Sediaan steril ada 7 karakteristik o Ruangan ada pembagian
dasar yang perlu dipenuhi : ruangan dg tingkat persyaratanya o Steril bebabs mikroorganisme o Personel yang bekerja harus o Nonpirogen bebebas pyrogen terlatih dan pham bahwa dirinya dan endotoksin sumber kontaminasi harus o Bebas partikel asing yg dilihat paham hal yg dapat menambah o Isotonis dengan cairan tubuh kontaminasi. Ada pembatasan Parenteral semua sediaan yang personel dalam pembuatan diberikan melakui injeksi dan tidak sediaan steril. Personel yang sakit melewati usus merusak barrier harus melapor tubuh o Fasilitas bersih dan steril Sediaan parenteral sediaan obat mencuci alat yg akan digunakan steril ditujukan untuk pemberian o Control kualitas kembalikan secara suntikan atau implantasi pad target produk profilenya melalui kulit atau lapisan luar yang o Kemasan dan etiket wadah yg lain yang diberikan langsung digunakan tertutup kedap. Syarat : Klasifikasi sediaan parenteral o bebas mikroorganisme (jika ada Berdasarkan wadah : kontaminasi saat diberikan pd o Single dose dibuat wadah yang pasien penyakitnya akan jika setalah digunakan tidak bertambah) pembuatannya dapat digunakan lain jika perlu evaluasi akhir uji sterilitas menggunakan cara sterilisasi o Bebas partikel hampir jarang panas basah didalam boleh tidak ada yg halus permukaannya mengandung pengawet kerna jika masuk ke tubuh dan langsung digunakan ampul, menggores pembuluh darah akan vial sediaan padat kering menyebabkan pembuntuan / jika (dibutuhkan pembawa berupa terlalu besar aprtikelnya akan aqua pro injeksi steril), prefilled terjadi penyumbatan pada organ syringe dan botol/bag yg harusnya tidak ada disana o Multiple dose lebih dari 1kali partikel tetap ada tapi jumlah pemakaian perlu pengawet dikendalikan untuk jaminan sterilitasnya o Bebas pyrogen sediaan ada BUD jika sudah dibuka tertentu satu kali pakai > 10 ml Berdasarkan konrol dan produksi : perlu bebas pyrogen. Pyrogen > o Small volume parenteral batas ambang akan volume <100 ml emneybabakan kenaikan suhu o Large volume parenteral tubuh manusia untuk volume >100 ml irigasi memastikan sediaan bebas Berdasarkan bentuk sediaan pyrogen diakhir evaluasi uji bebas o Larutan atau emulsi digunakan pyrogen dan endotoksin intravena/parenteral nutrisi sediaan infus o Padat kering tidak mengandung Proses steriliisasi : zat tambahan o Bahan baku harus pro injeksi o Padat kering mengandung zat kualitasnya tambahan o Suspensi rute IM pH terlalu basa dapat meneybabakan o Padat kering u/ suspensi jika efek samping jika disuntikkan tidak stabil dg air bahan tidak larut dalam air tidak keuntungan dapat meberikan efek ada bentuk garam dilihat nilai log p local, memberikan prolonged drug log p tinggi dilihat titik leleh titik action (obat Kb tidak larut air), koreksi leleh tinggi ada ikatan molekul kuat keseimbangan cairan tubuh (infus) antar senyawa sulit dilarutkan kerugian pemakaiannya harus tergantung dosis tinggi perlu liat menggunakan car aseptic ketat (perlu molecular jika bisa dibentuk kompleks alcohol untuk emnghilangkan inkulusi dan jiak tidak menggunakan kontaminasi pada kulit), lebih malah, nanosuspensi. Jika titik leleh rendah menimbulkan komplikasi (cara bisa menggunkan kosolven penggunaan tidak tepat, spuit rute IM suntek melalui otot terkontaminasi dkk) IV langsung ke vena bisa formula sediaan parenterak bahan digunakna untuk volume 100 ml