ ‫ اَّل من‬:‫عنه َع َم ُل ُه اَّل من ثَاَل َثة‬
ْ ‫ان ْان َق َط َع‬ ْ َ َ َ
ُ ‫اإلن َس‬ ‫ِإ ذا مات‬
ِِ ٍ ِ ٍ ِ ٍ ِ ‫ٍ ِإ‬ ِ ‫ِإ‬
”Apabila seseorang meninggal dunia, terputuslah amalnya dari dirinya kecuali dari tiga amal: shadaqah
jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan atau anak shaleh yang mendoakannya.”

Dalam hadits yang lain, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,


ْ ‫ فله مثل‬،‫دل على خير‬
‫أجر فاعله‬ َّ ‫َمن‬
”Siapa saja yang menunjukkan kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pelaku
kebaikan tersebut.” [Hadits riwayat Muslim no. 1893]

Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah Subhahanahu Wa ta’ala
َ ِّ َ ُّ َ ْ ُ َ َ ْ َّ َ ُّ ‫َّ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ َّ َ َأ‬
‫صل ْوا َعل ْي ِه َو َسل ُم ْوا ت ْس ِل ْي ًما‬ ‫ِإ ن هللا ومآلِئ كته يصلون على الن ِب ِّي يآ يها ال ِذين آمنوا‬
َ َ َ َ ‫َأ‬ ‫َأ‬ َ ‫مْل‬ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ِّ َ َ َ َّ
 ‫ص َح ِاب ِه ْج َم ِع ْي َن َو َم ْن َس َار َعلى ن ْه ِج ِه ْم َوط ِر ْيق ِت ِه ْم‬
ْ ‫الراشد ْي َن ا ْهدي ْي َن َو‬
ِّ ِ
َ َ
ِ ِ َّ ‫ال ُله َّم ص ِّل وسل ْم وب ِارك على ن ِب ِّينا ُمح َّم ٍد وعلى ِآل ِه وعلى خلفاِئ ِه‬
‫الر ِاح ِم ْي َن‬ َّ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ب َر ْح َم ِت َك َياَأ ْر َح َم‬ َ ‫الد ْين َو ْار‬ َْ َ
ِ ِ ِّ ‫ِإ لى يو ِم‬
َ َّ َ َ َّ ‫ْ َ َأل‬ ْ ‫ن َوامْل ُ ْسل َم َأل‬ƒَ ‫اغف ْر ل ْل ُمْؤ من ْي َن َوامْل ُْؤ م َنات َوامْل ُ ْسلم ْي‬ ْ َّ
ِ ‫ ِإ نك َس ِم ْي ٌع ق ِر ْي ٌب َم ِج ْي ُب الدع َو‬،‫ات‬
‫ات‬ ِ ‫ات ا ح َي ِآء ِمن ُه ْم وا ْم َو‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫الل ُه َّم‬
‫َّ َ َأل‬
‫السال َم َوا ْم َن‬
ْ َّ َ َ َ ْ
‫ َواك ُت ِب‬،‫ َواك ِس ْر ش ْوكة الظامِل ِ َين‬،‫الح ِّق‬ َ ‫م َع َلى‬ƒْ ‫ َوَأ ْجم ْع َكل َم َت ُه‬،‫ص ُف ْو َف ُه ْم‬ ُ ‫الل ُه َّم‬ َّ ِّ َ َ َ ْ ْ ُ ‫َّ ُ َّ َأ َّ ْ َ َ َ مْل‬
‫ ووح ِد‬،‫اللهم ِعز اِإل سالم وا س ِل ِمين‬
ِ ِ
‫َأ‬
‫باد َك ْج َم ِع َين‬ ِ ‫ِل ِع‬
‫َّ ُ َّ َأ َّ ْ َ َ َ مْل ُ ْ ْ َ َ َأ َّ ِّ ْ َ َ مْل ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ مْل ُ َ ِّ ْ َ مْل ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ مْل ُ ْ ْ َ َ ْ َأ ْ َ ََئ‬
‫ن ود ِّمر عدآ نا‬ƒ ‫اللهم ِعز اِإل سالم وا س ِل ِمين و ِذل الشرك وا ش ِر ِكين وانصر ِعبادك ا وح ِدين ا خ ِل ِصين واخذل من خذل ا س ِل ِمي‬
َْ َ َ َ ْ ‫َ َأ ْ َ َ ْ َأ‬
‫الد ْي ِن‬
ِّ ‫الدي ِن و ع ِل ك ِل َما ِتك ِإ لى يو ِم‬ ِّ ‫و عدآء‬
َ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َّ َ
َ َ َ ‫َأ‬
‫اس ِر ْي َن‬
ِ ‫ربنا ظل ْمنا نفسنا وِإ ن لم تغ ِف ْر لنا وت ْرح ْمنا لنكونن ِمن الخ‬
ƒُ ‫الو َّه‬
‫اب‬ َ ‫ َّن َك َأ ْن َت‬،‫ َو َه ْب َل َنا م ْن َل ُد ْن َك َر ْح َم ًة‬،‫َر َّب َنا ال ُتز ْغ ُق ُل ْو َب َنا َب ْع َد ْذ َه َد ْي َت َنا‬
‫ِإ‬ ِ ‫ِإ‬ ِ
َّ َ ََ َ َ ًَ َ َ َ َ ً َ َ َ َ ْ ُّ َ َ َّ َ
‫اآلخر ِة حسنة و ِقنا عذاب الن ِار‬ ِ ‫ربنا آ ِتنا في الدنيا حسنة وفي‬
‫الد ْين‬ ّ ‫ص ْحبه و ََم ْن َتب َع ُه ْم ب ْح َسان َلى َي ْوم‬ َ َ ََ َ َ ُ َ َ ََ ُ َّ َ َ
ِ ‫ٍ ِإ‬ ‫ِِإ‬ ِ ِ ِ ‫وصلى هللا على ن ِب ِّينا مح َّم ٍد وعلى ِآل ِه و‬
‫ْ مَل‬ ْ ‫َ َأ‬
‫ن‬ƒَ ‫َو ِآخ ُر َد ْع َوانا ِن ال َح ْم ُد هلل َر ِّب ال َعا ِ ْي‬
‫هللا‪  ‬‬ ‫َ َ‬
‫ِعباد ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫مْل‬ ‫ْ‬ ‫هللا َيْأ ُم ُر ب ْال َع ْدل َوا ْح َسان َو ْي َتاء ذي ُ‬
‫الق ْر َبى َو َي ْن َهى َع ِن ال َف ْح َش ِاء َوا ُ ْن َك ِر َوال َب ْغ ِي َي ِعظ ُك ْم ل َع َّل ُك ْم َت َذ َّك ُر ْونَ‬ ‫َّن َ‬
‫ِ ِإ ِ ِ‬ ‫ِ ِإل‬ ‫ِ‬ ‫ِإ‬

Anda mungkin juga menyukai