Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 11

GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu: Lili Bariadi, MA.

Disusun Oleh :

Siti Amelia (11200530000036)

Arya Toriq Ramadhan (11200530000045)

Putri Farhana (11200530000054)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas tentang
“Geopolitik dan Wawasan Nusantara”

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai topik masalah yang kami bahas
bagi para pembaca dan khususnya kami para penyusun makalah. Penulis telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ad agar makalah ini dapat tersusun sesuai
harapan.

Terimakasih kepada Bapak Lili Bariadi, MA. selaku dosen mata kuliah pancasila yang
telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan sesuai dengan yang kami
tekuni sekarang ini.

Tangerang, 28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...………

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
C. Tujuan Pembahasan………………………………….…………………………………

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopoltik Secara Etimologi dan Terminologi serta Pengertiannya Menurut


Para Ahli…………………………………………………..……………………………
B. Pengertian Wawasan Nusantara Secara Etimologi dan Terminologi dan Pengertian
Menurut Para Ahli……………………………..……………………………………….
C. Dasar Hukum Wawasan Nusantara…………………………………………………….
D. Fungsi Wawasan Nusantara…………………………………………………………….
E. Latar Belakang dan Aspek Wawasan Nusantara……………………………………….
F. Tujuan Wawasan Nusantara……………………………………………………………
G. Contoh Wawasan Nusantara……………………………………………………………

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
B. Kritik dan Saran………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geopolitik secara luas merujuk pada hubungan antara politik dan teritori dalam
skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan,
dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik
merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami,
menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel geografi.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat,


bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut, dan
udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pertahanan
keamanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian geopolitik secara etimologi dan terminologi serta pengertian
menurut para ahli?
2. Apakah pengertian wawasan nusantara secara etimologi dan terminologi serta
pengertian menurut para ahli?
3. Apa dasar hukum wawasan nusantara?
4. Apa saja fungsi wawasan nusantara?
5. Apa latar belakang dan aspek wawasan nusantara?
6. Apa tujuan wawasan nusantara?
7. Apa contoh wawasan nusantara?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian geopolitik dan wawasan nusantara secara etimologi dan
terminologi.
2. Untuk mengetahui pengertian geopolitik dan wawasan nusantara menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui dasar hukum wawasan nusantara

1
4. Untuk mengetahui fungsi wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui tujuan wawasan nusantara

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopoltik

Geopolitik ini berasal dari kata geo dan politik. “Geo” sendiri mempunyai  arti bumi,
sementara politik berasal dari bahasa Yunani yakni “politeia”. “Poli” yang mempunyai arti
sebagai kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau independent. Sementara “teia”
mempunyai arti yakni urusan. Jika kita melirik ke bahasa Inggris yang menjadi Bahasa
Internasional, “politics” mempunyai arti sebagai suatu rangkaian asas atau prinsip, keadaan, cara,
dan juga alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara di dalam Bahasa
Indonesia sendiri, “politik” mempunyai arti kepentingan umum warga negara pada suatu bangsa.
Lebih sempit lagi, politik ini mempunyai arti sebagai suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan,
jalan atau cara, dan juga alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
seseorang tuju.

Berikut adalah pengertian geopolitik menurut beberapa ahli:

1. Menurut Frederick Ratzel (1897)

Frederick Ratzel marupakan tokoh yang terkenal mempunyai Teori Geopolitik.


Pendapat dari Frederick Ratzel ini juga disebut dengan Teori Ruang. Ratzel menyatakan
bahwa “Negara dalam hal- hal tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu
mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh,
berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati”. Inti ajaran Ratzel ini adalah
ruang yang ditempati oleh kelompok- kelompok politik (negara- negara) yang
mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan, maupun
bidang produk.

2. Karl Houshoffer (1896 – 1946)

2
Pendapat dari Karl Houshiffer mengenai geopolitik ini juga disebut atau dikenal
dengan Teori Ekspansionisme. Karl Houshoffer dalam teori ekspansionismenya
mengajarkan paham geopolitik ini sebagai ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik
geografi yang mempunyai titik berat pada persoalan- persoalan strategi perbatasan, ruang
hidup dari bangsa dan juga tekanan rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor yang
mengharuskan pembagian baru kekayaan di dunia. Pandangan Karl Haushofer ini
berkembang di Jerman di bawah kekuasaan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang
dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan juga fasisme.
Pokok- pokok dari teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen yang sudah
dibahas sebelumnya.

3. Menurut Sir Harold Mackinder

Mackinder ini merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan wawasan


benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyetakan bahwa
“barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu benua di dunia seperti Eropa-
Asia akan dapat menguasai pulau- pulau dunia dan akhirnya akan menjadi pengusas
dunia. Teori ahli Geopolitik yang satu ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan
wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajaran ilmuwan ini menyatakan bahwa
barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yakni Eropa dan Asia akan dapat
menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat menguasai dunia.

4. Sir Walter Raleigh dan Alfred Mahan

Pendapat dari kedua ahli tersebut sering dikenal sebagai wawasan bahari. Teori
Raleigh dan Mahan ini pada dasarnya merupakan teori kekuatan lautan atau kekuatan
bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang menguasai lautan akan menguasai
jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan kekuatan dunia sehingga
akhirnya akan dapat mengusai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan dapat
menguasai perdagangan. Dan menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia,
dan pada akhirnya kan menguasai dunia.

5. Menurut Hagget

3
Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget merupakan suatu cabang cabang
ilmu geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional, hubungan internasional, dan juga
pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Menurut Hagget ini, dalam geografi
politik lingkungan geografi dijadikan suatu dasar perkembangan dan juga hubungan
kenegaraan. Hagget juga menyatakan bahwa bidang kajian geografi politik ini relatif
luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional hingga
internasional.

6. Menurut Preston E. James

Menurut Preston E. James, geografi dalam geopolitik ini mempersoalkan


tata ruang publik untuk kehidupan, yakni sistem dalam hal menempati suatu ruang yang
ada di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi mempunyai sangkut paut dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik
merupakan suatu hal yang selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. 
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan sautu kajian yang
memperlihatkan masalah atau hubungan internasional dari sudut pandang ruang ataupun
geosentrik tertentu.

Makna dari Geopolitik ini sebenarnya dapat diringkas dan disederhanakan lagi.
Yakni, geopolitik merupakan suatu studi yang mengkaji masalah- masalah geografi,
sejarah, dan juga ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik ini
adalah suatu bidang yang mengkaji makna strategis dan juga makna politis suatu wilayah
geografi, yang meliputi lokasi, luas serta jenis jenis sumber daya alam yag berada di
wilayah tersebut. Geopolitik ini mempunyai 4 unsur yang pembangun yang meliputi
keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan juga
politik, serta unsur kebijaksanaan.

7. Menurut Rudolf Kjellen

Rudolf Kjellen adalah seorang ilmuwan politik yag berasal dari Swedia pada
masa awal abad ke-20. Menurut Rudolf Kjellen, geopolitik adalah suatu seni dan juga

4
praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu. menurut cara pandang
tradisional, istilah ini hanya diterapkan terutama terhadap dampak geografi pada politik,
namun perlahan- lahan penggunaannya telah berkembang selama abad ke abad, yakni
mencakup konotasi yang lebih luas. Bagi kalangan akademisi, studi tentang geopolitik
akan melibatkan analisis geografi, sejarah dan juga ilmu sosial dengan mengacu pada tata
ruang politik dan pola pada berbagai skala, mulai dari tingkat negara sampai dengan
tingkat internasional.

8. Menurut Hafeznia, MR (2006)

Hafezni berbicara geopolitik ini sebagai cabang dari geografi politik. Geopolitik
menurutnya adalah suatu cabang studi mengenai hubungan timbal balik antara geografi,
politik, kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan satu
sama lain. Menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki
ilmu dasar alam.

9. Menurut W. Michel dan John Frederick Charles Fulles

Pendapat dari kedua ahli tersebut disebut dengan wawasan nusantara. Mitchel dan
Fuller mempunyai pendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang paling
menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki wawasan dirgantara ini adalah
pengembangan kekuatan yang ada di udara, yang memiliki daya tangkis yang andal dari
berbagai ancaman lawan dalam tempo yang cepat, yang dasyat dan juga dampaknya
sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk bergerak.
Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan
kekuatan lawan dengan cara penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak
mampu lagi bergerak menyerang.

10. Nocholas J. Spykman

Teori dari Spykman juga disebut dengan Wawasan Kombinasi. Yakni teori yang
emnghubungkan kekuatan darat, lautm dan juga udara dan dalam pelaksanaannya 
disesuaikan dengan kondisi dan juga kebutuhan.

5
11. Menurut Sunarso (2006)

Secara etimologis, Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dan berasal dari Geo
dan juga Politik.  “Geo” memiliki arti sebagai bumi yang merupakan wilayah hidup.
Sementara politik ini berasal dari kata “polis” yang memiliki  arti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri atau negara, dan “teia” yang mempunyai arti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Menurut Sunarso yang
merupakan tokoh Indonesia, geopolitik mempunyai makna sebagai ilmu penyelenggaraan
negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah- masalah geografi wilayah
atau tempat tinggal suatu bangsa.

Itulah beberapa pengertian geopolitik menurut para ahli yang ada di dunia ini. Dari berbagai
pendapat ahli, bila dikaitkan dengan konteks negara Indonesia atau dikaitkan dengan bahasa
Indonesia maka geopolitik ini mempunyai arti tertentu. Arti dari geopolitik sendiri secara umum
adalah cara pandang dan juga sikap bangsa Indonesia untuk mengenal dirinya, mengenal
lingkungannya, yakni yang berwujud Negara kepulauan yang berasaskan Pancasila dan juga
UUD 1945.

B. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan
bentuk geografis, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mengutamakan kesatuan
wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Istilah “wawasan nusantara” berasal dari tiga kata dalam bahasa Jawa, yaitu “wawas”,
“nusa”, dan “antara”. Apabila diartikan satu persatu, “wawas” berarti pandangan, tinjauan,
penglihatan. Kata “nusa” berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan kata “antara” berarti
diantara dua benua dan dua samudera.

Dari arti ketiga kata tersebut, dapat ditarik kesimpulan bawah wawasan nusantara adalah cara
pandang terhadap kesatuan kepulauan yang berada diantara dua benua dan dua samudera (bangsa
Indonesia).

6
Definisi dan makna dari wawasan nusantara juga dijabarkan dari sudut pandang beberapa
ahli berikut ini:

 Prof. Wan Usman – Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan
dalam segala aspek kehidupan yang beragam.
 Munadjat Danusaputro, 1981 – Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensi yang saling terhubung, serta pemekarannya di tengah lingkungan
berdasarkan asas nusantara.
 Sumarsono, 2002 – Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di
seluruh wilayah negara. Peraturan tersebut menggambarkan sikap, perilaku, paham
dan semangat nasionalisme kebangsaan yang tinggi dan menjadi identitas jati diri
bangsa Indonesia.

C. Dasar Hukum Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan. Hal tersebut tercantum dalam aturan sebagai berikut:

1. Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973


2. Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
3. Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983

D. Fungsi Wawasan Nusantara

Berdasarkan berbagai pengertian yang telah disampaikan, fungsi wawasan nusantara adalah
menjadi panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara.Wilayah
nusantara yang terdiri dari gugusan dan berbagai pulau membentang di antara garis khatulistiwa
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari 200 suku bangsa serta sumber alam
dan budaya yang kaya menjadikan Indonesia sebagai negara besar yang harus kita jaga.

7
Oleh karena itu, wawasan nusantara dibagi menjadi 4 kelompok fungsi sebagai berikut:

1. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Politik


 Keutuhan wilayah nasional beserta kekayaannya merupakan satu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan seluruh bangsa, serta menjadi
modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
 Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan berbagai bahasa daerah.
Keyakinan berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-
luasnya.
 Bangsa Indonesia harus merasa satu kesatuan, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-
cita bangsa.
 Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa dan negara yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai
tujuannya.
 Seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti bahwa
hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan
nasional.

2. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

 Kekayaan wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal


dan milik bersama. Keperluan hidup sehari-hari seharusnya tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
 Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah,
tanpa meninggikan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan
kehidupan ekonomi.
 Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu
kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.

8
3. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

 Masyarakat Indonesia sebagai satu peri kehidupan bangsa merupakan


kehidupan yang serasi dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama,
merata, dan seimbang serta adanya keselarasan yang sesuai dengan tingkat
kemajuan bangsa.
 Budaya Indonesia pada hakikamya adalah satu. Corak ragam budaya yang
ada harus menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Hal inilah menjadi
modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya dengan
sikap tidak menolak nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan
budaya bangsa.
 Segala ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
 Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara
geografis, kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
melihat kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.

4. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan


 Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara adalah untuk mewujudkan kesatuan
dalam segenap aspek kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.
 Tujuan ke luar Wawasan Nusantara adalah untuk ikut serta mewujudkan
kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.

E. Latar Belakang dan Aspek Wawasan Nusantara

Adanya wawasan nusantara dilaterbelakangi oleh berbagai aspek dasar berikut ini:

 Aspek Falsafah Pancasila – Pengembangan wawasan nusantara diperoleh


dari nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:

9
 Hak Asasi Manusia (HAM), seperti hak memeluk agama dan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
 Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
 Aspek Kewilayahan Nusantara – Letak geografis indonesia merupakan
anugerah meliputi sumber daya alam, suku bangsa, dan ragam budaya.
 Aspek Sosial Budaya – Indonesia merupakan negara yang terdiri atas
ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa,
agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. keberagaman tersebut
mengandung potensi konflik sosial yang besar apabila tidak diatur dengan
baik.
 Aspek Sejarah – Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan proses
panjang yang mengorbankan jiwa dan raga. Pemahaman ini harus
diberikan kepada seluruh warnaga negara agar perpecahan tidak terjadi dan
bangsa Indonesia tetap bertahan serta menjaga keutuhan wilayahnya.

F. Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, yaitu:

 Tujuan Nasional – Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, tujuan kemerdekaan Indonesia
adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.
 Tujuan ke dalam, yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial. Dengan kata lain, tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

10
G. Contoh Wawasan Nusantara

Penerapan wawasan nusantara dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari setiap warga
negara Contohnya adalah sebagai berikut:

 Menjadikan falsafah Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Hal
ini dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai
religius, kekeluargaan, dan menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila.
 Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi, golongan, dan agama.
 Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata dan prestasi. Misalnya,
menunjukkan rasa cinta tanah air ketika mewakili negara Indonesia di forum-forum
internasional.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Geopolitik merupakan suatu cabang cabang ilmu geografi manusia yang bidang


kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan
regional, hubungan internasional, dan juga pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi.
Menurut Hagget ini, dalam geografi politik lingkungan geografi dijadikan suatu dasar
perkembangan dan juga hubungan kenegaraan. Hagget juga menyatakan bahwa bidang kajian
geografi politik ini relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional
hingga internasional.

Wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang berada
diantara dua benua dan dua samudera (bangsa Indonesia). Fungsi wawasan nusantara adalah
menjadi panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara. Tujuan
wawasan nusantara yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun
sosial. Dengan kata lain, tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan
nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan,
kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

11
B. Kritik dan Saran

Kami menyadari bahwa makalah kami masih belum sempurna dan masih terdapat
banyak kesalahan, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran mengenai makalah
ini agar dapat menjadi makalah yang lebih baik dan layak kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai