Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE ( ANC )

I. KONSEP MEDIS

A. Pengertian
ANC adalah pengawasan sebelum persali persalinan terutama ditujukan  pada pertumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher,
(Guttmacher,2013).Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu n kepada ibu
hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga  pengawasan
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi terjadi kelainan kelainan sehingga sehingga ibu dan
anak sehat (Mochtar, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi
obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2014)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat  bersifat preventif
preventif care untuk mencegah mencegah masalah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu
sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh
terhadap  pertumbuhan  pertumbuhan dan perkembangan perkembangan janinnya janinnya
( Departemen Departemen Kesehatan, Kesehatan,2010)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan
yang aman dan memuaskan (Handaya, 2012).
Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :

1. Identifikasi ibu hamil

Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang diharapkan dari
identifikasi ibu hamil ini adalah
a Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,

b Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaa Ibu, suami, anggota masyarakat
menyadari manfaat pemeriksaan meriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta
mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.

c Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.

2. Pemeriksaan dan peman n dan pemantauan anten an antenatal dan mem dan memeriksakan
mini an minimal pada ibu hamil Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan
Tabel

3. Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan, serta melakukan
rujukan tepat waktu.

4. Pengelolaan Anemia pada kehamilan


Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi
pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi
rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan asam folat 500
µg), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang
tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin stelah rasa mual hilang, diberikan
sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.

5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan


Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan, mengenali tanda
dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan merujuknya.

6. Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan persalinan
bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah
untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur
tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT,tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS,
temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi
10 T hingga 14 T.

B. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :

1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kese an kesehatan fisi an fisik dan me k dan mental dan
sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adan ara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan keh kan kehamilan cuk lan cukup bulan, melahirkan deng an dengan sela an
selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal ibu dan bayinya dengan trauma seminimal
mungkin. mungkin.

5. Mempersiapkan Ibu agar masa n r masa nifas berjalan normal dan p al dan pemberian ASI
ekslusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan k u dan keluarga dalam menerima kelahiran  bayi agar dapat
tumbuh kemban  bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal. g secara optimal.

C. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T

1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).

Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai
TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong
normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil
dilakukan untuk mendeteks hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap
kehamilan resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga
panggul.

2. Ukur Tekanan Darah ( T2).


Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg perlu
diwaspadai adanya Preeklampsi.

3. Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan umur kehamilan
berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid
terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan
UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.

Tabel

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama k elama kehamilan ( T lan ( T4 )

5. Pemberian Imunisasi TT ( T i TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil melakukan
kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid

Tabel
6. Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan  pertama dan minggu ke 28. bila
kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan mil dinyatakan Anemia, maka harus diberi suplemen 60 mg
Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease R isease Research esearch Lab. ) ( T7 )

Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen darah vena
kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan..

8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 )

Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak untuk
mendeteksi gejala Preeklampsi.

9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 )


Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti  pemeriksaan gula darah
untuk memastikan adanya DMG.
10. Perawat Perawatan Payu an Payudara ( T10 ) dara ( T10 )

Senam payuda Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bum atau perawatan
payudara untuk Bumil, dilakukan 2 il, dilakukan kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia
kehamilan 6 Minggu.

D. Pemeriksaan kehamilan

Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :

1. TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)

2. Terabanya ballotement di simpisis  12 mgg

3. DJJ (+) dg Dopller  10-12 mgg

4. DJJ (+) dg fetoscop  20 mgg

5. Quickening  20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)

1. Hari + 7

2. Bulan (1-3) + 9, B (4-12) – 3


3. Tahun (1-3) + 0, T (4-12) + 1
Perhitungan Taksiran Berat Janin

1. TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr  2. TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr 

E. FISIOLOGOI KEHAMILAN

a Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir
(HPHT) hingga dimulainya persalinan

sejati, yang menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ;492).
 b Proses kehamilan Proses kehamilan

1) Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla tuba.
Sebelum keduan tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka u, maka akan terjadi 3 fase yaitu:

2) Tahap penembusan korona radiata


Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona
radiata karena sudah mengalami  proses kapasitasi.

c Penembusan zona pellusida

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat mampu
menembus oosit.

d Tahap penyatuan oosit dan me t dan membran sel sp an sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom
dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)

e Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel ,8 sel, sampai dengan 16
sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3
hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga
rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di
massa sel dalam.

f Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)  blastokista) kedalam
kedalam dinding dinding uterus pada awal kehamilan. kehamilan. Biasanya Biasanya terjadi
pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir
rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar
rahimdan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2014 ; 37)
F. Tanda dan gejala kehamilan
a Tanda presumtif kehamilan

1) Amenore (terlambat datang bulan)


Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di
ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.

2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan
estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan
mual muntah.

3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada  bulan-bulan  bulan-bulan
pertama pertama kehamilan kehamilan tetapi menghilang menghilang seiring seiring tuanya
kehamilan.

4) Sinkope atau pingsan


Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan
menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 min dari 16 minggu.

5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.

6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan
muncul lagi.
7) Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan  pertama  pertama kehamilan
kehamilan tertekan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh  pengaruh hormone estrogen.

9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

a) Pipi : - Cloasma gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang


berlebihan pada kulit.

 b) Perut : - Striae livide : - Striae livide Striae albican, Linea alba makin menghitam

c) Payudara : - hipepigmentasi areola mamae Varises atau penampakan pembuluh vena. Karena
pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi
mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis serta payudara.
 b Tanda Kemungkinan (Probability S Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.

2) Tanda Hegar 
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
3) Tanda Goodel.

Pelunakan serviks

4) Tanda Chadwiks.
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan
serviks.

5) Tanda Piskacek.

Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum  berimplantasi  berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

6) Kontraksi Braxton Hicks.


Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus.
Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu. 8 minggu.
G. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa darah
untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella

Tabel

H. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka janin
belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
1) Diperlukan tanda pasti hamil
2) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jela an jelas dengan palpasi
3) Mencari sebab dari hidraamnion
4) Untuk menentukan kelainan anak 
I. Pemeriksaan USG

Kegunaannya:

1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan


2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal

3) Mengetahui posisi plasenta

4) Mengetahui adanya IUFD

5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.(Marjati dkk, 2014:95-97)

J. EVALUASI
a Nutrisi terpenuhi secara adekuat

 b Cairan terpenuhi secara adekuat Cairan terpenuhi secara adekuat


c Pola napas efektif 
d Rasa nyaman terpenuhi
e BAB lancar

I. Konsep Dasar Keperawatan

A. Riwayat Keperawatan

1. Aktivitas atau istirahat


Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada tingkat pra
kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur
sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).

2. Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi  perkemihan, urinalisis,
peningkatan berat jenis, hemoroid

4. Makanan/cairan

Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan
B umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama. 4 kg trimester pertama.

5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat s hicks
terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung. etelah 28 minggu, nyeri punggung.

6. Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa bat, mukosa lebih kental lebih kental daripada normal, frekuensi
pernapasan  pernapasan dapat meningkat meningkat relative relative terhadap terhadap
ukuran/tinggi ukuran/tinggi uterus, uterus,  pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12
minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20
minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20 minggu,  ballottement ada pada
bukan keempat dan kelima.

8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan  payudara  payudara : pembesaran
pembesaran jaringan jaringan adipose, adipose, peningkatan peningkatan vaskularitas,
vaskularitas,lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan  pigmentasi
pigmentasi : kloasma, kloasma, linea nigra, striae gravidarum, gravidarum, tanda-tanda tanda-
tanda goodell, hegar, Chadwick positif

9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perk si/perkembangan
bervariasi tapi dapat mundur dapat mundur dengan stresso stressor kehamilan. Respons
anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.

10. Penyuluhan/pembelajaran elajaran


Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat
pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

B. Pemeriksaan Diagnostik 

1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
terhadap inkompatibilitas nkompatibilitas

2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia

3. Tes serologi

Menentukan adanya sifilis, penyakit Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelami
hubungan kelamin.

4. Skrining

Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis

5. Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas

6. Papanicoloan Smear 
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II

7. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal).

C. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,


ancaman pada konsep diri, pada konsep diri, konflik disadari dan ik disadari dan tidak disadari
tentang tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang

Intervensi :

a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan


R/ mengidentifikasi perhatian pad mengidentifikasi perhatian pada bagian khu a bagian khusus
dan m sus dan menentukan enentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.

 b. Berikan Berikan informasi informasi tentang tentang penyimpangan penyimpangan genetic
genetic khusus, khusus, resiko yang dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan
diagnosa.

R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga


mengenai stress, membuat keputusan, dan  beradaptasi secara positif terhadap pilihan.

c. Kembangkan sikap berbagi ras agi rasa secar a secara terus me a terus menerus.

R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat kecemasan


biasanya lebih tinggi pada pasangan

yang telah melahirkan anak yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan krom dengan
penyimpangan kromosom.
d. Berikan bimbingan antisipasi da sipasi dalam hal perub l perubahan fi ahan fisik/psikologis.
R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak
mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.

Tujuan :

Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Intervensi :

a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan


batasan 24 batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, jam, perhatikan kondisi rambut, kuku
dan kulit R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana
selama 2 tahun sebelum kehamilan

 b. Berikan Berikan informasi informasi tertulis/verbal tertulis/verbal yang tepat tentang
tentang diet prenatal prenatal dan suplemen vitaminzat besi setiap hari. R/ Meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet s R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adany n adanya mengi a mengidam. Kaji pili . Kaji pilihan bah han bahan bukan
makanan dan tingkat motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan
psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap
kebutuhan nutrisi.

d. Timbang BB klien. berik . berikan info an informasi te rmasi tentang penambahan p bahan
prenatal renatal yang optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan normal
masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR.

e. Tinjau ulang frekuensi dan ber i dan beratnya mual/muntah.

R/ mual/muntah R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdam trimester pertama dapat


berdampak negative p pak negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis
perkembangan janin.

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.

Tujuan :

Kebutuhan volume cairan terpenuhi.

Intervensi :

a. Tentukan frek an frekuensi/beratnya mual/ a mual/muntah.


R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG)
 perubahan  perubahan metabolisme metabolisme KH dan penurunan penurunan motilistas
motilistas gastric gastric memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.

 b. Tinjau ulang Tinjau ulang riwayat riwayat kemungkinan masalah kemungkinan masalah
medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)

R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus


dalam mengidentifikasi intervensi.

c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu,masukan/haluran.


R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.

d. Anjurkan klien memp an klien mempertahankan masu kan masukan/haluaran, tes urin dan
ran, tes urin dan  penurunan BB setiap hari.

R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.


e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun
tidur.

R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.

Tujuan :
Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.

Intervensi :

a. Kaji statu i status pernapasan (mi san (mis : sesak napas pada per s pada pergerakan tenaga
kesehatan)

R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal meskipun
kapasitas vital meningkat, fungsi  pernapasan  pernapasan diubah saat kemampuan
kemampuan difragma difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.

 b. Dapatkan Dapatkan riwayat riwayat dan pantau masalah masalah medis yang terjadi/
terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin.

c. Berikan informasi tentang rasio g rasional untuk kesulitan pernapasan dan

 program  program aktivitas aktivitas latihan latihan yang realistis. realistis. Anjurkan Anjurkan
sering istirahat, istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan
seperti berjalan.

R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.

d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah : mis ; postur
yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan menggunakan  posisi
semi – fowler, untuk dudu  posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila k atau tidur bila
gejala berat. gejala berat.

R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan  penurunan  penurunan
diafragmatik diafragmatik meningkatkan meningkatkan ketersediaan ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru. Merokok paru. Merokok menurunkan persedi persediaan oksigen untuk 
pertukaran ibu-janin,  pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak pengubahan posisi tegak
dapat meningkatkan dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.
5. Perubahan eliminasi urin asi urin b/d penekanan pada vesik a vesika urinaria.

Tujuan :

Intervensi :

a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.


R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi  berkemih  berkemih
dan/nokturia dan/nokturia pembesaran pembesaran uterus trimester trimester ketiga
menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering  berkemih.

 b. Berikan informasi Berikan informasi mengenaia perlunya mengenaia perlunya masukan
cairan masukan cairan 6 – 8 gelas 8 gelas sehari.

R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet
untuk mempertahankan status isotonik  isotonik 

c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan  penghilangan natrium dan
diet.
R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin- aldosteron
dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.

d. Anjurkan klien unt ien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.

R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema dependent, edema
berkurang pada pagi hari  pada kasus edema fisiologi.
e. Anjurkan klie an klien untuk mengh k menghindari posi ari posisi tega si tegak atau supi k
atau supine dala ne dalam waktu yang lama.

R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.

Anda mungkin juga menyukai