Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi syok :

Syok menunjukkan gangguan sirkulasi darah dalam pembuluh kapiler paru dan kelancaran
mikrosirkulasi , yang mengakibatkan metabolisme anaerobik , dan menimbulkan metabolik
asidosis dan kegagalan fungsi alatt vital yang dapat menyebabkan kematian.

Definisi syok Obstetri :

Keadaan syok pada kasus obstetri yang dapat dikatakan bahwa syok yang terjadi disebabkan
oleh kombinasi akibat pendarahan dan nyeri .

• Syok Obstetri terdiri dari :

- Emboli air ketuban

- Inversio uteri

- Solusio plasenta

a. Emboli Air Ketuban

Definisi :

Emboli merupakan sesuatu yang masuk ke sirkulasi yang dapat menyebabkan sumbatan pada
aliran darah di organ tertentu. Oksigen yang dibawa oleh darah dipompa keseluruh tubuh
melalui arteri dimana arteri mempunyai cabang-cabang yang akhirnya semakin kecil secara
bertahap. Jika embolus melewati arteri maka dia akan mencapai bagian yang terdalam sehingga
menyumbat aliran darah pada organ tempat embolus berada dan menyebabkan organ tersebut
akhirnya menjadi kematian sel jaringan akibat kekurangan oksigen.

Emboli air ketuban adalah peristiwa masuknya air ketuban yang mengandung sel-sel janin dan
ketentuan janin lainnya ke dalam sirkulasi maternal yang menyebabkan kolaps kardiorespirasi.

Patofisiologi :

Ada tiga faktor utama yang menyebabkan masuknya air ketuban kedalam sirkulasi ibu yaitu -
robekan amnion dan korion

- terbukanya vena ibu baik melalui vena-vena endoserviks, sinus venosus subplasenta

- akibat luka dalam atau sobekan pada kulit segmen bawah rahim

- adanya tekanan yang mendesak masuknya air ketuban kedalam sirkulasi ibu.
Gambaran klinisnya sesak yang tiba-tiba, gagal nafas dan hipotensi yang diikuti oleh kolaps
kardiovaskuler, DIC dan kematian.

Penatalaksanaan :

meningkatkan oksigenasi, memperbaiki sirkulasi, dan memperbaiki gangguan pembekuan darah


yang mengakibatkan perdarahan yang berlebihan . Jika keadaan klinis memungkinkan, bisa
dipasang arterial line dan kateter arteri pulmonal untuk memandu pemberian terapi. Jika henti
jantung terjadi sebelum persalinan sedangkan resusitasi tidak segera berhasil janin sebaiknya
segera dilahirkan dalam beberapa menit dengan operasi sesar

b. Inversio uteri

Definisi :

Masuknya fundus uteri ke dalam cavum uteri yang dapat menimbulkan pendarahan dan rasa
nyeri dapat di ikuti syok neurogenik atau saraf . Dikarenakan terdapat tekanan abdominal pada
saat uterus belum berkontraksi dengan baik.

Patofisiologi :

Inversio uterii terjadi akibat salah satu dari proses gaya tangensial yang ditransmisikan secara
melintang fundus ke bawah, relaksasi miometrium akibat penggunaan obat tokolitik, atau
penipisan dan pelemahan dinding uterus yang diduga akibat massa pada uterus. Proses terakhir
terutama berperan terhadap terjadinya inversio uterus yang tidak berhubungan dengan
persalinan.

Penatalaksanaan :

Penatalaksanaan umum

1. Memasang infus kepada pasien di dua tempat .

2. Memberikan pengobatan yang digunakan untuk mengurangi atau menghentikan kontraksi,


seperti terbutalin dan isoxsuprine.

Penatalaksanaan khusus

1. Memposisikan kembali inversio , dengan melakukan masage internal sampai kontraksi


berlangsung . Bila plasenta belum lepas lakukan plasenta manual.

2. Tindakan operasi reposisi seperti transbdominal dan transvaginal .

c. Solusio plasenta
Definisi :

Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari menempelnya
embrio ke dinding janin normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum
janin lahir.

Patofisiologi :

trauma atau cedera pada perut karena kecelakaan misalnya, berperan dalam terjadinya kondisi
tersebut.

Penatalaksanaan :

- rawat inap, pemberian cairan intravena dan persiapan transfusi darah.

- Jika disebabkan oleh gangguan koagulasi, dokter akan memperbaiki kondisi tersebut dengan
obat-obatan atau juga transfusi faktor koagulan.

- Pemberian Rh immunoglobulin diperlukan pada pasien Rh-negatif.

- Jika usia kehamilan kurang dari 37 minggu, akan diberikan kortikosteroid untuk pematangan
paru janin perlu dilakukan.

- Jika hemodinamik ibu stabil, dapat dilakukan kelahiran pervaginam. Namun, jika kondisi ibu
tidak stabil, harus dilakukan pembedahan seksio cesaria.

Sumber :

Buku kepaniteran klinik obstetri & ginekologi , hal - 118 , 119 , 120 , 121

Buku kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri , ginekologi , dan KB . Hal - 474

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/
ojs/index.php/Obstetri/article/download/38/51/&ved=2ahUKEwjije-
Bg93uAhXp_XMBHUm0BU4QFjABegQIChAC&usg=AOvVaw1tA84Sned5dsdNg52ZQeaz

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/142/
jtptunimus-gdl-okieayuard-7055-3-babii.pdf&ved=2ahUKEwjUiY-
ig93uAhWB63MBHfKkDVcQFjALegQIBhAB&usg=AOvVaw22ltGUljX83svipDhcRdqN

Anda mungkin juga menyukai