INSTRUKSI
KEPADA
CALON
PENYEDIA
BARANG/JASA
(IKCP)
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-1
43. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) .............. 1-24
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-3
A. Umum
1. Ruang Lingkup 1.1 Sehubungan dengan Undangan Tender yang ditunjukkan dalam
Lembar Data Pengadaan (LDP), Pengguna Barang/Jasa,
sebagaimana ditunjukkan dalam LDP, menerbitkan Dokumen
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini untuk penyediaan Barang dan
Jasa Terkait yang terkait dengannya sebagaimana ditentukan
dalam Bab IV Ketentuan Penyediaan Barang/Jasa. Nama,
identifikasi, dan jumlah penawaran disediakan dalam LDP.
2. Sumber 2.1 Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APLN sebagaimana
Pendanaan tercantum dalam LDP.
3. Larangan Korupsi, 3.1 Calon Penyedia Barang/Jasa dan pihak yang terkait berkewajiban
Kolusi, Nepotisme, untuk mematuhi Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor:
Persekongkolan, 0048.P/DIR/2020 tanggal 01 Juli 2020 tentang Tata Kelola Anti
Penipuan dan Penyuapan di Lingkungan PT PLN (Persero) dan Etika Pengadaan
Penyuapan Barang/Jasa di lingkungan PT. PLN (Persero).
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-4
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-5
5.3 Apabila hasil dari IKCP 5.2 tidak sesuai/lebih kecil dari Nilai TKDN
yang diperjanjikan, maka Penyedia Barang/Jasa akan dikenakan
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
B. Dokumen Tender/RKS
6. Bagian-Bagian
6.1 Dokumen Tender/RKS terdiri dari:
Dokumen
Tender/RKS BAGIAN I Prosedur Penawaran
• Bab I Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa
(IKCP)
• Bab II Lembar Data Pengadaan (LDP)
• Bab III Formulir Penawaran
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-7
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-8
10. Bahasa Dokumen 10.1 Semua Dokumen Penawaran dan Perjanjian/Kontrak harus
Penawaran menggunakan Bahasa Indonesia.
11.5 Bagi Calon Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar pada DPT wajib
untuk menyampaikan penawaran yang diatur dalam LDP.
11.6 Volume penawaran minimum untuk setiap variant type diatur dalam
LDP (bila ada), yang dibuktikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa
dalam Surat Pernyataan Kesanggupan Volume Penawaran (BAB III
Formulir 3.5) yang selaras dengan Surat Penyataan Kapasitas
Produksi (BAB III Formulir 3.17).
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-9
12. Harga Penawaran 12.1 Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas testing dipabrik
dan Volume sesuai persyaratan dalam Dokumen Tender, Perijinan, persetujuan
dan lisensi dan lain-lain, yang mungkin dipersyaratkan dalam
Dokumen Tender/RKS.
12.2 Harga satuan penawaran adalah harga barang/material (ex works)
belum termasuk PPN dan harga barang/jasa lainnya yang diatur
dalam LDP (bila ada).
12.3 Pajak-Pajak sudah termasuk dalam total harga penawaran.
12.4 Harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat
perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai
penawaran yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf.
12.5 Volume pengiriman dan lokasi pengiriman akan ditentukan oleh
PLN.
12.6 Volume Penawaran bukan merupakan volume Perjanjian/Kontrak
13. Mata Uang 13.1 Mata uang yang digunakan dalam Dokumen Penawaran dan
Penawaran dan Pembayaran adalah Rupiah Indonesia.
Pembayaran
14. Syarat-Syarat 14.1 Calon Penyedia Barang/Jasa harus tunduk dan menaati ketentuan
yang Harus Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Dokumen
Dipenuhi Pada Tender/RKS ini.
Proses
Pengadaan 14.2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Barang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
15. Masa Berlaku 15.1 Masa berlaku Penawaran adalah minimum 90 (sembilan puluh)
Penawaran hari kalender terhitung sejak batas akhir pemasukan penawaran.
Penawaran dengan masa berlaku lebih pendek akan dinyatakan
gugur.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-10
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-11
16.8 Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan adalah mutlak dan
tanpa syarat (unconditional) serta tidak dapat dipindahtangankan
dan/atau dijaminkan kepada pihak lain meskipun ada tuntutan
permintaan atau keberatan dari terjamin atau pihak manapun.
17. Format dan 17.1 Jumlah Surat Penawaran hardcopy, terdiri dari Dokumen
Penandatangan- Penawaran asli yang ditandai "ASLI" dan copy yang harus ditandai
an Dokumen "COPY".
Penawaran
17.2 Calon Penyedia Barang/Jasa menyampaikan 1 (satu) set Dokumen
Penawaran Asli, juga menyampaikan 1 (satu) set Dokumen
Penawaran Copy dimasukkan ke dalam satu Sampul Luar.
17.3 Dokumen penawaran asli dan copy harus diketik atau ditulis tangan
dengan tinta yang tidak dapat dihapus dan harus ditandatangani
oleh pemimpin perusahaan atau oleh yang diberi kuasa atas nama
Calon Penyedia Barang/Jasa. Surat kuasa harus dilampirkan dalam
penawaran. Nama dan jabatan yang menandatangani harus ditulis
dibawah tanda tangan. Seluruh halaman penawaran harus ditanda
tangani atau diparaf oleh yang mendatangani penawaran.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-12
19. Batas Akhir Waktu 19.1 Dokumen penawaran harus diterima Pejabat Pelaksana tidak
Pemasukan melebihi dari waktu yang ditentukan dalam LDP.
Penawaran
19.2 Pejabat Pelaksana Pengadan dapat memperpanjang jadwal
pemasukan dokumen penawaran bila diperlukan melalui Addendum
dokumen Tender. Dalam hal ini seluruh hak dan kewajiban dari
Pengguna Barang/Jasa dan Calon Penyedia Barang/Jasa tunduk
pada batas waktu yang diperpanjang.
20. Pemasukan 20.1 Pejabat Pelaksana Pengadan akan menganulir penawaran yang
Penawaran masuk setelah batas waktu penyampaian sesuai IKCP 19.
Terlambat Dokumen penawaran yang disampaikan setelah batas akhir
pemasukan tidak diikutsertakan/ditolak dan dikembalikan kepada
Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dalam keadaan
tertutup (sampul tidak dibuka).
21.3 Dokumen penawaran tidak boleh dirubah atau ditarik pada interval
waktu antara batas waktu pemasukan dan berakhirnya masa
berlaku penawaran atau perpanjanganya yang ditawarkan oleh
Calon Penyedia Barang/Jasa.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-13
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-14
24. Klarifikasi 24.1 Bila diperlukan Pejabat Pelaksana Pengadaan akan melakukan
Dokumen klarifikasi secara tertulis dan jika diperlukan Calon Penyedia
Penawaran Barang/Jasa diminta untuk melakukan presentasi, baik di kantor
PLN atau teleconference, dihadapan Pejabat Pelaksana
Pengadaan atau Wakil Pengguna Barang/Jasa yang ditunjuk dan
dapat mengundang pihak lain sesuai disiplin keahlian dari internal
atau eksternal PLN.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-15
24.2 Untuk hal-hal yang bersifat tidak substantif, pada saat evaluasi tidak
langsung menggugurkan, namun dapat diklarifikasi secara tertulis.
Apabila hasil klarifikasi secara tertulis terbukti memenuhi dan dapat
diterima, maka hasil evaluasi dinyatakan memenuhi.
25. Evaluasi Dokumen 25.1 Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi penawaran
Penawaran yang meliputi evaluasi administrasi, teknis, dan harga berdasarkan
kriteria, metode, dan tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Tender/RKS.
26. Evaluasi 26.1 Calon Penyedia Barang/Jasa memenuhi syarat Administrasi dan
Penawaran Teknis apabila menyampaikan dan memenuhi kriteria sebagai
Administrasi dan berikut:
Teknis
(a) Kelengkapan dan kesesuaian dokumen penawaran yang
disampaikan sesuai dengan IKCP 11.3;
(b) Menyampaikan surat penawaran sesuai dengan IKCP 15;
(c) Menyampaikan surat jaminan penawaran asli (jika
dipersyaratkan) sesuai dengan IKCP 16.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-16
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-17
28.3 Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran hasil koreksi
aritmatik, maka penawarannya ditolak dan jaminan penawarannya
(jika dipersyaratkan) dicairkan dan menjadi milik PLN.
29. Harga Penawaran 29.1 Penawaran rendah yang tidak normal adalah harga penawaran atau
Rendah secara harga akhir <80% dari HPS, yang termasuk unsur-unsur lain dari
Abnormal penawaran, dirasa sangat rendah sehingga menimbulkan
kekhawatiran mengenai kualitas material dan kemampuan Calon
Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan kewajiban sesuai kontrak
dengan harga penawaran yang ditawarkan. Calon Penyedia
Barang/Jasa harus menyampaikan cost structure harga akhir.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-18
30. Evaluasi Harga 30.1 Harga Akhir adalah harga terendah dari hasil e-Auction dan/atau
Akhir hasil negosiasi.
30.3 Harga Akhir tidak boleh melebihi HPS, bila penawaran harga
terendah melebihi HPS, maka akan dilakukan negosiasi.
30.4 Harga Akhir sesuai IKCP 30.3 Calon Penyedia Barang/Jasa harus
membuat dan menyampaikan Cost Structure (struktur biaya) dari
harga masing-masing variant type untuk dilakukan klarifikasi harga.
30.8 Harga akhir yang wajar sesuai IKCP 30.7 adalah harga akhir yang
telah dilakukan evaluasi dan klarifikasi kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa, yang membutuhkan data termasuk namun tidak
terbatas pada purchase order aktual, Bill of Material, Cost Structure,
biaya overhead, kontinjensi dan margin keuntungan.
30.9 Dalam hal perlu dilakukan evaluasi dan klarifikasi sesuai IKCP 30.8
Calon Penyedia Barang/Jasa harus memberikan data yang diminta
oleh Pengguna Barang/Jasa selambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah
disampaikannya permintaan tersebut oleh Pengguna Barang/Jasa.
Apabila data yang diminta disampaikan melebihi waktu 3 (tiga) hari
kerja, maka penawaran akan digugurkan dan tidak akan diundang
sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa pada proses pengadaan
periode berikutnya.
31. Hak Pengguna 31.1 Pengguna Barang/Jasa mempunyai hak untuk menerima atau
Barang untuk menolak salah satu atau semua penawaran dan membatalkan
Menerima dan proses Pengadaan Barang/Jasa setiap saat sebelum penetapan
Menolak Pemenang Pengadaan Barang/Jasa, tanpa tuntutan dari Calon
Penawaran Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dan tanpa kewajiban
memberikan alasan apapun kepada Calon Penyedia Barang/Jasa.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-19
32.4 Alokasi Calon Pemenang dan tata cara untuk setiap variant type
dalam Paket Pemenang ditentukan pada LDP (bila ada).
33. Sanggahan 33.1 Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama
(equal treatment) dalam setiap Pengadaan Barang, maka Calon
Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas pengumuman
pemenang pengadaan berhak untuk mengajukan sanggahan
secara tertulis disertai bukti-bukti kepada Pejabat Pelaksana
Pengadaan.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-20
F. Penunjukan Pemenang
34. Kriteria 34.1 Penunjukan pemenang dapat dilakukan berdasarkan harga akhir
Penunjukan terendah, sepanjang kualitas, kuantitas, waktu, tempat, dan
Pemenang persyaratan lain (bila ditentukan) telah terpenuhi.
35. Hak Pengguna 35.1 Pada saat pelaksaan Kontrak, Pengguna Barang/Jasa berhak untuk
Barang atas menambah atau mengurangi jumlah Barang dari yang telah
Variasi Kuantitas ditentukan dalam Bab IV Ketentuan Penyediaan Barang, tanpa
Barang perubahan harga unit atau syarat dan ketentuan lain dari
Penawaran dan Dokumen Penawaran.
36. Penunjukan 36.1 Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia
Pemenang Barang/Jasa wajib menerima keputusan tersebut. Apabila yang
bersangkutan mengundurkan diri maka jaminan penawaran Calon
Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan menjadi
milik PLN (jika dipersyaratkan) serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam (Black List) PLN, dan dapat dikenakan sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
36.2 Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dibuat setelah
masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia
Barang/Jasa yang ditunjuk.
37. Pengadaan Gagal 37.1 Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat mengajukan justifikasi kepada
Pengguna Barang/Jasa untuk menyatakan Pengadaan Gagal.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-21
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-22
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-23
40.10 Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan adalah mutlak dan
tanpa syarat (unconditional) meskipun ada tuntutan permintaan
atau keberatan dari terjamin atau pihak manapun.
40.11 Besarnya nilai Jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf dan
tercantum nama PT PLN (Persero) yang menerima Jaminan.
41. Jaminan dan 41.1 Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan material dengan
Pengawasan kualitas tinggi, minimum sesuai dengan persyaratan spesifikasi
Kualitas yang telah ditentukan.
41.2 Calon Penyedia Barang/Jasa harus bisa membuktikan bahwa
komponen yang digunakan berasal dari penyedia komponen yang
berkualitas.
41.3 Calon Penyedia Barang/Jasa harus memiliki sistem kontrol kualitas
internal.
41.4 Untuk memastikan kualitas pada IKCP 41.2 diatas maka Pengguna
Barang/Jasa dapat melakukan audit atau klarifikasi selama proses
produksi. Dalam melaksanakan audit atau klarifikasi maka
Pengguna Barang/Jasa dapat menggunakan PT PLN (Persero)
Pusat Sertifikasi atau Pihak Ketiga yang kompeten dan independen.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab I: Instruksi Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (IKCP) 1-24
41.6 Variant type yang disuplai oleh Calon Penyedia Barang/Jasa adalah
variant type yang sesuai dengan type test dan/atau SPM saat
penawaran, kecuali ada permintaan lain dari Pengguna
Barang/Jasa atau persetujuan perubahan dari Pengguna
Barang/Jasa.
42. Tata Kelola Anti 42.1 Calon Penyedia Barang/Jasa dan pihak yang terkait berkewajiban
Penyuapan di untuk mematuhi Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor:
Lingkungan PT 0048.P/DIR/2020 tanggal 01 Juli 2020 tentang Tata Kelola Anti
PLN (Persero) Penyuapan di Lingkungan PT PLN (Persero).
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
BAB II
LEMBAR
DATA
PENGADAAN
(LDP)
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-1
IKCP 11.3 (e) Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan dokumen tambahan dalam
penawaran sampul satu sebagai berikut:
(a) Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya dan
pengesahan/persetujuan/tanda terima pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM. Apabila berbentuk Konsorsium maka menyampaikan
perjanjian konsorsium yang dilegalisir oleh Notaris dan Fotokopi Akta
Pendirian Perusahaan beserta perubahannya dan
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-2
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-3
IKCP 11.4 (d) Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan dokumen tambahan dalam
penawaran sampul dua (harga) (dicetak, ditandatangani, dan dimasukkan ke
dalam Sampul 2 serta disampaikan softcopy dalam bentuk file pdf (scan) dan file
Microsoft Excel) sebagai berikut:
(a) Formulir Self-assessment TKDN sesuai BAB III Formulir Penawaran 3.19.
IKCP 11.5 (a) Calon Penyedia Barang/Jasa menyampaikan penawaran sesuai dengan
kapasitas dan kapabilitas dalam DPT/Shortlist.
(b) Kapasitas Produksi dalam Surat Penyataan Kapasitas Produksi (BAB III
Form 3.17) minimal harus sama dengan volume penawaran minimum dari
total volume kebutuhan untuk setiap variant type yang dikutinya (BAB III
Form 3.5).
(c) Calon Penyedia Barang/Jasa dinyatakan gugur untuk keikutsertaan pada
variant type apabila tidak dapat memenuhi volume penawaran minimum
untuk setiap variant type yang diikutinya, sesuai dengan ketentuan
keikutsertaan pada IKCP 11.5 (b).
(d) Calon penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan surat pernyataan
kapasitas produksi per bulan untuk setiap variant type yang diikuti.
(e) Kesanggupan kapasitas produksi perbulan yang disampaikan Calon
Penyedia Barang/Jasa adalah kapasitas produksi yang disesuaikan dengan
kemampuan produksi sebenarnya.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-4
IKCP 16.2 (b) Masa berlaku Jaminan Penawaran sekurang-kurangnya sama dengan masa
berlaku penawaran ditambah 50 (lima puluh) hari kalender, dengan masa klaim
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah berakhirnya masa
Jaminan Penawaran
IKCP 18.1 (b) Tata Cara Pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) secara
elektronik (e-Procurement) dapat diunduh pada aplikasi e-Procurement PLN.
IKCP 18.1 (c) Apabila Dokumen Penawaran disampaikan melalui pos atau jasa pengiriman,
sampul penawaran dimasukkan ke dalam sampul luar yang hanya
mencantumkan alamat pelaksanaan pengadaan serta tempat, hari, tanggal, bulan
dan tahun.
IKCP 18.2 (b) Pengadaan Kompor Induksi Sebagai Bagian Program Konversi Energi
Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
IKCP 19.1 Batas Akhir Pemasukan Penawaran secara Hardcopy dan Elektronik:
Sesuai dengan jadwal pada Aplikasi e-Procurement PLN atau dapat disampaikan
melalui mekanisme lainnya
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-5
IKCP 27.1 (f) 1. Preferensi Harga dapat diberikan kepada barang/jasa dalam negeri dengan
TKDN lebih besar atau sama dengan minimum TKDN sesuai BAB IV.3
Spesifikasi Teknis dan diberikan preferensi maksimal dengan nilai 25%
(dua puluh lima persen).
2. Pemberian Preferensi Harga sebagaimana dimaksud pada BAB II IKCP 27.1
(f) ayat 1 diatas, tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan
untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) guna menetapkan
urutan negosiasi.
3. Harga Evaluasi Akhir (HEA) adalah harga penawaran dengan
memperhitungkan Preferensi Harga, dengan rincian sebagai berikut:
a. Koefisien preferensi harga terhadap komponen dalam negeri
barang/jasa adalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dikalikan
preferensi harga sesuai dengan BAB II IKCP 27.1 (f) ayat 1.
b. Preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi Harga Penawaran
adalah yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis,
setelah koreksi aritmatik.
c. Perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) adalah sebagai berikut:
𝑯𝑬𝑨 = (𝟏 − 𝑲𝑷) 𝒙 𝑯𝑷
dengan:
HEA : Harga Evaluasi Akhir
KP : Koefisien Preferensi Harga (%)
: Nilai TKDN x Nilai Preferensi tertinggi
Nilai Preferensi tertinggi adalah preferensi harga
maksimum sebagaimana BAB II IKCP 27.1 (f) ayat 1
HP : Harga Penawaran
4. Nilai TKDN untuk preferensi harga adalah nilai TKDN berdasarkan Sertifikat
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) terbaru dan masih berlaku yang
diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian yang disampaikan pada Sampul
1 (Administrasi dan Teknis).
IKCP 27.1 (g) 1. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi kelengkapan dan
kesesuaian dokumen penawaran harga sesuai IKCP 27.
2. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan Evaluasi bidding pada harga
material untuk menentukan urutan negosiasi untuk usulan pemenang
terhadap Penyedia Barang/Jasa yang telah dinyatakan lengkap
sebagaimana IKCP 27.1.(f) 1 untuk setiap variant type sebagaimana IKCP
32.3.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-6
(c) Realisasi penyerapan material per variant type dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan di lapangan dan penetapan alokasi oleh Pengguna
Barang/Jasa sepanjang tidak melebihi nilai total kontrak.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab II – Lembar Data Pengadaan (LDP) 2-7
IKCP 32.4 32.4.1 a) Porsi alokasi Calon Pemenang diatur sebagai berikut:
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
BAB III
FORMULIR
PENAWARAN
Bab III – Formulir Penawaran 3-1 3-1
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-2 3-2
Kepada Yth.
Pejabat Pelaksana Pengadaan
Divisi Manajemen Rantai Pasok
PT PLN (Persero) Kantor Pusat Gedung Utama Lantai 15
Jl. Trunojoyo Blok M 1/135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160
Yang bertanda tangan dibawah ini : ...................... (nama dan alamat perusahaan)
dalam hal ini diwakili oleh : ..................... (nama yg mewakili perusahaan)
Jabatan : .................. (jabatan yg mewakili perusahaan)
(nama perusahaan)
(Meterai Cukup)
(tanggal,cap dan tandatangan)
(jabatan)
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-3 3-3
Kepada Yth.
Pejabat Pelaksana Pengadaan
Divisi Manajemen Rantai Pasok
PT PLN (Persero) Kantor Pusat Gedung Utama Lantai 15
Jl. Trunojoyo Blok M 1/135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160
Sehubungan dengan surat undangan Nomor : ___________, tanggal ________, setelah kami
mempelajari dengan saksama dokumen Tender/RKS Nomor : __________________, tanggal
____________, serta Berita Acara Penjelasan Pengadaan (bila ada) No._______________, tanggal
____________dengan ini kami sampaikan bersedia dan sanggup serta menyampaikan penawaran
Tender Pengadaan :
_________________________________________________________________.
Kami akan tunduk pada semua ketentuan-ketentuan tentang Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN
(Persero) dan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lain yang tercantum
dalam dokumen Tender/RKS.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-4 3-4
To: Kepada:
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)
______________ [address] ______________ [alamat]
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-5 3-5
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-6 3-6
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-7 3-7
To: Kepada:
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)
______________ [address] ______________ [alamat]
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-8 3-8
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-9 3-9
Bank chooses the Court of ___________ domisili yang tetap di Kantor Panitera
[domicile of court] as general and Pengadilan Negeri di __________
permanent domicile. [domisili pengadilan].
12. This Bank Guarantee has been executed 12. Bank Garansi ini dibuat dalam Bahasa
in both Bahasa lndonesia and English. The Indonesia dan Bahasa Inggris. Dua versi
two versions of this Bank Guarantee shall dari Bank Garansi ini tidak dapat
not be construed as separate documents ditafsirkan sebagai dokumen terpisah,
and, when taken together, shall constitute dan ketika ditandatangani bersama,
one and the same instrument. In the event harus dianggap satu dan merupakan
any conflict or differentiation between instrumen yang sama. Dalam hal
English and Bahasa Indonesia occurs, terdapat konflik atau ketidaksesuaian
then Bahasa Indonesia version will be antara versi Bahasa Inggris dan versi
applied. Bahasa Indonesia atas Bank Garansi ini,
maka versi Bahasa Indonesia akan
berlaku.
This Bank Guarantee is issued by duly Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh
authorized officers on the date ___________ yang berwenang pada tanggal ___________
and to be used by properly interested party. untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya dan oleh yang berkepentingan.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-10 3-10
SU RA T P E RN Y ATA A N K E SA NG G U PA N VO L UM E P EN A WA RA N
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal [tanggal
RKS], Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ……………………………………………
Jabatan : …………………………………………1)
Bertindak untuk
dan atas nama : PT……………………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa kami sanggup memasok barang dengan volume penawaran
barang sesuai dengan rincian pada tabel dibawah ini:
1 ……………… ..%
Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa data / dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan / tidak sesuai dengan Surat Pernyataan yang dibuat, maka kami bersedia dikenakan
sanksi administrasi yaitu:
1. Pengakhiran dan Pemutusan Kontrak;
2. Dimasukan dalam daftar hitam (blacklist) perusahaan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun;
3. Sanksi perdata dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Demikian pernyataan ini kami berikan untuk dapatnya dipergunakan sebagaimana mestinya.
………, …………………………
Keterangan :
1) Pemimpin / Direktur Utama Perusahaan atau penerima kuasa dari Direktur Utama yang nama kuasanya dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang
berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama.
2) Sesuai akta pendirian / perubahannya, nomor ………………….. tanggal………… dari notaris……………, atau surat kuasa dari ……….. pejabat yang berwenang
sesuai akta pendirian perusahaan / perubahannya) nomor.………..tanggal………….
3) Nilai TKDN sesuai dengan Sertifikat TKDN terbaru dan masih berlaku yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-11 3-11
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Nama : ……………………………………………
Jabatan : …………………………………………1)
Bertindak untuk
dan atas nama : PT .....……………………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
dengan ini menyatakan bahwa kami akan menggaransi [nama produk/kategori/variant type] dengan
durasi Garansi Material selama:
1. Masa garansi Penyediaan Barang, untuk Paket Kompor Induksi diluar utensil berlaku minimum
sampai dengan 31 Desember 2023.
terhitung sejak Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB), bilamana terjadi kerusakan pada [nama
produk/kategori/variant type] / komponen tersebut yang diakibatkan oleh kesalahan dari Penyedia
Barang/Jasa.
Demikian pernyataan ini kami berikan untuk dapatnya dipergunakan sebagaimana mestinya.
(Nama Jelas)
Jabatan
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-12 3-12
Dalam rangka pengadaan ………………… Tahun 20.. sesuai dengan RKS No.
0000000.RKS/REN.01.03/C01040700/20.. tanggal ………….. 20.., menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa PT. …………………………….. tidak akan melakukan Kontrak
material dengan unit PT PLN (Persero) untuk variant type yang sama yang telah
diadakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa data / dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan / tidak sesuai dengan Surat Pernyataan yang dibuat, maka kami
bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu:
1. Pengakhiran dan Pemutusan Kontrak;
2. Dimasukan dalam daftar hitam (blacklist) perusahaan dalam jangka waktu 2
(dua) tahun;
3. Sanksi perdata dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-13 3-13
KO P S UR AT P E RU S A HA AN
SURAT PERYATAAN
KESEDIAAN MEMENUHI TAMBAHAN VOLUME
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
menyatakan bersedia memenuhi seluruh volume pekerjaan [nama pekerjaan] yang tidak
disepakati oleh Calon Pemenang Tender lainnya apabila penawaran PT. [nama
perusahaan] menjadi Calon Pemenang dengan harga terendah.
(……………………………...)
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-14 3-14
SURAT PERYATAAN
JAMINAN HARGA
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Menyatakan bahwa harga jual ke PLN Group merupakan harga paling murah dibandingkan
dengan harga jual kepada pihak manapun selama masa perjanjian/kontrak.
Apabila ditemukan Barang yang sama dijual dengan harga yang tidak memenuhi surat
pernyataan ini, maka [nama perusahaan] bersedia mengganti rugi selisih harga Barang
kepada PT PLN (Persero).
(……………………………...)
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-15 3-15
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-16 3-16
KOP PERUSAHAAN
PAKTA INTEGRITAS
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS], Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya :
5. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS
ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-17 3-17
SURAT PERNYATAAN
TIDAK MENJUAL DENGAN HARGA RUGI
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
menyatakan bahwa harga yang kami tawarkan adalah harga yang wajar sesuai harga pasar
dan tidak menawarkan dengan harga rugi dengan tidak mengurangi kualitas barang pada
setiap variant type yang ditawarkan untuk Pengadaan [nama pekerjaan].
Apabila menawarkan dengan harga rugi, maka penawaran perusahaan saya bersedia
digugurkan.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-18 3-18
KOP PERUSAHAAN
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (BILL OF QUANTITY AND PRICE)
PENGADAAN [NAMA KATEGORI, TAHUN]
DOKUMEN RKS NO: .RKS/REN.01.03/C01040700/2021
1
Jumlah
PPN xx%
Total
Demikian Daftar Kuantitas dan Harga (Bill of Quantity and Price) ini dibuat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
tempat........., tanggal/bulan.....20..
Meterai
Cukup
Tanggal
dan cap
perusahaan
Keterangan:
*) Jumlah Variant Type disesuaikan dengan yang diikuti
**) Harga satuan material (ex-works Indonesia) yang tercantum dalam IDR, termasuk dengan biaya dan
asuransi pengiriman ke Lokasi yang ditentukan oleh Pengguna Barang/Jasa, sebelum PPN
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-19 3-19
Cost Structure
No Component Origin*) Rupiah
(%)
1 ................ a Impor/Lokal a
2 ................ b Impor/Lokal b
Keterangan:
*) pilih salah satu
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-20 3-20
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-21
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-22
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab. Apabila
dikemudian hari, ditemui bahwa data / dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan / tidak sesuai dengan Surat Pernyataan yang dibuat, maka kami bersedia
dikenakan sanksi administrasi yaitu:
1. Pengakhiran dan Pemutusan Kontrak;
2. Dimasukan dalam daftar hitam (blacklist) perusahaan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun;
3. Sanksi perdata dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-23
Batasan Nilai
Klasifikasi Penerbit Jaminan
Kontrak
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Tidak ada batasan
I PT Bank Danamon Indonesia Tbk
nilai Kontrak
PT CIMB Niaga Tbk
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta
Bank MUFG Ltd
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank UOB Indonesia
Nilai Kontrak
II PT Bank KB Bukopin Tbk
≤ Rp. 1 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT BPD Jawa Timur Tbk
PT Bank BTPN Tbk
Catatan:
Daftar diatas dapat berubah sesuai dengan Daftar Penerbit Jaminan Terseleksi untuk Pengadaan Barang/Jasa
di lingkungan PT PLN (Persero) terbaru yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-24
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-25
KOP PERUSAHAAN
TECHNI CAL PARTICULAR AND GUARANTE (TPG)
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS], bersama ini kami sampaikan Technical Particular and Guarantee (TPG)
sebagai berikut:
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-26
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-28
12 Format Data
- Enkripsi HS256
- Encoding JWT
- Secret Key 32 Karakter
Master key/ default key
spesifik per pabrikan
Secret key harus dapat di-
inject melalui Bluetooth
dan dilengkapi dengan
credential authentication
untuk menjaga keamanan
data dan perangkat.
Secret key harus dapat
diupdate di masa depan
jika diperlukan
Perintah (command)
update secret key adalah
perintah terenkripsi
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-29
"V01;00000000001;164489
8018;00000.000;
0000.000;APIKEY01;"
"{
'version': "V01",
'ID': "00000000001",
'timetag': timestamp_data,
'energy': energy_data,
'energy_monthly':
energy_monthly_data,
}"
16 QR-Code terdisplay
- Kecepatan Baca Ukuran display dan
karakter terdisplay diatur
sedemikian hingga QR
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-32
1. Tampilan pertama (1
detik) Informasi
firmware
2. Tampilan kedua (4
detik)
- ID Kompor
- Time tag
- V
- I
- P
- PF
- Energi Kumulatif
(kWh)
- Energi Bulanan
(kWh)
3. Tampilan ketiga (QR
code) (55 detik)
Payload sesuai
spesifikasi payload
QR code
- Layar/Display Type OLED/ Tin Film
Transistor (TFT)
Resolution: 128X128
Size minimum 2”
Ketahanan layar/display
minimal 5 (lima) tahun
Interface Type: SPI or I2C
VDD: 3.3V
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-33
Demikian Technical Particular and Guarantee (TPG) ini dibuat sesuai dengan sebenarnya
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Meterai tempat........., tanggal/bulan.....20..
Cukup
Tanggal
dan cap
perusahaan
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-34
KOP PERUSAHAAN
FORMULIR KUALIFI KASI DAN RING KASAN PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan :
2. Status Perusahaan : Pusat Cabang
3. Alamat Perusahaan :
No. Telepon :
No. Fax :
Email :
4. Alamat Kantor Pusat : ………………… ................ i)
No. Telepon :
No. Fax :
Email :
5. Kontak Person/ Marketing :
No. Telepon :
Email :
i) Diisi apabila yang mengikuti kualifkasi cabang perusahaan/bukan perusahaan pusatnya.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-35
1. Komisaris
Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan
Jabatan dalam
No. Nama No. KTP Alamat
Perusahaan
Apabila suatu badan atau perusahaan memiliki saham di Perusahaan Anda, tuliskan struktur
kepemilikan dari perusahaan tersebut.
Persentase
Nama perusahaan yang Persentase
No Nama Pemilik Saham Kepemilikan dari
memiliki saham Perusahaan Kepemilikan
Pemilik Saham
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-36
d. Keuangan Perusahaan
No Uraian Keterangan
1 Tahun Laporan Keuangan Terakhir
2 Status Laporan Audited / Non Audited
3 Nama Akuntan Publik
4 Opini Akuntan Publik
5 Jumlah Aset Lancar (IDR)
6 Jumlah Aset Tidak Lancar (IDR)
7 Jumlah Ekuitas (IDR)
8 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek (IDR)
9 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang (IDR)
10 Jumlah Pendapatan Usaha (IDR)
11 Jumlah Anggaran R&D (IDR)
12 Jumlah Beban Usaha (IDR)
13 EBITDA (IDR)
14 Laba (Rugi) Setelah Pajak (IDR)
Hasil Rating D&B Indonesia atau
15 Rating lain yang setara dari Lembaga
pemeringkat lainnya yang kredibel
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-37
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN DATA
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Bertindak untuk
dan atas nama : PT………………...………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
Semua data dan pernyataan yang kami sampaikan dalam Dokumen Penawaran sesuai
dengan Dokumen Tender/RKS untuk Pengadaaan …………… No RKS ………….. tanggal
………..adalah BENAR adanya.
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam perusahan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-38
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
PENYEDIA BARANG/JASA TIDAK DALAM
SANKSI DAFTAR HITAM (BLACKLIST)
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Bertindak untuk
dan atas nama : PT………………...………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa saat ini tidak ada anggota Dewan Direksi dan
Dewan Komisaris yang terdaftar dalam sanksi Daftar Hitam (Blacklist) PT PLN (Persero)
dan World Bank Listing of Ineligible Firms & Individuals atau lembaga yang mempunyai
keterkaitan dengan bisnis PLN, atau perusahaan yang sejenis dengan usaha PLN, atau
mempunyai kesamaan kepentingan dengan bisnis PLN.
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam perusahan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-39
KOP PERUSAHAAN
DAFTAR PERALATAN PABRIKASI DA N PENGUJIAN
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Bertindak untuk
dan atas nama : PT………………...………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa daftar peralatan pabrikasi dan peralatan pengujian
adalah sebagai berikut:
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam perusahan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-40
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN TIDAK DALAM PENGAWASAN PENG ADILAN,
TIDAK BANGKRUT, KEGIATAN USAHANYA TIDAK SEDANG DIHENTIKAN
DAN/ATAU DIREKSI YANG BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA
PERUSAHAAN TIDAK SEDANG DALAM MENJALANI SANKSI PIDANA
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam perusahan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Meterai
Cukup tempat........., tanggal/bulan.....20..
Tanggal
dan cap
perusahaan
(nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan]
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-41
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN UNTUK KESANGGUPAN MELAKSANAKAN
PEKERJAAN SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Bertindak untuk
dan atas nama : PT………………...………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Meterai
Cukup tempat........., tanggal/bulan.....20..
Tanggal
dan cap
perusahaan
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab III – Formulir Penawaran 3-42
KOP PERUSAHAAN
DAFTAR CONTACT CENTER/SERVICE CENTER
Dalam rangka pengadaan [nama pekerjaan] sesuai dengan RKS No. [nomor RKS] tanggal
[tanggal RKS],
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Bertindak untuk
dan atas nama : PT………………...………………………
Alamat : ……………………………………………
Telepon / Fax : ……………………………………………
Email : ……………………………………………
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam perusahan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
BAB IV
KETENTUAN
PENYEDIAAN
BARANG/JASA
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-1
Daftar Isi
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-2
Volume Kebutuhan Kompor Induksi dan Utensil serta Modul Energi Meter
Kuota Total
No Regional Unit Induk Loco Gudang Volume
Cadangan Volume
UP3 Lubuk
1 Sumatera Utara 30.000 300 30.300
Pakam
Sumatera,
Kalimantan Kalimantan
2 Selatan dan UP3 Banjarmasin 30.000 300 30.300
Tengah
UP3 Makassar
3 Sulawesi
Sulawesi, Utara
Selatan, Barat, 33.000 330 33.330
Maluku, UP3 Makassar
Tenggara
Papua dan Selatan
Nusa Sulawesi Utara,
4 Tenggara Tengah, UP3 Manado 7.000 70 7.070
Gorontalo
5 Jawa Timur UID Jawa Timur 50.400 504 50.904
Catatan:
Pengguna Barang/Jasa tidak bertanggung jawab atas data yang didapatkan di luar Dokumen
Tender/RKS ini.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-3
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-4
3. Spesifikasi Teknis
Catatan:
Nilai Minimum TKDN yang dipersyaratkan adalah hanya untuk Kompor Induksi.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-5
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-6
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-7
12 Format Data
- Enkripsi HS256
- Encoding JWT
- Secret Key 32 Karakter
Master key/ default key spesifik per pabrikan
Secret key harus dapat di-inject melalui
Bluetooth dan dilengkapi dengan credential
authentication untuk menjaga keamanan
data dan perangkat.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-8
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-9
"V01;00000000001;1644898018;00000.000;
0000.000;APIKEY01;"
"{
'version': "V01",
'ID': "00000000001",
'timetag': timestamp_data,
'energy': energy_data,
'energy_monthly':
energy_monthly_data,
}"
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-10
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-11
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-12
E. Gambar - Gambar
Catatan:
Gambar-gambar di atas hanya sebagai ilustrasi visual
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-13
a. Proses pengadaan Paket Kompor Induksi disediakan secara terpusat oleh PLN Kantor
Pusat;
b. PLN Kantor Pusat menerbitkan Kontrak Harga Satuan sebagai hasil dari pengadaan;
c. Penyedia barang Paket Kompor Induksi mengirimkan Paket Kompor Induksi ke lokasi
yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa sesuai jumlah paket yang masuk
didalam kontrak harga satuan.
d. Pada saat serah terima barang, pengawas pekerjaan dan pengawas lapangan
memastikan Penyedia Barang/Jasa memiliki dokumen garansi dan hasil pengujian
(sampling), apabila tidak persyaratan tersebut maka pengawas pekerjaan dan
pengawas lapangan dilarang untuk menandatangani Berita Acara Serah Terima
Barang (BASTB).
e. Paket Kompor Induksi harus sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
f. Pengawas PLN melakukan pemeriksaan kelengkapan dan hasil sampling barang.
g. Hasil Serah Terima Barang pada Unit dituangkan di dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Pelaksana Pekerjaan dan Pengawas PLN dilengkapi dengan
dokumentasi pekerjaan.
h. Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) dilampirkan dalam administrasi
penagihan.
i. Pemeriksaan Produk harus diperiksa oleh pengawas pekerjaan yang ditunjuk oleh
PLN saat pemasangan meliputi:
i. Dokumen atau hasil Pemeriksaan sesuai BAB IV, 3. Spesifikasi Teknis.
ii. Sampling Pemeriksaan Kelengkapan Paket Kompor Induksi
iii. Sampling Pemeriksaan Visual dan Fungsi Paket Kompor Induksi
j. Pengiriman, Penyimpanan Dan Penanganan kit/unit/barang harus dikirim dalam
kemasan lengkap dengan instruksi pemasangan, SOP, dan Instruksi Kerjanya.
Barang/peralatan harus dilindungi dari penanganan awal dan pengepakan masing-
masing kemasan harus dicetak data-data sebagai berikut :
i. Jenis Barang/peralatan
ii. Ukuran pengenal Barang/Peralatan
iii. Nama Pabrik Pembuat
iv. Nomor seri material
k. PT PLN (Persero) akan mengirimkan data Penyerahan Paket kompor induksi dari
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kepada Penyedia Paket Kompor Induksi secara
bertahap atau setelah program penyerahan Paket Kompor Induksi tersebut selesai
dilaksanakan.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-14
Rangkaian Kode Serial Material untuk material pada umumnya diatur sebagai
berikut :
Kode
Kode
Material Kode Kode Kode Kode Serial
Material
sub- Variant Pabrikan Tahun Batch Number
Grouo
Group
Keterangan:
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-15
C. Barcode
Barcode yang digunakan adalah format Code-128. Hasil cetak barcode diatur
sebagai berikut:
D. QR Code
QR-Code yang digunakan adalah format Model 1 atau Model 2 mengacu pada
standar ISO/IEC 18004: 2015.
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
Bab IV – Ketentuan Penyediaan Barang 4-16
Pengadaan Kompor Induksi - Program Konversi Energi Import Menjadi Energi Berbasis Domestik
BAB V
FORMAT
KONTRAK
PT PLN (PERSERO)
KONTRAK
HARGA SATUAN
PENGADAAN
[Masukan Nama Pengadaan]
PT PLN (PERSERO)
DENGAN
Pasal Ketentuan
1 Definisi dan Interpretasi
2 Hierarki Dokumen
3 Integritas dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
4 Lingkup Pekerjaan
5 Harga Satuan
6 Estimasi Volume Barang
7 Jangka Waktu Berlakunya Kontrak
8 Pelaksanaan Pekerjaan
9 Pengendalian dan Pengawasan
10 Uji Serah Terima
11 Pekerjaan Penyediaan Barang
12 Pekerjaan Transportasi
13 Penempatan dan Penyimpanan Barang
14 Pemeriksaan Barang
15 Serah Terima Barang
16 Garansi
17 Jaminan Pelaksanaan
18 Pernyataan dan Jaminan
19 Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
20 Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
21 Laporan Hasil Pekerjaan
22 Pembayaran
23 Pengawasan dan Pemeriksaan Mutu
24 Pengawasan dan Pemeriksaan Komitmen TKDN
25 Ketentuan atas Ketidaksesuaian Pelaksanaan Kontrak
26 Keadaan Kahar
27 Penilaian Kinerja
28 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
29 Pemutusan dan Pengakhiran Kontrak
30 Penyelesaian Perselisihan
31 Administrasi dan Surat Menyurat
32 Penggunaan Dokumen Kontrak dan Kerahasiaan
32 Hak atas Kekayaan Intelektual
Halaman 1
33 Amendemen
34 Bahasa dan Hukum
35 Pajak dan Perizinan
36 Pengalihan
37 Pelepasan Hak
38 Pengesampingan
39 Keterpisahan
40 Pengeluaran-Pengeluaran
41 Lain-Lain
Lampiran Perihal
1 Harga Satuan
2 Proyeksi Volume Barang dan Kesanggupan Produksi Barang
3 Lokasi dan Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
4 Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
5 Technical Particular and Guarantee (TPG)
6 Pakta Integritas
7 Contact dan Service Center
8 Mekanisme dan Unsur Penilaian Kinerja
9 Format Surat Pernyataan Garansi Barang
10 Pihak Yang Ditunjuk Pengawasan dan Pemeriksaan Mutu
11 Format Jaminan Pelaksanaan
12 Format BASTB
13 Format Berita Acara Pemeriksaan
14 Brosur dan Gambar-Gambar
Halaman 2
KONTRAK
KESEPAKATAN HARGA SATUAN
Halaman 3
Nomor [Masuk Nomor SPPBJ] tanggal [Masukan Tanggal] sebagaimana
dilampirkan dalam Lampiran 4 Kontrak ini.
C. Pihak Kedua telah memiliki [Masukan Jenis Sertifikasi] sebagaimana terlampir
dalam Lampiran 5 Kontrak ini.
D. Pihak Kedua telah menandatangani Pakta Integritas sebagaimana terlampir
dalam Lampiran 6 Kontrak ini.
E. Pihak Kedua menyatakan kepada Pihak Pertama, bahwa Pihak Kedua memiliki
keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak dengan ini sepakat untuk membuat,
menandatangani dan melaksanakan Kontrak dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
PASAL 1
DEFINISI DAN INTERPRETASI
(1) Definisi adalah uraian atau pengertian mengenai istilah-istilah yang digunakan
dalam Kontrak. Istilah-istilah tersebut dijelaskan dan diberi arti atau tafsiran
sehingga isi Kontrak mudah dipahami oleh setiap orang yang membacanya dan
tidak ditafsirkan atau diartikan lain. Dalam Kontrak ini yang dimaksud dengan:
(a) Amendemen adalah seluruh perubahan atau penambahan yang
diperlukan terhadap Kontrak.
(b) Barang adalah suatu material beserta peralatan dan perlengkapannya
yang spesifikasinya ditetapkan oleh Pihak Pertama yang mengacu pada
Dokumen RKS beserta perubahannya sebagaimana dirinci dalam Lampiran
2 Kontrak ini.
(c) Barang Rusak adalah Barang yang cacat produksi atau terdapat
ketidaksesuaian baik secara fisik maupun fungsi atau tidak sesuai
spesifikasi dan/atau tidak berfungsi sebagian maupun secara keseluruhan
(untuk perangkat keras maupun perangkat lunak) baik terpasang maupun
belum terpasang sebagaimana disyaratkan dalam Kontrak, sebelum
maupun setelah diterima oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan, yang
disebabkan oleh kesalahan Pihak Kedua.
(d) BASTB adalah Berita Acara Serah Terima Barang sebagaimana dirinci lebih
lanjut dalam Pasal 15 Kontrak ini dengan format sebagaimana terlampir
dalam Lampiran 12 Kontrak ini.
Halaman 4
(e) Cacat Mutu adalah keadaan hasil Pekerjaan Penyediaan Barang yang tidak
berfungsi sesuai dengan persyaratan dalam Kontrak ini.
(f) Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) adalah daftar Penyedia Barang/Jasa yang
dinyatakan lulus oleh Pihak Pertama melalui mekanisme penilaian
kualifikasi, ditetapkan dan disahkan oleh Pihak Pertama dan dimutakhirkan
secara periodik.
(g) Direksi Pekerjaan adalah wakil dari Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan yang
berwenang untuk menandatangani berita acara sehubungan dengan
pelaksanaan Pekerjaan sebelum dilakukannya Serah Terima Barang.
(h) Dokumen Tender atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat (Dokumen RKS)
adalah dokumen yang disiapkan oleh Pihak Pertama sebagai pedoman
dalam proses pembuatan dan penyampaian penawaran oleh Pihak Kedua
serta pedoman evaluasi penawaran oleh Pihak Pertama.
(i) Estimasi Volume adalah proyeksi volume Barang yang dibutuhkan dalam
Tahun Kontrak yang dapat berubah berdasarkan Evaluasi Kinerja
sebagaimana dirinci dalam Lampiran 2 Kontrak ini.
(j) Evaluasi Kinerja adalah penilaian yang dilakukan oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan atas kinerja Pihak Kedua dalam pelaksanaan
Pekerjaan berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
271.K/DIR/2013 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Penyedia Barang/Jasa
di Lingkungan PT PLN (Persero) dan sesuai Lampiran 8 Kontrak ini serta
dapat disesuaikan dengan ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Pihak
Pertama.
(k) Harga Satuan adalah harga satuan atas masing-masing Pekerjaan
Penyediaan Barang dan Pekerjaan Transportasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 Kontrak ini.
(l) Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan dalam bentuk bank garansi yang
bernilai sekurang-kurangnya sebesar 5% (lima persen) dari total harga
(termasuk PPN) Kontrak yang akan disediakan oleh Pihak Kedua untuk
kepentingan Pihak Pertama, yang disampaikan oleh Pihak Kedua selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah penandatanganan Kontrak
dan menjadi syarat efektif Kontrak, dengan tujuan menjamin kewajiban-
kewajiban Pihak Kedua berdasarkan Kontrak.
(m) Kerugian Langsung adalah kerugian yang diderita oleh Pihak Pertama
karena Barang Rusak atau Cacat Mutu yang mengakibatkan timbulnya
peristiwa-peristiwa tertentu yang berdampak langsung kepada Pihak
Halaman 5
Pertama, termasuk namun tidak terbatas pada kerusakan atas suatu
peralatan, perlengkapan atau fasilitas Pihak Pertama.
(n) Lokasi adalah tempat penerimaan Barang baik pada lokasi PLN Unit Induk
atau PLN Unit Pelaksana atau tempat lain yang ditunjuk oleh PLN sebagai
destinasi pengiriman Barang dan pemasangan Barang sebagaimana dirinci
dalam Lampiran 3 Kontrak ini.
(o) Pekerjaan adalah Pekerjaan Penyediaan Barang dan Pekerjaan
Transportasi.
(p) Pekerjaan Penyediaan Barang adalah setiap dan/atau seluruh penyediaan
Barang yang meliputi pabrikasi, pengujian, termasuk telah memenuhi SPLN
dan pengepakan yang dapat dilakukan secara bertahap termasuk garansi
atas Barang yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2 Kontrak ini.
