Perjanjian pra nikah atau perjanjian kawin di atur dalam
bab 5 pasal 29 ayat 1,2,3,dan 4 UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan bahwa perjanjian kawin itu di buat sebelum perkawinan itu berlangsung atau pada saat perkawinan itu berlangsung, kemudian ada perkembangan di tahun 2016 di mahkamah konstitusi (MK), dimana MK mengabulkan permintaan uji materil atas pasal 29 ayat 1 tersebut UU perkawinan yang sebelumnya mengatur perjanjian kawin di buat sebelum perkawinan itu berlangsung atau pada saat perkawinan itu berlangsung menjadi perjanjian kawin dapat di buat selama dalam ikatan perkawinan kedua pihak atas persetujuan bersama dapat mengadakan perjanjian tertulis atau di kenal perjanjian pasca nikah Hal-hal yang perlu di perjanjikan dalam perjanjian tersebut adalah 1. Terkait pemisahan harta bawaan 2. Pemisahan harta mutlak 3. Pemisahan terhadap harta bawaan yang diperoleh dari keluarga masing-masing