Anda di halaman 1dari 5

Rencana Kereta Gantung Rinjani

Kereta Gantung dapat diartikan sebagai sarana/moda transportasi berupa


kereta yang menggantung yang berjalan menggunakan kabel. Pada awalnya kereta
gantung digunakan pada tempat-tempat wisata misalnya di daerah bersalju, daerah
pegunungan seperti di pegunungan alpen, atau taman hiburan, namun
perkembangannya kini juga telah menjadi transportasi umum didaerah perkotaan
seperti di Kota Medellin Kolombia.
Rencana Kereta Gantung Rinjani adalah bagian dari sebuah atraksi atau juga
sebagai destinasi wisata yang akan dijalankan pada kawasan sekitar Gunung
Rinjani. Sayang sekali hingga saat ini calon pengembang  Kereta Gantung Rinjani
dan dinas di tingkat Provinsi/Kabupaten terkait perijinan belum mempublikasikan
jalur resmi yang akan mereka kembangkan sebagai jalur dari kereta gantung ini.
Pernyataan yang dikeluarkan dari Dinas terkait hanya menyebutkan jalur tidak
melewati zona inti dari kawasan Gunung Rinjani.

Tujuan dari rencana pembangunan Kereta Gantung Rinjani wacananya


diarahkan untuk memberikan kemudahan bagi semua kalangan masyarakat untuk
dapat menikmati keindahan dari Gunung Rinjani dan sekitarnya, sasaran pengguna
adalah wisatawan yang tidak mampu melakukan pendakian secara konvensional
dan wisatawan yang menginginkan kecepatan untuk mencapai titik tertentu dari
Gunung Rinjani.

Kegiatan Kereta Gantung pada beberapa kawasan Geopark Global di negara


lain juga ada seperti Kereta Gantung di Gunung Pilatus Swiss yang berupakan
bagian dari Pegunungan Alpen dengan panjang jalur 2,8 Km, Kereta Gantung di
Adamello Brenta Italia dengan panjang jalur 2-3 Km, Kereta Gantung Chairns
Australia dengan panjang jalur 7,5 Km, Kereta gantung Hakone Gunung Fuji dengan
panjang 1,2 Km, Kereta Gantung Kobbe Gunung Rokko dengan panjang jalur 1,5
km, dan beberapa di negara  tiongkok diantaranya Kereta Gantung di Lushan, kereta
gantung Hexigten,  kereta gantung Taining. hal ini menandakan bahwa
pengembangan kereta gantung dari sudut geopark diperbolehkan dengan tetap
berdasar pada tiga pilar utama yaitu Konservasi, edukasi, dan peningkatan ekonomi
masyarakat.

 Tinjauan Geologi dan Kebencanaan


Dari sudut pandang Geologi rencana pembangunan Kereta Gantung Rinjani
harus memperhatikan karakter dari struktur geologi yang ada di Pulau Lombok pada
umumnya. Secara geologi di Pulau Lombok dapat dibagi menjadi beberapa faktor yaitu dari
batuan, dari struktur geologi, dan dari fisiografinya. Karakter geologi pada rencana kawasan
pembangunan kereta gantung rinjani adalah secara karakter Batuan dan struktur merupakan
batuan gunungapi muda yang masih lepas-lepas, secara fisiografi semakin menuju Gunung
Rinjani maka semakin menanjak/kelerengan tinggi. Selain itu rencana lokasi (Pulau Lombok)
memiliki tinkgkat kerawanan bencana yang cukup tinggi (gempa bumi, pergerakan tanah)
yang disebabkan posisi Pulau Lombok yang diapit dua lempeng gempa aktif baik diutara
yang bersifat dangkal maupun yang ada di selatan yang lebih dalam, serta keberadaan jalur
sesar gempa yang ada di daratan dari hasil pantauan kejadian gempa pada tahun 2018 dan
2019
 Tinjauan Hukum (UU Kehutanan, UU Tata Ruang, UU Kebencanaan)
Ditinjau dari sudut pandang hukum, rencana pembangunan kereta gantung
Rinjani yang akan dikembangkan di Lokasi Hutan maka akan dikupas bagaimana
sudut pandang UU Kehutanan terhadap rencana pembangunan tersebut. Didalam
UU No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan pasal 8 adanya kewenangan pemerintah
dalam penetapan kawasan hutan tertentu untuk tujuan khusus. Dilanjutkan lingkup
tujuan khusus adalah penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan, serta
religi dan budaya, ini dapat digunakan sebagai faktor penguat bahwa
pengembangan fungsi lain memungkinkan dalam pemanfaatan lahan di kawasan
hutan, khususnya dalam tujuan pengembangan dan penelitian. Akan tetapi lebih
lanjut diatur dalam pasal 53 terkait batasan jenis pengembangan dan penelitian yang
diperbolehkan.  

Pasal 28 dan 30 tentang ijin usaha pemanfaatan kawasan dan usaha jasa lingkungan.
Dipasal-pasal selanjutnya akan menjadi faktor kendali yaitu pasal 31 terkait jaminan
kelestarian lingkungan, pasal 32, 34-38.  Sehingga penentu kebijakan akan diuji dalam
penentuan kebijakan pada saat itu.

Ditinjau dari kebijakan tata ruang yaitu UU 26 tahun 2007, rencana kereta gantung
akan berhubungan dengan rencana struktur ruang dan rencana pola ruang yang akan
terdampak. Hal yang paling sulit untuk dikaji secara tata ruang adalah masih belum adanya
publikasi/informasi yang tepat terkait rencana jalur yang akan digunakan sehingga belum
bisa secara tepat dikaji/dianalisis kesesuaian ruang yang akan digunakan oleh
pembangunan kereta gantung ini.

Ditinjau dari kebijakan kebencanaan UU 24 tahun 2007 pada pasal 6 menyebutkan


tanggung jawab pemerintah dalam penanggulangan bencana, yang berarti bahwa segala
kegiatan yang berpotensi besar mendatangkan bencana maka harus menjadi perhatian
serius. Rencana pembangunan kereta gantung harus disesuaikan dengan potensi bencana
yang berpotensi terjadi pada kawasan ini.

 Tinjauan Ekonomi
Gunung Rinjani secara langsung maupun tidak langsung memberikan
dampak ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat di Pulau Lombok. Sebagai
sebuah destinasi pariwisata keberadaan Gunung Rinjani sudah dikenal hingga internasional.
Kegiatan wisata inilah yang pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan bagi
masyarakat. Dampak ekonomi secara langsung adalah masyarakat yang bekerja langsung
dengan aktivitas gunung Rinjani seperti Trekking orgenizer (TO), Porter (tukang angkut
barang pendaki), Pengelola homestay di sekitar jalur pendakian, pengelola rumah
makan/warung disekitar, guide wisata. 

 Tinjauan Sosial
Hal ini khususnya disuarakan oleh masyarakat pecinta alam, masyarakat adat,
masyarakat yang berada di sekitar kaki Gunung Rinjani dan sekitar gerbang pendakian
Gunung Rinjani yang saat ini mendapat manfaat keberadaan Gunung Rinjani baik secara
langsung maupun tidak langsung. Terdapat juga masyarakat yang melihat rencana
pembangunan kereta gantung sebagai peluang dalam meningkatkan kesejahteraan,
khususnya yang melihat potensi investasi dan serapa tenaga kerja serta multiplier effect dari
kegiatan kereta gantung.
 Tinjauan Pariwisata
Rencana kereta gantung Rinjani jika dikaitkan sebagai salah satu destinasi
wisata baru di Pulau Lombok jelas akan memberikan nilai positif. Semakin banyak
alternatif/pilihan kegiatan berwisata maka akan semakin besar peluang untuk
memperpanjang length of stay dari wisatawan yang artinya semakin lama wisatawan
menikmati kegiatan pariwisata di suatu lokasi maka peluang belanja yang dilakukan
semakin besar. Hal inilah yang memperkuat rencana keberadaan kereta gantung
nantinya. Apalagi pilihan kegiatan wisata ini menjadi sanga tmenarik dengan konsep
dan layanan yang baik maka atraksi  wisata baru ini akan menjadi salah satu
andalan wisata.

Perkembangannya diharapkan atraksi kereta gantung mampu untuk mencari


segmen baru atau segmen tersendiri tanpa mengambil segmen kegiatan wisata
trekking yang sudah berjalan selama ini. Akan tetapi hal ini akan sulit untuk dihindari
adanya pergeseran kegiatan wisata dari kegiatan trekking konvensional dengan
trekking menggunakan kereta gantung. Selain waktu pendakian yang lebih singkat,
juga tenaga yang dikeluarkan untuk wisatawan tidak terlampau besar, serta dapat
menjangkau para wisatawan khsusunya yang kondisinya sudah berumur, wisatawan
disabilitas, atau wisatawan yang tidak memiliki kemampuan untuk mendaki.
Perbedaan utama adalah pada sensasi wisata yang berbeda serta biaya yang
dikeluarkan bagi wisatawan yang berbeda.

 Tinjauan Investasi
Dari sudut pandang investasi jelas rencana pembangunan kereta gantung secara
hitung-hitungan finansial memiliki prospek yang cukup besar. Hal ini juga ditangkap
oleh pemerintah Provinsi yang menangkap peluang ini sebagai potensi investasi
prospektif. Investasi ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat dan
pemerintah Provinsi yang membuka sebesar-besarnya investasi dan industri untuk
perkembangan daerah.

 Interpretasi dan Kesimpulan


Dari beberapa tinjauan secara umum yang dibahas pada bagian atas maka
dapat kita maknai bahwa rencana keberadaan Kereta Gantung Rinjani akan
memberikan manfaat dan dampak yang akan dirasakan baik secara lingkungan
maupun secara sosal ekonomi masyarakat. Berikut kita coba menakar tingkat
kepentingan rencana Kereta Gantung Rinjani. Catatan, jika kita menambahkan
variabel lain dari yang kita bahas maka nilai takaran ini akan berpeluang berubah
sehingga kajain yang detil dan komprehensif dibutuhkan dalam rencana
pengembangannya.

Dari hasil interpretasi penakaran kondisi rencana Kereta gantung Rinjani dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Gunung Rinjani memiliki keistimewaan secara geologi, flora fauna, supply air
minum masyarakat P Lombok, dan budaya (nilai sakral yang dipercaya
masyarakat).
2. Gunung Rinjani diakui UNESCO sebagai salah satu situs warisan Dunia sebagai
UNESCO Global Geopark

3. Kegiatan aktif di Gunung Rinjani adalah kegiatan penelitian, kegiatan pendakian,


dan konservasi

4. Rencana Kereta Gantung direncanakan sebagai kegiatan pariwisata dengan


adanya investor sebagai pihak pengembang. Kegiatan wisata ini diharapkan juga
dapat membangkitkan kembali wisata di Pulau Lombok dan mendukung
kegiatan/event-event nasioal dan internasional.

5. Dari tinjauan geologi, karakter geologi yang ada disekitar Gunung Rinjani adalah
batuan muda yang bersifat lepas-lepas, sehingga pengembangan kereta
gantung akan membutuhkan rekayasa struktur yang bernilai tinggi dari sisi
investasi

6. Dari sisi kebencanaan potensi bencana di Pulau Lombok sangat besar karena
terdapat lempeng gempa aktif diutara dan selatan serta ancaman bencana
gerakan tanah karena faktor kelerengan pada kawasan sekitar Gunung Rinjani

7. Dari tinjauan hukum maka dapat UU Kehutanan bersifat moderat, UU tata ruang
bersifat moderat karena belum fix nya lokasi jalur yang akan dikembangkan, UU
kebencanaan bersifat pesimis karena desakan zero victims membutuhkan
persyaratan kuat untuk memenuhinya.

8. Tinjauan ekonomi terdapat dua sudut pandang. Diyakini dapat meningkatkan


perekonomian dengan kegiatan baru dan menyerap tenaga kerja lokal serta
multpier effect yang dimunculkan. Dikuatirkan akan mempengaruhi kegiatan
ekonomi masyarkaat yang saat ini sudah berjalan khususnya masyarakat yang
ada disekitar jalur pendakian Gunung Rinjani

9. Tinjaua Sosial menampilkan adanya suara penolakan dari sebagian masyarkat


secara terbuka khususnya kekuatiran terjadi kerusakan lingkungan, matinya
ekonomi masyarakat tertentu, nilai sakral/budaya yang akan terpengaruh.
Sebagian masyarakat tidak secara terbuka mensuarakan khususnya yang
menerima rencana kereta gantung ini

10. Tinjauan Pariwisata sangat optimis khususnya akan menjadi destinasi baru dan
atraksi baru untuk menarik minat wisatawan sehingga waktu tinggal berwisata di
P Lombok semakin panjang

11. Tinjauan investasi optimis karena potensi masuknya investor akan berpeluang
untuk lebih banyak menginvestasikan kegiatan lain dari perkembangan kegiatan
kereta gantung ini.

12. Dibutuhkan proses perijinan dalam implementasi

13. Perlunya transparansi perencanaan yang lebih terbuka dan tidak bersifat main
belakang sehingga baik tidaknya suatu perencanaan dapat ditangkap oleh
masyarakat.
14. Pemerintah memegang peranan yang sangat penting karena yang mempunyai
regulasi untuk memutuskan suatu rencana investasi (Kereta Gantung Rinjani)
dapat berjalan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai