Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU_____F

BAHASA INDONESIA Dra. EFRI YADES, M.Hum

PENGERTIAN BAHASA, FUNGSI BAHASA, SEJARAH BAHASA


INDONESIA, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA, SERTA RAGAM BAHASA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 20 :


1. Aditya Prayoga (2210751002)
2. Fahro Rozi (2210441009)
3. Yunasti Maresa (2110212024)

UNIVERSITAS ANDALAS
KELAS 19
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
SEMESTER GANJIL
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat waktu.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pengerjaan makalah ini. Untuk
ituy kami menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam pengerjaan makalah ini. Terutama ibu Dra. Efri Yades, M.Hum
selaku dosen pengampu untuk mata kuliah Bahasa Indonesia.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
pemahaman terhadap pembaca.

Padang, 26 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak zaman dahulu manusia telah berinteraksi satu sama lain
menggunakan bahasa, baik bahasa tubuh maupun isyarat bunyi-bunyian.
Bahasa seiring berjalannya waktu juga mengalami perkembangan, yang pada
awalnya hanya isyarat bunyi-bunyian ataupun bahasa tubuh, saat ini telah
berkembang menjadi bahasa yang kita ketahui sekarang, yang kita ucapkan
maupun kita tulis untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan begitu banyak
bahasa yang digunakan manusia di seluruh dunia saat ini, hal itu tak hanya
mampu menghubungkan orang-orang dari negara yang sama saja, tetapi juga
menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia.
Seluruh bahasa yang telah kita ketahui itu merupakan perkembangan
dari bahasa yang sudah ada sejak dulu. Hal itu juga berlaku dengan bahasa
Indonesia, bahasa Indonesia sendiri merupakan perkembangan dari bahasa
Melayu Riau. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahasa Melayu Riau merupakan
induk dari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri juga telah mengalami
perubahan ejaan sebanyak tujuh kali hingga saat ini. Hal ini membuktikan
bahwa bahasa selalu berkembang dari waktu ke waktu.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah pengertian dari bahasa?
Apakah fungsi dari bahasa?
Bagaimana sejarah dari bahasa Indonesia?
Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?
Apa itu ragam bahasa?
1.3 Tujuan
Menjelaskan pengertian dari bahasa
Menjelaskan fungsi dari bahasa
Menjabarkan sejarah dari bahasa Indonesia
Menjelaskan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
Menjelaskan tentang ragam bahasa
BAB 2
ISI
2.1 Pengertian Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuan-


satuan, seperti kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang diungkapkan baik
secara lisan maupun tulis. Terdapat banyak sekali definisi bahasa, dan definisi
tersebut hanya merupakan salah satu di antaranya. Menurut Mudjia Rahardjo
(2002:iii) bahasa dan manusia menyatu dalam segala aktivitas kehidupan. Di
mana ada manusia, di sana ada bahasa. Pun juga sebaliknya, keduanya tidak bisa
dipisahkan. Bahasa tumbuh dan berkembang karena manusia. Manusia dapat
berkembang karena bahasa. Bahasa pula yang membedakan manusia dari
makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Bahasa menentukan identitas atau jati diri
manusia, baik secara individu maupun kelompok masyarakat.

Bahasa, menurut Hidayat (2006: 263-264), adalah sine qua non, sesuatu
yang mesti ada bagi kebudayaan dan manusia. Dengan bahasa, manusia mampu
mengabstraksikan seluruh pengalaman empiris, rasional, dan spiritualnya secara
konseptual, sistematis, dan terstruktur yang pada gilirannya dapat melewati
sekat-sekat ruang dan waktu. Dengan bahasa, manusias anggup memasuki dunia
lain yang jauh lebih luas dan kompleks. Dengan bahasa, manusia dapat pula
menyampaikan dan mengembangkan pemikirannya dalam aneka wujud
kebudayaan. Bahkan lebih dari itu, dengan bahasa manusia dapat mempengaruhi
dan mendominasi orang lain, baik dalam sikap maupun pikirannya.