(q) Pekerjaan Transportasi adalah setiap dan/atau seluruh pengiriman atau
pengangkutan, bongkar muat, dan asuransi atas Pekerjaan Penyediaan
Barang sampai dengan diterimanya Barang oleh Pihak Pertama di Lokasi
yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua, dengan daftar Lokasi
pengiriman, biaya transportasi termasuk asuransi sebagaimana dirinci
dalam Lampiran 1 dan Lampiran 3 Kontrak ini.
(r) PLN Unit Induk adalah organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Kantor Pusat
yang dipimpin, dibina, dan dikelola oleh General Manager dan
melaksanakan kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik tertentu sesuai
dengan tujuannya.
(s) PLN Unit Pelaksana adalah organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Unit Induk
atau Pusat-Pusat yang dipimpin, dibina, dan dikelola oleh Manager Unit
Pelaksana dan melaksanakan kegiatan ketenagalistrikan tertentu sesuai
dengan tujuannya.
(t) Shortlist adalah daftar Penyedia Barang/Jasa Lainnya yang ditetapkan oleh
Pihak Pertama, yang didapat dari Riset Pasar dan diyakini mempunyai
kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
(u) Sistem Pengawasan Mutu (SPM) adalah sistem pengawasan yang
dilakukan oleh PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi terhadap pabrikan dalam
negeri yang memproduksi material ketenagalistrikan yang akan digunakan
pada instalasi ketenagalistrikan di lingkungan Pihak Pertama dan anak
perusahaan Pihak Pertama untuk menjaga mutu produk
material/peralatan sesuai dengan standar, dibuktikan dengan terbitnya
sertifikat SPM.
Halaman 6
(v) Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) adalah standar perusahaan
Pihak Pertama yang ditetapkan Direksi Pihak Pertama, bersifat wajib dan
dapat berupa peraturan, pedoman, instruksi, cara pengujian dan
spesifikasi yang berlaku di lingkungan Pihak Pertama.
(w) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat yang dikeluarkan oleh
Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan kepada Pihak Kedua yang menyatakan
Tanggal Efektif Kontrak dan untuk memulai pelaksanaan Pekerjaan dengan
syarat sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Kontrak.
(x) Surat Rekomendasi Mutu (SRM) adalah bukti penilaian awal bahwa suatu
pabrikan luar negeri dan agen tunggalnya mempunyai kemampuan dalam
memproduksi dan mengedarkan material impor sesuai dengan standar.
(y) Tahun Kontrak adalah tahun sejak tanggal ditandatanganinya Kontrak
sampai dengan tahun berakhirnya masa berlaku Kontrak.
(z) Tim Pemeriksa Barang adalah petugas-petugas pada PLN Unit Induk atau
PLN Unit Pelaksana yang ditunjuk oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
termasuk tim yang dibentuk oleh manager unit untuk melaksanakan tugas-
tugas sebagaimana diatur dalam Kontrak ini.
(aa) Tim Pengawas Lapangan adalah petugas yang ditunjuk atau tim yang
dibentuk oleh Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan untuk membantu
pelaksanaan tugas Pengawas Pekerjaan di Lokasi sebagaimana diatur
dalam Kontrak ini.
(bb) Tim Pengawas Pekerjaan adalah petugas yang ditunjuk atau tim yang
dibentuk oleh Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan untuk
melaksanakan tugas-tugas sebagaimana diatur dalam Kontrak ini.
(cc) Technical Particular and Guarantee (TPG) adalah spesifikasi teknis dan
jaminan berdasarkan Dokumen RKS merujuk pada penawaran Pihak Kedua
yang telah dievaluasi serta dapat diterima oleh Pihak Pertama.
(dd) Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besaran kandungan
dalam negeri pada Barang, jasa, serta gabungan Barang dan jasa, yang
dipersyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dari waktu ke waktu.
(2) Dalam menginterpretasikan Kontrak ini, kecuali apabila konteks menentukan
lain:
(a) bentuk tunggal mencakup bentuk jamak dan sebaliknya dan pada
khususnya (tetapi tanpa membatasi sifat umum di atas) setiap kata atau
ekspresi yang digambarkan dalam bentuk tunggal mempunyai arti yang
berkaitan yang digunakan dalam bentuk jamak dan sebaliknya;
Halaman 7
(b) suatu rujukan kepada orang mencakup badan perusahaan atau
kemitraan;
(c) suatu rujukan kepada pasal, lampiran, bagian, paragraf, sub-paragraf,
jadwal atau pertimbangan adalah rujukan kepada pasal, lampiran,
bagian, paragraf, sub-paragraf, jadwal atau pertimbangan dalam Kontrak
ini;
(d) suatu rujukan kepada suatu perjanjian berarti suatu rujukan kepada
suatu perjanjian sebagaimana diubah, divariasi, ditambahkan,
digantikan, diperbaharui atau diperpanjang;
(e) suatu rujukan kepada perundang-undangan ditafsirkan mencakup pula
semua ketentuan perundang-undangan konsolidasi, perubahan atau
penggantian perundang-undangan yang dimaksud;
(f) suatu rujukan kepada “tertulis” mencakup cetakan, ketikan, litografi,
dan peralatan lain yang menghasilkan kata-kata dalam bentuk yang
terlihat;
(g) judul hanyalah untuk kemudahan dan tidak akan dipertimbangkan
terkait dengan penafsiran Kontrak ini; dan
(h) untuk keperluan pelaksanaan Kontrak ini, apabila disyaratkan suatu
pelaksanaan kewajiban hanya dapat dilakukan pada hari kerja dan jam
kerja sedangkan kewajiban tersebut jatuh tempo pada hari libur atau di
luar hari kerja dan jam kerja, maka kewajiban tersebut akan dilakukan
selambat-lambatnya pada satu hari kerja setelahnya.
PASAL 2
HIERARKI DOKUMEN
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atau pertentangan antara ketentuan
dalam satu dokumen dengan dokumen lain, maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai
berikut:
(a) Kontrak beserta perubahannya.
(b) Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
(c) Contract Discussion Agreement (CDA).
(d) Addendum/Amendemen Dokumen RKS (apabila ada).
(e) Spesifikasi Teknis.
(f) Gambar-Gambar (Apabila ada).
(g) Daftar kuantitas dan Harga.
(h) Instruksi Kepada Penyedia Barang/Jasa.
Halaman 8
(i) Surat Penawaran Penyedia Barang/Jasa.
PASAL 3
INTEGRITAS DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
(1) Sehubungan dengan Kontrak dan hal-hal, dokumen-dokumen, kegiatan-
kegiatan, dan transaksi-transaksi yang dimaksud dalam atau terkait dengan
Kontrak, Para Pihak menyepakati tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang
mengakibatkan terjadinya ketidakwajaran dalam pelaksanaan Kontrak termasuk
namun tidak terbatas pada tindakan penipuan, penggelapan, pemerasan, kolusi,
penyuapan, gratifikasi, korupsi, kecurangan, pemalsuan dan tindakan lain yang
tidak sesuai dengan etika bisnis yang baik serta bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk mengenai pemberantasan tindak
pidana korupsi, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang,
penerapan praktik tata Kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance atau GCG) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk
peraturan yang mengatur mengenai tata kelola anti penyuapan yang berlaku di
lingkungan Pihak Pertama.
(2) Para Pihak menyepakati bahwa Kontrak dilaksanakan dengan itikad baik, tidak
saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung guna memenuhi
keinginannya, menerima serta bertanggungjawab atas segala keputusan yang
ditetapkan sesuai dengan kesepakatan Para Pihak, menghindari serta mencegah
terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest), menghindari serta
mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, dan tidak memberi dan/atau
menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui
atau patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan Kontrak.
(3) Pihak Kedua menyatakan, menjamin dan berkomitmen kepada Pihak Pertama
bahwa dalam melaksanakan Kontrak akan mematuhi ketentuan hukum yang
berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan perundang-undangan
terkait anti korupsi, anti pencucian uang serta kebijakan Pihak Pertama
mengenai anti-fraud dan tata kelola anti-penyuapan seperti:
(a) Menerapkan 4 NO (TIDAK), yaitu:
(i) No bribery, menghindari suap menyuap dan pemerasan;
(ii) No gift, menghindari hadiah atau gratifikasi yang bertentangan
dengan peraturan yang berlaku;
Halaman 9
(iii) No kickback, menghindari komisi, tanda terima kasih baik dalam
bentuk uang atau bentuk lainnya; dan
(iv) No luxurious hospitality, menghindari jamuan yang berlebihan.
(b) Mengikuti prosedur uji kelayakan berbasis integritas (Integrity Due
Diligence) yang diterapkan Pihak Pertama.
(c) Mengikuti program sosialisasi Sistem Manajemen Anti-Penyuapan yang
dilaksanakan Pihak Pertama yang dapat diwakili oleh karyawan
perusahaan Pihak Kedua yang ditunjuk untuk mewakili Pihak Kedua.
(d) Menandatangani dan melaksanakan Pakta Integritas Pihak Kedua.
(e) Melaporkan insiden fraud melalui Whistle Blowing System Pihak
Pertama.
(4) Pihak Pertama akan melakukan audit terkait tagihan pembayaran dan dokumen
pembukuan serta pencatatan Pihak Kedua ketika terdapat indikasi
ketidakwajaran berupa overcharge atau overprice dari tagihan yang disampaikan
oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama, dimana tujuan pelaksanaan audit
tersebut untuk memastikan kesesuaian tagihan Pihak Kedua dengan ketentuan
yang berlaku termasuk kesesuaian dengan ketentuan dalam Kontrak.
(5) Pelaksanaan audit sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini, dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) atas biaya Pihak Pertama;
(b) dilakukan dengan pemberitahuan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum pelaksanaan
audit;
(c) pelaksanaan audit dilaksanakan paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja, dilanjutkan dengan pembuatan pelaporan audit oleh Pihak
Pertama paling lambat dalam 3 (tiga) hari kerja;
(d) penyelesaian pembayaran (settlement/adjusment) dilakukan paling
lambat dalam 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Pihak Pertama
memaparkan laporan hasil audit kepada Pihak Kedua;
(e) Pihak Pertama dapat menunjuk pihak lain untuk melakukan audit;
(f) Pihak Kedua wajib mengizinkan perwakilan Pihak Pertama dan
menyediakan dokumen dan data yang diperlukan;
(g) permintaan dan penyampaian dokumen dan data audit dilaksanakan
pada jam kerja Pihak Kedua;
(h) apabila terdapat kerjasama antara Pihak Kedua dengan pihak ketiga
yang berkaitan dengan pelaksanaan Kontrak, maka Pihak Kedua wajib
memastikan dan menuangkan ketentuan mengenai hak akses Pihak
Halaman 10
Pertama terhadap dokumen dan data milik pihak ketiga dalam perjanjian
antara Pihak Kedua dengan pihak ketiga tersebut; dan
(i) Para Pihak termasuk perwakilannya, akan menjaga kerahasiaan
informasi non-publik yang diperoleh dari pelaksanaan audit tersebut.
(6) Dalam pelaksanaan audit terhadap tagihan pembayaran sebagaimana dimaksud
ayat (4) Pasal ini, Pihak Pertama berhak melakukan penundaan pembayaran atas
tagihan pembayaran tersebut atau dapat melakukan pembayaran melalui suatu
rekening khusus (escrow account) yang dibuat oleh Para Pihak yang beban
biayanya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sampai dilakukan penyesuaian
pembayaran.
(7) Dalam hal dilakukan audit sebagaimana dimaksud ayat (4) Pasal ini dan/atau
pelaksanaan penundaan pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (6) Pasal ini,
maka Pihak Kedua wajib untuk tetap melaksanakan kewajibannya sesuai Kontrak
ini.
(8) Dalam rangka penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) di
lingkungan Pihak Pertama, apabila dalam proses pelaksanaan Kontrak ini Pihak
Kedua mengetahui adanya tindakan kecurangan, pelanggaran peraturan atau
hukum, konflik kepentingan, penyuapan atau gratifikasi, maupun kelakuan tidak
etis yang dilakukan oleh pegawai Pihak Pertama, maka Pihak Kedua agar
melaporkannya melalui Whistle Blower System dengan menggunakan media
antara lain yaitu:
(a) Telepon atau Pesan Singkat (SMS) atau Whatsapp ke nomor:
08119861901; atau
(b) Email ke: wbpln@pln.co.id.
(9) Pihak Kedua yang menurut penilaian Pihak Pertama sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak terbukti melakukan larangan-larangan sebagaimana
dimaksud pada Pasal ini dapat dikenakan sanksi oleh Pihak Pertama, yaitu
sebagai berikut:
(a) Pemutusan Kontrak secara sepihak;
(b) dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, maka Jaminan Pelaksanaan akan
dicairkan dan disetorkan ke rekening Pihak Pertama; dan
(c) Pihak Kedua dikenakan sanksi daftar hitam (blacklist) sesuai ketentuan
yang berlaku di Pihak Pertama.
PASAL 4
LINGKUP PEKERJAAN
Halaman 11
(1) Pihak Kedua setuju untuk melaksanakan, menyelesaikan dan melengkapi setiap
dan seluruh Pekerjaan dalam semua aspek dan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Kontrak ini, dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut:
(a) Pekerjaan Penyediaan Barang; dan
(b) Pekerjaan Transportasi.
(2) Pekerjaan Penyediaan Barang merujuk pada:
(a) Rincian spesifikasi dan Harga Satuan atas Pekerjaan Penyediaan Barang
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 1 Kontrak ini; dan
(b) besaran Estimasi Volume atas Barang serta komitmen kesanggupan
kapasitas produksi Barang sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 2
Kontrak ini.
(3) Pekerjaan Transportasi merujuk pada rincian Lokasi pengiriman dengan biaya
transportasi berikut asuransi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 1 dan
Lampiran 3 Kontrak ini.
PASAL 5
HARGA SATUAN
(1) Total Harga Kontrak adalah sebesar Rp … (sudah termasuk PPN).
Harga Satuan
Volume Total Harga
Variant sebelum PPN
(Unit) (Rp)
(Rp)
A B C D=BxC
Harga Kontrak
PPN [xx]%
Total Harga Kontrak
(2) Harga Satuan adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 1 Kontrak ini dan
mengikat Para Pihak hingga terpenuhinya setiap dan seluruh kewajiban Para
Pihak berdasarkan Kontrak ini.
PASAL 6
VOLUME BARANG
(1) Para Pihak sepakat bahwa Volume sebagaimana dirinci pada Lampiran 2 akan
dipasok oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dengan merujuk pada
spesifikasi, besaran volume, lokasi pengiriman dan pemasangan Barang dan
Jadwal Penyelesaian Pekerjaan yang ditetapkan dalam Kontrak ini.
Halaman 12
(2) Sebagai bagian dari Pekerjaan Penyediaan Barang, Pihak Kedua wajib untuk
memastikan dan menyediakan Barang sebesar Volume dan sesuai dengan
komitmen kesanggupan kapasitas produksi Barang sebagaimana tercantum
pada Lampiran 2 Kontrak ini.
PASAL 7
JANGKA WAKTU BERLAKUNYA KONTRAK
(1) Kontrak ini akan berlaku efektif sejak tanggal diterbitkannya SPMK dan akan
terus berlaku efektif sampai dengan tanggal diterbitkannya BASTB dan Para
Pihak telah memenuhi setiap dan seluruh kewajiban berdasarkan Kontrak
[Jangka Waktu Kontrak], kecuali terjadi pengakhiran lebih awal atas Kontrak.
PASAL 8
PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Sejak Tanggal Efektif Kontrak, Pihak Kedua akan melaksanakan dan
menyelesaikan Pekerjaan Penyediaan Barang dan Pekerjaan Transportasi, wajib
diselesaikan sesuai dengan jadwal dan jangka waktu sebagaimana dirinci pada
Lampiran 3 Kontrak ini (Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan).
(2) Konsekuensi dan risiko atas terjadinya keterlambatan pelaksanaan Jangka
Waktu Penyelesaian Pemasangan maka diberlakukan ketentuan sesuai dalam
Kontrak ini.
PASAL 9
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
(1) Pihak Pertama menunjuk EVP [Nama Divisi] sebagai wakil Pihak Pertama untuk
melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan Pekerjaan,
serta memberikan bimbingan dan petunjuk yang diperlukan demi kelancaran
terhadap pelaksanaan Kontrak ini.
(2) Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dan/atau Direksi Pekerjaan dapat memberikan
teguran kepada Pihak Kedua dalam hal adanya ketidaksesuaian atau potensi
permasalahan atas pelaksanaan Pekerjaan oleh Pihak Kedua berdasarkan
Kontrak.
(3) Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan dapat memberikan peringatan tertulis
kepada Pihak Kedua dalam hal Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan sebagian
atau seluruh kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam Kontrak.
Halaman 13
(4) Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat menunjuk wakilnya sebagai
Tim Pemeriksa Barang dan/atau Tim Pengawan Pekerjaan.
(5) Pihak Pertama atau wakil Pihak Pertama memiliki kewenangan untuk melakukan
hal-hal sebagai berikut:
(a) melakukan pemeriksaan dan verifikasi atas hasil Evaluasi Kinerja Pihak
Kedua yang dilakukan oleh masing-masing Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan;
(b) memberikan teguran kepada Pihak Kedua dalam hal adanya
ketidaksesuaian atau potensi permasalahan atas pelaksanaan Pekerjaan
oleh Pihak Kedua sebagaimana disebutkan dalam Kontrak ini;
(c) memberikan peringatan tertulis kepada Pihak Kedua dalam hal Pihak
Kedua tidak dapat melaksanakan sebagian atau seluruh kewajibannya
sebagaimana disebutkan dalam Kontrak ini;
(d) memberikan peringatan tertulis kepada Pihak Kedua berdasarkan hasil
Evaluasi Kinerja Pihak Kedua atas pelaksanaan Pekerjaan;
(e) mendorong Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN)
melalui pelaksanaan audit TKDN dengan melakukan verifikasi data
antara lain namun tidak terbatas pada bill of material, purchase order
komponen material, dokumen impor, dan dokumen lain yang
berhubungan dengan produksi Barang.
(6) Pihak Pertama memiliki kewenangan untuk menunjuk PT PLN (Persero) Pusat
Sertifikasi atau pihak lainnya guna melakukan monitoring proses produksi dan
audit kesiapan produksi yang meliputi jadwal produksi, kesiapan sarana dan
pengujian, kesiapan SDM, serta kesiapan bahan baku yang akan dilakukan
segera setelah Kontrak ditandatangani dengan merujuk pada jadwal yang
ditetapkan Pihak Pertama. Monitoring proses produksi dan audit kesiapan
produksi dapat dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan Pihak Pertama. Setiap
hasil monitoring proses produksi dan audit kesiapan produksi akan dilaporkan
oleh pihak yang ditunjuk Pihak Pertama.
(8) Pihak Pertama memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan, pengujian
atau audit Pekerjaan yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh Pihak Kedua,
termasuk namun tidak terbatas pada penyediaan material kualitas tinggi sesuai
spesifikasi yang dipersyaratkan, komponen material yang digunakan berasal dari
penyedia komponen yang berkualitas, dan sistem kontrol kualitas internal sesuai
dengan SPLN atau standar lainnya yang berlaku. Biaya pengawasan, pengujian
atau audit menjadi beban Pihak Kedua.
Halaman 14
(9) Pihak Kedua wajib menyediakan akses kepada Pihak Pertama dalam melakukan
monitoring proses produksi dan audit kesiapan produksi, pengawasan,
pengujian, dan/atau audit Pekerjaan. Pihak Kedua wajib memberikan
dokumentasi yang dibutuhkan dan klarifikasi selama proses tersebut
berlangsung untuk menjamin kualitas Barang sesuai spesifikasi yang
dipersyaratkan dalam Kontrak.
(10) Pihak Kedua wajib untuk mematuhi self-assessment TKDN atau sertifikat TKDN
(apabila ada) dalam masa pelaksanaan Kontrak.
PASAL 10
UJI PROTOTYPE DAN SAMPLING
(1) Pihak Kedua wajib menyediakan Prototype Barang yang dibutuhkan oleh Pihak
Pertama agar dapat dilakukan pengujian.
(2) Pengujian Prototype untuk Pengujian Barang (unit Kompor Listrik) antara lain,
namun tidak terbatas pada uji arus sentuh (touch current test), uji visual, uji
fungsi dan uji Ingress Protection (IP).
(3) Pengujian Prototype untuk Pengujian Barang (Modul Energi Meter) antara lain,
namun tidak terbatas pada uji fungsi modul (bluetooth dan QR Code) dan Uji
Akurasi Pengukuran (pemakaian kompor).
(4) Pihak Kedua dapat melakukan serah terima barang setelah dinyatakan lulus
pada pengujian prototype.
(5) Barang yang dikirim ke masing-masing Unit Induk (UID/UIW) diberlakukan
ketentuan Uji sampling sebelum dilakukan serah terima barang, standar
pengujian lain yang berlaku yang akan diatur lebih lanjut oleh Pihak Pertama
dan/atau Direksi Pekerjaan dan/atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Pertama cq
Wakil Pihak Pertama. Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan dan/atau pihak
yang ditunjuk oleh Pihak Pertama cq Wakil Pihak Pertama dan Pihak Kedua
menyaksikan pengujian tersebut.
(6) Mengacu pada hasil uji sampling serah terima Barang sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) Pasal ini, maka akan diterbitkan suatu laporan hasil uji serah
terima Barang (Laporan Hasil Uji Serah Terima Barang).
(7) Apabila hasil pengujian Prototype sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3)
Pasal ini gagal, maka Pihak Pertama dapat menolak serah terima Barang.
(8) Setiap dan seluruh Barang yang diindikasikan gagal sesuai hasil pemeriksaan uji
prototype wajib diganti oleh Pihak Kedua hingga memenuhi spesifikasi sesuai
yang diatur dalam Kontrak.
Halaman 15
(9) Dalam hal terjadi perubahan spesifikasi Barang sehubungan dengan kebutuhan
Pihak Pertama atau berdasarkan standar sesuai dengan type test yang
disampaikan dan/atau standar lain yang berlaku yang akan diatur lebih lanjut
oleh Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan dan/atau pihak yang ditunjuk
oleh Pihak Pertama cq Wakil Pihak Pertama, Pihak Kedua wajib memenuhi
perubahan tersebut dan menyerahkan Barang sesuai dengan spesifikasi yang
baru yang ditentukan Pihak Pertama. Mekanisme perubahan akan disepakati
lebih lanjut oleh Para Pihak.
(10) Pada kondisi khusus dan atas permintaan tertulis dari Pihak Pertama dan/atau
Direksi Pekerjaan, pengujian dan pengiriman Barang akan diatur dengan
mekanisme tersendiri.
(11) Biaya personel dari Pihak Pertama dan/atau Direksi Pekerjaan dan/atau pihak
yang ditunjuk Pihak Pertama cq Wakil Pihak Pertama yang timbul dalam rangka
menyaksikan uji serah terima Barang ini menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.
PASAL 11
PEKERJAAN PENYEDIAAN BARANG
(1) Sejak Tanggal Efektif Kontrak, Pihak Kedua akan melaksanakan Pekerjaan
Penyediaan Barang sesuai dengan jadwal dan jangka waktu sebagaimana dirinci
pada Lampiran 3 Kontrak ini.
(2) Pihak Kedua berkewajiban atas tanggungannya sendiri untuk mengepak Barang
sedemikian rupa sehingga Barang terhindar dan terlindungi dari risiko kerusakan
atau kehilangan selama masa transportasi atau pada saat pengiriman dari
tempat asal Barang sampai ke Lokasi.
(3) Pengepakan, penandaan dan penyertaan dokumen di dalam dan di luar paket
Barang harus dilakukan dengan mencantumkan keterangan sebagai berikut:
(a) Nama Barang;
(b) Nomor Serial;
(c) Merek;
(d) Tipe/Jenis;
(e) Rating;
(f) Kontrak No./Tanggal;
(g) Alamat Tujuan; dan
(h) Jumlah Barang.
Halaman 16
PASAL 12
PEKERJAAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG, DAN ASURANSI
(1) Setelah penyelesaian Pekerjaan Penyediaan Barang, Pihak Kedua berkewajiban
melakukan Pekerjaan Transportasi berupa pengiriman Barang ke Lokasi.
(2) Dalam melakukan Pekerjaan Transportasi, Pihak Kedua berkewajiban
memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja sebelum pengiriman Barang kepada Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
untuk setiap pengiriman Barang ke Lokasi.
(3) Pihak Kedua wajib membuat surat jalan sebanyak minimal 2 (dua) rangkap yang
berisi rincian pengiriman Barang dan dokumen terkait lainnya yang harus
diserahkan oleh Pihak Kedua dan akan ditandatangani oleh petugas dari Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan pada saat Barang sampai di Lokasi.
(4) Pihak Kedua harus mempersiapkan Barang termasuk semua perlengkapannya
yang akan dikirimkan ke Lokasi dengan cara transportasi tertentu termasuk
kelengkapan peralatan transportasi dan melindunginya dari segala kerusakan
atau kerugian serta bertanggung jawab untuk memperbaiki dan/atau mengganti
segala kerusakan dan/atau kehilangan Barang termasuk peralatan atas Barang
tersebut.
(5) Pihak Kedua berkewajiban untuk tunduk dan menaati segala Peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia
tentang pengiriman dan pendistribusian barang/jasa.
(6) Pihak Kedua harus bertanggung jawab untuk mendapatkan perizinan dari
pemerintah baik pusat maupun daerah dan/atau instansi lain sehubungan
dengan pengurusan transportasi dan pemindahan Barang termasuk
perlengkapan atas Barang tersebut.
(7) Pihak Kedua harus mentransportasikan semua Barang maupun perlengkapan
atas Barang yang tercantum dalam Kontrak ini ke Lokasi dan tetap bertanggung
jawab penuh atas pemuatan, pembongkaran, penanganan, pengangkutan,
penyimpanan di lapangan dan asuransi yang diperlukan (Transportation
Insurance).
(8) Semua biaya transportasi atas Pekerjaan Transportasi (termasuk pemuatan dan
penyimpanan) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Kontrak ini.
(9) Pihak Kedua wajib mengasuransikan setiap Barang yang akan diserahkan dan
pengiriman Barang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Seluruh biaya-biaya yang timbul atas pelaksanaan Pasal ini
menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.
Halaman 17
(10) Apabila Pihak Kedua tidak melakukan pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) Pasal ini, sehingga Barang tidak dapat ditempatkan di Lokasi yang
bersangkutan, maka segala risiko dan biaya yang timbul menjadi beban dan
tanggung jawab Pihak Kedua.
(11) Konsekuensi dan risiko terhadap kerusakan dan/atau kehilangan Barang yang
terjadi sebelum Barang diserahterimakan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama di Lokasi yang dinyatakan dalam setiap BASTB merupakan beban dan
tanggung jawab Pihak Kedua.
(12) Pihak Pertama memiliki hak setiap saat untuk melakukan transportasi Barang
sesuai dengan mekanisme pengiriman Barang atau pengaturan logistik Pihak
Pertama. Dalam hal Pihak Pertama melakukan maksudnya tersebut, maka Para
Pihak sepakat bahwa Pihak Pertama tidak berkewajiban untuk melakukan
pembayaran atas biaya transportasi dan asuransi atas Barang terkait.
PASAL 13
PENEMPATAN DAN PENYIMPANAN BARANG
(1) Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan akan menyediakan tempat atau gudang untuk
setiap penempatan Barang sesuai dengan Lokasi yang ditentukan dalam
Lampiran 3 Kontrak ini atau sebagaimana dirinci dalam Kontrak.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan Barang pada Lokasi akan
dijelaskan lebih lanjut dalam Kontrak.
(3) Semua risiko atas Barang yang ditempatkan di Lokasi sebelum diserahterimakan
oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama yang dinyatakan dalam BASTB menjadi
beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.
PASAL 14
PEMERIKSAAN BARANG
(1) Untuk pemeriksaan dan penyerahan Barang, Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
akan menyediakan tempat atau gudang sesuai dengan Lokasi sebagaimana
diatur dalam Kontrak.
(2) Bilamana Lokasi belum siap, maka Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dapat
menyediakan tempat penyimpanan sementara dan selanjutnya Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan akan menetapkan penanganan kedua (yaitu
transportasi dan bongkar muat Barang) dengan biaya Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan.
(3) Tim Pemeriksa Barang akan melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan jumlah
Barang dengan disaksikan oleh petugas Pihak Kedua setelah Barang tiba di
Halaman 18
Lokasi. Pihak Kedua wajib menyediakan surat pengantar barang atas Barang
yang dikirimkan (Surat Pengantar Barang). Pihak Kedua wajib menghadiri
pemeriksaan Barang, dan atas pemeriksaan Barang Pihak Kedua wajib menerima
hasil pemeriksaan Barang yang telah dilakukan oleh Tim Pemeriksa Barang.
(4) Tim Pemeriksa Barang selain melakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisik dan
jumlah Barang, pada kondisi khusus dapat melakukan pemeriksaan atas fungsi
dan pemeriksaan lainnya pada Barang sesuai kebutuhan Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan dengan merujuk pada SPLN yang disyaratkan atas Barang atau standar
lainnya. Atas pemeriksaan Barang yang dilakukan, Tim Pemeriksa Barang akan
menandatangani Surat Pengantar Barang dan berita acara pemeriksaan Barang
(Berita Acara Pemeriksaan) sesuai format dalam Lampiran 13 Kontrak ini.
(5) Dalam hal Tim Pemeriksa Barang tidak dapat menghadiri pemeriksaan Barang,
maka Barang tetap dapat ditempatkan di Lokasi. Pemeriksaan akan dilakukan
setelah Tim Pemeriksa Barang hadir di Lokasi dan Berita Acara Pemeriksaan
berikut dengan Surat Pengantar Barang akan disampaikan kepada Pihak Kedua
setelah dilakukan pemeriksaan.
(6) Apabila dalam pemeriksaan Barang terdapat Barang Rusak, maka Tim Pemeriksa
Barang menolak Barang dimaksud dan Pihak Kedua harus mengganti Barang
Rusak tersebut dengan Barang yang baru dengan kondisi baik dan bebas dari
cacat baik terlihat maupun tidak terlihat (hasil pengujian/pengukuran) serta
memenuhi syarat yang ditentukan dalam Kontrak (Barang Pengganti).
(7) Apabila penyerahan Barang Pengganti dimaksud dalam ayat (6) Pasal ini
melampaui batas Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana diatur
dalam Kontrak, maka Barang Pengganti tersebut dinyatakan terlambat
penyerahannya dan Pihak Kedua akan dikenakan ganti kerugian atas
keterlambatan.
(8) Penerimaan atas Barang Pengganti harus dilakukan dengan pemeriksaan Barang
oleh Tim Pemeriksa Barang berdasarkan ketentuan pemeriksaan yang
ditentukan dalam Pasal ini.
(9) Apabila dari Barang yang diserahkan oleh Pihak Kedua terdapat Barang Rusak
atau Barang yang ditolak oleh Tim Pemeriksa Barang, maka Barang dimaksud
harus diangkut keluar dari Lokasi selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari kalender terhitung sejak penolakan dimaksud diberitahukan kepada
Pihak Kedua.
(10) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (9) Pasal ini,
Pihak Kedua tidak mengangkut Barang Rusak atau Barang yang ditolak oleh Tim
Pemeriksa Barang keluar dari Lokasi, maka Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
Halaman 19
berhak untuk memindahkan Barang tersebut ke lokasi lain dan biaya untuk
pemindahan dimaksud serta kehilangan dan/atau kerusakan Barang yang terjadi
sebagai akibat pemindahan tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Pihak
Kedua.
PASAL 15
SERAH TERIMA BARANG
(1) Serah terima Barang dilaksanakan di Lokasi pada hari kerja dan jam kerja, kecuali
jika ditentukan lain dan disepakati oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dan
Pihak Kedua.
(2) Jika Barang tidak diterima dalam Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dalam
Kontrak bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan maka Pihak Kedua dikenakan ganti kerugian atas
keterlambatan.Serah terima Barang dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
(a) atas serah terima Barang pada Lokasi dilakukan oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan, dengan ketentuan dan syarat sebagai
berikut:
(i) Tim Pemeriksa Barang akan melakukan penilaian dan
pemeriksaan terhadap masing-masing Barang yang diserahkan.
Jika terdapat cacat dan/atau tidak sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam Kontrak ini maka Pihak Kedua berkewajiban
untuk mengganti Barang tersebut;
(ii) Tim Pemeriksa Barang hanya menerima penyerahan Barang
dalam hal Barang telah sesuai dengan ketentuan Kontrak ini dan
Kontrak;
(iii) Penyerahan Barang dari Pihak Kedua dilakukan atas Barang yang
telah memenuhi uji prototype dan sampling serah terima dan
dilengkapi dengan Surat Pengantar Barang dan salinan Kontrak.
(b) Penyerahan Barang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini harus
dibuat Slip Penerimaan Barang/Spare Part (Persediaan) (TUG 3) dan
Berita Acara Pemeriksaan Barang/Spare Part (TUG 4).
(c) TUG 3 dan TUG 4 tersebut akan diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah ditandatanganinya Surat Pengantar Barang oleh Tim
Pemeriksa Barang.
(d) Dalam hal Tim Pemeriksa Barang sedang melaksanakan tugas kedinasan
di luar tempat kedudukan, maka Tim Pemeriksa Barang tersebut
Halaman 20
diharuskan memberikan surat kuasa kepada petugas lain yang ditunjuk
untuk memproses TUG 3 dan TUG 4.
(3) Tanggal penerimaan Barang adalah tanggal penerimaan Barang yang tercantum
dalam TUG 3. Apabila terdapat Barang yang tidak memenuhi persyaratan maka
TUG 3 hanya mencantumkan jumlah Barang yang diterima atau memenuhi
syarat. Barang yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari Lokasi oleh
Pihak Kedua sesuai ketentuan Pasal 14 ayat (9) Kontrak ini.
(4) Atas penyelesaian Pekerjaan Penyediaan Barang dan Pekerjaan Transportasi,
selanjutnya dilakukan serah terima Barang di Lokasi yang dibuktikan dengan
penerbitan BASTB oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dengan ketentuan dan
syarat sebagai berikut:
(a) Pekerjaan Penyediaan Barang dan Pekerjaan Transportasi 100% (seratus
persen) dinyatakan sesuai dengan ketentuan Kontrak serta Pihak Kedua
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan untuk penerbitan BASTB;
(b) Telah diterbitkan Berita Acara Pemeriksaan termasuk atas Barang
Pengganti (apabila ada);
(c) Pihak Kedua telah menyampaikan:
(i) surat/sertifikat garansi Barang sesuai Masa Garansi; dan
(ii) surat pernyataan jaminan Barang sesuai Masa Garansi (Surat
Pernyataan Garansi Barang);
sesuai Pasal 16 Kontrak ini.
(5) Setiap penyerahan Pekerjaan diterima oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
berdasarkan hasil pemeriksaan Pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan terkait quality assurance (jaminan mutu) dan quality
control (pengawasan mutu) dan dinilai baik oleh Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan.
PASAL 16
GARANSI
(1) Pihak Kedua wajib menjamin bahwa Barang yang dijual dan diserahkan kepada
Pihak Pertama adalah 100% (seratus persen) baru dan dalam keadaan baik,
bebas dari cacat yang terlihat maupun yang tidak terlihat dan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Kontrak ini.
(2) Pihak Kedua menjamin garansi Barang selama minimal sampai dengan [31
Desember 2023] terhitung sejak tanggal penyerahan Barang yang dibuktikan
dengan diterbitkannya BASTB atas Kontrak (Masa Garansi).
Halaman 21
(3) Pihak Kedua wajib menerbitkan:
(a) Surat/sertifikat garansi Barang sesuai Masa Garansi; dan
(b) Surat Pernyataan Garansi Barang dengan format sebagaimana terlampir
dalam Lampiran 9 Kontrak ini;
sebagai salah satu kondisi diterbitkannya BASTB.
(4) Surat Pernyataan Garansi Barang terkait akan menjamin berlakunya Masa
Garansi yang mengatur kewajiban Pihak Kedua untuk memberikan perlindungan
dan untuk menjamin penggantian Barang Rusak dan/atau Cacat Mutu kepada
Pihak Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan jika terdapat
kerusakan yang ditemukan setelah diterbitkannya BASTB maupun setelah
berakhirnya Kontrak.
(5) Pihak Kedua wajib untuk memberikan garansi dan menerbitkan surat/sertifikat
garansi Barang sesuai Masa Garansi untuk setiap Barang Pengganti sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini.
(6) Pihak Kedua wajib untuk memberikan identitas pada setiap Barang dan
memasang label garansi dengan mencantumkan Masa Garansi serta bulan dan
tahun produksi termasuk bulan dan tahun berakhirnya Masa Garansi pada setiap
produk Barang (bukan pada kemasannya).
PASAL 17
JAMINAN PELAKSANAAN
(1) Jaminan Pelaksanaan wajib diberikan oleh Pihak Kedua.
(2) Jaminan Pelaksanaan diserahkan kepada Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah Kontrak ditandatangani
dan menjadi syarat efektif Kontrak.
(3) Apabila sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, Jaminan Pelaksanaan
belum diserahkan, maka Kontrak dapat dibatalkan sepihak oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dan Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dapat
memberlakukan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 29 Kontrak ini.
(4) Nilai Jaminan Pelaksanaan minimal sebesar 5% (lima persen) dari total harga
Kontrak.
(5) Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan Jaminan Pelaksanaan adalah
mutlak dan tanpa syarat (unconditional) meskipun ada tuntutan permintaan
atau keberatan dari terjamin atau pihak manapun. Jaminan Pelaksanaan bersifat
tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dialihkan (non-transferable).
(6) Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah sejak tanggal diterbitkan sampai
dengan sekurang-kurangnya berakhirnya jangka waktu Kontrak (Jangka Waktu
Halaman 22
Kontrak) ditambah 50 (lima puluh) hari kalender dengan masa klaim sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah berakhirnya Jaminan
Pelaksanaan.
(7) Pihak Kedua wajib menyesuaikan nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal terdapat
perubahan total harga Kontrak.
(8) Pihak Kedua wajib untuk memperpanjang jangka waktu Jaminan Pelaksanaan
terkait, apabila terjadi kesepakatan antara Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dan
Pihak Kedua terkait perpanjangan Jangka Waktu Kontrak.
(9) Jaminan Pelaksanaan dapat dikembalikan setelah Pekerjaan dalam Kontrak
dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan setelah Pihak Kedua menyerahkan
surat/sertifikat garansi Barang sesuai Masa Garansi dan Surat Pernyataan
Garansi Barang, termasuk hal-hal sebagai berikut:
(a) Pihak Kedua telah memenuhi seluruh kewajiban berdasarkan Kontrak;
dan
(b) Pembayaran atas pelaksanaan Pekerjaan kepada Pihak Kedua
berdasarkan Kontrak telah dilakukan.
(10) Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan dalam hal:
(a) Pihak Pertama memutuskan Kontrak sesuai Pasal 29 ayat (3) Kontrak ini;
(b) Pihak Kedua mengundurkan diri setelah menandatangani Kontrak;
(c) Pihak Kedua mengakhiri Kontrak secara sepihak, diluar ketentuan Pasal
29 ayat (2) Kontrak ini;
(d) Ganti kerugian atas keterlambatan telah mencapai jumlah maksimal dan
tidak dibayarkan oleh Pihak Kedua; atau
(e) Pihak Kedua tidak bersedia menyesuaikan nilai Jaminan Pelaksanaan
dan/atau memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sesuai
Kontrak.
(11) Format Jaminan Pelaksanaan adalah sesuai dengan format yang ditetapkan oleh
Pihak Pertama. Diterbitkan oleh pihak-pihak yang dapat menerbitkan jaminan di
lingkungan Pihak Pertama sebagaimana dapat diubah dari waktu ke waktu dan
diatur dalam peraturan internal Pihak Pertama, dengan format sebagaimana
terlampir dalam Lampiran 11 Kontrak ini.
PASAL 18
PERNYATAAN DAN JAMINAN
(1) Masing-masing pihak dalam Kontrak menjamin pihak lainnya hal-hal sebagai
berikut:
Halaman 23
(a) Telah memperoleh semua izin dan persetujuan yang harus diperoleh
oleh pihak tersebut dalam rangka membuat dan melaksanakan Kontrak,
termasuk izin dan persetujuan yang harus diperoleh berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan-ketentuan
anggaran dasar, dan dokumen korporasi lainnya dari pihak tersebut,
serta ketentuan kontrak lainnya dimana pihak tersebut menjadi pihak di
dalamnya;
(b) Penyusunan, penandatanganan dan pelaksanaan Kontrakini tidak
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
anggaran dasar, kontrak dimana pihak tersebut menjadi pihak di
dalamnya;
(c) Kewajiban-kewajiban pihak tersebut dalam Kontrakadalah sah, mengikat
dan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Kontrak;
(d) Pihak tersebut tidak sedang terlibat dalam suatu sengketa, perkara,
tuntutan, gugatan maupun permasalahan hukum apapun dengan pihak
lainnya, yang dapat merugikan kondisi keuangan, prospek usaha dan
bisnis atau kemampuan masing-masing pihak dalam melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Kontrak;
(e) Membebaskan pihak lainnya dari segala tuntutan, klaim, atau gugatan
dari pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak, khususnya
klaim dari pihak lain yang menyampaikan mempunyai hak terlebih
dahulu atau turut mempunyai hak atas Barang atau Pekerjaan yang
diserahkan, diantaranya terkait dengan HAKI dan klaim atas pelanggaran
ketentuan SMK3.
(2) Pihak Kedua dengan ini membebaskan Pihak Pertama dan/atau Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dari setiap kerugian, tuntutan, gugatan, klaim dan
biaya yang timbul atau diderita Pihak Kedua sebagai akibat pelanggaran atas
setiap pernyataan sesuai ayat (1) Pasal ini.
(3) Dalam hal Pihak Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan menderita
kerugian sebagai akibat pelanggaran atas setiap pernyataan sesuai ayat (1) Pasal
ini, maka segera setelah menderita kerugian tersebut Pihak Pertama dan/atau
Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan tertulis
kepada Pihak Kedua mengenai kerugian tersebut dengan disertai bukti-bukti
pendukung, dan Pihak Kedua wajib untuk memberikan ganti rugi kepada Pihak
Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak tanggal pemberitahuan dari Pihak Pertama dan/atau
Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan. Ganti kerugian tersebut tidak mensyaratkan
Halaman 24
apakah yang dirugikan melakukan pembelaan atau tidak atas gugatan, tuntutan
atau klaim tersebut.
PASAL 19
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Dengan tidak mengesampingkan ketentuan lain dalam Kontrak, Pihak Kedua
mempunyai Hak dan Kewajiban:
(a) Berhak menerima pembayaran untuk pelaksanaan Pekerjaan sesuai
dengan Harga Satuan yang telah ditentukan dalam Kontrak;
(b) Berhak mendapatkan informasi dan penjelasan secukupnya dari Pihak
Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan mengenai hal-hal
yang diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan Pekerjaan;
(c) Berkewajiban menandatangani Kontrak;
(d) Berkewajiban menyampaikan Jaminan Pelaksanaan berdasarkan
Kontrak;
(e) Berkewajiban melaporkan pelaksanaan Pekerjaan kepada Pihak Pertama
dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan;
(f) Berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan sesuai
dengan syarat dan ketentuan serta jadwal Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
(g) Berkewajiban memberikan data dan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pengujian, pengendalian, pengawasan dan
pemeriksaan pelaksanaan Pekerjaan kepada Pihak Pertama dan/atau
Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan;
(h) Berkewajiban menyerahkan hasil Pekerjaan sesuai dengan syarat dan
ketentuan serta jadwal penyerahan Pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam Kontrak;
(i) Berkewajiban memberikan layanan purna jual (after sales service) yang
meliputi namun tidak terbatas pada penggantian Barang dalam Masa
Garansi dan informasi yang dibutuhkan; dan
(j) Berkewajiban memberikan ganti rugi kepada Pihak Pertama dan/atau
Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan terhadap Kerugian Langsung yang
diderita atau dialami Pihak Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan sebagai akibat dari, yang berhubungan dengan, atau yang
timbul dari kerugian yang disebabkan oleh kesengajaan atau pengabaian
Halaman 25
atau penipuan atau pelanggaran dari Pihak Kedua atas setiap kewajiban
yang harus dilaksanakan Pihak Kedua berdasarkan Kontrak.
PASAL 20
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Dengan tidak mengesampingkan ketentuan lain dalam Kontrak, Pihak Pertama
memiliki hak dan kewajiban:
(a) Berhak melakukan pengujian, pengendalian, pengawasan atas Pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua sebagaimana diatur dalam Kontrak
ini;
(b) Berhak meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan Pekerjaan yang
dilakukan oleh Pihak Kedua;
(c) Berhak untuk melakukan audit sebagaimana diatur dalam Kontrak ini;
(d) Berhak memberikan teguran, peringatan dan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Kontrak ini;
(e) Berhak melakukan perubahan Kontrak, dengan disetujui Para Pihak;
(f) Berhak melakukan evaluasi atas Evaluasi Kinerja;
(g) Berhak mendapatkan layanan purna jual (after sales service) yang
meliputi namun tidak terbatas pada penggantian Barang Rusak dan/atau
Cacat Mutu dalam Masa Garansi;
(h) Berhak menerima ganti rugi dari Pihak Kedua terhadap Kerugian
Langsung yang diderita atau dialami Pihak Pertama sebagai akibat dari,
yang berhubungan dengan, atau yang timbul dari kerugian yang
disebabkan oleh kesengajaan atau pengabaian atau penipuan atau
pelanggaran dari Pihak Kedua atas setiap kewajiban yang harus
dilaksanakan Pihak Kedua berdasarkan Kontrak;
(i) Berkewajiban membayar Pekerjaan kepada Pihak Kedua sesuai dengan
harga yang tercantum dalam Kontrak; dan
(j) Berkewajiban memberikan informasi dan penjelasan secukupnya kepada
Pihak Kedua mengenai hal-hal yang diperlukan untuk kepentingan
pelaksanaan Pekerjaan.
Halaman 26
PASAL 21
LAPORAN HASIL PEKERJAAN
Laporan pelaksanaan Pekerjaan dibuat oleh Pihak Kedua dan disetujui oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan berdasarkan Kontrak.
PASAL 22
PEMBAYARAN
(1) Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan akan melakukan pembayaran kepada Pihak
Kedua atas pelaksanaan Pekerjaan dengan cara pembayaran sebagaimana
dinyatakan dalam Kontrak.
(2) Sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak, setelah Pekerjaan Penyediaan Barang
dan Pekerjaan Transportasi sesuai Kontrak diserahterimakan di Lokasi, Pihak
Kedua dapat mengajukan tagihan pembayaran secara tertulis kepada Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dengan dokumen kelengkapan berkas tagihan
sebagai berikut:
(a) Surat Permintaan Pembayaran;
(b) Invoice (dibuat agar menunjukkan dengan jelas porsi Barang dan
Transportasi);
(c) Kuitansi rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan 2 (dua) salinan;
(d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) & salinan Pengukuhan sebagai
Pengusaha Kena Pajak;
(e) Faktur/e-Faktur Pajak rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan 2 (dua) salinan;
(f) Surat Setoran Pajak (SPP) dan fotocopy PKP;
(g) Salinan Sertifikat Type Test;
(h) Berita Acara Pemeriksaan;
(i) BASTB yang ditandatangani oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dan
Pihak Kedua;
(j) TUG 3;
(k) TUG 4;
(l) Berita acara perhitungan dan pemotongan ganti kerugian atas
keterlambatan (bila ada) yang ditandatangani oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dan Pihak Kedua;
(m) Salinan Inspection Quality Control (IQC)/ salinan Laporan Hasil Uji Serah
Terima Barang;
(n) Salinan surat/sertifikat garansi Barang sesuai Masa Garansi;
(o) Salinan Surat Jaminan Masa Garansi;
(p) Salinan Kontrak; dan
Halaman 27
(q) Formulir Evaluasi Kinerja Pihak Kedua.
(3) Pembayaran atas Pekerjaan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 45 (empat
puluh lima) hari kalender setelah dokumen permohonan pembayaran dan
dokumen kelengkapan berkas tagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Pasal ini diterima dengan lengkap dan benar.
(4) Ketentuan dalam ayat (3) Pasal ini tidak mengakibatkan timbulnya hak apapun
bagi Pihak Kedua termasuk klaim kompensasi atas keterlambatan pembayaran
dalam hal terdapat pembayaran yang melampaui jangka waktu tersebut.
(5) Apabila ada kewajiban Pihak Kedua tentang ganti kerugian atau tanggung jawab
yang harus dipenuhi Pihak Kedua, Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dapat
melakukan pemotongan langsung dari jumlah permohonan penagihan
pembayaran Pihak Kedua.
(6) Apabila terdapat pembayaran atas ganti kerugian yang harus dibayar oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Kontrak ini namun tidak ada tagihan yang dapat dilakukan set-off, maka
pembayaran ganti kerugian tersebut wajib dibayar secara tunai oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah diterbitkannya pemberitahuan secara tertulis oleh
Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan.
(7) Tanpa mengurangi keberlakuan dari ayat (5) dan ayat (6) Pasal ini, dalam hal
terdapat beberapa penerbitan Kontrak, maka Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
berhak melakukan pemotongan langsung dari jumlah permohonan penagihan
pembayaran Pihak Kedua atas Kontrak manapun untuk mendapatkan
pemenuhan kewajiban Pihak Kedua atas ganti kerugian tersebut.
(8) Pembayaran ganti kerugian harus dilakukan oleh Pihak Kedua setelah dilakukan
perhitungan dan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dan Pihak Kedua.
PASAL 23
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN MUTU
(1) Pihak Pertama berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
mutu atas pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Barang dan Pekerjaan
Transportasi yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua. Dalam hal ini termasuk
pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan Kontrak. Pengawasan dan
pemeriksaan mutu akan dilakukan oleh suatu pihak yang ditunjuk oleh Pihak
Pertama, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 10 Kontrak ini.
Halaman 28
(2) Pihak Kedua yang terbukti memasok Barang dengan spesifikasi dan material
tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang disampaikan saat penawaran atau
persetujuan perubahan oleh Pihak Pertama, maka akan dikenakan ketentuan-
ketentuan sebagaimana diatur dalam Kontrak oleh Pihak Pertama sesuai
ketentuan yang berlaku di lingkungan Pihak Pertama.
(3) Apabila terbukti Barang Rusak diakibatkan oleh kesalahan desain perangkat
keras dan/atau perangkat lunak atau kelalaian Pihak Kedua diluar ketentuan
teknis yang dipersyaratkan dalam TPG, maka Pihak Pertama dapat
memberlakukan ketentuan sebagaimana diatur dalam Kontrak dan/atau
ketentuan tentang pengawasan mutu yang ditetapkan dalam lingkungan Pihak
Pertama dan/atau ketentuan lain yang berlaku.
PASAL 24
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KOMITMEN TKDN
(1) Pihak Pertama berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
komitmen TKDN atas pelaksanaan Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak
Kedua. Dalam hal ini termasuk pengawasan dan pemeriksaan terhadap
komitmen TKDN Pihak Kedua atas pelaksanaan Kontrak.
(2) Apabila diperlukan, Pihak Pertama berwenang memerintahkan kepada pihak
ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas TKDN realisasi.
(3) Dalam hal nilai TKDN realisasi tidak sesuai dengan TKDN penawaran maka Pihak
Kedua dapat dikenakan sanksi administrasi dan sanksi finansial mengacu kepada
peraturan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan internal yang berlaku di
lingkungan Pihak Pertama.
(4) Tindakan pencantuman TKDN yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dapat
dipersamakan dengan tindakan penipuan.
PASAL 25
KETENTUAN ATAS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN KONTRAK
Halaman 29
(b) memberikan peringatan tertulis kepada Pihak Kedua dalam hal Pihak
Kedua tidak dapat melaksanakan sebagian atau seluruh kewajibannya
sebagaimana disebutkan dalam Kontrak ini.
(c) melakukan pemutusan Kontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat
(3) Kontrak ini.
(d) mengenakan ganti kerugian terkait Kerugian Langsung sebagaimana
diatur dalam Kontrak.
(e) mengenakan ganti kerugian atas keterlambatan sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari total harga Kontrak yang terlambat diserahkan sebelum
PPN untuk setiap hari kalender keterlambatan penyerahan Pekerjaan,
dengan maksimum ganti kerugian atas keterlambatan sebesar nilai
Jaminan Pelaksanaan pada Kontrak.
(2) Pelaksanaan ketentuan ayat (1) Pasal ini tidak menimbulkan hak bagi Pihak
Kedua untuk menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Pihak Pertama
maupun Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan.
(3) Ketentuan sesuai ketentuan ayat (1)) Pasal ini tidak berlaku dalam hal terjadi
kondisi di bawah ini dan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak
Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan yaitu:
(a) Terjadi Keadaan Kahar (Force Majeure) di sisi Pihak Kedua yang mana
telah memenuhi seluruh ketentuan terkait pemberitahuan Keadaan
Kahar (Force Majeure) dalam Kontrak ini; atau
(b) Ketidaksiapan Pihak Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
yang merupakan kewajiban dari Pihak Pertama dan/atau Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak; atau
(c) Kondisi-kondisi lain yang tidak memungkinkan untuk melakukan
penyerahan Pekerjaan berdasarkan kesepakatan tertulis dari Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dan Pihak Kedua.
PASAL 26
KEADAAN KAHAR
(1) Yang dimaksud Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi (Keadaan Kahar).
(2) Yang digolongkan Keadaan Kahar antara lain adalah peperangan, kerusuhan,
revolusi, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, wabah penyakit yang tidak dapat diperkiraan sebelumnya, dan angin
topan), pemogokan, kebakaran (sejauh masing-masing Pihak dapat
Halaman 30
membuktikan bahwa kebakaran yang diderita semata-mata bukan karena
kesalahannya) dan tindakan Pemerintah.
(3) Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini harus dibuktikan
dengan data pendukung dan peristiwa yang tidak disebutkan pada ayat (2) Pasal
ini tidak dapat dikategorikan sebagai Keadaan Kahar (Force Majeure), kecuali
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
(4) Keadaan Kahar tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian termasuk peristiwa/kejadian atau kondisi yang
disebabkan atau diakibatkan oleh perbuatan atau kelalaian dari Pihak yang
mengalami/menderita Keadaan Kahar, afiliasinya dan/atau pihak ketiga dimana
Pihak yang mengalami/menderita Keadaan Kahar mempunyai hubungan hukum.
(5) Pihak yang mengalami/menderita Keadaan Kahar segera dalam waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak saat mengalami Keadaan Kahar
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak yang tidak mengalami
Keadaan Kahar. Keterlambatan pelaksanaan Pekerjaan oleh suatu Pihak yang
diakibatkan oleh karena terjadinya Keadaan Kahar dan dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain tidak dapat dikenakan ketentuan
dalam Pasal 27 Kontrak ini.
(6) Timbulnya Keadaan Kahar tidak menghilangkan, mengurangi, menunda dan
tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban
Pihak yang mengalami/menderita Keadaan Kahar yang telah ada dan timbul
sampai dengan terjadinya Keadaan Kahar.
(7) Apabila Keadaan Kahar yang dialami atau mempengaruhi salah satu Pihak
memiliki dampak buruk kerugian material terhadap Pihak lainnya dan jika dapat
diperkirakan bahwa Keadaan Kahar dan/atau dampaknya dapat melebihi jangka
waktu 60 (enam puluh) hari kalender, Para Pihak harus sepakat dengan itikad
baik untuk membahas kelanjutan pelaksanaan Kontrak atau mengakhiri Kontrak
dengan pemberitahuan secara tertulis.
(8) Pihak yang bermaksud untuk mengakhiri Kontrak harus memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak lainnya mengenai pengakhiran tersebut dan Kontrak
berakhir pada tanggal pemberitahuan tersebut atau tanggal lainnya yang
dinyatakan dalam pemberitahuan tersebut. Setelah tanggal efektif pengakhiran
tersebut, Pihak manapun tidak memiliki kewajiban atau kewajiban lebih lanjut
kepada Pihak lainnya, kecuali berkenaan dengan kewajiban yang timbul sebelum
pengakhiran tersebut.
PASAL 27
Halaman 31
PENILAIAN KINERJA
(1) Evaluasi Kinerja dilakukan dan diberikan oleh Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan
kepada Pihak Kedua untuk Kontrak yang dinyatakan berakhir.
(2) Evaluasi Kinerja diberikan berdasarkan aspek-aspek ketepatan waktu pengiriman
(delivery), mutu/kualitas barang (quality), responsiveness, serta Unjuk Kerja
Barang dengan mekanisme dan unsur penilaian kinerja sebagaimana diatur
dalam Lampiran 8 Kontrak ini.
(3) Hasil Evaluasi Kinerja Pihak Kedua dapat dijadikan salah satu bahan
pertimbangan dalam pemutakhiran DPT Pihak Pertama dan hal lain yang
berkaitan.
PASAL 28
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
(1) Pihak Kedua harus mempunyai kemampuan dalam memenuhi aspek – aspek K3
sesuai dengan tingkat risiko pekerjaan yang tercantum dalam ketentuan sistem
manajemen kinerja K3 kontraktor atau Contractor Safety Management System
(CSMS) yang berlaku di lingkungan Pihak Pertama.
(2) Pihak Kedua harus memiliki dan memperbarui secara berkala Sertifikat Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), tidak terbatas pada
SMK3 sesuai peraturan Pemerintah Indonesia.
(3) Pihak Kedua diwajibkan untuk melakukan kegiatan pencegahan terjadinya
kecelakaan kerja yaitu sebagai berikut:
(a) Pencegahan Kondisi Berbahaya (Unsafe Condition)
Pihak Kedua wajib melakukan pengendalian teknis terhadap adanya
kondisi berbahaya (unsafe condition) pada tempat-tempat kerja, antara
lain:
(i) Pihak Kedua wajib mematuhi peraturan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang berlaku di lingkungan Pihak Pertama;
(ii) Pihak Kedua wajib memiliki dan menerapkan Standing Operation
Procedure (SOP) untuk setiap pekerjaan;
(iii) Pihak Kedua wajib menyediakan peralatan kerja dan APD sesuai
standard bagi tenaga kerjanya pada pelaksanaan pekerjaan yang
berpotensi bahaya;
(iv) Pihak Kedua wajib melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko dan Pengendalian Risiko (IBPPR) pada tempat kerja yang
berpotensi bahaya;
Halaman 32
(v) Pihak Kedua wajib membuat Job Safety Analysis (JSA) dan Izin
Kerja (Working Permit) pada setiap melaksanakan pekerjaan
yang berpotensi bahaya;
(vi) Pihak Kedua wajib melakukan pemeriksaan kesehatan kerja bagi
tenaga kerjanya yang bekerja pada pekerjaan yang berpotensi
bahaya;
(b) Pencegahan Tindakan Berbahaya (Unsafe Action)
Pihak Kedua wajib melakukan pengendalian personel terhadap perilaku
berbahaya (unsafe act) dari pelaksana dan pengawas pekerjaan, antara
lain:
(i) Pihak Kedua wajib menunjuk dan menetapkan pengawas
pekerjaan/pengawas K3 yang memiliki kompetensi di bidang
pekerjaannya;
(ii) Pihak Kedua wajib menggunakan sistem LOTO (Lock Out Tag
Out) dan buddy system (tidak boleh bekerja seorang diri) pada
saat pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
(iii) Pengawas dan pelaksana pekerjaan dari Pihak Kedua wajib
menggunakan peralatan kerja dan APD sesuai standar pada
pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
(iv) Pihak Kedua wajib melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap perilaku tenaga kerjanya yang membahayakan bagi diri
sendiri maupun orang lain, yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja;
(v) Pihak Kedua wajib memberikan petunjuk dan arahan
keselamatan (safety briefing) kepada pelaksana pekerjaan dan
pengawas pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan yang
berpotensi bahaya.
(4) Pihak Kedua diwajibkan untuk melakukan sertifikasi atau pendidikan dan
pelatihan sebagai berikut:
(a) Pihak Kedua wajib melakukan sertifikasi kompetensi bagi pengawas
pekerjaan, pelaksana pekerjaan dan tenaga teknik lainnya sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
(b) Pihak Kedua wajib memiliki pengawas pekerjaan dan pelaksana
pekerjaan yang telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan jenis
pekerjaan.
(c) Pihak Kedua wajib memiliki pengawas pekerjaan yang telah memiliki
kompetensi K3.
Halaman 33
(d) Pihak Kedua wajib memberikan pendidikan dan pelatihan bagi pengawas
pekerjaan, pelaksana pekerjaan dan tenaga teknik lainnya sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
(5) Sanksi terkait ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu sebagai berikut:
(a) Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Pihak Kedua dalam
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka
Pihak Kedua bertanggung jawab secara penuh untuk menyelesaikan
segala permasalahan yang ditimbulkan akibat kecelakaan tersebut.
(b) Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian pelaksana pekerjaan
dari Pihak Kedua, maka pelaksana pekerjaan tersebut bertanggung
jawab secara penuh atas akibat kecelakaan tersebut.
(c) Apabila terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka berat yang
menyebabkan cacat dan meninggal dunia pada pelaksanaan Pekerjaan
dari Pihak Kedua sebagai akibat dari kesalahan pekerjaan operasi dan
pemeliharaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua maka:
(i) Pengawas pekerjaan dan pelaksana pekerjaan yang
melaksanakan pekerjaan tersebut dilarang untuk bekerja atau
di-suspend selama 2 (dua) bulan pada pekerjaan teknis di
lapangan.
(ii) Pihak Kedua dikenakan denda sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di lingkungan Pihak Pertama.
(d) Apabila kecelakaan kerja terjadi pada masa transisi perjanjian kerja,
maka untuk sanksi sesuai ayat (5) huruf (c) Pasal ini akan tetap
diberlakukan.
(e) Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Pihak Kedua dalam
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka
Pihak Pertama berhak mengevaluasi, memutus Kontrak secara sepihak
dan memasukkan Pihak Kedua ke dalam daftar hitam (black list).
PASAL 29
PEMUTUSAN DAN PENGAKHIRAN KONTRAK
(1) Kontrak akan berakhir apabila:
(a) seluruh hak dan kewajiban Para Pihak berdasarkan Kontraktelah
terpenuhi;
(b) diakhiri berdasarkan kesepakatan Para Pihak secara tertulis;
Halaman 34
(c) dalam hal terjadi peristiwa yang berada di luar kekuasaan Para Pihak
yang mengakibatkan Para Pihak tidak mungkin melaksanakan kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak yang disebabkan oleh Keadaan Kahar
(Force Majeure) yang berkepanjangan sebagaimana Pasal 28 ayat (7)
Kontrak ini; atau
(d) keadaan lain sebagaimana yang diatur dalam ayat (2) dan ayat (3) Pasal
ini.
(2) Masing-masing Pihak dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila salah
satu Pihak tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana diatur dalam Kontrak ini,
dengan ketentuan Pihak tersebut telah menerbitkan teguran dan/atau
peringatan tertulis kepada Pihak lainnya terlebih dahulu dan memberitahukan
secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
sebelum tanggal berlakunya pemutusan Kontrak ini.
(3) Pihak Pertama berhak memutuskan Kontrak secara sepihak tanpa memerlukan
persetujuan dari Pihak Kedua dan tanpa perlu menerbitkan teguran dan/atau
peringatan tertulis kepada Pihak Kedua, dalam hal:
(a) Pihak Kedua tidak melakukan perbaikan dalam waktu yang wajar sesuai
surat teguran atau surat peringatan yang diterbitkan Pihak Pertama
termasuk dalam memenuhi komitmen kesanggupan produksi
sebagaimana Lampiran 2 Kontrak ini.
(b) Barang Rusak yang jumlahnya melebihi [5% (lima persen)] dari total
Barang yang telah diserahterimakan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dan tidak dilakukan perbaikan dalam waktu
yang disyaratkan Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan.
(c) Dilakukannya pemutusan atas suatu Kontrak oleh Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan.
(d) Pihak Kedua menolak untuk menandatangani suatu Kontrak,
sebagaimana dipersyaratkan dalam Kontrak ini.
(e) Pihak Kedua dinilai tidak mampu menyelesaikan sebagian atau seluruh
Pekerjaan dalam suatu Kontrak berdasarkan penilaian Evaluasi Kinerja
yang dilakukan Pihak Pertama.
