MEKANIKA TANAH II
Semester Ganjil Tahun Akademik 2021../2022..
TAHUN 2021/2022
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya.Maka saya dapat menyelasaikan Laporan Mekanika Tanah 2 dengan tepat waktu.
Berikut penulis mempersembahkan sebuah Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 yang menurut
saya dapat bermanfaat bagi para Mahasiswa. Didalam laporan ini membahas tentang proses mengenai
mekanika tanah oleh Mahasiswa.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing atas
bimbingan dan arahannya. Tidak lupa juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada para teman- teman
yang banyak membantu penyusunan selama praktikum sampai penyusunan laporan ini selesai.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna mengingat
keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun laporan. Oleh karna itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan lengkap ini. Akan tetapi penyusun
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat.
halaman
3 9 BAB 3 7 20 BAB 2
Oktober 1. Perbaiki Oktober 1. Tambahkan
2022 perhitungan 2022 tabel
2. Tambahkan dan perhitungan
perbaiki menggunakan
langkah kerja format di
excel, rumus
pengujian dan
uraian
perhitungan
9 2 BAB 4
Desember 1. Perhitungan
2022 diubah dalam
bentuk
persen
2. Perbaiki alat
dan bahan
3. Perbaiki
langkah kerja
10 2 BAB 6
Desember 1. Perhitungan
2022 masih kurang
tepat
2. Tambahkan
grafik dari
hasil
perhitungan
11 2 BAB 5
Desember 1. Perhitungan
2022 Ok
2. Perbaiki
langkah kerja
3. Tambahkan
penjelasan
kesimpulan
12 3 BAB 6
Desember 1. Perhitungan
2022 ok
14 5 BAB 4
Desember 1. Perbaiki
2022 perhitungan
2. Laporan ok
17 6 BAB 5 OK
Desember BAB 4 OK
2022
18 6 BAB 7
Desember 1. Perbaiki
2022 kesimpulan
19 6 BAB 7 OK
Desember
2022
STANDAR ACUAN
SNI 2812:2011
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan percobaan konsolidasi satu dimensi dengan prosedur benar.
2. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva konsolidasi dari masing-masing tahap pembebanan,
serta menghitung koefisien konsolidasi (Cv).
3. Mahasiswa dapat menghitung dan menggambarkan kurva hubungan antara angka pori terhadap
tegangan efektif (P’), dengan skala semi-log.
4. Mahasiswa dapat menghitung indeks pemapatan tanah (Cc).
5. Mahasiswa dapat menggambarkan dan menetapkan tegangan pra konsolidasi (Pc).
PERHITUNGAN
DATA LABORATORIUM
waktu menit √ menit 0,25 0,50 1,00 2,00 4,00 8,00 2,00 0,25
0 0,00 0,00 20,00 31,7 40,8 68,88 96,2 136,2 178 169,5
9,6 0,16 0,40 22,00 33,9 50 74,9 110 150 174,5 162,5
detik
21,4 0,36 0,60 24,50 34 51 75,8 114 152 174,3 162
38,4 0,64 0,80 25,00 34 52,2 76,9 115 153,8 174,1 161,9
1 1 1 25,5 34,1 53 77,8 116,5 155 174 161
2,25 2 2 27 34,2 54,7 80 119 158,8 173,5 160,9
4 4 2 27,2 34,6 55,6 81,2 121 160,5 173,1 160
9 9 3 29 35 57,1 83,9 124 164,3 172,8 159
menit
16 16 4 29,5 35,3 58,3 85,3 126 166,9 172,1 158
25 25 5 30 35,2 59,1 86,9 127,5 168,8 172 157,5
36 36 6 30,2 35,9 60 87,9 129 170,1 171,5 157
49 49 7 31 36 60,6 89,7 129,5 171 171 156
jam 24 1440 37,95 31,70 40,8 68,88 96,2 136,2 180 169,5 150,8
waktu menit √ menit 0,25 0,50 1,00 2,00 4,00 8,00 2,00 0,25
0 0,00 0,00 9,80 9,68 9,59 9,31 9,04 8,64 8,22 8,31
9,6 0,16 0,40 9,78 9,66 9,50 9,25 8,90 8,50 8,26 8,38
detik
