PSIKODIAGNOSTIKA 2 : OBSERVASI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI
Disusun Oleh :
2PA03
Kelompok 2
NO NAMA NPM TANDA TANGAN
DEPOK
APRIL 2022
LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKODIAGNOSTIKA 2 : OBSERVASI
SETTING PSIKOLOGI KLINIS
PTSD MAY SEBAGAI TOKOH UTAMA DALAM FILM 27 STEPS OF
MAY
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI
Disusun Oleh :
2PA03
Kelompok 2
NO NAMA NPM TANDA TANGAN
DEPOK
APRIL 2022
DAFTAR ISI
i
HALAMAN COVER i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Pengamatan Awal 1
1. Sinopsis Asli 1.......................................................................................1
2. Sinopsis Asli 2.......................................................................................1
3. Sinopsis Asli 3.......................................................................................2
4. Parafrase................................................................................................3
B. Tujuan 3
II. LANDASAN TEORI 4
A. Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) 4
1. Pengertian Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)...............................4
2. Gejala Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)......................................5
3. Faktor - Faktor Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)........................6
4. Pengobatan / Penanganan Posttraumatic Stress Disorder (PTSD).......8
5. Tipe-tipe Posttraumatic Stress Disorder (PTSD).................................9
6. Diagnosis Posttraumatic Stress Disorder (PTSD).............................11
III. RANCANGAN OBSERVASI 13
ii
I. PENDAHULUAN
A. Pengamatan Awal
1. Sinopsis Asli 1
Film ini menyoroti seorang gadis yang menjadi korban
pemerkosaan dan seorang ayah yang terus bergulat dengan rasa bersalah.
27 Steps of May bermula saat May (Raihaanun) yang masih menggunakan
seragam SMA dengan raut wajah ceria usai bermain di pasar malam
diperkosa bergantian oleh para preman.
Di usia 14 tahun, May harus menghadapi kepedihan, luka, dan
trauma akibat pemerkosaan orang tak dikenal. Sejak malam itu, ia tak
pernah berbicara dan tak keluar kamar, bahkan ketika rumah tetangganya
kebakaran. Sehari-hari, May hanya membantu ayahnya (Lukman Sardi)
membuat boneka di rumah. Peristiwa traumatis yang menimpa May itu
membuat ayah May merasa bersalah dan menyalurkan rasa bersalahnya
dengan mengikuti pertarungan di atas ring tinju.
(Sumber:https://www.kompas.com/hype/read/2021/09/29/085858366/
sinopsis-27-steps-of-may-tentang-luka-dan-trauma)
2. Sinopsis Asli 2
27 Steps of May menyoroti kehidupan perempuan bernama May
(Raihaanun) dalam menjalani hari-hari kelamnya setelah mengalami
pemerkosaan oleh sejumlah lelaki. Kejadian naas tersebut dialami ketika
dirinya berumur 14 tahun.
Meski sudah beberapa tahun berselang, May yang kini sudah
menjadi perempuan dewasa seutuhnya tumbuh bersama luka dan trauma
akan peristiwa tersebut. Ia memilih untuk memutuskan ikatannya dengan
dunia luar dan hidup dalam kesenyapan.
Setiap kali bayang-bayang tindakan pelecehan itu menggerogoti
otak dan tubuhnya, May tak segan-segan melakukan self-harm dengan
menyayat pergelangan tangannya tanpa ragu sedikit pun.
Kondisi yang dialami oleh May membuat sang Bapak (Lukman
Sardi), terpukul dan hidup dalam penyesalan karena gagal melindungi
1
2
4. Parafrase
27 Steps of May merupakan film yang bercerita tentang kehidupan
seorang gadis berusia 14 tahun bernama May yang merupakan korban
kekerasan seksual. Ia diperkosa oleh sekelompok pria tak dikenal saat
dirinya sedang bermain di sebuah wahana bermain.