(f) Pihak Kedua terbukti melakukan praktik persekongkolan, korupsi,
kecurangan, pemalsuan surat-surat, dokumen, atau material Barang
yang berhubungan dengan Kontrak termasuk yang dilakukan oleh
karyawan Pihak Kedua atau bekerja sama dengan pihak lain yang
mengakibatkan kerugian Pihak Pertama.
Halaman 35
(g) Pihak Kedua melanggar atau melalaikan satu atau lebih dari pernyataan-
pernyataan, jaminan-jaminan atau kewajiban-kewajibannya dalam
Kontrak.
(h) Pihak Kedua mengalihkan seluruh atau sebagian Pekerjaan dengan
mensubkontrakkan kepada pihak lain tanpa persetujuan Pihak Pertama.
(4) Dalam pemutusan/pengakhiran Kontrak yang diatur dalam Pasal ini, Para Pihak
sepakat untuk mengesampingkan keberlakuan Pasal 1266 KUH Perdata.
(5) Pengalihan Pekerjaan kepada pihak lain akibat pemutusan/pengakhiran Kontrak
sepenuhnya menjadi kewenangan Pihak Pertama tanpa memerlukan
persetujuan dari Pihak Kedua.
(6) Pemutusan/pengakhiran Kontrak tidak menghilangkan, mengurangi, menunda
dan tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban
masing-masing Pihak yang telah ada dan timbul sampai dengan tanggal
terjadinya pemutusan/pengakhiran Kontrak.
(7) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan secara sepihak oleh Pihak Pertama
berdasarkan ayat (3) Pasal ini, maka Kontrak sebagai dokumen pelaksanaan atas
Kontrak juga akan diputus dan berakhir.
(8) Pemutusan Kontrak yang dilakukan secara sepihak oleh Pihak Pertama
berdasarkan ayat (3) Pasal ini akan menyebabkan:
(a) Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan memutus Kontrak dan melakukan
pencairan Jaminan Pelaksanaan berdasarkan Kontrak; dan
(b) Pihak Pertama berhak memasukan Pihak Kedua ke dalam daftar hitam
(blacklist) dan tidak diperbolehkan mengikuti proses pengadaan
barang/jasa dalam jangka waktu sesuai ketentuan yang berlaku di
lingkungan Pihak Pertama.
PASAL 30
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi sengketa, perselisihan, perbedaan pendapat, kontroversi dan
pengaduan yang mungkin timbul dalam melaksanakan Kontrak ini, baik di luar
maupun di dalam hubungannya dengan Kontrak, ataupun pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam Kontrak, termasuk namun tidak terbatas pada
setiap pertanyaan yang berkaitan dengan penafsiran, pelaksanaan, keabsahan,
kekuatan berlaku dan pengakhiran dari hak atau kewajiban dari Pihak manapun
Halaman 36
(Perselisihan), maka Perselisihan yang timbul atas Kontrak akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila penyelesaian Perselisihan sebagaimana diatur pada ayat (1) Pasal ini
tercapai, maka kesepakatan dimaksud harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh para pihak dalam Kontrak serta kesepakatan tersebut
mengikat.
(3) Apabila Perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan berdasarkan pengaturan
dalam ayat (1) Pasal ini, maka Perselisihan tersebut haruslah diselesaikan secara
khusus melalui pengadilan negeri Jakarta Selatan.
PASAL 31
ADMINISTRASI DAN SURAT MENYURAT
(1) Setiap pemberitahuan yang berkaitan dengan Kontrak ini harus dilaksanakan
secara tertulis dalam bentuk surat dan/atau email. Pemberitahuan secara lisan
dan/atau telepon harus dikuatkan dengan pemberitahuan secara tertulis dalam
bentuk surat dan/atau email dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam sejak
pemberitahuan lisan atau telepon tersebut disampaikan.
(2) Setiap pemberitahuan untuk masing-masing Pihak ditujukan kepada pejabat
dengan alamat sebagai berikut :
PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT
Alamat : Jl. Trunojoyo, Blok M I/135, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan 12160
Facsimile/Telepon : 021-7251341, 021-7227061
Untuk perhatian : EVP [Nama Divisi]
PT [Masukan Nama Penyedia]
Alamat : [Masukan Alamat]
Facsimile/Telepon : [Masukan Nomor Telepon]
Untuk perhatian : [Masukan Pihak Yang Dituju]
Email : [Masukan Alamat Email]
(3) Apabila terjadi perubahan alamat Para Pihak sebagaimana tercantum pada ayat
(2) Pasal ini, maka Para Pihak harus memberitahukan perubahan alamat secara
tertulis kepada Pihak lainnya.
Halaman 37
PASAL 32
PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN KERAHASIAAN
(1) Para Pihak harus:
(a) merahasiakan ketentuan-ketentuan Kontrak ini serta semua informasi
rahasia yang dimilikinya berkaitan dengan Pihak lain sebagai akibat dari
menegosiasikan atau membuat Kontrak ini (Informasi Rahasia);
(b) menggunakan Informasi Rahasia tersebut semata-mata dan secara
eksklusif untuk tujuan dan keuntungan usaha atau untuk mengambil
keputusan-keputusan mengenai pelaksanaan Kontrak; dan
(c) mengambil atau menyebabkan diambil segala tindakan pengamanan yang
diperlukan untuk menjaga kerahasiaan Informasi Rahasia.
(2) Para Pihak dapat mengungkapkan, atau mengizinkan pengungkapan, informasi
yang dengan cara lain bersifat rahasia jika dan sampai batas (i) diwajibkan oleh
hukum atau instansi pemerintah, dalam hal mana, ia harus mendapat
persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya sehubungan dengan syarat-
syarat pengungkapan tersebut, (ii) diungkapkan kepada masing-masing
afiliasinya, pemegang sahamnya, dan penasihat profesionalnya atau pejabatnya
(tetapi ia harus tetap bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap Pasal ini),
atau (iii) menjadi domain publik selain akibat dari pelanggaran oleh satu Pihak
pada Kontrak ini.
(3) Pemberitahuan, siaran pers atau komunikasi lain apapun jenisnya yang terkait
dengan negosiasi Para Pihak atau pokok masalah atau syarat-syarat Kontrak ini
tidak dapat dapat dibuat atau diijinkan oleh, atau dibuat atas nama Pihak
manapun, tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya kecuali
dimana pengumuman, siaran pers, atau komunikasi tersebut harus dibuat
berdasarkan Undang-Undang atau perintah instansi pemerintah, dalam hal
mana, ia akan berkonsultasi dengan Pihak lainnya sehubungan dengan
ketentuan-ketentuan pengungkapan tersebut dan mendapatkan persetujuan
Pihak lainnya (persetujuan mana tidak boleh ditahan-tahan, ditunda, atau
bersyarat secara tidak wajar).
PASAL 33
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
(1) Pihak Kedua menjamin bahwa semua Barang dan/atau jasa yang digunakan
untuk Pekerjaan ini tidak melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak
manapun dan dalam bentuk apapun.
Halaman 38
(2) Pihak Kedua wajib melindungi Pihak Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi
Pekerjaan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran
HAKI.
PASAL 34
AMENDEMEN
(1) Setiap perubahan atas Kontrak dituangkan dalam Amendemen Kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak dan dibuat atas
kesepakatan bersama antara Para Pihak.
(2) Perubahan Kontrak dapat dilakukan meliputi:
(a) Mengubah spesifikasi teknis Pekerjaan;
(b) Adanya perubahan ketentuan/peraturan yang berlaku; atau
(c) Hal-hal lain yang dianggap perlu dan sesuai kebutuhan Pihak Pertama.
(3) Perubahan terhadap Kontrak dapat dilakukan dengan kesepakatan tertulis yang
dituangkan dalam bentuk Amendemen yang ditandatangani oleh Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan dan Pihak Kedua dengan tetap tunduk pada
ketentuan dalam Kontrak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Kontrak ini.
PASAL 35
BAHASA DAN HUKUM
Kontrak ini dibuat dan ditafsirkan berdasarkan bahasa Indonesia serta tunduk
berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PASAL 36
PAJAK DAN PERIZINAN
(1) Pihak Kedua harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua
peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan
sudah memperhitungkannya dalam pelaksanaan Kontrak ini.
(2) Pajak-pajak yang berhubungan dengan pelaksanaan Kontrak menjadi
tanggungan Pihak Kedua.
(3) Pihak Kedua wajib memperoleh seluruh persetujuan dan izin yang diperlukan
sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan termasuk namun tidak terbatas
pada perizinan umum, perizinan khusus/operasional, perizinan dari pemerintah
setempat maupun dispensasi yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan.
Halaman 39
(4) Semua biaya perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan dan
retribusi lainnya yang berlaku sesuai dengan peraturan daerah menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua.
PASAL 37
PENGALIHAN
(1) Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan Kontrak ini tidak dapat dialihkan
oleh salah satu Pihak kepada siapapun tanpa persetujuan tertulis dari Pihak
lainnya.
(2) Apabila terdapat persetujuan tertulis dari masing-masing Pihak, setiap Pihak
yang menerima pengalihan tersebut wajib untuk menyetujui secara tertulis
untuk mengikatkan diri pada ketentuan dalam Kontrak ini secara keseluruhan
tanpa pengecualian.
PASAL 38
PELEPASAN HAK
Masing-masing Pihak dianggap tidak melepaskan suatu hak berdasarkan Kontrak ini,
kecuali jika Pihak tersebut telah menyampaikan kepada Pihak lain suatu pelepasan hak
secara tertulis yang ditandatangani oleh Pihak yang melepaskan hak itu. Penundaan atau
kelalaian dalam pelaksanaan suatu hak atau hak untuk menuntut perbaikan tidak
dianggap sebagai suatu pelepasan hak atas suatu kelalaian atau suatu persetujuan
(diam-diam) atas kelalaian tersebut.
PASAL 39
PENGESAMPINGAN
(1) Setiap pengesampingan terhadap ketentuan Kontrak ini harus dalam bentuk
tertulis dan ditandatangani oleh Pihak atau Para Pihak yang memberikan
pengesampingan tersebut.
(2) Kedua belah Pihak tidak akan dianggap telah mengesampingkan hak apapun
berdasarkan Kontrak ini, kecuali Pihak tersebut telah mengirimkan kepada Pihak
lainnya pengesampingan tertulis yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dari Pihak yang mengesampingkan haknya tersebut. Keterlambatan
atau tidak dilakukannya suatu kewenangan atau perbaikan tidak akan dianggap
sebagai pengesampingan atas setiap kelalaian atau persetujuan (diam-diam) di
dalam Kontrak ini.
Halaman 40
PASAL 40
KETERPISAHAN
(1) Apabila salah satu ketentuan dalam Kontrak ini diputuskan oleh pengadilan
menjadi tidak sah, tidak berlaku dan tidak dapat dilaksanakan dengan alasan
apapun, ketentuan tersebut tidak akan mempengaruhi keabsahan dan dapat
dilaksanakannya ketentuan-ketentuan lain dalam Kontrak ini. Para Pihak sepakat
bahwa bagian lain dari Kontrak ini akan tetap berlaku, mengikat dan dapat
dilaksanakan oleh Para Pihak sepanjang hal tersebut diperbolehkan sesuai
dengan Hukum Indonesia.
(2) Para Pihak akan melakukan upaya terbaik untuk menggantikan ketentuan yang
dinyatakan tidak sah, tidak berlaku dan tidak dapat dilaksanakan dengan
ketentuan yang sama atau mirip dalam tujuan dan isi ketentuan tersebut yang
dapat dilaksanakan secara sah.
(3) Para Pihak setuju bahwa dalam hal terdapat ketentuan yang tidak sah atau tidak
dapat diberlakukan sebagaimana dimaksud di atas, maka ketentuan tersebut
akan diganti dengan ketentuan yang sah menurut hukum dan sedapat mungkin
mencerminkan maksud dan tujuan komersial dibuatnya ketentuan tersebut.
PASAL 41
PENGELUARAN-PENGELUARAN
Masing–masing Pihak akan menanggung biaya dan pengeluaran sendiri (termasuk,
namun tidak terbatas pada biaya dan pengeluaran agen, perwakilan, penasihat,
pengacara dan akuntan) yang diperlukan untuk negosiasi, persiapan, pelaksanaan,
penyerahan, dan pemenuhan Kontrak ini.
PASAL 42
LAIN-LAIN
(1) Kontrak ini (berikut lampiran-lampirannya), dokumen dan kelengkapan yang
harus ditandatangani atau diserahkan merupakan suatu perjanjian final, lengkap
dan eksklusif sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan dalam Kontrak ini.
(2) Masing-masing Pihak akan menandatangani semua kontrak, dokumen,
instrumen lain yang diminta oleh Pihak lain yang kemudian hari diperlukan
untuk menyempurnakan Kontrak ini dan/atau kontrak-kontrak lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini untuk mencapai tujuan Para Pihak
sehubungan dengan hal yang diatur dalam Kontrak ini maupun dalam kontrak-
kontrak lain yang berhubungan dengan Kontrak ini atau pemberitahuan atau
dokumen, sertifikat dan/atau kelengkapan yang dimaksud di dalamnya dan/atau
Halaman 41
ditandatangani sehubungan dengan hal tersebut atau pernyataan lainnya yang
diserahkan oleh Pihak yang satu terhadap Pihak lainnya.
(3) Tidak ada dalam Kontrak ini yang memberikan hak apapun kepada setiap orang
atau badan, yang bukan pihak dalam Kontrak ini, kecuali secara tegas diatur
dalam Kontrak ini.
(4) Kontrak ini akan mengikat atas dan untuk manfaat Para Pihak dalam hal ini dan
masing-masing penerus dan penerima pengalihannya.
Demikian Kontrak ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap masing-masing bermeterai cukup
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama sebagai dokumen asli dan ditandatangani
di Jakarta pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal
Kontrak ini oleh Para Pihak yang berwenang penuh.
___________________________ ___________________________
Halaman 42
MODEL KHS - SUPPLY ONLY
LAMPIRAN 1
HARGA SATUAN
LAMPIRAN 2
PROYEKSI VOLUME BARANG DAN KESANGGUPAN PRODUKSI BARANG
No. Barang Variant Type Kapasitas per Bulan Kapasitas per Tahun
LAMPIRAN 3
LOKASI DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
LAMPIRAN 4
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
LAMPIRAN 5
TECHNICAL PARTICULAR AND GUARANTEE
LAMPIRAN 6
PAKTA INTEGRITAS
LAMPIRAN 7
CONTACT DAN SERVICE CENTER
[Masukan Nama]
[Masukan Jabatan]
Appendix 1
Rincian Barang
To: Kepada:
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)
______________ [address] ______________ [alamat]
Penerbitan BASTB ini dilakukan sesuai dengan Pasal 15 Kontrak tentang Serah Terima
Barang.
BASTB ini tidak membebaskan Pihak Kedua selama Masa Garansi dari kewajiban untuk
memberikan perlindungan dan untuk menjamin penggantian Barang Rusak dan/atau
Cacat Mutu kepada Pihak Pertama dan/atau Pihak Pertama/Direksi Pekerjaan jika
terdapat kerusakan yang ditemukan setelah diterbitkannya BASTB, baik selama Jangka
Waktu Kontrak maupun setelah berakhirnya Kontrak, berdasarkan Pasal 16 Kontrak
tentang Garansi.
Para Pihak sepakat bahwa BASTB ini berlaku efektif sejak [Masukan tanggal Serah
Terima Barang] dan Masa Garansi akan dimulai sejak tanggal BASTB ini dan akan
berakhir pada [Masukan tanggal akhir Masa Garansi] sesuai dengan kondisi yang
disebutkan dalam Pasal 16 Kontrak tentang Garansi.
Untuk dan atas nama Penyedia Untuk dan atas nama Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan
Bahwa Tim Pemeriksa Barang telah melakukan pemeriksaan kondisi fisik, jumlah,
spesifikasi dan fungsi Barang dengan disaksikan oleh petugas Pihak Kedua.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang ini diterbitkan sesuai dengan Pasal 14
Kontrak tentang Pemeriksaan Barang.
Untuk dan atas nama Penyedia Untuk dan atas nama Pihak
Pertama/Direksi Pekerjaan