21,4 0,36 0,60 9,76 9,66 9,49 9,24 8,86 8,48 8,26 8,38
38,4 0,64 0,80 9,75 9,66 9,48 9,23 8,85 8,46 8,26 8,38
1 1 1 9,75 9,66 9,47 9,22 8,84 8,45 8,26 8,39
2,25 2 2 9,73 9,66 9,45 9,20 8,81 8,41 8,27 8,39
4 4 2 9,73 9,65 9,44 9,19 8,79 8,40 8,27 8,40
9 9 3 9,71 9,65 9,43 9,16 8,76 8,36 8,27 8,41
menit
16 16 4 9,71 9,65 9,42 9,15 8,74 8,33 8,28 8,42
25 25 5 9,70 9,65 9,41 9,13 8,73 8,31 8,28 8,43
36 36 6 9,70 9,64 9,40 9,12 8,71 8,30 8,29 8,43
49 49 7 9,69 9,64 9,39 9,10 8,71 8,29 8,29 8,44
jam 24 1440 37,95 9,68 9,59 9,31 9,04 8,64 8,20 8,31 8,49
Berat cawan 57
Cawan + sampel 109
Cawan setelah oven 92
STANDAR ACUAN
SNI 3420-2016
TUJUAN
Pengujian Direct Shear Test atau uji geser langsung dilakukan di laboratorium, yaitu suatu
beban yang dikerjakan pada suatu massa tanah akan selalu menghasilkan tegangan-tegangan
dengan itensitas yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan kuat geser tanah. Hasil uji geser langsung dapat
digunakan untuk analisis kestabilan dalam bidang geoteknik, di antaranya untuk analisis
kestabilan lereng, daya dukung pondasi, analisis dinding penahan, dan lain- lain. Kuat geser tanah
diukur dengan 2 parameter tanah yaitu kohesi (c) atau gaya tarik-menarik antar partikel dan sudut
geser dalam (ϕ) atau gesekan antara butir tanah.
LANGKAH KERJA
1. Contoh tanah asli dalam tabung ujungnya diratakan dan cincin cetak benda uji diletakkan
pada ujung tanah tersebut, tanah dikeluarkan secukupnya. Untuk tiga benda uji. Pakailah
bagian yang rata sebagai alas dan ratakan atasnya.
2. Diperlukan 3 buah benda uji yang identik, untuk melengkapi satu seri pengujian geser
langsung. Sedangkan tebal minimum tebal benda uji kira-kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari
6 kali diameter butir maksimum.
3. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 3:1
4. Ukur diameter serta volume cincin dan timbang massanya.
5. Masukan benda uji kedalam kotak geser pengujian dengan urutan peletakan plat besi
bergaris, batu pori, kertas buram, benda uji, kertas buram, batu pori, dan piston penerima
beban pastikan seluruh kotak geser terkunci dengan baik.
6. Pasang kotak geser pada arah mendatar dan pasang piston penekan vertical untuk
memberikan beban normal pada benda uji. Piston harus dipasang tegak lurus permukaan
benda uji sehingga beban diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada
piston tersebut.
7. Berikan beban normal pertama sesuai dengan manual alat yang bersangkutan.
8. Isi kotak geser pengujian dengan air sampai penuh diatas permukaan benda uji.
PERHITUNGAN
Tabel data
Sampel Beban (Kg) Diameter Ring (Cm) Tinggi Ring (Cm) Faktor Kalibrasi
1 8 6,260 2,020
2 16 6,305 2,025 0,42
3 24 6,260 2,020
Rumus Perhitungan
Kekuatan Geser (N)
N = Pembacaan Arloji × Faktor Kalibrasi
Dimana:
N = Kekuatan Geser
Pembacaan Arloji = Data dial reading
Faktor Kalibrasi = 0,42
Tegangan Normal (σ )
P
σ=
A
Dimana:
σ = Tegangan Normal (kg/cm2)
P = Beban (kg)
A = Luas Penampang (cm2)
Perhitungan
Sampel 1
Sampel 3
GRAFIK
STANDAR ACUAN
SNI – 3638 – 2012
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur kuat tekan bebas (Unconfined Compressive
Strength) dari sampel tanah sehingga dapat melakukan perhitungan dan penggambaran grafik,
serta dapat menentukan kuat tekan bebas (qu).
LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan;
2. Keluarkan sampel dari tabung 1-2 cm dengan alat pengeluar contoh kemudian dipotong dan
ratakan dengan pisau;
3. Pasang alat cetak benda uji di depan tabung contoh, keluarkan contoh dengan alat pengeluar
contoh (extruder) sepanjang alat cetak kemudian potong;
4. Alat cetak yang berisikan benda uji didirikan dengan ujung yang sudah dibentuk diatas alas
yang rata. Kemudian ujung sebelah atas diratakan dengan pisau;
5. Keluarkan benda uji dari cetakan dan timbang berat sampel;
6. Selanjutnya pemeriksaan UCS dengan cara mengontrol regangan;
7. Letakkan benda uji pada mesin UCS secara simetris atau mesin diatur sehingga plat atas
menyentuh permukaan benda uji;
PERHITUNGAN
Tabel data:
Keterangan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Diameter 3,52 3,64 3,52 3,53 3,52 3,51
Tinggi 6,99 6,575 6,99 6,855 6,99 6,69
Berat 103 103 89 88 107 107
Perhitungan Sampel 1:
Sampel 1
Keterangan
Awal Akhir
Diameter (d) 3,52 3,64
Tinggi (L) 6,99 6,575
Berat 103 103
Luas (A)
9,73 10,40
=1/4 × π × d^2
LRC 0,87
Sample Area Correction Total Load
Deformation Load Strain (ε) Correct Area (A) Stress (ɣn)
Deformation Factor Sample (P) Cu
dialreading Dial (n) ε= ∆L / L0 A = A0 / 1 – ε ɣn=P/A
(∆L) 1–ε P=n × LRC
20 1,2 0,02 0,286 0,997 9,75 1,044 0,107
40 2 0,04 0,572 0,994 9,78 1,74 0,178
60 4 0,06 0,858 0,991 9,81 3,48 0,355
80 6 0,08 1,144 0,989 9,84 5,22 0,531
100 7,8 0,1 1,431 0,986 9,87 6,786 0,688
0,491
120 9 0,12 1,717 0,983 9,90 7,83 0,791
140 10 0,14 2,003 0,980 9,93 8,7 0,877
160 11 0,16 2,289 0,977 9,95 9,57 0,961
180 11,3 0,18 2,575 0,974 9,98 9,831 0,985
200 11,3 0,2 2,861 0,971 10,01 9,831 0,982
Perhitungan Sampel 2:
Sampel 2
Keterangan
Awal Akhir
Diameter (d) 3,52 3,53
Tinggi (L) 6,99 6,855
Berat 89 88
Luas (A)
9,73 9,78
=1/4 × π × d^2
LRC 0,87
Perhitungan Sampel 3:
Sampel 3
Keterangan
Awal Akhir
Diameter (d) 3,52 3,51
Tinggi (L) 6,99 6,69
Berat 107 107
Luas (A)
9,73 9,67
=1/4 × π × d^2
LRC 0,87
Sample Area Correction Total Load
Deformation Load Strain (ε) Correct Area (A) Stress (ɣn)
Deformation Factor Sample (P) Cu
dialreading Dial (n) ε= ∆L / L0 A = A0 / 1 – ε ɣn=P/A
(∆L) 1–ε P=n × LRC
20 5,9 0,02 0,286 0,997 9,75 5,133 0,526
40 6,9 0,04 0,572 0,994 9,78 6,003 0,614
60 7,5 0,06 0,858 0,991 9,81 6,525 0,665
80 8 0,08 1,144 0,989 9,84 6,96 0,707
0,415
100 8,7 0,1 1,431 0,986 9,87 7,569 0,767
120 9 0,12 1,717 0,983 9,90 7,83 0,791
140 9,1 0,14 2,003 0,980 9,93 7,917 0,798
160 9,5 0,16 2,289 0,977 9,954 8,265 0,830
Grafik Sampel 1
1.200
0.600 0.531
0.400 0.355
0.178
0.200 0.107
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500
Strain (ε)
Grafik Sampel 2
0.200
Compression Stress (𝜎n)
0.173 0.173
0.180 0.165
0.157
0.160 0.149
0.140 0.131
0.123
0.120 0.106
0.100 0.088
0.080
0.080
0.060 0.044
0.040
0.018
0.020
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000
Strain (ε)
Strain (ε)
KESIMPULAN
Dari hasil uji kuat tekan bebas tanah (Unconfined Compression Strength) yang telah
dilaksanakan, didapatkan hasil untuk parameter qu dan Cu. Nilai qu adalah nilai Compression
Stress (𝜎n) maksimum yang menyebabkan keruntuhan pada sampel tanah. Pada grafik Sampel 1,
nilai qu adalah nilai pada puncak grafik yaitu sebesar 0,982 Kg/Cm 2. Sedangkan nilai Cu yang
merupakan nilai tegangan geser tanah didapat dari tabel perhitungan Sampel 1 yaitu sebesar
0,491 Kg/Cm2. Dari tabel konsistensi, sampel uji tergolong tanah medium karena berada pada
range qu 0,5 – 1 Kg/Cm2.
Grafik sampel 2 menunjukkan nilai Kuat Tekan (qu) sebesar 0,173 Kg/Cm2, sedangkan nilai
Cu sebesar 0,086 Kg/Cm2. Dari tabel konsistensi, sampel uji tergolong tanah sangat lembut
karena berada pada range qu kurang dari 0,25 Kg/Cm2. Grafik sampel 3 menunjukkan nilai Kuat
Tekan (qu) sebesar 0,830 Kg/Cm2, sedangkan nilai Cu sebesar 0,415 Kg/Cm2. Dari tabel
konsistensi, sampel uji tergolong tanah medium karena berada pada range q u 0,5 – 1 Kg/Cm2.
Hubungan antara qu dan konsistensi tanah adalah untuk menunjukkan klasifikasi tanah
berdasarkan sifat fisiknya
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11
1 2 3 4
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13
STANDAR ACUAN
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Triaxial dengan prosedur standar secara benar
2. Mahasiswa dapat menggambarkan lingkaran mohr, serta dapat menentukan besarnya nilai
kohesi (c) dan sudut geser dalam (ф), dari contoh tanah yang diuji
Kekuatan geser suatu tanah dapat didefinisikan sebagai tahanan maksimum dari tanah
terhadap tegangan geser di bawah suatu kondisi yang diberikan. Kondisi-kondisi yang
diperhatikan bersangkutan dengan sifat-sifat drainase tanah. Ada beberapa percobaan geser
dasar yang dapat dilakukan terhadap suatu tanah bergantung pada kondisi drainase yang sama
dan menghasilkan data yang sama.
Uji Triaksial Unconsolidated-Undrained (UU) digunakan untuk penelitian dan
pengujian tanah secara konvensional. Dalam uji tanah metode ini, drainase dari spesimen tanah
tidak diperbolehkan selama spesimen ditekan. Spesimen tanah diberi beban hingga mengalami
kegagalan oleh tekanan deviator (Delta Sigma d) serta drainase tidak diperbolehkan. Spesimen
tanah dibungkus dengan selaput sehingga memberikan tekanan ke sekitar sebesar S3 membuat
tekanan air pori meningkat sebesar Uc. Peningkatan tekanan air pori (Delta Ud) akan terjadi
karena tekanan deviator akibat pembebanan dari bagian atas tanah. Uji Unconsolidated-
Undrained (UU) lazim dilakukan untuk mencari properti short term kuat geser tanah.
Bidang bidang tegangan utama adalah 3 bidang yang saling tegak lurus dimana bekerja
tegangan tegangan normal dan tanpa tegangan geser. Kohesi (c) adalah kuat geser tanah bila
tidak diberikan tegangan keliling. Sudut geser dalam () adalah komponen kuat geser tanah
yang berasal dari gesekan antara butir tanah.
LANGKAH KERJA
1. Contoh dikeluarkan dari tabung 1-2 cm dengan alat pengeluar contoh (extruder),
kemudian dipotong dengan pisau kawat dan ratakan dengan pisau.
2. Pasang benda uji didepan tabung contoh, keluarkan contoh dengan alat pengeluar
contoh (extruder) sepanjang alat cetak kemudian dipotong dengan pisau kawat
3. Benda uji didirikan dengan ujung sudah dibentuk di atas alas rata. Kemudian ujung
sebelah atas diratakan dengan pisau.
4. Keluarkan benda uji
5. Ukur panjang contoh tanah dan diameternya
6. Lalu ukur juga ketebalan membrane
7. Gulung membrane dan pasang pada sisi luar silinder dengan salah satu ujung 2,5 cm
lebih panjang dari silinder.
8. Basahi ujungnya dan tempatkan di luar plat dasar yang terdiri dari batu pori.
9. Ikat bagian-bagian alas tempat dudukan contoh serta bagian atas plat penutup dengan
karet pengikat berbentuk O, oleskan tipis-tipis dengan grease atau oli bagian vertikal
dari alas dan tutup benda uji untuk memudahkan memasukan karet pembungkus.
10. Letakkan sumbu piston dari sel triaksial tepat di tengah-tengah penutup atas contoh
15. Lalu benda uji di timbang kemudian di masukkan kedalam oven selama 24 jam.
16. Benda uji (sampel tanah) yang sudah dikeluarkan lalu dimasukan ke dalam oven
dengan suhu 105-110°C selama 24 jam.
17. Setelah 24 jam di oven, keluarkan sample lalu timbang beratnya.
PERHITUNGAN
Tabel Data
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Data
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Diameter (cm) 3.68 3.55 3.68 3.2 3.68 3.05
Tinggi (cm) 7.21 6.85 7.21 6.35 7.21 6.15
Luas Sampel (cm2) 10.64 9.90 10.64 8.04 10.64 7.31
Berat (gr) 118.7 118.7 117
Volume (cm3) 76.69 67.80 76.69 51.07 76.69 44.93
Tekanan (Mpa) 0.5 1 2
20 6 12 26
40 7 17.5 31.5
Rumus Pengujian
Perhitungan
1. Sampel 1
PERHITUNGAN
Specimen No. 1
Deformation Load dial reading Unit Strain Corrected Area (cm2) Dev Stress (kg/cm2)
Keterangan Sampel 1
LRC 0,4
2. Sampel 2
PERHITUNGAN
Specimen No. 2
Deformation Load dial reading Unit Strain Corrected Area (cm2) Dev Stress (kg/cm2)
Sampel 2
Keterangan
Awal Akhir
Luas Sampel
10,64 8,04
(cm2)
LRC 0,4
3. Sampel 3
PERHITUNGAN
Specimen No. 3
Deformation Load dial reading Unit Strain Corrected Area (cm2) Dev Stress (kg/cm2)
Sampel 3
Keterangan
Awal Akhir
Luas Sampel
10,64 7,31
(cm2)
LRC 0,4
Tekanan (Mpa) 2
o3 o1 Center Radius
7,12579
1,55 12,7038 7 5,578
7,12579
1,55 12,7038 7 5,578
7,02374
1,53 12,52186 3 5,498
Chart Title
5.6
5.58
f(x) = 0.782790650198941 x + 7.04325486822199E-13
5.56 R² = 1
5.54
Axis Title
5.52 Series2
5.5 Linear (Series2)
5.48
5.46
5.44
7 7.02 7.04 7.06 7.08 7.1 7.12 7.14
Axis Title
STANDAR ACUAN
ASTM-D6951
TUJUAN
Maksud dari pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP) adalah pengujian untuk
menentukan nilai kepadatan tanah, yang hasil akhirnya berupa nilai CBR (California Bearing
Ratio).
Tujuan dari uji DCP adalah untuk mengevaluasi kekuatan tanah dasar serta lapis pondasi jalan
dengan cepat.
LANGKAH KERJA
1. Pertama, ratakan terlebih dahulu tanah yang ingin di uji.
2. Sambungkan seluruh bagian peralatan, dan pastikan bahwa sambungan tangkai atas
dengan landasan serta tangkai bawah, dan kerucut baja sudah tersambung dengan kokoh.
3. Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak diatas dasar yang rata dan stabil,
kemudian catat pembacaan nol sebagai pembacaan awal pada mistar pengukur kedalaman.
