Anda di halaman 1dari 2

FORMULASI SEDIAAN MATA

 Sediaan mata tidak perlu bebas o Mata memiliki kemampuan


pyrogen karena penggunaannya local menahan air mata normal  7-10
 Bagian penting mata  konjungtiva mikroliter
 Kornea  mengendalikan difusi obat o Viskositas air mata  2,92 cps
melalului rute paraselular o Diharapkan viskositas ditingkatkan
 Kornea punya muatan negatif 15 cps
 Cairan air mata/lakrimal o Viscosity-modifiying agent ideal :
o pH 7,4  sediaan bisa diterima  Mudah disaring
mata tanpa dapar pH 3,5 – 10,0  Mudah diterilkan  harus
o formulasi sediaan mata tonisitas stabil sesuai dengan metode
dapat diterima jika 0,7 – 1,5% sterilisasi yg digunakan
w/w NaCl  Bahan harus dapat
o berfungsi menghapus bahan obat tercampurkan dengan
yang ada pada mata komponen yang ada disediaan
 berkedip reflex mata untuk melwan  Tonisitas  punya osmolaritas 290-
benda masuk masa 310 mOsm/kg
 cairan mata mengandung enzyme o Mata dapat mentoleransi tonisitas
berupa lisozim 0,6-2% w/w NaCl
 faktor yang mempengaruhi o Larutan hipertoni  menyebabkan
bioavailabilitas : rasa tidak nyaman pada mata 
o derajat ionisasi  asam lemah menyebabkan keluar air mata
dan basa lemah berkaitan dg berlebih  waktu kontak menurun
pHnya. Basa lemah  lebih  pH  cairan mata ph 7,4
banyak terion jika ada o Air mata memiliki kapasitas dapar
dilingkungan pH dibawah 2 unit yang baik  mampu menahan pH
pKanya sediaan berkisar 3,5 – 10,5
o nilai koefisien partisi/kelarutan o Dapar efektif jika diatas/dibawah 1
senyawa dalam air (log P) unit nilai pKa
o Lama waktu kontak dg mata o Dapar borat hanya digunakan
 Stroma  kaya air untuk local
 Endothelium  kaya lipid o pH dapat mempengaruhi :
 Yang dapat menembus kornea   mempertahankan stabilitas
bentuk tak terion menembus pertama  kenyamanan, keamanan dan
 karena epithelium kaya akan lemak aktivitas
 Derajat terionisasi  berkaitan dg  membentuk larutan yg lebih
bioavailabilitas obat larut
 Eye lotion  menuang larutan  memaksimalkan efektivitas
dimasukkan dalam gelas dan pengawet
memasukkan mata ke dalam cairan  perlu perhatikan kapasitas
tersebut lalu dikedip-kedipkan buffer
 Sediaan mata ukuran pori  0,8  suhu dan pH mempengaruhi stabilitas
mikrometer bahan aktif
 sterilitas  sediaan mata harus steril
o pengawet diperlukan  digunakan
untuk tujuan lebih dari 1x pakai
o pengawet ahrus memiliki broad
spectrum luas
 Evaluasi :
o Uji Sterilitas
o Uji kejernihan  berkaitan dengan
jumlah partikel
o Uji kebocoran
o Uji partikel metal untuk salep
o Kegragaman volume/bobot
o Stabilitas  fisika, kimia, dan
mikrobiologi
 Dropper sekali tetes 0,5 mikro

Anda mungkin juga menyukai