Anda di halaman 1dari 4

Beauty vlogger akan secara langsung mempengaruhi minat

pembelian terhadap suatu produk karena tujuan utama dari seorang beauty

vlogger adalah untuk memengaruhi dan mengedukasi dengan nyata mengenai

sebuah produk kecantikan. Kemampuan beauty vlogger sebagai endorser

brand kecantikan pada videonya, akan meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap produk tersebut (Ananda dan Wandebori, 2016). Kepercayaan,

keahlian dan daya tarik beauty vlogger secara tidak langsung akan

mempengaruhi keputusan pembelian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepercayaan tehadap

beauty vlogger adalah bagian yang membangun sikap konsumen dan

17

mempengaruhi minat beli konsumen, keahlian beauty vlogger membangun

sikap konsumen dan mempengaruhi minat beli konsumen, jumlah review

produk adalah bagian yang membangun sikap konsumen dan

mempengaruhi minat beli konsumen dan sikap konsumen berdasarkan

ulasan produk makeup apotek oleh beauty vlogger mempengaruhi

keinginan untuk membeli, sedangkan daya tarik beauty vlogger tidak

terbukti sebagai bagian yang membangun sikap konsumen yang

mempengaruhi minat beli.

Beauty vlogger pada flatform YouTube memberikan informasi dan

pengetahuan produk bagi viewers. Konten video akan semakin menarik

dan memiliki views banyak sangat bergantung pada seorang beauty

vloggers pembuat konten tersebut. Beauty vlogger semakin dikenal

kalangan luas saat ini dan semakin terkenal karena dipandang sebagai toko

aspirasional yang dapat memberikan informasi yang baik tentang suatu

produk. Hal ini membuat brand kecantikan melirik beauty vlogger untuk

bekerjasama mendukung brand tersebut pada konten videonya. Kerjasama

ini membuat beauty vlogger sebagai endorser bagi brand tersebut. Sebagai

49
seorang endorser produk, beauty vlogger memiliki kredibilitas untuk

mempersuasi viewersnya. Menurut Ohanian (1990) ada tiga dimensi

Kredibilitas sumber yang menjadi penilaian seorang endorser yaitu

Kepercayaan (Trustworthiness), Keahlian (Expertise), Daya Tarik

(Attractiveness). Ketiga dimensi tersebut membentuk penilaian beauty

vlogger terhadap produk pada konten video YouTube. Beauty vlogger

dengan konten yang diberikan menghasilkan kondisi dimana kepercayaan

akan terbentuk antara beauty vlogger dan konsumen, sehingga setiap

rekomendasi beauty vlogger akan dipertimbangan oleh konsumen. Hal

tersebut memunculkan ransangan untuk membeli produk yang

direkomedasikan yang sering disebut sebagai minat beli konsumen

Kemampuan YouTube Beauty Vlogger sebagai endorser brand

kecantikan pada videonya, akan meningkatkan keyakinan konsumen

terhadap produk tersebut (Ananda dan Wandebori, 2016). Kepercayaan,

keahlian dan daya tarik beauty vlogger secara tidak langsung akan

mempengaruhi keputusan pembelian. Kepercayaan, Keahlian dan Daya

Tarik YouTube beauty vlogger sebagai endorser secara tidak langsung

akan mempersuasi konsumen dalam memilih alternatif produk yang dibeli.

Sehingga konsumen bisa menentukan Keputusan pembelian terhadap

produk. Keputusan pembelian merupakan langkah konsumen untuk

menetukan pembelian terhadap produk yang dikehendaki. Produk barang

50

ataupun jasa yang telah dipilih selanjutnya dibeli untuk dipergunakan

(Schiffman dan Kanuk, 2007:16).

Pengaruh dari review atau rekomendasi yang diberikan oleh konsumen lain

dalam sebuah sharing review akan mampu mempengaruhi minat beli konsumen.

Menurut Simamora (2002:131) minat beli adalah sesuatu yang pribadi dan

berhubungan dengan sikap, individu, yang berminat terhadap suatu objek akan

mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku


untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Selain itu, minat beli

merupakan tahap terakhir dalam proses keputusan pembelian yang kompleks. Hal

ini dikarenakan minat merupakan suatu kondisi dimana konsumen

mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum membuat keputusan untuk memilih

produk. Proses ini dimulai dari kemunculan kebutuhan suatu produk yang

dilanjutkan dengan pencarian informasi. Selanjutnya konsumen akan

mengevaluasi produk tersebut. Hasil evaluasi ini akhirnya memunculkan niat

untuk membeli sebelum akhirnya konsumen benar-benar melakukan pembelian.

Prabowo (2014) menjelaskan bahwa penggunaan selebriti banyak diminati

karena cara penyampain pesan yang menarik dapat membentuk sebuah minat beli.

Para pengiklan dan biro-biro periklanan bersedia membayar harga yang tinggi

kepada seorang selebriti tersebut yang disukai dan dihormati oleh khalayak yang

menjadi sasaran dan yang diharapkan akan mempengaruhi sikap dan perilaku

konsumen yang baik terhadap produk yang didukung (Shimp & Andrew 2013).

Pada penelitian ini, endorsement beauty vlogger diharapkan dapat membentuk

sebuah minat beli pada produk kosmetik

Kumpulan orang yang memanfaatkan wadah digital dalam beropini seputar berbagai macam hal
merupakan pengertian sederhana dari vlogger. Para vlogger dinilai merupakan sosok yang tepat untuk
membantu memperkenalkan suatu produk kepada khalayak sebab kredibilitas dan reputasi mereka
tidak dimiliki oleh orang biasa. Terlebih, jika hobi dan kepribadian vlogger relevan dengan produk,
kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap suatu produk akan semakin baik. Selain itu,
berdasarkan artikel Validnews, jasa vlogger tidak semahal biaya pembuatan iklan di televisi.

Setidaknya, ada tiga aspek dalam selebriti dunia maya yang membedakan mereka dari orang lain (Ivana,
2019). Pertama adalah ketertarikan. Terdapat karakteristik dalam diri vlogger yang menjadi daya tarik
penontonnya. Karakteristik tersebut antara lain adalah kepribadian, penampilan fisik, kesan berkelas,
atau gaya hidupnya.

Kedua adalah kepercayaan. Ketika bekerja sama dengan sebuah merek untuk mengiklankan sebuah
produk, para vlogger tersebut cenderung tidak asal cuap, tetapi betul-betul mengulas dengan jujur dan
menjunjung tinggi integritas. Hal yang demikian membuat penonton milenial betah untuk memutar
video dari vlogger favorit mereka.
Aspek terakhir adalah keahlian, yang meliputi pengalaman, pengetahuan, serta keterampilan yang
dikuasai oleh para vlogger. Suhay Salim, misalnya, dinilai lihai dalam mengaplikasikan produk kosmetik
pada wajahnya.

Penelitian oleh Rumondang, dkk. (2018) mengungkapkan bahwa beauty vlogger berpengaruh secara
signifikan terhadap minat beli konsumen. Minat beli konsumen berpengaruh secara signifikan pula
kepada keputusan pembelian produk. Minat beli sendiri dapat diuraikan melalui empat indikator.
Pertama, minat transaksional yang membuat seseorang cenderung membeli produk. Kedua, minat
referensial, yaitu saat seseorang cenderung merekomendasikan produk kepada orang lain.

Indikator ketiga adalah minat preferensial. Minat ini mencirikan seseorang yang mempunyai preferensi
utama terhadap suatu produk dan preferensi tersebut hanya bisa diganti apabila ada sesuatu yang
terjadi dengan produk preferensinya. Terakhir adalah minat eksploratif, yaitu saat seseorang yang kerap
mencari informasi seputar sebuah produk yang menarik hatinya. Ia mengumpulkan sebanyak-banyaknya
ulasan produk untuk menunjang pandangan positifnya terhadap produk tersebut.

Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa, sebelum memutuskan membeli produk, seorang calon
konsumen akan mencari ulasan di internet, termasuk YouTube. Selanjutnya, ia menemukan bahwa
produk yang bersangkutan diulas oleh sosok yang kredibel di mata publik. Jika produk dinilai positif oleh
sosok vlogger yang telah dikenal baik oleh warganet, akan muncul minat beli yang kemudian menuntun
warganet membeli produk.

Anda mungkin juga menyukai