Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH TUGAS KIMIA REAKSI OBAT

OMEPRAZOLE TERHADAP TUBUH

Disusun Oleh: Putri Widya XI-A & Riyani R XI-A

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMASI
(SMKF) INDRAMAYU
PROGRAM KEAHLIAN FARMASI
TERAKREDITASI (A)
Jl. Olahraga No. 26 Karanganyar, Kec Indramayu, Kab.
Indramayu.
45231
A. OBAT OMEPRAZOLE
Omeprazole adalah obat untuk mengatasi asam lambung berlebih dan keluhan yang
mengikutinya. Obat ini umumnya digunakan untuk mengatasi gastroesophageal reflux
disease (GERD), sakit maag (gastritis), atau tukak lambung.

 Bentuk Sediaan
Kapsul dan tablet lepas tunda (delayed release),serbuk dan suspensi.

 Indikasi
- Sebagai obat penghambat sekresi asam lambung.
- Pengobatan jangka pendek pada penderita tukak duodenal.
- Pengobatan jangka pendek pada penderita tukak lambung.
- Pengobatan penderita tukak lambung dan tukak duodenum yang tidak responsif
terhadap pemberian obat-obat antagonis reseptor H2 contohnya cimetidine,ranitidine.
- Pengobatan refluks esofagitis erosif/ulceratif (GERD) pada penderita yang telah di
diagnosa melalui endoskopi.
- Pengobatan jangka panjang pada penderita sindroma Zolinger Ellison.
 Dosis
Dosis omeprazole akan disesuaikan dengan kondisi dan respon pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah dosis omeprazole secara umum menurut kondisi yang di obati:

KONDISI DOSIS PER HARI

Gangguan pencernaan/nyeri ulu hati 20mg


Tukak lambung 40mg
Tukak usus halus 20mg
Penyakit asam lambung atau GERD 10-40mg
Infeksi H. Pylori 20-40mg
Sindrom Zollinger Ellison 60-120mg
Esofagitis atau radang kerongkongan 20mg

 Efek Samping
Omeprazole jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Jikapun ada,biasanya efek
samping akan membaik setelah penyesuaian tubuh terhadap obat ini. Efek samping omeprazole yang
berpotensi terjadi:
- Sakit kepala
- Konstipasi
- Diare
- Sakit perut
- Nyeri sendi
- Sakit tenggorokan
- Kram otot
- Hilang selera makan
 Mekanisme
Menghambat aktifitas enzim H+/K+ – ATPase yang terdapat pada permukaan kelenjar sel
parietal gastrik pada pH < 4. Karena sistem enzim ini merupakan pompa proton (asam) yang
terdapat pada mukosa lambung, maka omeprazole merupakan penghambat pompa asam lambung
yang bekerja dengan menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung. Omeprazole yang
telah membentuk ikatan bersama proton (H+) dengan segera akan diubah menjadi sulfonamida,
yang merupakan suatu penghambat pompa proton yang aktif,membuat obat ini dapat menekan
sekresi asam lambung melalui penghambatan terhadap pelepasan H+ dan pembentukan gabungan
HCl sehingga produksi asam lambung menjadi berkurang. Efek anti sekresi obat omeprazol akan
mulai timbul setelah 1 hingga 2 jam pemakaian oral dengan efek penghambatan sekresi yang
dapat berlangsung hingga tiga hari.

 Farmakodinamik
Omeprazole merupakan antisekresi,turunan benzimidazole yang tersubtitusi. Omeprazole
menghambat sekresi asam lambung pada tahap akhir dengan memblokir sistem enzim H+,K+-ATPase
(Proton Pump) dalam sel parietal lambung. Omeprazole yang berkaitan dengan proton (H+) secara
cepat akan diubah menjadi sulfenamid,suatu penghambat pompa proton yang aktif. Sulfenamid
bereaksi secara cepat dengan gugus merkapto (SH) dari H+,K+- ATPase,kemudian terbentuk ikatan
disulfide diantara inhibitor aktif dan enzim,dengan demikian dapat menginaktifkan enzim secara
efektif. Sehingga menghambat pembentukan asam lambung baik dalam keadaan basal ataupun pada
saat adanya rangsangan.

 Farmakokinetik
Sesudah pemberian oral, mula kerja efek antisekresi Omeprazole terjadi dalam 1 jam,
maksimum 2 jam. Penghambatan sekresi kira-kira 50% dari maksimum dalam 24 jam dan proses
penghambatan berlangsung sampai 72 jam. Efek antisekresi Omeprazole lebih lama dari yang dapat
diperkirakan berdasarkan waktu paruh dalam plasma yang sangat pendek (< 1 jam), kemungkinan
disebabkan oleh pengikatan enzim H+,K+-ATPase dalam sel parietal yang lebih lama. Bila obat
dihentikan, aktifitas sekresi sedikit demi sedikit kembali normal lebih dari 3-5 hari. Efek
penghambatan Omepra terhadap sekresi asam meningkat dengan pengulangan dosis sekali sehari
mencapai puncaknya setelah 4 hari. Omeprazole diabsorpsi dengan cepat dalam kadar maksimum
pada plasma dicapai antara 0,5 – 3,5 jam. Bioavailabilitas absolut kira-kira 30% - 40% pada dosis 20 -
40 mg, disebabkan sebagian besar mengalami metabolisme presistemik. Waktu paruh dalam plasma
dicapai 0,5 -1 jam dan bersihan tubuh total 500 - 500 ml/menit. Omeprazol terikat dalam protein
plasma kira-kira 95%. Bioavailibilitas Omeprazol sedikit meningkat pada pemakaian berulang.
Sebagian kecil obat dalam bentuk utuh disekresikan melalui urin. Sekitar 77% dieliminasi melalui
urin paling sedikit sebagai enammetabolit,sisanya ditemukan dalam feses.

 Kontraindikasi
Obat omeprazol tidak boleh digunakan pada pasien yang diketahui mempunyai riwayat
hipersensitif terhadap komponen omperazole. Jika anda memiliki riwayat alergi, baik terhadap obat
atau makanan tertentu, maka sebaiknya beritahu dokter sebelum snda mengonsumsi obat ini.

 Interaksi Obat
Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, penitoin dengan warfarin. Dianjurkan untuk
memantau penderita yang mendapat pengobatan warfarin atau atau fenitoin dan penurunan dosis
warfarin atau fenitoin mungkin perlu jika Omeprazol ditambahkan pada pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai