Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN KURSI RODA

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman : 1/1

YAYASAN Ditetapkan Oleh:


PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk memindahkan atau
1. Pengertian
mobilisasi pasien dari satu tempat ke tempat lainnya
2. Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
2. Kunci rem pada roda dengan benar
3. Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
4. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
4. Prosedur
5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati - hati
6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
7. Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
8. Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula
5. Unit terkait Ruang periksa, ruang tindakan
PERACIKAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman :½

YAYASAN Ditetapkan Oleh:


PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Persiapan pelayanan/peracikan obat untuk diberikan kepada pasien yang telah


1. Pengertian
ditulis oleh petugas/dokter pemeriksa
Menjelaskan proses peracikan obat yang baik dan memuaskan untuk dewasa maupun
2. Tujuan
anak sesuai resep dokter
1. Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
3. Referensi
2. Permenkes RI No. HK 02.02/Menkes/0680/I/2010
1. Alat
a) Lemari obat
b) Etiket
c) Kertas puyer
d) Mortir dan stamper
e) Sudip/spatula, sendok obat
f) Alat tulis
g) Gelas ukur
h) Plastic obat + staples
i) Baki
j) Lap/serbet

2. Peracikan obat dalam bentuk puyer


a) Menyiapkan alat yang diperlukan untuk meracik , meliputi:
- mortar dan stemper berukuran kecil dan sedang
4. Prosedur - sudip untuk membantu mencampur dan memebersihkan atau,
- sendok obat untuk menghitung tablet/kaplet
- baki/wadah lain untuk menghitung jumlah obat
- lap/serbet bersih
- kertas pembungkus puyer, kantong plastik, dan etiket
- alat-alat penunjang lainnya
b) pastikan alat yang dipakai bersih
c) siapkan obat-obat ynag akan diracik sesuai dosis pada resep
d) lakukan percaikan obat dengan menghaluskan sampai menjadi serbuk obat
yang halus dan homogen
e) tidak mencampur antibiotika dalam sediaan puyer
f) bagi serbuk menjadi beberapa bagian yang sama banyak sejumlah yang tertera
pada resep
g) bungkus serbuk yang telah dibagi
h) masukkan bungkusan tersebut kedalan kemasan/plastic
i) berikan etiket warna putih yang diesrtai pencantuman nama pasien,
PERACIKAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman : 2/2

YAYASAN Ditetapkan Oleh:


PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

j) aturan pakai, dan keterangan lain yang diperlukan sesuai dengan permintaan
dalam resep dengan jelas dan dapat dibaca
k) memeriksa kembali jenis dan jumlah oabat sesuai permintaan pada resep lalu
memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga mutunya
l) memberikan obat kepada pasien
- memberikan obat kepada pasien tepat: nama, umur, alamat
- menjelaskan kepada pasien dengan jelas aturan minum obat sesuai anjuran

5. Unit terkait Ruang apotek


6. Dokumen
 Buku obat
terkait
PENATALAKSANAAN KEJANG
DEMAM
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/1
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Kejang Demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu


lebih dari 38 0C yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakanium yang bersifat umum, tonik klonik terjadi beberapa
1. Pengertian detik sampai 10 menit, penyebab biasanya infeksi saluran
pernafasan atas otitis medis, pneumonia, GE dan infeksi saluran
kemih.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menangani demam kejang.


3. Referensi
Prinsip pengobatan : atasi kejang, mencari dan mengobati
4. Prosedur
penyebab, pemberian provilaksis terhadap berulangnya kejang
5. Unit terkait Ruang periksa, ruang tindakan
6. Dokumen  Buku registrasi
terkait  Rekam medis pasien
PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman : 1/1

YAYASAN Ditetapkan Oleh:


PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Prosedur penyimpanan obat – obat ( obat paten, obat generik,


1. Pengertian
injeksi, infus, di instalasi farmasi
1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi
2. Tujuan
2. Untuk memudahkan pelayanan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Pisahkan penyimpanan obat – obat kategori V ( Vital) ditempat sendiri, beri
tanda khusus, susun menurut alfabet
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam ampul, vial,
cairan infus dan sebagainya, disusun menurut alfabet
3. Jangan meletakan sediaan farmasi langsung diatas lantai, simpanlah dalam
rak/lemari atau diatas palet
4. Prosedur 4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal kadaluarsanya pendek
sebaiknya digunakan terlebih dahulu
5. Beri tanda/label nama obat pada wadah penyimpanan
6. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In First Out)
7. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka pada dus harus serta : jumlah
isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik,
tanggal penerimaan.
5. Unit terkait Ruang apotek
6. Dokumen
Buku Obat
terkait
PEMBERIAN OBAT KEPADA
PASIEN DAN PELABELAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/1
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai dari penyimpanan
obat dengan tepat, pengecekan kembali terhadap
1. Pengertian
jenis obat dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan obat yang telah
di beri etiket/label
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjamin
2. Tujuan
ketepatan pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara pemakaian yang benar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Petugas menerima resep dari pasien dan menuliskan nomor antrian
2. Petugas memeriksa kelengkapan resep
3. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang diresepkan tersedia maka
resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat obat yang tidak tersedia,
konsultasikan dengan dokter penulis resep
4. Petugas meracik/menyiapkan obat
5. Petugas memberi etiket/label, dengan mencantumkan :
a. Nama Pasien
4. Prosedur b. Tanggal pemberian obat
c. Waktu pemberian obat
d. Frekuensi pemberian obat
e. Informasi obat
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan dengan obat yang telah
disiapkan oleh petugas
7. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan urutannya
8. Petugas menyerahkan obat satu persatu kepada pasien dengan menjelaskan cara
pemakaian obat dan indikasinya
5. Unit terkait Ruang apotek
6. Dokumen
Buku Obat
terkait

Anda mungkin juga menyukai