Jadi dapat disimpullkan bahwa bahasa adalah media yang


menghubungkan orang-orang. Manusia dan bahasa adalah satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan. Peradaban manusia ada karena bahasa, dan bahasa
berkembang karena peradaban manusia. Bahasa inilah yang dapat membedakan
manusia dengan mahkluk ciptaan tuhan yang lain, tak hanya itu bahasa juga lah
yang menentukan jati diri manusia.
Bahasa, dalam pengertian Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), adalah
bentuk semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu
konteks situasi dan konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan
maupun secara tulis. Dalam pandangan ini, bahasa merupakan suatu konstruk
yang dibentuk melalui fungsi dan sistem secara simultan

Dalam wujudnya, bahasa selalu berbentuk teks. Adapun yang dimaksud


dengan teks adalah satuan lingual yang mengungkapkan makna secara
kontekstual. Di sini, istilah “teks” dianggap sama dengan “wacana”, dan
satuan lingual dapat berupa kata, kelompok kata, klausa, atau kumpulan
paragraf. Apabila seseorang ingin mengungkapkan sesuatu, ia akan
menggunakan bentuk teks tertentu. Dengan teks itu, ia akan mencapai tujuan
yang diinginkannya. Agar teks itu dapat mewadahi dan menjadi sarana untuk
menyampaikan tujuannya, ia berusaha agar teks itu mengandung bentuk-
bentuk bahasa yang relevan. Bentuk-bentuk itu tidak lain adalah sistem
linguistik yang ada di dalam teks tersebut. Apabila tujuan yang disampaikan
berbeda, maka bentuk teks yang digunakan berbeda, dan bentuk-bentuk
bahasa yang dipilih di dalamnya pun juga berbeda. Akhirnya, teks yang
tercipta akan dapat mewakili seseorang tersebut, karena pada dasarnya sikap,
gagasan, dan ideologinya telah disampaikan melalui tujuan yang
1.4 Pengantar Linguistik Umum z
diungkapkannya dengan memilih bentuk-bentuk bahasa yang relevan
tersebut.
Tentang prinsip bahwa bahasa harus selalu dianggap sebagai teks,
Fowler (1986) menegaskan bahwa untuk kebutuhan analisis teks, analisis
dapat dilakukan tidak hanya terhadap teks linguistik, tetapi juga teks-teks lain
(seperti teks sastra), baik teks faktual maupun teks fiksi (Lihat juga Martin,
1985; Martin, 1992).

Bahasa mengemban tiga fungsi utama, yaitu fungsi ideasional, fungsi


interpersonal, dan fungsi tekstual. Ketiga fungsi ini disebut fungsi
metafungsional, dan ketiga fungsi tersebut menunjukkan realitas yang
berbeda. Di bawah fungsi ideasional, bahasa digunakan untuk
mengungkapkan realitas fisik-biologis serta berkenaan dengan interpretasi
dan representasi pengalaman. Di bawah fungsi interpersonal, bahasa
digunakan untuk mengungkapkan realitas sosial dan berkenaan dengan
interaksi antara penutur/penulis dan pendengar/pembaca. Bahasa mengemban tiga fungsi utama,
yaitu fungsi ideasional, fungsi
interpersonal, dan fungsi tekstual. Ketiga fungsi ini disebut fungsi
metafungsional, dan ketiga fungsi tersebut menunjukkan realitas yang
berbeda. Di bawah fungsi ideasional, bahasa digunakan untuk
mengungkapkan realitas fisik-biologis serta berkenaan dengan interpretasi
dan representasi pengalaman. Di bawah fungsi interpersonal, bahasa
digunakan untuk mengungkapkan realitas sosial dan berkenaan dengan
interaksi antara penutur/penulis dan pendengar/pembaca. Di bawah fungsi
tekstual, bahasa digunakan untuk mengungkapkan realitas semiotis atau
realitas simbol dan berkenaan dengan cara penciptaan teks dalam konteks
(Matthiessen, 1992/1995:6; Martin, 1992).
Ketiga fungsi tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri secara lepas-lepas.
Ketiga-tiganya merupakan satu kesatuan metafungsi. Oleh karena itu, sebuah
tuturan kebahasaan, misalnya yang berbentuk klausa, mengemban tiga fungsi
itu sekaligus. Dengan kata lain, meskipun wujud klausa itu hanya satu, klausa
yang satu itu harus dilihat dari kapasitasnya yang mempunyai tiga fungsi
sekaligus. (Lihat uraian dalam contoh “You may go home now” di bawah
ini). Hubungan antara ketiga fungsi dalam metafungsi dan realitas-realitas
yang berbeda dapat diringkas pada Gambar 1.1 sebagai berikut

