MAKALAH
Psikologi
Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
April 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa karena atas
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang fobia ulat
serta cara penanggulangannya.
Maklah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembutan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang fobia ulat dan cara
penanggulangannya dapat memberikan manfaat serta inspirasi terhadap pembaca .
Penulis
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Lampiran ................................................................................................................15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut akan
sesuatu yang terkadang tidak mengidap sesuatu adalah lucu dan aneh, tetapi bagi
orang yang mengalami hal tersebut benar-benar menakutkan dan sering kali tidak
diketahui penyebab dari hal tersebut. Kebanyakan orang menyebut hal tersebut
dengan istilah fobia pada manusia.
Fobia adalah salah satu bentuk dari gangguan kecemasan. Sebagai bagian dari
gangguan kecemasan, akar berkembangnya gejala ini yaitu pengelolaan yang
kurang adaptif terhadap pengalaman-pengalaman rasa takut yang menimbulkan
rasa cemas, yang pernah dialami seseorang sepanjang kehidupan, terhadap sesuatu
hal atau objek tertentu.
Menurut Martin & Pear (2005) kecemasan yang tidak rasional, berlebihan dan
intens membuat seseorang menjadi tidak mampu melakukan apa-apa disebut
dengan fobia. Selaras dengan pernyataan Martin & Pear (2005), Smith dkk. (2011)
juga mengatakan bahwa fobia merupakan perasaan cemas yang intens dari sesuatu
yang tidak atau sedikit menyebabkan bahaya aktual. Contoh dari fobia adalah
terhadap tempat tertutup, ketinggian, mengemudi di jalan raya, terbang, serangga,
ulat dan jarum.
Menurut Gunawan (2006) fobia tergantung pada bentuk karakter masing-
masing di setiap orang. Apabila orang yang mengalami kejadian buruk sehingga
orang tersebut akan mengalami reaksi fisik dan emosional yang sama seperti saat
ia benar-benar berada di dalam situasi berbahaya yang akhirnya membuat orang
tersebut menjadi tegang.
Fobia termasuk di dalam gangguan psikologis, apabila fobia tersebut secara
signifikan memengaruhi gaya hidup atau keberfungsian seseorang, atau
menyebabkan distres yang signifikan (Nevid, 2005). Menurut Nevid (2005),
4
seseorang bisa saja apabila memiliki kecemasan terhadap suatu objek tertentu,
tetapi hanya apabila kecemasan itu mengganggu kehidupan sehari-hari atau
menyebabkan distres emosional yang signifikan maka barulah dapat didiagnosis
sebagai gangguan fobia. Terdapat banyak teori tentang penyebab dari fobia,
Gunawan (2006) mengatakan bahwa kebanyakan fobia terbentuk melalui dua
proses.
Proses pertama adalah sensitizing event (kejadian yang membuat seseorang
menjadi sensitif) dan proses kedua adalah activating event (peristiwa yang
mengaktifkan). Penyebab lain dari fobia adalah kejadian yang menakutkan yang
terjadi pada masa kanak-kanak. Selain itu juga dapat disebabkan oleh orangtua yang
meninggalkan anak sendirian pada usia yang masih sangat kecil. Pikiran yang sadar
tidak mengingat kejadian tersebut, sedangkan pikiran yang tidak sadar mengingat
kejadian tersebut. Memori ini dapat menyebabkan kecemasan pada beberapa orang.
Selain itu para ahli juga menduga bahwa fobia dapat terjadi dikarenakan faktor 3
genetik dan orang yang mengalami trauma (Orr, 1999).
Specific phobia adalah fobia yang menetap dan berlebihan pada suatu objek
atau situasi spesifik seperti terhadap binatang, benda ataupun situasi tertentu.
