Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. SN di Br. DUKUH, DALUNG


KUTA UTARA

TANGGAL 17 MEI 2022

Oleh:
Pande Gede Angga Gustina Aryanto

P07120219097

3B/S.Tr. Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. Latar Belakang
Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian
dini, terjadinya gagal jantung serta penyakit gangguan otak. Penyakit ini
dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang, sering disebut sebagai the
killer disease karena merupakan penyakit pembunuh, dimana penderita tidak
mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi, sehingga penderita datang
berobat setelah timbul kelainan organ akibat hipertensi.
Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang dapat mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh
yang membutuhkan, sehingga memberi gejala berlanjut pada suatu target organ
tubuh yang menimbulkan kerusakan lebih berat pada target organ bahkan
kematian
Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneous group of disease karena dapat
menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial, dan ekonomi.
Kecenderungan berubahnya gaya hidup akibat urbanisasi, modernisasi, dan
globalisasi memunculkan sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan
angkakesakitan hipertensi. Umur mempengaruhi terjadinya hipertensi. Risiko
terkena hipertensi menjadi lebih besar seiring dengan bertambahnya
umur,sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi, yaitu
sekitar 40%, dengan kematian sekitar diatas 65 tahun. Pada usia lanjut,
hipertensi ditemukan hanya berupakenaikan tekanan darah sistolik. Sedangkan
menurut WHO dalam menentukan ada tidaknya hipertensi memakai tekanan
diastolik sebagai bagian tekanan yang lebih tepat dipakai. Tingginya hipertensi
sejalan dengan bertambahnya umur akibat perubahan struktur pada pembuluh
darah besar, yaitu lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah
menjadi lebih kaku, sebagai akibat adalah meningkatnya tekanan darah sistolik
II. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama ±30 menit, keluarga binaan mampu
mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian dari hipertensi
dengan benar
2. Mahasiswa diharapkan mampu menyebutkan penyebab-penyebab dari
hipertensi dengan tepat
3. Mahasiswa diharapkan mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit
hipertensi dengan tepat
4. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan cara merawat keluarga binaan
yang terdiagnosis penyakit hipertensi dengan benar
III. Materi
(Terlampir)
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Dampak penyakit hipertensi
4. Cara merawat keluarga dengan penyakit hipertensi
5. Alternative pengobatan hipertensi terutama menggunakan jahe

IV. Metode Penyuluhan


 Ceramah
 Diskusi, tanya jawab
V. Bahan, Alat, dan Media
a. Bahan : Materi SAP Hipertensi
b. Alat : Karpet dan meja
c. Media : Leaflet atau lembar materi
VI. Sumber
Handyasto, Albertus Bayu, dkk. 2017. Peningkatan Pengetahuan tentang
Hipertensi Guna Perbaikan Tekanan Darah pada Anak Muda di Dusun
Japanan, Margodadi, Sayegan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat, Vol. 3, No. 1:26-27, September 2017
Sari, Rita Kartika dan Livana PH. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Hipertensi. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 5 No
1: 1-2, April 2016

(Elisabet Alva NadiaSeptember 06, 2020; Accepted September 14, 2020;


Online Published October 04, 2020)
VII. Sasaran
Keluarga binaan dengan penyakit hipertensi
VIII. Waktu dan Tempat Penyuluhan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2022
Waktu : 09.00-09.30 WITA
Tempat : Br. Dukuh Dalung daerah Kuta Utara
IX. Rencana Evaluari
a. Struktur
 Kesiapan Materi
 Kesiapan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
 Kesiapan media: Leaflet
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya

b. Proses

No. Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu


1. Pembukaan - Membuka kegiatan - Menjawab salam 10
dengan mengucap - Mendengarkan Menit
salam dan
- Memperkenalkan memperhatikan
diri dengan seksama
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan dan
- Menggali memperhatikan
pengetahuan dengan baik
keluarga binaan - Merespon
mengenai hipertensi penyuluh
2. Pelaksanaan - Menjelaskan - Mendengarkan 15
pengertian dari dan menyimak Menit
hipertensi dengan seksama
- Menyebutkan - Bertanya jik ada
penyebab-penyebab yang kurang jelas
dari hipertensi
- Menyebutkan tanda
dan gejala hipertensi
- Menjelaskan cara
merawat keluarga
dengan hipertensi
- Menjelaskan cara
meredakan
hipertensi
menggunakan terapi
tradisional yaitu teh
jahe.

3. Evaluasi - Memberikan - Bertanya jika 10 menit


kesempatan sasaran terdapat materi
untuk bertanya yang kurang jelas
mengenai hal yang - Menjawab
belum dipahami pertanyaan
- Diskusi Tanya jawab
4. Penutupan - Mengucapkan salam - Mendengarkan 5 Menit
dan terima kasih atas dan menjawab
partisipasi dalam salam
mengikuti kegiatan
penyuluhan
c. Hasil
Keluarga binaan dengan hipertensi yakni keluarga Tn. SN mampu mengerti
dan memahami materi dengan baik serta mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan benar. Pada kegiatan penyuluhan ini, evaluasi yang
diberikan berupa pemberian pertanyaan dalam bentuk lisan sesuai dengan
materi penyuluhan

Badung, 17 Mei 2022

Mengetahui Penyuluh

I Gusti Ketut Gede Ngurah,S Kep., Ns.M Kes Pande Gede Angga Gustina Aryanto
NIP. 196303241983091001 NIM. P07120219097
LAMPIRAN I
Materi Penyuluhan Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah secara menetap (Dipiro, dkk., 2011). Umumnya, seseorang
dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90
mmHg. Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yakni hipertensi primer
(esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor
risiko, seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium,
dislipidemia, kurangnya aktivitas fisik, dan defisiensi vitamin D
(Dharmeizar, 2012). Tingkat prevalensi hipertensi diketahui meningkat
seiring dengan peningkatan usia dan prevalensi tersebut cenderung lebih
tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat
yang tidak bekerja (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
2013).
Penyakit hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular. Setiap peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau
10 mmHg tekanan darah diastolik dapat meningkatkan risiko kematian
akibat penyakit jantung iskemik dan strok (Chobanian, dkk., 2003).
Terkontrolnya tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko kematian,
penyakit kardiovaskular, strok, dan gagal jantung. Menjalankan pola hidup
sehat setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan
darah dan secara umum dapat menurunkan risiko permasalahan
kardiovaskular. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan di antaranya
penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, olahraga, mengurangi
konsumsi alkohol, dan berhenti merokok (Dipiro, dkk., 2011; Soenarta,
dkk., 2015). Munculnya masalah kesehatan tidak hanya disebabkan oleh
kelalaian individu, namun dapat pula disebabkan oleh ketidaktahuan
masyarakat sebagai akibat dari kurangnya informasi yang benar mengenai
suatu penyakit (Rahmadiana, 2012). Rendahnya pengetahuan tenaga
kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang hipertensi merupakan penyebab
utama tidak terkontrolnya tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi
di Asia ( Park, J.B., Kario, K., dan Wang, J.G., 2015). H
2. Penyebab Hipertensi
Tingginya angka kejadian hipertensi terjadi karena berbagai faktor
pemicuyaitu, faktor yang tidak dapat di kontrol, seperti keturunan, jenis
kelamin,dan umur, dan yang dapat di kontrol seperti kegemukan, gaya
hidup, pola makan, aktivitas, kebiasaan merokok, serta alkohol dan garam
(Sianturi, 2013).
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
a. Asupan garam yang tinggi
b. Strees psikologis
c. Faktor genetik (keturunan)
d. Kurang olahraga
e. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
f. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
g. Peningkatan usia
h. Kegemukan
 Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak
diketahui penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetic,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem rennin. Angiotensin dan
peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan
resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
 Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada:
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
Aspiani (2014) menyebutkan gejala umum yang ditimbulkan akibat
hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak sama pada setiap orang, bahkan
terkadang timbul tanpa tanda gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan
oleh penderita hipertensi sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
- Perasaan berputar serasa ingin jatuh
- Berdebar atau detak jantung terasa cepat
- Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera
Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami
nyeri kepala sampai tengkuk karena terjadi penyempitan pembuluh darah
akibat dari vasokonstriksi (kondisi yang bisa mengakibatkan disfungsi
ereksi) pembuluh darah akan menyebabkan peningkatan tekanan vasculer
cerebral (penyakit pembuluh darah di otak, terutama arteri otak). Arteri di
otak mengantarkan darah yang memasok nutrisi dan oksigen penting ke
jaringan otak.), keadaan tersebut akan menyebabkan nyeri kepala sampai
tengkuk (belakang leher) pada klien hipertensi.
4. Cara merawat keluarga dengan penyakit hipertensi
Penatalaksanaan nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup
sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakanbagian
yang tidak dapat dipisahkan mengobati tekanan darah tinggi , berbagai
macam cara memodifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan
darah(Aspiani, 2014) yaitu:
a. Pengaturan diet
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah
pada klien hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat
mengurangi stimulasi sistem renin-angiostensin (Angiotensin
merupakan stimulan bagisekresi aldosteron dari adrenal korteks)
sehingga sangata berpotensi sebagai anti hipertensi. Jumlah asupan
natrium yang dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram
garam per hari.
2) Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi
mekanismenya belum jelas. Pemberian kalium secara intravena
dapat menyebabkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), yang
dipercaya dimediasi oleh oksidanitat pada dinding vaskular.
3) Diet kaya buah sayur.
4) Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
b. Penurunan berat badan
Mengatasi obesitas (kegemukan), pada sebagian orang dengan
cara menurunkan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan
dengan mengurangi beban kerja jantung dan voume sekuncup. Pada
beberapa studi menunjukan bahwa obesitas berhubungan dengan
kejadian hipertensidan hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat
badan adalah hal yangs angat efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Penurunan berat badan (1 kg/minggu) sangat dianjurkan. Penurunan
berat badan dengan menggunakan obat-obatan perlu menjadi perhatian
khusus karenan umumnya obat penurunan penurunan berat badan yang
terjual bebas mengandung simpasimpatomimetik, sehingga dapat
meningkatkan tekanandarah, memperburuk angina atau gejala gagal
jantung dan terjadinya eksaserbasi aritmia (bias merasakan irama
jantung dengan cepat).
c. Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kedaan jantung..
olahraga isotonik dapat juga meningkatkan fungsi endotel (apisan tipis
sel epitel pipih selapis), vasoldilatasin perifer, dan mengurangi
katekolamin plasma (turunan dari tirosina turunan dari plasma).
Olahraga teratur selama 30menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu
sangat dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah. Olahraga
meningkatkan kadar HDL, yang dapat mengurangi terbentuknya
arterosklerosis akibat hipertensi.
d. Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol, penting untuk mengurangi
efek jangka oanjang hipertensi karena asap rokok diketahui
menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.
5. Alternative menurunkan hipertensi menggunkan jahe