Menurut Mudjia Rahardjo (2002:iii) bahasa dan


manusia menyatu dalam segala aktivitas
kehidupan. Di mana ada manusia, di sana ada
bahasa. Pun juga sebaliknya, keduanya tidak bisa
dipisahkan. Bahasa tumbuh dan berkembang
karena manusia. Manusia dapat berkembang
karena bahasa. Bahasa pula yang membedakan
manusia dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain.
Bahasa menentukan identitas atau jati diri
manusia, baik secara individu maupun kelompok
masyarakat.

Bahasa, menurut Hidayat (2006: 263-264),


adalah sine qua non, sesuatu yang mesti ada bagi
kebudayaan dan manusia. Dengan bahasa,
manusia mampu mengabstraksikan seluruh
pengalaman empiris, rasional, dan spiritualnya
secara konseptual, sistematis, dan terstruktur
yang pada gilirannya dapat melewati sekat-sekat ruang dan waktu. Dengan bahasa, manusia
sanggup memasuki dunia lain yang jauh lebih
luas dan kompleks. Dengan bahasa, manusia
dapat pula menyampaikan dan mengembangkan
pemikirannya dalam aneka wujud kebudayaan.
Bahkan lebih dari itu, dengan bahasa manusia
dapat mempengaruhi dan mendominasi orang
lain, baik dalam sikap maupun pikirannya
Fungsi Bahasa Indonesia dan Fungsi Teks
dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahasa merupakan alat komunikasi yang diperoleh manusia sejak lahir. Penguasaan
sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama yang sering
kali
disebut bahasa ibu. Menurut Kridalaksana (dalam Suardi et al., 2019) , bahasa pada
hakikatnya
merupkan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial
untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Menurut Chaer (dalam
Diah
& Wulandari, 2015), Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia mencakup lima fungsi
dasar, yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi dan fungsi
entertainmen. Fungsi ekspresi mewadahi konsep bahwa bahasa merupakan media manusia
untuk melahirkan ungkapan-ungkapan batin yang ingin disampaikan penutur kepada orang
lain.
Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada orang lain.
Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, perkara dan
keadaan.
Fungsi persuasi merupakan penggunaan bahasa yang bersifat mengajak atau
mempengaruhi.
Sedang fungsi entertainmen bahasa adalah penggunaan bahasa untuk menghibur,
menyenangkan
dan memuaskan batin. Kelima fungsi ini sangat mendukung proses pengembangan ilmu
pengetahuan, terutama fungsi informasi dan fungsi eksplorasi.

Ragam bahasa adalah variasi yang terjadi karena


pemakaian
bahasa. Hal ini menandakan bahwa antara si penutur bahasa
yang satu dengan lainnya mengunakan bahasa yang
berbeda-beda. Tentu perbedaan itu hanya dalam pengucapan
atau penulisan sementara maknanya jika disandingkan akan
memiliki makna yang sama atau
mengacu pada suatu benda atau kondisi yang sama.