Specific phobia merupakan salah satu gangguan psikologis yang paling umum,
sekitar 7-11% dari populasi umum (APA, 2013). Terdapat sebuah penelitian di
Indonesia yang menemukan 6,3% anak usia 3-5 tahun mengalami fobia sekolah
(Stikes Widyagama Husada, 2010). Selain itu terdapat survei bahwa dalam satu
tahun dilaporkan terdapat 9% kasus fobia spesifik dengan prevalensi kemungkinan
individu mengalami fobia spesifik sekitar 10%-13% (APA, 2013).
Salah satu gangguan psikologis yang cenderung berlangsung selama bertahun-
tahun atau beberapa dekade apabila ditangani dengan sukses adalah fobia spesifik
(Nevid, 2005). Pada fobia spesifik perempuan memiliki kemungkinan dua kali lebih
besar (Nevid, 2005). Perbedaan gender ini sampai taraf tertentu dikarenakan
merefleksikan faktor budaya yang mensosialisasikan perempuan untuk tergantung
pada laki-laki demi mendapatkan perlidungan terhadap objek-objek yang
mngancam dalam lingkungan.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari fobia ulat?
2. Apa saja gejala-gejala dari fobia ulat?
3. Apa penyebab dari fobia ulat ?
4. Bagaimana cara mengatasi fobia ulat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari fobia ulat.
2. Untuk mengetahui gejala-gelaja dari fobia ulat.
3. Untuk mengetahui penyebab fobia ulat.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi fobia ulat.
6
BAB II
2.1 Biodata
Kelamin : Perempuan
Umur : 19 Tahun
Status : Pelajar
Berat Badan : 42 kg
Jawab : Iya tau, tetapi tidak menyeluruh. Fobia yaitu rasa takut yang
berlebih pada suatu hal.
Jawab : Karena bagi saya sendiri ulat adalah hewan kecil yang paling
menjijikkan.
7
3. Sejak kapan anda takut dengan hewan ulat?
Jawab : Sejak saya mulai duduk dibangku sekolah, saat itu terjadi karena
adanya beberapa kejadian di sekolah yang akhirnya membuat saya begitu
trauma ketika bertemu dengan hewan ulat.
Jawab : Jika tiba-tiba melihat saya selalu kaget dan merasa sangat ingin
sekali menghindar dari ulat tu.
5. Bagaimana pula respon anda jika ada teman anda yang berusaha menakut-
nakuti dengan hewan ulat?
Jawab : Akan sangat ketakutan dan menghindar dari teman saya dan hewan
itu.
6. Apakah anda tetap takut walau ada mainan atau boneka yang mirip dengan
hewan ulat tersebut ?
7. Ada tidak keinginan anda untuk menghilangkan fobia terhadap hewan ulat
?
Jawab :Belum tahu, karena bagi saya ulat adalah hewan kecil yang sangat
menjijikkan dan saya belum yakin kalau saya bisa sembuh dari fobia ulat.
Jadi saya belum tahu dan belum sempat memikirkan untuk menghilangkan
fobia saya dengan hewan ulat.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Fobia adalah gangguan anxietas fobik yakni rasa ketakutan yang berlebihan
pada sesuatu hal atau fenomena tertentu. Perasaan takut seseorang yang mengalami
fobia sulit dimengerti karena objeknya kadang malah tidak masuk akal.
rasa takut yang berlebihan atau tidak beralasan. Upaya untuk melawan rasa takut
tersebut hanya akan membawa lebih banyak kecemasan. Fobia sering dimulai pada
otak tersebut mengambil memori yang penuh stress, kadang-kadang lebih dari satu
9
Dalam otak, area otak yang menangani rasa takut dan stress terus mengambil
peristiwa yang menakutkan secara tidak tepat. Para peneliti telah menemukan
bahwa fobia sering dikaitkan dengan amygdala, yang terletak dibelakang kelenjar
Kondisi ini menempatkan tubuh dan pikiran dalam keadaan yang sangat waspada
dan stress.
yang mengakibatkan seseorang mengalami rasa takut berlebih pada hewan ulat.
Secara umum, mungkin banyak orang yang lebih memilih untuk menghindari ulat
karena hewan kecil yang sangat menjijikkan, dan akan merasa gatal-gatal jika
terkena bulu ulat tersebut. Namun, rasa takut normal pada ulat berbeda dengan
Orang yang fobia ulat juga enggan untuk melakukan kegiatan apapun yang
beresiko bertemu dengan ulat. Misalnya. Berkemah dialam terbuka, turun keruang
bawah tanah, atau memasuki gudang penyimpanan yang sudah dapat dipastikan
penuh dengan hewan ulat. Rasa takut ini akan selalu menghantui pengidap fobia
Orang yang fobia ulat tidak mampu menghadapinya sendirian. Mereka akan
bergantung pada orang lain saat melihat ulat tersebut, atau lebih memilih untuk
10
pergi dari pada harus berurusan dengan ulat yang sangat menjiikkan. Beberapa
tempat yang mengingatkan mereka dengan ulat juga pasti akan dihindarinya.
Tanda fobia ulat pada seseorang dapat mudah dikenali dari reaksi takut
tertentu. Selain rasa takut yang berlebihan, fobia ulat juga bisa disertai dengan
Rasa takut, cemas, dan panic yang tidak terkontrol saat melihat ulat
bahkan lebih memilih untuk menjerit atau melarikan diri ke tempat
yang aman.
Disorientasi atau bingung.
Pusing dan sakit kepala.
Mual.
Dada terasa sesak dan nyeri.
Sesak napas.
Detak jantung meningkat.
Tubuh gemetar dan berkeringat.
Penyebab dari fobia ulat secara umum yaitu kejadian atau pengalaman
buruk yang dialaminya pada masa lalu. Seperti halnya pengalaman yang tidak
pernah dilupakan ketika seseorang dulunya pernah kejatuhan ulat dari atas pohon
dan mengenai bagian tubuhnya, seketika itu tubuhnya merasa gatal-gatal dan panas.
Disisi lain ulat adalah hewan kecil yang sangat menjijikkan dan menakutkan.
Dari kejadian dan pengalaman buruk yang dialami pada masa lalu, jadi
ketika orang melihat ulat bulu ia akan berasasa ketakutan, cemas, bingung dan akan
menimbulkan gejala-gejala fobia lain yang dialami oleh orang tersebut. Penyebab
lain yang memicu fobia ulat yaitu pengaruh lingkungan atau kebiasaan keluarga
11
yang menyikapi ulat adalah hewan yang sangat menjijikkan dan sangat menakutkan
yang bisa bikin badan terasa merinding bila melihat hewan ulat tersebut.
Jenis fobia terbagi menjadi dua, yakni fobia spesifik dan fobia kompleks.
Nah, fobia ulat ini masuk ke dalam kategori fobia spesifik. Hal yang dapat
dilakukan untuk mengobati seseorang dengan fobia ulat adalah dengan memberikan
terapi psikologi. Salah satu jenis terapi psikologi yang efektif adalah dengan terapi
perilaku kognitif.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu
benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin
sesuatu yang ditakuti itu. Kalau sudah parah, penderitanya bisa merasa panik saat
ngeliat hal yang dia takutin. Disorientasi atau bingung, pusing dan sakit kepala,
mual, dada terasa sesak dan nyeri, sesak napas, detak jantung meningkat, tubuh
4.3 Saran
Hendaknya sebagai orang tua, guru, dan orang dewasa lainya kita bisa menandai
fobia ini agar dapat diatasi secara cepat. Terutama bagi anak-anak orang para orang
tua harus selalu tahu dengan gerak-gerik anak agar dapat memantau
perkemabangan anaknya terhambat atau tidak.
13
DAFTAR RUJUKAN
http://repository.unika.ac.id/15640/2/12.92.0069%20Adytami%20Mudita%20%2
0BAB%20I.pdf
http://ceritajengyuni.blogspot.com/2014/05/Jenis-Jenis-Phobia-dan-Cara-
Mengatasinya.ht
https://www.alodokter.com/fobia
https://www.honestdocs.id/fobia
14
LAMPIRAN
15
1