Antropologi
Antropologi
DISUSUN OLEH:
MUH. HUSAIN ALI AKBAR (F011201026)
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kajian antropologi sastra dalam cerpen berjudul Di rubuh tarra, dalam rahim pohon karya
Faisal Oddang………………………………………………………………………………...4
2.1.1 Bahasa……………………………………………………………………………..5
2.1.2 Mata pencaharian………………………………………………………………….6
2.1.3 Budaya adat istiadat……………………………………………………………….6
2.1.4 Rumah adat………………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
Antropologi sastra berupaya meneliti sikap dan perilaku yang muncul sebagai
budaya dalam karya sastra. Manusia sering bersikap dan bertindak dengan tata krama.
Tata krama memuat tata susila dan unggah-ungguh bahasa yang menjadi ciri sebuah
peradaban. Sastra sering menyuarakan tata krama dalam interaksi budaya satu sama lain
yang penuh simbol. Dalam konteks antropologi sastra, sastra adalah karya yang
merefleksikan budaya tertentu. Secara umum, antropologi diartikan sebagai suatu
pengetahuan atau penelitian terhadap sikap dan perilaku manusia.
Sastra adalah karya tentang sikap dan perilaku manusia secara simbolis. Sastra
dan antropologi selalu dekat. Keduanya dapat bersimbiosis dalam mempelajari manusia
lewat ekspresi budaya. Sastra banyak menyajikan fakta-fakta imajinatif. Antropologi
yang bergerak dalam fakta imajinatif dapat disebut antropologi sastra. Interdisiplin ini
memang tidak dikenal di Jurusan Antropologi, tetapi mewarnai penelitian di Jurusan
Sastra.
2.1 Kajian antropologi sastra dalam cerpen berjudul Di rubuh tarra, dalam rahim pohon
karya Faisal Oddang
Sebelum mengkaji lebih jauh mengenai cerpen yang berjudul Di tubuh tarra, dalam
rahim pohon karya Danuri Muhammad berdasarkan kajian ilmu interdesipliner antropologi sastra
akan dijelaskan dulu mengenai cerpen terlebih dahulu. Cerpen merupakan salah satu jenis karya
sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat
tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif
yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas
dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana
sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari
10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh
saja dalam cerita pendek tersebut.
Pada kutipan di atas, disebutkan bahwa Ambe(Ayah) dan Indo (ibu) dan Rundama
adalah seorang Tokapua (bangsawan). Dalam adat Toraja, jika Tokapua ingin menikah
maka harus menggelar Rundama kapa (upacara pernikahan) yang mewah tidak boleh
pernikahan yang sederhana. jika bersikeras menggelar pernikahan yang sederhana maka
kedua pengantin tersebut akan ditimpa tulah (kemalangan) dan kehidupan pernikahan
mereka akan diterpa berbagai masalah.
Simpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut.