EKOLOGI PERTANIAN
“Pertanian Konvensional”
Oleh:
Nama : TRIMULIANTI
Kelas : AGT3-A
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2022
1. Jelaskan tentang sistem pertanian konvensional?
Jawab :
Sistem pertanian konvensional merupakan system pertanian intensif yang
menitikberatkan pada salah satu jenis tanaman tertentu dengan memanfaatkan inofasi
teknologi dan penggunaan input luar yang tinggi untuk memperoleh output yang
lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Namun metode pertanian konvensional
menimbulkan dampak buruk bagi keseimbangan ekosistem. Ketidakseimbangan
ekosistem menimbulkan banyak kerugian baik bagi petani ataupun lingkungan,
khususnya kerugian jangka panjang. Salah satu yang utama adalah ketergantungan
pertanian Indonesia pada berbagai teknologi baru, yang sebagian besar didatangkan
dari negara-negara lain. Disadari atau tidak, kondisi ini akan menghambat proses
tercapainya kedaulatan pangan di Indonesia.
Sistem pertanian konvensional merupakan sistem pertanian intensif yang
menitikberatkan pada salah satu jenis tanaman tertentu dengan memanfaatkan inovasi
teknologi dan penggunaan input luar yang tinggi dalam waktu yang relative singkat.
Dengan pertanian modern, petani justru tidak mandiri. Hal ini dikarenakan
semua kebutuhan petani telah di penuhi dan ditentukan oleh pemerintah. Bahkan
sampai harga dan penjualan gabahpun ditentukan. Bahkan petani dipaksa untuk
menanam satu jenis padi. Pada pertanian modern, semua kegiatan bercocok tanam
dilakukan secara serentak, sehingga nantinya akan menghasilkan panen dengan
serentak pula. Dalam pertanian modern seluruh program dan tahapan pertanian
ditentukan oleh pemerintah, bahakan modal bercocok tanampun dipinjamkan oleh
pemerintah. Hasilnya semua lahan pertanian digunakan untuk menanam satu jenis
tanaman. Petani tidak memiliki hak untuk menanam varietas yang berbeda dari yang
diharuskan oleh pemerintah.Pertanian modern dikhawatirkan memberikan dampak
pencemaran sehingga membahayakan kelestarian lingkungan, hal ini dipandang
sebagai suatu krisis pertanian modern.