Dari istilah ragam bahasa, sebenarnya sifat kearbitreran


bahasa
itu yang menjadi sebab yang mendasar sehingga bahasa itu
bervariasi.Hal itu pula yang memberi gambaran bahwa kita
diciptakan tidak homogen, melainkan beranekaragam dengan
keunikan-keunikannya masing-masing seperti sebagai sebuah
suku, adat, agama, bangsa, dan negara.
Bahasa adalah fenomena sosial yang berarti bahwa
komunikasi antara masyarakat membawa mereka ke dalam
hubungan di dalam lingkungan. Dapat dikatakan bahwa
kedua bahasa dan masyarakat tidak dapat dipisahkan;
mereka terhubung dan dapat mempengaruhi
satu sama lainnya. Peran bahasa sangat penting bagi
masyarakat sosial agar dapat bekerja sama,
berpolitik, menjalankan perekonomian, dan berhubungan
dengan manusia lain di seluruh penjuru
dunia. Untuk menjaga komunikasi tetap berlangsung maka
diperlukan penggunaan ragam bahasa.
Ragam bahasa adalah perbedaan cara berkomunikasi
seseorang untuk mencapai tujuan yang sama.
Penggunaan ragam bahasa akan mempengaruhi makna atau
maksud tertentu mengenai apa yang
ingin disampaikan berdasarkan konteks yang ada. Ragam
bahasa berkaitan dengan variasi bahasa
berdasarkan penggunaannya, pemakaiannya, atau fungsinya.
Terjadinya keragaman bahasa ini bukan hanya disebabkan
oleh penuturnya yang berbeda,
melainkan juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka
lakukan sangat beragam. Adapun
beberapa karakteristik sosial seperti kelas sosial, kelompok,
etnis, jenis kelamin dan usia
pembicara yang mempengaruhi penggunaan bahasa
seseorang. Karakteristik sosial akan
mempengaruhi ragam berbicara, dialek, dan bahkan
penggunaan bahasa yang berbeda satu sama
lain untuk alasan sosial. Akibatnya, tidak ada orang yang
berbicara sama, dan orang dapat
menggunakan pengucapan yang berbeda, kosakata, tata
bahasa atau ragam bahasa untuk tujuan
yang berbeda.
Sehubungan dengan fenomena ragam bahasa bahwa ada
gradasi ragam bahasa, dari yang
sangat formal sampai yang sangat informal. Ada beberapa
aspek yang dapat menjadi pilihan ragam
yang dapat diubah dengan istilah faktor sosial. Ragam
bahasa berarti bentuk bahasa yang
digunakan pembicara dan ditandai dengan skala formalitas.
Klasifikasi ragam berbicara menjadi
lima ragam, yaitu beku, resmi, konsultatif, santai, dan intim.
Digunakannya ragam bahasa yang
berbeda dalam beragam situasi disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah faktor yang
meliputi waktu dan situasi. Untuk mengkaji perubahan
tersebut pada tuturan seseorang, diperlukan
adanya kerja sama dengan satuan-satuan interaksi.
Banyak faktor sosial yang mempengaruhi penggunaan ragam
bahasa. Komponen-komponen
berikut: partisipan (participants), situasi dan konteks sosial
(setting and social context), topik
(topic), dan fungsi (function). Namun, ada komponen dasar
dalam penjelasan sosiolinguistik
mengapa tidak semua orang berbicara dengan cara yang
sama, dan mengapa tidak semua orang
berbicara dengan cara yang sama sepanjang waktu, di
antaranya adalah: skala kesenjangan sosial
(a social distance scale), skala status (a status scale), skala
formalitas (a formality scale), dan skala dua fungsi (two
functional scales). Hubungan penggunaan ragam bahasa
sangat berkaitan erat
dengan peristiwa tutur. Setiap ujaran dalam peristiwa tutur
mengandung komponen-komponen tutur.

Anda mungkin juga menyukai