Film ini akan membawa kita pada pergulatan batin May selama 8
tahun harus menjalani hidupnya dengan traumatik sebagai penyintas
kekerasan seksual. Selama itu pula, dia tidak berani keluar rumah dan
tidak berani melihat dirinya sendiri. Tak hanya May, kekalutan juga
dialami oleh bapaknya (Lukman Sardi). Dia merasa bahwa sebagai bapak
telah gagal menjaga anaknya, sehingga kemarahannya itu dia tumpahkan
pada lawannya di ring sebagai seorang petinju. Ia tidak bisa berbuat
apapun karena sejak kejadian itu, May tidak pernah mau bercerita apa
yang dia alami sebenarnya.
Namun, kehidupan May perlahan berubah sejak kemunculan
seorang pesulap (Ario Bayu) melalui celah dinding kamarnya. Meski
awalnya takut, May secara perlahan mulai membuka diri untuk berdamai
dengan pengalaman traumatiknya meskipun harus dilakukan dengan susah
payah.
B. Tujuan
Hasil pengamatan pada laporan observasi ini menggunakan
variabel post traumatic stress disorder (PTSD). Pengamatan ini bertujuan
untuk memahami gangguan tersebut dengan mengamati gejala-gejala yang
dialami oleh pemeran utama film.
II. LANDASAN TEORI
A. Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
1. Pengertian Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
Posttraumatic stress disorder (PTSD) dijelaskan oleh
Hoeksema (2020) merupakan gangguan psikologis sebagai bentuk
konsekuensi dari stres ekstrim yang dialami individu atau dikenal
dengan istilah trauma. Peristiwa traumatik memiliki makna dan
implementasi yang luas. Oleh sebab itu, DSM V membatasi kategori
ini pada peristiwa dimana individu mengalami ancaman hingga
peristiwa yang hampir memicu kematian, kecelakaan serius, atau
kekerasan seksual. Kategori peristiwa-peristiwa tersebut harus dialami
atau disaksikan secara langsung, baik pada dirinya maupun orang
terdekatnya.
Dalam konsepsi trauma psikologis saat ini, DSM-IV
(American Psychiatric Association [APA], 1994) mendefinisikan
PTSD pasti berasal dari suatu peristiwa di mana seseorang terkena
ancaman serius cedera atau kematian dan kemudian mengalami
ketakutan yang ekstrim, ketidakberdayaan, atau horor.
Menurut Priyattam (2009) Gangguan stres pascatrauma atau
PTSD adalah kondisi kejiwaan yang dapat terjadi pada siapa saja
yang pernah mengalami peristiwa yang mengancam jiwa atau
kekerasan. Trauma tersebut bisa karena perang, terorisme,
penyiksaan, bencana alam, kecelakaan, kekerasan, atau pemerkosaan.
PTSD pernah dikaitkan secara eksklusif dengan dinas militer dan
ditandai dengan istilah "kejutan tempur" dan "kelelahan
pertempuran". Namun, sekarang diakui bahwa PTSD dapat terjadi
dalam situasi traumatis apa pun dan dapat menimpa anak-anak dan
juga orang dewasa.
Tidak semua individu yang terkena peristiwa yang
mengancam jiwa ini mengembangkan PTSD atau menunjukkan
perbedaan individu yang signifikan dalam menghadapi peristiwa yang
4
5
a. Re-experiencing symptoms
Yaitu imbasan kasus trauma berlebihan, termasuk gejala
fisik seperti jantung berdebar atau berkeringat, mimpi buruk,
pikiran menakutkan. Atau mengalami kembali gejala-gejala yang
dapat menyebabkan masalah dalam rutinitas seseorang. Gejala-
gejala tersebut dapat bermula dari pemikiran sendiri dan perasaan
orang. Perkataan, objek, atau situasi yang mengingatkan kembali
juga dapat mencetuskan kembali PTSD.
