Anda di halaman 1dari 11

MUAL MUNTAH

 Mual muntah  manifestasi klinik  Pusat disekitar medulla oblongata 


efek penggunaan obat reseptor beda dg vomiting center
 Efek samping yang sering muncul  
gangguan GIT
 Retching  gerakan dari oto tperut
untuk mendorong makanan dari
lambung
 Vomiting  makanan sudah keluar
dari lambung

 Setelah rangsangan diterima oleh


pusat muntah akan menyebabkan
terjadinya tekanan di abdominal dan
memepngaruhi lambung  diafragma
dan abdomen terjadi kontraksi shg
akan mempengaruhi lambung u/
 Mual muntah  manifestasi klinik menekanan makanan dilambung balik
dari penyakit lain seperti diabetes, ke esophagus  krn LES terbuka
gangguan psikiartri, penggunaan (karena instruksi dari pusat munah)
beberapa obat sbg efek samping  makanan terdorong masuk
(antibiotic, kontrasepsi oral, esophagus
analgesic), tindakan pemeriksaan,  Glotis membuka dan menutup
kehamilan (morning sickness sampai saluran nafas dan cerna  menutup
trisemester ke2 biasanya) sal. Nafas saat makanan masuk dan
 membuka saat berbicara (menutup
sal. Cerna)  saat muntah respirasi
akan menutup

 Gangguan motilitas seperti


metoclopramide

 Mual muntah akan menyebabkan
ganggua keseimbangan elektrolit
tubuh
 

  Asam karbonat akan pecah menajdi


air dan CO2 dan ion kalsium akan
bebas. Ion kalsium akan berikatan dg
klorida di pancreas  akan tereksresi
di ginjal dan berisiko terbentuk batu
kalsium
 Natrium bikarbonat akan dipecah
membentuk air, CO3 dan ion
natrium,. Ion natrium akan berikatan
 Farmakologi perlu memperhatikan dipankreas dan terabsorpsi diusus
etiologi 
 Terapi farmakologi  relaksasi,
mengalihkan perhatian, akupuntur

 Benzodiazepine  antiemetic lemah


 Perlu perhatikan peluang terjadinya


efek samping obat

 Metoclopramide  bisa mengatasi


diabetes

 Bekerja dg menetralisisr asam


lambung
 Efek samping yang sering muncul
adalah diare atau konstipasi
 

 Misoprostol akan berikatan dg


prostaglandine yang berguna untuk
melapisi lambung
 Sebelum makan diberikan sukralfat
untuk melapisi dinding lambung
 Memblok stimulasi dopaminergic di
CTZ


 Menghambat reseptor 5HT3 sehingga  Bekerja pada reseptor cannabinoid 1
memblok pusat muntah di saraf
 5HT3 diberikan pada pasien yg 
mengalmi rangsangan mual muntah
dari lambung

 Untuk mual muntah pada kemoterapi


 Olanzapine bisa dikombinasi


deksametasone yang disebabkan
mual muah kemoterapi
 Fenotiazin  mual muntah gastritis  Highrisk  radiasi seluruh tubuh 
dan gastroenteritis diberikan kombinasi deksametasone
 dan 5HT3 diberikan sebelum foto
 Moderate risk  dari perut keatas
 Low risk  kepala, kengang torak
 Minimal risk  difoto bagian tertentu
 terapi sama dg low risk

 Acute  Diberikan premed sebelum


pasien kemoterapi  tergantung
kondisi pasien
 Delayed  muncul mual muntah
setelah kemoterapi
 Anticipatory  untuk antisipasi
 Terapi sebelu operasi, saat operasi
pasien kemoterapi
maintenance dan setelah operasi


 Pasien hamil  piridoksin
 Kecuali jika lama diberikan terapi lain

 Mual muntah karena radioterapi


 

 


DIARRHEA

 Diare infeksius  demam


 Disertai mual muntah  hiper
motilitas usus  sal. Cerna bagian
 Frekuensi seberapa sering mengalami
atas  nyeri perut
BAB  semakin sering diare
 Data lab yg perlu diperhatikan :
 Konsistensi  semakin cair (diare),
o Kultur fese
konsistesi meningkat (konstipasi)
o Darah/mucus
 Jika frekuensi terllau sering 
o Kontrolkadar elektrolit
dehidrasi
 Perlu bandingkan dg rutinitas
 

 Patofisiologis :
 Perubahan transport aktif natrium  Osmosis diare : Absorpsi rendah 
natrium mengikat air shg tejadi diare karna ada bahan yang tidak bisa
 Peningkatan osmolaritas  air diabsorpsi  air dan elektrolit sulit di
tertarik dilumen usus absorpsi
 Perubahan motilitas usus 
(hipermotilitas)  fefes tidak
terbentuk
 Peningkatan tekanan hidrostatik
jaringan

Eksudatif diare  diare ada eksudat
berupa darah, elndir, pus  infeksius
 perlu antibiotic

 Penurunan waktu kontak makanan


dengan usus  absorpsi menurun
 Penyebab : pengosongan kolon
terlalu cepat  pertumbuhan bakteri
cepat
 Sekretori diare : Terjadi peningkatan  Menyebabkan peningkatan cairan pd
sekresi dan penurunan absorpsi air feses
dan elektrolit
 Kolera  warna feses [utih
 

 Tujuan mencegah hilangnya air dan


elektrolit  Mengurangi makanan
berserat
 Pasien kehilanan 2% cairan tubuh   Mengatasi permasalahan mengenai
ringan diare
 Perlu melihat tanda klinis untuk 
kategori dehidrasi

 Oralit efektif diberikan pada diare


ringan
 Pemberian iv  untuk mempercepat
terapi
 

 Pemberian maksimum 1 hari Adsorbent  aman untuk anak anak


 Diberikan minimal 2 jam  Bisa mengabsorpsi apapun
 Jika perlu ditambahakan dextrose disekitasnya
untuk maintenance terapi  Jika digunakan dg obat lain maka
 Jika ada gangguan hipokalemi dan harus diberi penjelasan untuk tidak
nateremi diberikan preparat untuk digunakan bersamaan agar absopsi
mengatasi kondisi tersebut obat lain tidak turun
 


 Efek yang ditimbulkan Lidah menjadi
lebih gelap dan fefes juga
 Okteotrid  diberikan pd diare akibat
kemoterapi  dosis tinggi harus hati
hati karena menyebabkan stretorea

 Bisa meningkatkan kapasitas usus,


memperpanjang kontak dan
meningkatkan absorpsi
 Opiate bisa diberikan pd pasien
travelers diare  loperamide
 Probiotik menggantikan flora normal
akibat diare
 Prebiotik  sediaan kombinasi
dikombinasi dg prebiotic
 

  Melihat frekuensi BAB, konsistensi,


dan melihat ada darah atau melena
(warna feses hitam/kecoklatan akibat
pendarahan di GIT  darah yang ikut
pada fefes karena ada luka di GIT)

 Slow transit  defekasi tidak teratur


 Pelvic floor  otot sfingter
KONSTIPASI kontraksinya lemah shg feses menjadi
 lebih keras

 Penyebab  menurunnya motilitas


usus, efek samping obat
 

 


 Tidak diserap  muncul rangsangan
melakukan defekasi

 Keluhan harus menurun dan kualtas


hidup meningkat
 Mengembalikan kebiasaan normal  Fungsi melunakkan feses yang keras
pasien  agar pasien tidak perlu mengejan
 Jika karena obat penggunaan 
dihentikan atau diganti obat lain
 Jika maalah diet yang kurang serat 
ditambah stimulant laksative

 Peran menarik cairan dilumen dan


tidak diabsorpsi untuk membasahi
feses
  Kontraindikasi pasien yg ada obstruksi
GI
 Perlu eprhatian pd pasien gangguan
ginjal

 Harapannya dalam lumen bisa


menarik cairan (hyperosmolar)

 Memicu kontraksi  ada resiko kram  Pasien hamil tidak diberikan stimulant
atau nyeri perut  tidak 
dirkomendasikan pd anak-anak
(peroral) dan ibu hamil

 Meningkatkan sekresi cairan


intraluminal  u/ terapi jangka
panjang

Anda mungkin juga menyukai