Anda di halaman 1dari 26

PERTUMBUHAN TANAMAN

PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah proses
bertambahnya volume yang bersifat
irreversibel (tidak dapat balik), dan
terjadi karena adanya pertambahan
jumlah sel dan pembesaran dari tiap-
tiap sel.
Pertumbuhan dapat diukur dan
dinyatakan secara kuantitatif.
Pertumbuhan dan Faktor yang
Mempengaruhinya

Pertumbuhan → fungsi dari Genotype dan


Lingkungan

Pertumbuhan → f ( faktor pertumbuhan


internal (genetik) x faktor pertumbuhan
eksternal (lingkungan)
Faktor Eksternal

i. Iklim : cahaya, temperatur, air, panjang hari,


angin & gas (O2, CO2, N2, dll)
ii. Edafik (Tanah): tekstur, struktur, bahan
organik, KTK, pH, KB, unsur hara
iii.Biologis : gulma, serangga, organisme
penyebab penyakit, mikroorganisme tanah
Faktor Internal

i. Ketahanan terhadap iklim, tanah, biologis


ii. Laju fotosintesis
iii. Respirasi
iv. Pembagian hasil asimilasi dan N
v. Klorofil, karoten & kandungan pigmen
vi. Tipe & letak meristem
vii. Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan
viii.Aktivitas enzim
ix. Pengaruh langsung gen
x. Diferensiasi
FOTOSINTESIS (1)
Fotosintesis adalah:
Proses metabolisme dalam
tanaman untuk membentuk
karbohidrat yang
menggunakan CO2 dan H2O
Dibantu oleh cahaya
matahari dan klorofil
FOTOSINTESIS (2)

Fotosintesis berlangsung dalam kloroplas


yang berisi klorofil

Klorofil berfungsi sebagai penangkap


energi surya untuk sintesis makromolekul
dalam sel, seperti karbohidrat dengan
cara mereduksi karbon dioksida (CO2)
Klorofil di bedakan :
Klorofil-a ➔ rumus molekul C55H72O5N4Mg
berwarna hijau tua
Klorofil-b ➔ rumus molekul C55H70O6N4Mg
berwarna hijau muda
REAKSI FOTOSINTESIS :

Fase cahaya (membutuhkan cahaya)


Fase Gelap (tidak membutuhkan
cahaya)
FASE CAHAYA

Penangkapan energi cahaya matahari digunakan


untuk memecah molekul air (fotolisis) menjadi
H+ dan Oksigen (O2), Reaksi Hill dan Fosforilasi
O2 dilepas ke udara
H+ ditangkap oleh NADP (Nikotinamid
Adenosin Dinukleotida Fosfat)
menjadi NADPH2
FASE CAHAYA

Reaksi Hill:
2H2O NADPH2 + O2
NADP
Fosforilasi:
Proses penangkapan cahaya matahari untuk
mengubah ADP (Adenosin Difosfat) menjadi
ATP (Adenosin Trifosfat)

FASE CAHAYA = REAKSI HILL + FOSFORILASI


FASE GELAP
Menggunakan energi yang dihasilkan
pada fase cahaya.
Tergantung pada suhu dan aktivitas
enzim
Prinsipnya Fase gelap adalah:
Pemindahan hidrogen (H+) hasil hidrolisis oleh
pembawa hidrogen (NADPH2) ke karbon
dioksida (CO2) untuk membentuk karbohidrat
berenergi tinggi
REAKSI CAHAYA DAN GELAP
2H2O 2NADPH2 + O2 (reaksi Hill)

CO2 + 2NADPH2 + O2 2NADP +H2+CO+O2


(reaksi gelap)

Reaksi Hill + Reaksi Gelap :


2H2O + CO2 CH2O + H2O + O2

Reaksi Fotosintesis:
12H2O +6 CO2 C6H12O6 +6H2O + 6O2
REAKSI FOTOSINTESIS

C55H72O5N4Mg2+
RESPIRASI (1)
Respirasi merupakan proses katabolisme atau
penguraian senyawa organik menjadi senyawa
anorganik.
Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik
yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara
aerobik maupun anaerobik.
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa
maka persamaan reaksi :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi
RESPIRASI (2)
Respirasi aerob yaitu respirasi yang
menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi.
Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara
sederhana dapat dituliskan:
C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Tahapan yang terjadi dari awal hingga
terbentuknya energi, dibedakan menjadi 3 yaitu :
glikolosis, siklus krebs,Transport elektron
RESPIRASI (3)
Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan
karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa
menggunakan oksigen.
Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang
kekurangan oksigen; tumbuhan yang
terendam air, biji – biji yang kulitnya tebal dan
sulit ditembus oksigen, sel – sel ragi dan
bakteri anaerobik
METABOLISME
Sintesis bahan organik pada fotosintesis, yang
melibatkan air, hara dan energi cahaya
disebut Anabolisme
Perombakan bahan organik yang terbentuk
pada proses fotosintesis disebut Katabolisme
Proses tersebut sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan
cth: Metabolisme Karbohidrat, terbatas pada
proses pembentukan dan perombakannya
PENGUKURAN PERTUMBUHAN

Pertumbuhan dapat diukur dari aspek


morfologi maupun fisiologi
Aspek morfologi → tinggi tanaman, diameter
batang, jumlah daun, jumlah cabang, luas
daun, panjang ruas, jumlah tunas, jumlah
akar, panjang akar, diameter akar
Aspek fisiologi → laju tumbuh relatif (LTR),
laju asimilasi bersih (LAB), indeks luas daun
(ILD), nisbah luas daun (NLD), laju
pertumbuhan absolut (LPA), indeks panen (IP)
PENGUKURAN LUAS DAUN

Ada beberapa metode yang biasa digunakan:


1. Leaf area meter
2. Metode kertas millimeter
3. Metode gravimetri
4. Metode planimeter
5. Metode panjang x lebar
6. Metode fotografi
LEAF AREA METER

Alat elektronik, bekerja berdasarkan transmisi


cahaya yang dimonitor oleh suatu lensa,
hasilnya dikalibrasi secara otomatis
Dapat mengukur luas daun tanpa merusak
tanaman
Secara teratur, alat perlu dikalibrasi dengan
mengukur lempengan yg diketahui luasnya
Pengamatan harus sesegera mungkin setelah
panen ( kalau tidak harus disimpan pada suhu
+ 5oC) untuk menghindari kehilangan air
METODE KERTAS MILLIMETER

Metode sangat sederhana → kertas


millimeter & peralatan menggambar
Luas daun ditaksir dengan jumlah kotak
LD = n x Lk (n: jumlah kotak; Lk: luas kotak)
Ukuran luas kotak berkisar mm2 – cm2
Kotak yang dihitung jika ukuran > 0,5 mm2
atau cm2
Tidak praktis jika jumlah daun banyak
METODE GRAVIMETRI
Metode cukup sederhana: siapkan timbangan &
oven
Luas daun ditaksir melalui perbandingan berat
(gravimetri)
Menggambar daun pada sehelai kertas,
menghasilkan replika (tiruan) daun
Replika daun, kemudian digunting dari kertas yang
berat & luasnya telah diketahui
LD ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika
daun dengan berat total kertas
LD = Wr/Wk x LK; (Wr: berat kertas replika; Wk:
berat total kertas; LK: luas total kertas)
METODE PLANIMETRI
Alat digunakan untuk mengukur luas daun yang
tidak teratur & berukuran besar
Alat dilengkapi dengan sebuah lensa
Digunakan untuk bentuk daun tidak terlalu rumit
Tidak praktis untuk daun yg banyak dan berukuran
kecil
Angka yang dihasilkan dipakai untuk menaksir LD
dengan suatu angka konstanta
LD = As/Ak x L; (As: angka hasil pengamatan daun;
Ak: harga konstanta; L: Luas bidang standar)
METODE PANJANG X LEBAR

Untuk luas daun yang bentuknya teratur


LD ditaksir, mengukur panjang & lebar daun
pengamatan pendahuluan untuk
menentukan konstanta kalibrasi
Apabila bentuk daun berubah pada fase
tertentu, maka penentuan kalibrasi perlu
dilakukan kembali mengikuti perubahan
bentuk tersebut
LD = P x L x k (P: panjang, L: lebar; k:
konstanta)
METODE FOTOGRAFI

Metode yang tersedia adalah fotografi yang


sangat jarang digunakan
Membantu untuk tanaman yang tidak dapat
dibawa ke lab
Daun tanaman ditempatkan pada bidang
datar yang berwarna terang (putih) lalu di
potret
LD ditaksir berdasarkan perbandingan luas
hasil foto seluruh daun dengan luas
lempengan acuan tersebut

Anda mungkin juga menyukai