b. Avoidance symptoms
Yaitu tinggal jauh dari tempat, peristiwa, atau objek yang
dapat mengingatkan kembali pengalaman tersebut, perasaan
kebas, perasaan bersalah yang kuat, kemurungan, atau bimbang,
kehilangan minat dalam aktivitas-aktivitas yang menyenangkan
pada waktu lalu, menghadapi masalah yang mengingatkan
peristiwa berbahaya. Atau dapat dikatakan menghindar dari
perkara dan gejala yang dapat mencetuskan, mengingatkan
seseorang pada peristiwa traumatik. Gejala-gejala ini dapat
menyebabkan seseorang untuk menukar rutinitas pribadi. Sebagai
contoh, setelah kecelakaan kereta yang parah, seseorang yang
biasanya menjadi supir dapat menghindar menyetir.
c. Hyperarousal symptoms
Yaitu sebagian mudah terkejut, merasa tegang atau
dipinggirkan, mengalami kesulitan tidur, dan mempunyai ledakan
amarah. Dapat dikatakan gejala hyperarousal biasanya karena
berkelanjutan dan bukannya dicetuskan oleh perkara-perkara yang
mengingatkannya pada salah satu peristiwa traumatik.
3. Faktor - Faktor Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
a. Faktor Lingkungan dan Sosial
Orang yang mengalami trauma yang lebih parah dan trauma
yang lebih tahan lama dan secara langsung dipengaruhi oleh
Peristiwa traumatis lebih rentan untuk mengembangkan PTSD.
7
13
14
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI
Disusun Oleh :
2PA03
Kelompok 2
NO NAMA NPM TANDA TANGAN
DEPOK
APRIL 2022
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Pengamatan Awal 1
1. Sinopsis Asli 1.......................................................................................1
2. Sinopsis Asli 2.......................................................................................1
3. Sinopsis Asli 3.......................................................................................2
4. Parafrase................................................................................................3
B. Tujuan 3
II. LANDASAN TEORI 5
A. Self – Image 5
1. Definisi Self – Image.............................................................................5
2. Faktor yang memengaruhi Self – Image................................................5
3. Komponen – komponen Self – Image....................................................6
4. Karakteristik Self – Image.....................................................................7
III. RANCANGAN OBSERVASI 8
ii
I. PENDAHULUAN
A. Pengamatan Awal
1. Sinopsis Asli 1
Imperfect berkisah tentang Rara (diperankan Jessica Milla) yang
tak peduli dengan ejekan orang lain mengenai bentuk tubuhnya yang tidak
proporsional untuk ukuran seorang perempuan seusianya. Sebab dia sudah
mendengarkan hal ini sejak kecil dan menjadi terbiasa. Rara pun sangat
beruntung karena memiliki pacar seperti Dika (Reza Rahadian) yang
mencintai dan menerima apa adanya.
Dika menganggap Rara adalah sosok yang sempurna karena
memiliki hati yang baik dan lembut. Keadaan berubah ketika bos Rara
(Dion Wiyoko) memintanya untuk memperbaiki penampilan jika ingin
menduduki posisi manajer di kantornya. Bagi Rara ini adalah kesempatan
besar, dia pun bertekad untuk menjadi perempuan kurus dan cantik seperti
gambaran iklan di televisi. Namun ada harga yang harus dibayar, Rara
kehilangan orang-orang yang mencintainya. Sebab pada akhirnya, dia juga
memiliki sikap yang sama dengan mereka yang pernah mengejeknya.
(Sumber: https://tirto.id/enJP)
2. Sinopsis Asli 2
Imperfect menceritakan tentang sosok bernama Rara (Jessica Mila)
yang berkulit sawo matang dan memiliki badan gemuk, mengikuti gen
sang ayah. Sedangkan sang adik yang bernama Lulu (Yasmin Napper)
mengikuti gen sang ibu (Karina Suwandi). Diketahui, ibu mereka ini,
Debby merupakan mantan peragawati 1990-an yang selalu dipuja-puja.
