Dosen Pengampu :
A. Rizki Kurniawan, M.Psi., Psikolog
Disusun oleh :
Kelompok 5
Nys Zakirah Sammaniah (2220901120)
Dwi Anugerah Cahaya Mukti (2220901126)
Rafi Nurul Fikri (2220901128)
Berty Salsabila Pasha (2220901143)
Fany Safytra (2220901145)
I
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................III
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II...................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Alur Cerita.............................................................................................3
BAB III...............................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................15
B. Saran....................................................................................................15
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Film "Joker" (2019), yang disutradarai oleh
Todd Phillips dan dibintangi oleh JoaquinPhoenix,
telah menjadi pusat perhatian karena pendekatannya
yang gelap terhadap karakter ikonikJoker. Lebih dari
sekadar kisah kejahatan, film ini memberikan
gambaran mendalam tentang kesehatan mental,
stigma sosial, dan alienasi, yang secara langsung
berkaitan dengan bidang psikologi komunitas.
Pemahaman mendalam terhadap hubungan antara
psikologi komunitas dan film "Joker" dapat
memberikan wawasan berharga tentang bagaimana
masyarakat merespon dan merawat individu yang
mengalami masalah kesehatan mental.
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALUR CERITA
6
2005). Poin penting dari sudut pandang ini melibatkan
ketertarikan pada keanekaragaman budaya, serta
keseimbangan antara individu dan lingkungan (Trull,
2005).
2. Pemberdayaan Organisasi:
3. Pemberdayaan Komunitas:
8
C. TEORI PSIKOLOGI KOMUNITAS
1. Pendekatan Transaksional
3. Konsep Kesehatan
10
Terdapat beberapa Level analisis dalam teori
empowerment, yaitu
2) Pemberdayaan Organisasi
3) Pemberdayaan Komunitas
11
b. Individualisme, Kolektivisme dan Psikologi
Komunitas
12
D. DIAGNOSA GANGGUAN YANG DIALAMI
OLEH PEMERAN UTAMA
1. Skizofrenia
a. Penyebab Skizofrenia
b. Dampak Skizofrenia
13
3) Kesehatan Fisik yang Menurun: Orang dengan
skizofrenia mungkin kurang memperhatikan
kesehatan fisik mereka.
c. Ciri-ciri Skizofrenia
Contoh:
14
Penting untuk diingat bahwa skizofrenia bersifat
kompleks, dan setiap individu mungkin mengalami
gejala dengan tingkat kemarahan yang berbeda.
Pengelolaan dan perawatan yang tepat, yang
melibatkan dukungan medis dan psikosial, sangat
penting untuk membantu individu dengan skizofrenia
menjalani kehidupan yang lebih baik.
15
3. Gangguan Kepribadian Anti sosial (Antisocial
Personality Disorder/APD) Merupakan kondisi mental
di mana seseorang menunjukkan pola perilaku yang
bertentangan dengan norma sosial dan hak-hak orang
lain.
16
Adegan 1 (Arthur duduk dan berbincang
dengan ibunya disalah satu ruang rumah sakit)
Arthur : “Aku tak pernah bahagia, selama satu menit
dalam seluruh hidupku” dalam dialog ini Arthur
berbicara mengenai hidupnya dengan sang ibu sambil
menahan rasa kecewa. Arthur juga mengungkapkan
bahwa dirinya sangat tidak menyukai ibunya, serta
ibunya dianggap sebagai penyebab Arthur tidak dapat
memiliki kehidupan dan menderita selama hidupnya.
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Status perkawinan
5. Konflik keluarga
6. Status ekonomi
21
Faktor genetik turut menentukantimbulnya
gangguan skizofrenia. Hal ini telah dibuktikandengan
penelitian tentang keluarga-keluarga penderita
skizofrenia dan terutama anak-anak kembar
monozigot. Angka kesakitan bagi saudara tiri adalah
0,9-1,8%; bagi saudara kandung 7-15%; bagi anak
dengan salah satu orang tua yang menderita
skizofrenia 7-16%;bila kedua orang tua menderita
skizofrenia 40-68%; bagi heterozigot 2-15%; dan bagi
monozigot 61- 86%. Diperkirakan bahwa yang
diturunkan adalah potensi untuk mendapatkan
skizofrenia melalui gen yang resesif. Potensi
inimungkin kuat, mungkin juga lemah, tetapi
selanjutnya tergantung pada lingkungan individu itu
apakah akan terjadi manifestasi skizofrenia atau tidak.
23
dan mempertimbangkan manfaat dan risiko.
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27
28