4. Angkat palu, dan pukulkan beberapa kali dengan arah ke atas sehingga menyentuh handel
dan tangkai bawah terangkat keatas permukaan tanah
PERHITUNGAN
Tabel Data
DATA
Penurunan
Banyak Tumbukan Kumulatif Tumbukan
Titik 1 Titik 2 Titik 3
2 2 60 65 62
2 4 110 123 108
2 6 151 178 145
2 8 193 233 175
2 10 240 290 257
2 12 306 355 327
2 14 375 410 393
2 16 433 473 450
2 18 502 562 540
2 20 575 655 563
2 22 646 747 611
2 24 721 870 663
2 26 827 1000 725
2 28 918 - 800
2 30 1000 - 900
2 32 - - 1000
Penetrasi (mm)
Penetrasi=Pembacaan ke n−Pembacaan awal
DCP
Pembacaan Penurunan
Dcp=
Kumulatif tumbukan
CBR (%)
¿¿
CBR=10
Perhitungan
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 2
KESIMPULAN
Pengujian ini lakukan untuk menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) tanah dasar,
timbunan, dan atau suatu sistem perkerasan. Setelah pengujian dilakukan didapat nilai CBR lapangan
tanah dasar pada 3 titik yang berbeda sebesar :
Nilai CBR terbesar titik 1 sebesar 10.064 %
Nilai CBR terbesar titik 2 sebesar 7.850 %
Nilai CBR terbesar titik 3 sebesar 11.367 %
Dan untuk nilai DCP pada 3 titik yang berbeda sebesar:
Nilai DCP terbesar titik 1 sebesar 33.333 mm.
Nilai DCP terbesar titik 2 sebesar 38.461 mm.
Nilai DCP terbesar titik 3 sebesar 31.25 mm.
Cangkul
Sarung tangan
STANDAR ACUAN
SNI – 2827 – 2008
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kedalaman tanah keras serta untuk
menentukan daya dukung tanah (qc) dan geseran total (JHP)
Rumus Perhitungan:
FR ¿ TDR−CR
Fs 1
FR ×( × π × Dc 2)
FR × Ac 4
¿ =
As ( π × Ds× Ls)
Fd 5× Dc2 × FR
¿
Ds× Ls
TFd ¿ Σ fd i + Fd i+1
Rf fs
¿
CR×100
Keterangan:
D : Depth (m)
CR : Cone Resistance (Kg/Cm2)
TDR : Total Cone Resistance (Kg/Cm2)
FR : Friction Resistance (Kg/Cm2)
Fs : Local skin friction (Kg/Cm2)
Fd : Friction per each 20 cm unit depth settlement reading (Kg/Cm2)
Grafik hubungan qc dengan kedalaman dan grafik hubungan JHP dengan kedalaman
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
STANDAR ACUAN
SNI 4153:2008
TUJUAN
Uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji penetrasi dengan SPT di lapangan
pada benda uji tanah. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi
lapisan tanah di lapangan dengan SPT, yang dapat dipergunakan untuk identifikasi perlapisan
tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi.
PERHITUNGAN
Tabel Data
Rumus Pengujian
N-SPT = N2 + N3
Perhitungan
Jumlah Pukulan (Uji Diagram SPT
Depth General Soil SPT) Jumlah Pukulan Per 30 cm Penetrasi
No
(m) Description N- N- N- N-
1 2 3 SPT 10 20 30 40 50 60
1 2.00 - lanau kelempungan
2.45 dan kepasiran campur
gravels, teguh, abu- 1 2 3 5
abu campur coklat
kekuningan
2 4.00 - lanau kelempungan
4.45 dan kepasiran campur
gravels, sangat teguh, 2 3 5 8
abu-abu campur coklat
kekuningan
3 6.00 - lanau kepasiran dan
6.45 kelempungan
3 4 7 11
campur gravels,
keras, abu-abu
4 8.00 - lanau kepasiran dan
8.45 kelempungan
1 2 4 6
campur gravels,
keras, abu-abu
5 10.00 - pasir kelanauan dan
10.45 kelempungan, padat, 2 3 4 7
abu-abu
6 12.00 - lanau kepasiran dan
12.45 kelempungan keras, 4 6 8 14
abu-abu
7 14.00 - pasir kelanauan dan
14.38 kelempungan, padat -
9 25 25 50
sangat padat, abu-
abu
pasir kelanauan dan
16.00 - kelempungan, padat -
8 14 23 27 50
16.40 sangat padat, abu-
abu
pasir kelanauan
18.00 - campur gravels,
9 12 18 28 46
18.45 sangat padat, abu-
abu gelap kehitaman
KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian yang telah dilaksanakan, didapatkan kesimpulan uji N-SPT adalah pada
kedalaman 2,00-2,45 m termasuk tanah lepas; pada kedalaman 4,00-4,45 m termasuk tanah agak
kompak; pada kedalaman 6,00-14,45 m termasuk tanah kompak dan pada kedalaman 16,00 –
20,34 m termasuk tanah sangat kompak