Rara sudah terbiasa dan tidak peduli jika dibanding-bandingkan
atau diejek oleh orang-orang sekitarnya. Namun, ketidakpeduliannya ini
mendadak hilang saat bos (Dion Wiyoko) di kantornya menawarkan posisi
tinggi untuknya.
Diketahui, Rara menduduki posisi manajer riset di perusahaan
kosmetik. Meskipun Ia memperoleh perlakuan tak mengasyikkan dari
rekan-rekan kantornya, Ia tetap mencintai pekerjaannya. Selain itu,
1
2
(Sumber:https://kumparan.com/sinopsis-film/sinopsis-film-imperfect-
tayang-malam-ini-di-sctv-1utQUBeTACM/full)
4. Parafrase
Rara merupakan seorang perempuan dengan tubuh gemuk dan
berkulit sawo matang yang sudah terbiasa dibandingkan dengan adiknya
yang memiliki paras cantik dengan kulit putih dan tubuh rampingnya.
Orang yang paling sering membandingkan Rara dengan adiknya adalah
Ibunya yang merupakan seorang mantan peragawati. Selain ibunya, Rara
juga kerap mendapat perlakuan diskriminatif dari rekan-rekan di
kantornya. Namun, Rara merasa sangat beruntung karena dia memiliki
Dika, kekasih Rara dan Fey, sahabat dan teman bekerja Rara yang
senantiasa mendukung dan menyayangi Rara dengan menerima kondisi
Rara apa adanya.
Hingga suatu hari, keadaan mulai berubah karena Rara memiliki
peluang untuk mendapat kenaikan jabatan di tempat kerjanya. Namun, bos
Rara memberi syarat kepada Rara bahwa ia harus bisa memiliki paras dan
kondisi tubuh yang ideal untuk mendapat kenaikan jabatan tersebut. Dari
situ Rara mulai merasakan insecurity akan kondisi tubuhnya, sampai
akhirnya Rara mulai bertekad untuk mendapatkan tubuh ideal yang ia
butuhkan untuk mendapat kenaikan jabatan, dan Rara pun berhasil
mendapat tubuh ideal yang merupakan syarat dari bosnya. Setelah Rara
berhasil mendapat tubuh yang ideal, ia mulai menghadapi masalah baru,
yaitu, ia mulai mengalami perubahan-perubahan perilaku menjadi seperti
orang-orang yang dulu mendiskriminasinya Karena itu, Rara akhirnya
mulai kehilangan teman dan kekasihnya. Rara pun tersadar akan
perubahan sifatnya dan ia akhirnya berusaha untuk memperbaiki
hubungannya dengan teman dan kekasihnya.
B. Tujuan
Hasil pengamatan pada laporan observasi ini menggunakan
variabel self-image atau citra diri. Pengamatan ini bertujuan untuk
4
5
6
Komponen- Keterangan
Target
No. komponen Ya Tidak Gambaran Perilaku
Perilaku
Self-Image
1. Perceptual a. Merasa dirinya
Component tidak disukai
oleh karena
penampilan
fisiknya
b. Merasa iri
dengan citra
tubuh orang lain
c. Mengubah
penampilannya
agar dapat
diterima oleh
orang lain
d. Orang lain
menuntut subjek
memenuhi
standar
kecantikan yang
ada di
masyarakat
2. Conceptual a. Subjek merasa
Component rendah diri
terhadap
kemampuan
dalam dirinya
b. Orang lain
meragukan
keterampilan
8
9
subjek dalam
melaksanakan
suatu tugas pada
pekerjaannya
3. Attidutional a) Subjek selalu
Component memikirkan
penilaian orang
lain terhadap
dirinya
b) Subjek
mengubah
penampilannya
untuk
mendapatkan
stasus sosial
yang lebih tinggi