Komplikasi GERD
1. Esophagitis, ulcer
2. Barrett’s Esophagus (premalignant state)
Etiologi
Penyebab Peptic Ulcer Keluhan pada kasus tanpa komplikasi :
▪ Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid ▪ Sakit, nyeri terbakar lokal di epigastrium
(NSAID); lebih sering terjadi pada pasien yang ▪ (diagnosis ulkus peptikum dikonfirmasikan pada
lebih tua, pasien dengan riwayat ulkus atau kurang dari 50% pasien dengan keluhan yang
perdarahan gastrointestinal, mereka yang disebutkan)
menggunakan steroid atau antikoagulan, dan ▪ Antasida mengurangi rasa sakit
mereka dengan gangguan organ utama. ▪ Nyeri nokturnal (tengah malam–3 A.M.) atau
▪ Bakteri Helicobacter pylori. (Helicobacter pylori selama interval di antara waktu makan (nyeri
juga dapat dideteksi tanpa adanya gejala maag.) karena lapar). Ini adalah keluhan utama untuk 2/3
Semua kasus tukak duodenum serta 2/3 kasus pasien dengan tukak duodenum dan 1/3 pasien
tukak lambung diduga terkait dengan dengan tukak lambung. Namun keluhan yang
Helicobacter pylori. sama mendominasi pada 1/3 pasien dengan
▪ Langka; Penyebab lain (tumor jinak dan ganas), dispepsia yang tidak berhubungan dengan ulkus.
keadaan hipersekresi asam (misalnya, sindrom Tanda-tanda pada ulkus komplikasi:
Zollinger-Ellison) ▪ Pendarahan gastrointestinal (melena, hematem-
Penyakit sis, tes darah tinja positif). Komplikasi yang
1. Tukak lambung, termasuk tukak lambung paling umum ditemui pada 15-20% kasus.
pilorus dan bagian perut lainnya ▪ Obstruksi (muntah didahului mual).
2. Ulkus duodenum, termasuk tukak peptik pada ▪ Penetrasi, ulkus perforasi (nyeri perut akut).
semua bagian duodenum ▪ Kanker lambung (penurunan berat badan,
3. Tukak gastrojejunal, termasuk tukak peptik pada kehilangan nafsu makan). Peluang
anastomosis lambung, lengkung usus aferen dan berkembangnya kanker lambung meningkat
eferen, gastroenterostomi tidak termasuk tukak seiring bertambahnya usia. Pasien yang lebih tua
usus primer dari 45 tahun dengan keluhan baru-baru ini
4. Erosi lapisan mukosa memerlukan konsultasi dini oleh ahli
5. Paparan sel terhadap sekresi lambung, bakteri gastroenterologi.
6. Peradangan & kerusakan jaringan Tes laboratorium:
▪ CBC harus diulang jika ditemukan kelainan
▪ Golongan darah
▪ faktor Rh
▪ Kotoran untuk darah gaib
▪ Urinalisis
▪ Zat besi dalam serum darah
▪ Jumlah retikulosit
▪ Gula darah
▪ Evaluasi histologis dan sitologi sampel biopsi jika
dilakukan endoskopi
▪ Tes urease
Insiden :
Di negara Barat/industri:
• 10% penduduk pernah mengidap UP
• 30% pernah menderita gastritis
• Di Indonesia: belum ada data lengkap.
• Di Indonesia yang ada data ulkus peptikum
berdasarkan hasil pemeriksaan endoskopi.
Secara klinik UP dibedakan:
a. Ulkus ventrikuli
b. Ulkus duodenum
Patogenesis Ulkus Peptikum
• Patogenesis ulkus peptikum yg sebenarnya belum
diketahui pasti, namun diketahui ada
3 faktor utama yang berperanan:
(1) Asam HCl yang berlebihan [acid peptic
theory]
(2) Pertahanan mukosa yg tidak kuat thd HCl
(3) Infeksi disebabkan Helicobacter pylori