Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wulanda Qorizah Susilo

NPM : 11520103
Kelas : 2PA03
Psikologi Kepribadian ( M13 – Vclass )

Jawaban :
1. Individualisme : merujuk kepada kecenderungan orang untuk mengutamakan
identitas individual dibandingkan identitas kelompok, hak individual dibandingkan
hak kelompok, dan kebutuhan individu dibandingkan kebutuhan kelompok.
Contohnya : kurangnya komunikasi dengan antar kelompok, kurangnya rasa
kepedulian terhadap suatu kepentingan kelompok lain, minimnya interaksi dengan
kelompok walaupun sering bertemu.
Jadi, individualisme lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan mementingkan
orang lain di sekitar lingkungannya.

Kolektivisme : penekanan pada tujuan kelompok dibandingkan tujuan individu,


kewajiban kelompok dibandingkan tujuan individu, dan kebutuhan kelompok
dibandingkan kebutuhan individu.
Contohnya : sikap lebih perduli dengan kelompok lain, lebih mementingkan
kepentingan kelompok dahulu daripada kepentingan individu. Seperti: merawat orang
tua ketika sedang jatuh sakit.
Jadi, kolektivisme didefinisikan sebagai teori dan sikap yang mendahulukan
kepentingan kelompok yang berdasarkan rasa kepedulian terhadap sosial, ekonomi,
dan politik.

2. Negara yang menerapkan budaya individualisme : Amerika Serikat, Australia,


Inggris, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Italia, Belgia dan Denmark.

Negara yang menerapkan budaya kolektivisme : Indonesia, Vietnam, Columbia,


Venezuela, Panama, Meksiko, Ekuador, dan Guatemala.

3. Cross-cultural mengkaji perspektif dengan mengambil interaksi manusia sehari-hari


sebagai bagian dari budaya yang perlu dicermati karena sebagaimana halnya dengan
pemahaman antropologis yang memandang budaya sebagai keseluruhan cara hidup
(way of life). Oleh karena itu, unsur-unsur kebudayaan atau cross-cultural perlu di
teliti agar dapat dipelajari, dilakukan, dibicarakan, dirasakan, didengar, dilihat,
maupun dialami dalam interaksi sehari-hari oleh dua orang individu atau lebih dengan
latar belakang kebudayaan berbeda yang merupakan bagian dari wilayah amatan
cross-cultural.
4. Menurut saya, karena budaya itu secara langsung dapat mempengaruhi bagaimana
kepribadian individu tersebut. Sebab individu itu tinggal di lingkungan masyarakat
yang memiliki berbagai macam kebudayaan. Sehingga dari lingkungan itu individu
dapat terbentuk berbagai macam kepribadiannya. Kebudayaan disetiap daerah
berbeda-beda, maka kepribadian yang ada pada masyarakat pun berbeda-beda.

5. Istilah emic dan etic terutama digunakan oleh antropologis, ahli ilmu sosial dan
perilaku lainnya.

- Emic :
 Suatu gambaran mengenai perilaku atau keyakinan yang bermakna (baik disadari
maupun tidak disadari) menurut observer.
 Berasal dari individu yang ada dalam budaya yang bersangkutan.
 Perspektif nya dari dalam (observasi partisipatoris).
- Etic :
 Suatu gambaran mengenai perilaku atas keyakinan yang dilakukan oleh observer.
 Mencoba untuk netral secara budaya dan bisa diaplikasikan pada budaya yang
berbeda.
 Perspektif dari luar (cara kerja dengan perbadingan).

Anda mungkin juga menyukai