Anda di halaman 1dari 9

PEWARISAN SIFAT

MAKHLUK HIDUP
TINGKAT RENDAH
By: Anzilni Khairat (2210443029)
Irham Alif M (2210442033)
Putri Lestari (2210443023)
MAKHLUK HIDUP
TINGKAT
RENDAH

Makhluk hidup tingkat rendah atau invertebrata merupakan makhluk hidup yang tidak
memiliki tulang belakang.
CIRI-CIRI
MAKHLUK HIDUP
TINGKAT RENDAH

• Tidak mempunyai tulang belakang


• Memiliki ukuran yang kecil dan lambat
• Sistem peredaran darah
• Memiliki mata yang majemuk
• Memiliki organ yang sederhana
• Sistem sarafnya tidak terorganisasi
• Terdiri dari satu lapis kulit
• Berjumlah 95-98 persen dari spesies di bumi
Ciri ciri bakteri sebagai berikut:
Bakteri • Termasuk organisme berdiameter 0,5 - 1 mikron dengan
panjang 1-20 mikron
• hanya bisa dilihat lewat mikroskop
Bakteri merupakan kelompok • Umumnya bakteri hidup berkoloni dan merupakan
mikroorganisme bersel satu yang uniseluler
diklasifikasikan pada tingkat domain. • Dinding sel tersusun dari mukopolisakarida dan
Bersama dengan domain archaea, peptidoglikan
bakteri digolongkan sebagai • Beberapa bakteri, khususnya yang bersifat patogen, tubuh
prokaroita. bagian luar dilindungi kapsul yang terbentuk dari lendir
disekresikan sendiri oleh bakteri
• Memiliki plasmid yaitu DNA berbentuk sirkuler
• Berkembang biak secara vegetative
• Bentuk tubuh beraneka ragam
• Tidak berklorofil
• Bersifat prokariotik atau memiliki inti sel tanpa membran
inti
• Hidupnya bersifat autotrof dan heterotroph
• Beberapa bakteri memiliki flagela sebagai alat gerak,
sebagian lain tidak memiliki flagela
Pertukaran genetik
pada bakteri

• Transformasi
Di proses transformasi, bakteri mendapatkan DNA dari lingkungan sekitarnya. Bakteri memiliki protein di permukaan tubuhnya yang dapat
mengenal DNA dari jenis bakteri yang masih berkerabat. Jika bakteri mengenali DNA di sekitarnya, ia akan menyerap DNA tersebut ke dalam
tubuh. Kemudian, DNA itu akan menyatu dengan DNA inang sehingga mengubah strukturnya. Akibatnya, sifat bakteri tersebut turut berubah.
Contoh transformasi dapat diamati pada bakteri Streptococcus pneumoniae strain. Bakteri strain yang tidak berbahaya dapat menyebabkan
penyakit pneumonia jika dibiakkan pada medium yang terdapat DNA Streptococcus pneumoniae.
• Transduksi
Rekombinasi genetik pada bakteri juga dapat dilakukan lewat transduksi. Transduksi terjadi ketika bakteri mendapatkan DNA dari virus bakteriofag
yang menginfeksinya. Virus tersebut akan menyuntikkan materi genetik ke dalam bakteri. Akibatnya, DNA virus akan menyatu dengan DNA bakteri
inangnya.
Bakteri yang disuntikkan DNA virus tidak semuanya akan mati. Jika virus melakukan reproduksi secara lisogenik, materi genetik virus hanya akan
turut mengganda seiring dengan pembelahan bakteri.
• Konjugasi
Proses pertukaran materi genetik pada bakteri yang
terakhir adalah konjugasi. Konjugasi adalah proses
perpindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri
lainnya. Ketika melakukan konjugasi, bakteri akan
membentuk jembatan tipis yang disebut pilus. Materi
genetik kemudian berjalan melalui pilus tersebut
sampai ke bakteri penerima.
• Transposisi
Transposisi adalah pemindahan rantai DNA pendek
(hanya beberapa urutan saja) antara satu plasmid ke
plasmid lain, atau dari kromosom ke plasmid dalam sel
tersebut.
Ekspresi Gen
Ekspresi gen merupakan proses yang menentukan sifat dari suatu organisme oleh gen. Suatu sifat
yang dipunyai oleh suatu organisme merupakan hasil proses metabolisme yang terjadi di dalam
sel. Proses metabolisme dapat berlangsung karena adanya enzim yang berfungsi sebagai
katalisator proses-proses biokimia. Enzim dan protein lainnya diterjemahkan dari urutan
nukleotida yang ada pada molekul mRNA, dan mRNA itu sendiri disintesis berdasarkan utas
cetakan DNA. Gen tersusun dari molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu organisme.
Seperti telah disinggung di depan bahwa ekspresi gen dilakukan memalui dua tahap, yaitu:
transkripsi dan translasi. Proses transkripsi terjadi di dalam inti sel, sedangkan translasi
berlangsung di sitoplasma, sehingga RNA harus dikeluarkan dari inti sel ke sitoplasma.
Traskripsi
Transkripsi merupakan proses penyalinan
Sebagian DNA. DNA terletak di nucleus sehingga
DNA membutuhkan fasilitator yaitu RNA
polymerase untuk datang ke DNA, membuat
cetakannya, dan akan menuju ke ribosom untuk
melakukan proses pembentukan protein.
Translasi
Ketika mRNA terbentuk, maka mRNA atau
RNA messenger atau RNA “pembawa pesan”
bisa membawa kode hasil salinan DNA ke
ribosom. mRNA berisi kumpulan dari kodon-
kodon DNA.
Setelah tiba di ribosom, maka proses translasi
dapat dimulai. Translasi merupakan proses
penerjemahan kode DNA sehingga
menghasilkan rantai polipeptida penyusun
protein.

Anda mungkin juga menyukai