Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIK KONSEP KEBIDANAN

" Menganalisis Manajeman dan Kepemimpinan Dalam Kebidanan "

Dosen pengampu :

Ropitasari, SSiT., M.Kes

Kelas D Anggota :

Latifah Artha Elita (V4322036) Meydina Min Waraqqil Janah (V4322042)

Lintang Permata (V4322037) Nabila Syifa Mulida R (V4322043)

Lulu Febrianti (V4322038) Nadya Ratih W (V4322045)

Maharani Dwi P (V4322039) Naira Hanina Alqisthi (V4322046)

Maita Tri Utami (V4322040) Nanda Paramita N (V4322047)

Melati Nur Hayati (V4322041)

Universitas Sebelas Maret

Sekolah Vokasi DIII Kebidanan

Tahun Ajaran 2022/2023

Jl. Ir. Sutami No.36, Kentingan, Kec. Jebres, Kota Surakarta

Jawa Tengah 57126


1. Dasar Manajeman dan Kepemimpinan Dalam Kebidanan
Manajemen kebidanan menurut Deples RI, 2005, Manajemen kebidanan
adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus
dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu,
keluarga,dan masyarakat. Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada
asuhan kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam
pelaksanaan pelayaanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.
Manajemen kebidanan mendorong para bidan menggunakan cara yang teratur dan
rasional sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam mencagahkan atau
mencurahkan masalah klien dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu
dan anak yang sehat dapat tercapai.

Kepemimpinan secara umum berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki


oleh seseorang untuk mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan, dan bila perlu memaksa orang lain atau kelompok agar
menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu
tercapainya tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ketika pendekatan kepemimpinan
dilihat secara sempit maka proporsi kekuasaan yang dimilikinya dapat dipersepsikan
lebih kecil ketika kita melihat pengertian kepemimpinan tersebut dalam pengertian
luas. Baik dalam konsepsi formal maupun informal bahwa kadar kekuasaan akan
sangat bergantung pula proporsinya kepada cara pandang kita terhadap kepemimpinan.
Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan Bidan dituntut harus mampu menerapkan
aspek kepemimpinan dalam organisasi & manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB),
kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik
kebidanan menurut Perpres 14 tahun 2019. Bidan sebagai seorang pemimpin harus :
Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan,
melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di masyarakat,
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan
upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di
masyarakat, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan
perspektif luas dan kritis, menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan
pembaharuan praktik kebidanan.
2. Identifkasi Kompetensi Bidan
Bidan sebagai pelaku profesi dituntut untuk memiliki standar kompetensi.
Standar kompetensi bidan sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan
yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesi bidan kepada individu,
keluarga dan masyarakat secara aman. Kompetensi yang harus di miliki bidan
dalam menolong persalinan berupa memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
tanggap terhadap kebudayaaan setempat selama kehamilan, memimpin suatu
persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk
mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

3. Pembahasan Kasus
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu
dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu,
keluarga, dan masyarakat (Depkes RI, 2005). Terdapat 7 langkah dalam manajemen
kebidanan, yaitu :

1. Pengumpulan Data Dasar.


2. Interpretasi Data Dasar.
3. Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial.
4. Mengidentifikasi Perlunya Tindakan Segera Oleh Bidan / Dokter.
5. Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh Yang Ditentukan Oleh Langkah
Sebelumnya.
6. Rencana Asuhan Menyeluruh.
7. Evaluasi Keefektifan Asuhan.

Dalam kasus ini, bidan Wiyani Agustini dan team sudah melaksanakannya
dengan baik. Terbukti dengan para petugas yang segera melakukan swab antigen
untuk keselamatan bersama, pemeriksaan fisik dan vital kepada pasien, melakukan
vagina touche untuk mengetahui pembukaan. Setelah mengumpulkan data, para bidan
mulai melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah yang ada dari data yang
didapat. Hasil observasi digunakan untuk menentukan tindakan apa yang harus
diambil nantinya. Di tengah -tengah kontraksi yang dialami pasien, terlihat ketuban
yang menonjol kemudian pecah. Bidan Wiyani Agustini dan team segera bersiap
untuk melakukan tindakan untuk membantu persalinan pasien. Setelah persalinan
selesai, bidan kembali memeriksa tanda-tanda vital pasien untuk memastikan kembali
keadaan ibu pasca melahirkan.
Bidan Wiyani Agustini sudah melakukan bagian dari kompetensi seorang
Bidan. Dari menangani pasien dengan mutu yang tinggi sampai pasien mengalami
proses melahirkan. Dalam praktik Bidan Agustin tersebut menunjukan kepemimpinan
yang baik sehingga bisa mempengaruhi bawahannya. Kepemimpinan Bidan tersebut
akan muncul karena sifat sifat dan perilakunya mempunyai kemampuan mendorong
orang lain untuk berpikir,bersikap dan berbuat sesuatu sesuai apa yang diinginkannya.
Sikap dan perilaku yang ditunjukan bidan Agustin yaitu bersedia untuk menyimak
atau mendengarkan orang lain,melayani dengan mengerti dan berempati serta
penataan pelayanan yang baik.

4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa pada kasus Bidan Agustini
tersebut sudah melakukan standar kompetensi dalam aspek pengabdian Profesi Bidan
kepada individu maupun masyarakat secara aman sebab Bidan Agustini memberikan
asuhan yang bermutu tinggi serta memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman
seperti melakukan Swab Antigen sebelum tindakan dilakukan. Kepemimpinan dalam
pelayanan Kebidanan pada Bidan Agustini tersebut mampu memimpin dalam
organinasi pelayanan kebidanan dengan bertanggung jawab dan mampu
mempengaruhi bawahannya.
Bidan Agustini menunjukan sikap yang sangat baik dalam manajemen
kepemimpinan yaitu mampu melayani pasien dengan mengerti dan berempati
terhadap keadaan pasien,bersedia mendengarkan atau menyimak pasien sebab
komunikasi dalam hal manajemen kepemimpinan sangatlah diperlukan lalu Bidan
Agustini melakukan penataan pelayanan yang baik

5. Sumber Pustaka
Gopee,N & Galloway,J 2019, Kepemimpinan & Manajemen Dalam Pelayanan
Kesehatan,Yogyakarta,Rapha Pulishing.
Masruroh, 2015, Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Kebidanan,Yogyakarta,Nuha Medika.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07-MENKES-320-2020,Standar Profesi


Bidan,15 Mei 2020,Menteri Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.

Mugianti,S 2016,’Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek


Keperawatan’,Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan,Vol 1, hh. 1-12

Sudarta,W & Listyaningsih,E 2016,’Hubungan Persepsi Perawat, Bidan Tentang


Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah
Sakit Bethesda Lempuyangwangi Yogayakarta 2015’,Jurnal Kesehatan,Vol. 4 No. 1,
hh. 1-9.

Anda mungkin juga menyukai