aktif, bahan tambahan, pembawa SC dibawah subkutan bahan tambahan yang digunakan Intradermal memantau apakah sangat minim sebaiknya isotoni seseorang alergi thd sesuatu Aspek pertimbangan pemilihan bahan volume kecil 0,5 ml tambahan : Rute terkait susunan saraf pusat o sifat fisikokimia struktur ahrus isotoni jika tidak isotoni molekul, BM (mengukur pasien akan mengalami pusing tonisitas), titik lebur, pKa Rute intraarticular (sendi) harus (memprediksi pd pH berapa isotoni larut), kelarutan, bentuk kristal Rute intradermal s ekali suntuk 0,5 harus sama (mempengaruhi ml harus isotonis jika tidak kelarutan dan stabilitas), isotonis akan menyebabkan positif stabilitas (thd pH satabilitas palsu optimal nilai k paling kecil, Pembawa stabiltas thd cahaya, stabiltas thd o Air mampu melarutkan suhu (menentukan cara senyawa organic dan anorganik sterilisasi) dan stabiltas thd air yang digunakan harus oksigen) melalui proses water treatment o untuk sediaan parenteral yg perlu sampai memenuhi water for dipertimbangan dari rute injection minimal. jika water for pemberian volume, pembawa injection jika idterilkan dg panas (jika minyak maka menggunakan basah akan menajdi sterile water rute IM), bentuk sediaan (jika for injection. Bacteriostatic water suspensi maka rutenya adalah IM for injection (mengandung bahan dan SC), dan tonisitas(konsentrasi pengawet) sediaan sama dg konsentrasi o Non air pelarut campur cairan tubuh NaCl 0,9% (menggunakan pelarut organic yg sediaan harus isotoni jika IV kompatibel dg cairan tubuh dapat diatasi pengenceran dicampur dg air), minyak perlahan tidak boleh hipotoni untuk mengatasi ketidaklarutan menyebabkan pecah) dan ketidakstabilan bahan aktif jika dibuat dalam air Macam-macam air Osmosis dari rendah ke tinggi o Purified water dibuat melalui reverse dari tinggi ke rendah distilasi atau pertukaran ion Cari persyaratan secara kimia dan fisik tidak bisa digunakan sbg water for injection pembawa sediaan parenteral Pelarut campur dapat meningkatkan hanya untuk sediaan farmasi non kelarutan dan stabilitas thd degradasi steril kimia o Water sor injection dibuat dg Minyak membutuhkan waktu untuk distilasi dan reverse osmosis diabsorpsi akan memberikan efek penggunaan sediaan parenteral depo yg dikehendaki dan media dg cara sterilisasi dg autoklaf minyak lebih disukai oleh prosedur ada pembatasan dg endotoksin diagnostic (iritasi berkurang) belum steril jika dalam 24 Paraffin bisa menyebabkan tumor jam belum digunkan perlu proses humorus ulang atau disimpan pada suhu <5 dan >80 derajat C karena mikroorganisme tidak akan tumbuh pad suhu tersebut o Sterile water for injection u/ sediaan single dose untuk pembawa sediaan yg akan direkonstitusi yang akan digunakan pasien dan pembawa yang cara pembuatan yang sterilisasinya bukan dg autoklaf o Bacteriostatic water for injection aqua for injection yang ada pengwetnya untuk single dan multiple dose o Sterile water for irrigation untuk irigasi perlu pelabelan hanya digunkan untuk cairan irigasi larutan mengandung NaCl yg isotoni dg cairan tubuh o Hemodialis diguankan u/ pasien yg mengalami hemodialysis Jika hanya 1 kali distilasi maka wdah belum tentu steril shg mikroorganisme akan berkembang perlu distilasi bertingkat tampungan terakhir dipastikan tidak ada endotoksin namun perlu proses sterilisasi dg autoklaf Pyrogen karena BM tinggi tidak akan ikut menguap sehingga akan lebih steril