Elisabet (2020) Dalam rangkaian pengobatan, banyak obat-obatan


berbahan dasar kimia maupun berbahan dasar tanaman sudah dipergunakan
luas untuk mengatasi hipertensi. Indonesia sebagai Negara tropis
merupakan tempat yang cocok untuk tumbuhnya berbagai tanaman obat
yang salah satunya adalah Jahe. Di dalam jahe banyak menyimpan senyawa
yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Penelitian dengan metode studi
literatur ini bertujuan untuk melihat apakah jahe memiliki manfaat
kesehatan bagi penderita hipertensi. Hasil dari studi literatur menunjukan
bahwa senyawa yang terkandung dalam jahe memiliki khasiat untuk
menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Hal tersebut dikarena
senyawa yang terkandung dalam jahe memiliki mekanisme yang mampu
menghambat aktivitas angiostensin converting enzyme (ACE).
LAMPIRAN II
Evaluasi Tujuan Khusus
TEST

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipertensi!
2. Apasaja penyebab-penyebab dari penyakit hipertensi?
3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit hipertensi!
4. Sebutkan cara untuk merawat keluarga dengan penyakit hipertensi!

JAWABAN
1. Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah secara menetap (Dipiro, dkk., 2011). Umumnya,
seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di
atas 140/90 mmHg. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor risiko,
seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium, dislipidemia,
kurangnya aktivitas fisik, dan defisiensi vitamin D (Dharmeizar, 2012).
2. Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
a. Asupan garam yang tinggi
b. Strees psikologis
c. Faktor genetik (keturunan)
d. Kurang olahraga
e. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
f. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
g. Peningkatan usia
h. Kegemukan
3. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi sebagai
berikut:
- Sakit kepala
- Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
- Perasaan berputar serasa ingin jatuh
- Berdebar atau detak jantung terasa cepat
-Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera
4. Cara untuk merawat keluarga dengan penyakit hipertensi
Berbagai macam cara memodifikasi gaya hidup untuk menurunkan
tekanan darah(Aspiani, 2014) yaitu:
a. Pengaturan diet
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan
darah pada klien hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi
garam dapat mengurangi stimulasi sistem renin-angiostensin
(Angiotensin merupakan stimulan bagisekresi aldosteron dari
adrenal korteks) sehingga sangata berpotensi sebagai anti
hipertensi. Jumlah asupan natrium yang dianjurkan 50-100
mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
2) Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi
mekanismenya belum jelas. Pemberian kalium secara
intravena dapat menyebabkan vasodilatasi (pelebaran
pembuluh darah), yang dipercaya dimediasi oleh oksidanitat
pada dinding vaskular.
3) Diet kaya buah sayur.
4) Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
b. Mengatasi obesitas (kegemukan), pada sebagian orang dengan
cara menurunkan berat badan mengurangi tekanan darah,
kemungkinan dengan mengurangi beban kerja jantung dan voume
sekuncup. Pada beberapa studi menunjukan bahwa obesitas
berhubungan dengan kejadian hipertensi dan hipertrofi ventrikel
kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yangs angat efektif
untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan (1
kg/minggu) sangat dianjurkan. Penurunan berat badan dengan
menggunakan obat-obatan perlu menjadi perhatian khusus karenan
umumnya obat penurunan penurunan berat badan yang terjual
bebas mengandung simpasimpatomimetik, sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah, memperburuk angina atau gejala
gagal jantung dan terjadinya eksaserbasi aritmia (bias merasakan
irama jantung dengan cepat).
c. Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki
keadaan jantung.. olahraga isotonik dapat juga meningkatkan fungsi
endotel (apisan tipis sel epitel pipih selapis), vasoldilatasin perifer,
dan mengurangi katekolamin plasma (turunan dari tirosina turunan
dari plasma). Olahraga teratur selama 30menit sebanyak 3- 4 kali
dalam satu minggu sangat dianjurkan untuk menurunkan tekanan
darah. Olahraga meningkatkan kadar HDL, yang dapat mengurangi
terbentuknya arterosklerosis akibat hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai