Anda di halaman 1dari 33

Perception and Individual Decision Making

PERILAKU ORGANISASI
Kelompok 6

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT ‘25


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
Daftar Anggota Kelompok

1. Neng Lisda - 218020094


2. Ivander - 218020085
3. Suharno - 218020133
4. Leonardo Jaya S - 218020104
5. Ernawaty - 218020141
6. Tresna Kusumah N - 218020154
7. Irfan Herdiyansyah - 218020152
Outline dari Presentasi

1. Definisi Persepsi dan Faktor yang mempengaruhinya


2. Teori Atribusi dan mengetahui Tiga Penentunya
3. Menilai orang lain terlalu cepat - Definisi dan Akibatnya
4. Bias dan Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan
5. Perbedaan Individu dan Batasan Organisasi
6. Etika dalam Pengambilan Keputusan
7. .
1. Definisi Persepsi dan Faktor
yang mempengaruhinya
Definisi Persepsi
- Proses dimana seorang individu mengatur dan menafsirkan kesan-kesan sensoris untuk
memberikan sebuah arti terhadap lingkungan di sekitarnya.
- Apa yang dipersepsikan dapat menjadi sangat berbeda dari realita secara objektif.
- Contoh: semua karyawan di sebuah perusahaan mungkin dapat menganggap tempat X
sebagai tempat yang bagus untuk bekerja - kondisi kerja yang menyenangkan, penugasan
pekerjaan yang menarik, gaji yang baik, tunjangan yang sangat baik, pengertian dan
manajemen yang bertanggung jawab tetapi, hal tsb jarang sekali dapat terjadi.
- Mengapa persepsi penting dalam studi PO? Perilaku orang didasari oleh persepsi
realitas bukan hanya realita itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
2. Menjelaskan Teori Atribusi dan
mengetahui Tiga Penentunya
Teori Atribusi

- Menjelaskan cara kita menilai orang dengan berbeda-beda bergantung pada


pengertian yang kita atribusikan (kaitkan) pada sebuah perilaku.
- Ketika mengamati perilaku individu, kita akan mencoba menentukan
penyebabnya dari internal (pribadi) atau eksternal (situasi yang memaksa
individu melakukannya)
- Faktor penentunya ada 3:
○ Perbedaan
○ Konsensus
○ Konsistensi
Teori Atribusi
3. Menilai orang lain terlalu cepat
- Definisi dan Akibatnya
Jalan Pintas dalam Menilai Orang Lain Secara Umum

- Jalan pintas untuk menilai orang


lain sering kali memperbolehkan
kita untuk membuat persepsi akurat
dengan cepat dan memberikan data
yang valid untuk membuat prediksi,
yang kadang menghasilkan distorsi
yang signifikan
Akibat dari menilai seseorang terlalu cepat:

- Persepsi selektif: Kecenderungan untuk secara selektif


menginterpretasikan apa yang seseorang lihat dalam basis minat,
latar belakang, pengalaman dan sikap seseorang.
- Efek Halo: Kecenderungan untuk menggambarkan impresi umum
mengenai seorang individu berdasarkan karakteristik tungga
- Efek Kontras: Evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi
oleh berperingkat lebih tinggi atau rendah dalam karakteristik yang
sama
- Stereotip:Menilai seseorang berdasarkan persepsi mengenai kelompok
asalnya
Aplikasi Spesifik dari Jalan Pintas dalam Organisasi

- Manajer harus menilai kinerja karyawan


mereka
- Mengevaluasi upaya rekan kerja
memasukkan ke dalam pekerjaan mereka
yang sesuai yang pada prinsipnya
orang-orang dalam organisasi selalu menilai
satu sama lain
Wawancara Kerja

- Bila kesan negatif thd hasil wawancara


cenderung tidak sesuai perspektif
- Kebanyakan keputusan pewawancara
berubah setelah 4-5 menit pertama
wawancara
Ekspektasi Kinerja

- Orang-orang berusaha untuk


memvalidasi persepsi mereka
- Jika seorang manajer
mengharapkan hal-hal besar dari
orang-orangnya, mereka tidak
mungkin mengecewakannya
Evaluasi Kinerja

- Evaluasi dapat bersifat objektif dan subjektif


- Dalam membuat keputusan ditentukan oleh tujuan organisasi yang dipimpin
manajer
- Tiap manajer menentukan tujuan organisasi bentuk dan programnya
masing-masing
- Setiap keputusan mengharuskan kita untuk menafsirkan dan mengevaluasi
informasi
Hubungan antara Persepsi dan Pengambilan
Keputusan Individual
- Individu harus mengambil keputusan dalam bentuk rasional
- Model pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang didapat
berdasarkan masalah
- Setiap keputusan butuh interpretasi dan evaluasi informasi yang relevan.
- Kesalahan persepsi menimbulkan bias dalam analisis dan kesimpulan
4. Bias dan Kesalahan dalam
Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

- Dalam perilaku organisasi konsep keputusan harus berdasarkan keputusan


rasional dan sesuai intuisi
- Keputusan rasional artinya menjelaskan bagaimana individu tsb berperilaku
untuk menghasilkan hasil maksimal
- Intuisi Salah satu cara tidak rasional membuat keputusan
- Intuisi harus rasional namun perlu bila berdasarkan pengalaman dan
pembelajaran bertahun-tahun
Bias dan Kesalahan dalam pengambilan keputusan

- Pengambil keputusan terlibat dalam rasionalitas terbatas, tetapi


mereka juga memungkinkan sistematis bias dan kesalahan
untuk merayap ke dalam penilaian mereka.
- Orang cenderung terlalu bergantung pada pengalaman, impuls,
tebakan, dan aturan yang menyenangkan, jalan pintas dapat
membantu meskipun demikian mereka dapat mengganggu
rasionalitas
Macam-macam Bias dalam pengambilan
keputusan
1. Bias terlalu percaya diri
2. Bias Jangkar (tertarik dengan informasi awal)
3. Bias Konfirmasi (Cenderung mencari informasi yang mendukung)
4. Bias Ketersediaan (menilai berdasarkan informasi yang sudah ada)
5. Eskalasi Komitmen (Ngotot walaupun bukti salah)
6. Kesalahan Acak
7. Aversi Risiko (lebih suka yang pasti, padahal belum tentu baik)
8. Bias Retrospeksi (Merasa sudah memprediksi hasil peristiwa secara
akurat)
5. Perbedaan Individu dan Batasan Organisasi
Perbedaan Individu

- Pengambilan keputusan dalam praktiknya dicirikan oleh batasan-batasan


rasional, bias dan kesalahan umum, serta penggunaan intuisi.
- Perbedaan yang dapat dilihat secara individu:
1. Kepribadian
2. Jenis kelamin
3. Kemampuan mental
4. Pemberdayaan budaya
Batasan Organisasi

- Organisasi dapat membatasi pengambilan keputusan, yang


menciptakan penyimpangan dari model rasionalnya:
1. Evaluasi kerja
2. Peraturan baku
3. Sistem penghargaan/imbalan
4. Peraturan baku
5. Batasan waktu yang dikenakan oleh sistem
6. Contoh histori
6. Etika dalam Pengambilan
Keputusan
Bagaimana Etika dalam Pengambilan
Keputusan?
● Pertimbangan etis menjadi sebuah kriteria penting dalam semua pengambilan keputusan
organisasi.
● Terdapat 3 cara untuk membingkai keputusan secara etis.
○ Utilitarianisme
○ Kebebasan dan hak-hak fundamental
○ Aturan-aturan dengan adil dan netral

● Manajer perlu memahami pentingnya peran yang dimainkan kreativitas dalam proses
keputusan.
● Manajer terbaik menggunakan strategi untuk meningkatkan potensi kreatif pekerjanya dan
menuai ide-ide untuk aplikasi organisasional.
Bagaimana Etika dalam Pengambilan
Keputusan? 2. Kebebasan dan hak-hak
fundamental
- Sebuah penekanan pada hak dałam
1. Utilitarianisme pengambilan keputusan berarti menghormati
- Keputusan berdasarkan outcome/ dan melindungi hak-hak asasi individu
- Seperti hak atas privasi, kebebasan berbicara,
keluaran, idealnya untuk
dan proses yang pantas.
memberikan hasil yang paling baik
dałam jumlah yang paling besar. 3. Aturan-aturan dengan adil dan
- Keputusan ini konsisten dengan
netral
- Membayar orang dengan upah yang sama untuk
sasaran seperti efisiensi,
pekerjaan yang sama tanpa memandang
produktivitas, dan laba tinggi.
perbedaan kinerja dan menggunakan senioritas
sebagai penentu ułama dałam keputusan PHK.
Faktor-faktor untuk Meningkatkan Kreativitas dalam
Pengambilan Keputusan
7. Implikasi untuk Manajer dalam
Meningkatkan Pengambilan
Keputusan
Implikasi untuk Manajer dalam Meningkatkan
Pengambilan Keputusan
- Mengkaji kinerja para pegawai
- Sesuaikan pendekatan dalam mengambil keputusan dan memastikan
kecocokan dengan budaya organisasi.
- Menghindari bias, dan meminimalkan dampaknya
- Menggabungkan analisis rasional dengan intuisi
- Meningkatkan kreativitas
Kesimpulan
Persepsi individu mendasarkan perilaku mereka bukan pada
lingkungan eksternalnya saja, melainkan pada apa yang mereka lihat
atau apa yang mereka percayai.
Para manajer seharusnya mendorong kreativitas dalam pekerja dan
tim untuk menciptakan sebuah rute untuk menginovasi pengambilan
keputusan.
Daftar Pustaka

Robbins, Stephen P, and Tim Judge.


Organizational Behavior. Upper Saddle
River, N.J: Pearson/Prentice Hall, 2007.
Thank You for Listening…

Are there any questions?

Anda mungkin juga menyukai