Anda di halaman 1dari 4

KLIPING OBAT

NAMA ;OMEPRAZOL SODIUM

DOSIS ;40mg

PEMBERIAN ;INJEKSI

JENIS ;VIAL

EFEKSAMPING ;

1. Bertambah parahnya gejala pada penderita lupus.


2. Gangguan pencernaan, seperti diare yang berkelanjutan serta adanya
darah atau lendir pada tinja.
3. Kekurangan vitamin B12, yang menyebabkan keluhan lemas,
sariawan, mati rasa, dan kesemutan pada tangan atau kaki.
4. Reaksi alergi obat, seperti munculnya ruam, pusing, hingga sesak
napas

INDIKASI ;

Indikasi omeprazole di antaranya untuk ulkus lambung dan duodenum.


Dosis pemberian obat 40 mg per oral, sekali sehari, selama 4-8 minggu
untuk ulkus lambung dan setengahnya untuk ulkus duodenum.

Ulkus Lambung
Dosis omeprazole diberikan 40 mg per oral, sekali sehari, selama 4-8
minggu.
Ulkus Duodenum
Omeprazole dapat diberikan untuk ulkus duodenum dengan dosis 20 mg
per oral, sekali sehari, selama 4-8 minggu.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)


Dosis omeprazole untuk GERD pada pasien dewasa adalah 20 mg per
oral, sekali sehari, selama 4-8 minggu. Dosis ini dapat dinaikkan hingga
40 mg sehari. Untuk rumatan jangka panjang, omeprazole diberikan 10-
20 mg per hari.
GERD yang terjadi pada anak usia 1-16 tahun juga dapat diberikan
omeprazole selama 4 minggu dengan dosis menurut berat badan sebagai
berikut:

 5-10 kg: 5 mg per hari


 10-20 kg: 10 mg per hari

 >20 kg: sama dengan dewasa

Sindrom Zollinger-Ellison
Dosis awal omeprazole untuk sindrom Zollinger-Ellison sebesar 60 mg,
diberikan sekali sehari. Dosis rumatan 120 mg, diberikan tiga kali sehari.

Esofagitis Erosif
Omeprazole diberikan untuk penanganan esofagitis erosif dengan dosis
20 mg, sekali sehari, selama 4-8 minggu.[2,9]

KONTRA INDIKASI ;

Omeprazole sebaiknya tidak diberikan kepada:

1. Penggunaan bersamaan dengan rilprivine


2. Hipersensitivitas terhadap seluruh komponen produk atau pengganti
benzimidazole; anafilaksis dan nefritis interstitial telah dilaporkan

FARMAKOKINETIK ;

Farmakokinetik omeprazole terdiri dari aspek absorpsi, distribusi,


metabolisme, dan eliminasi obat.

Absorpsi

Absorpsi omeprazole terjadi di usus halus, sekitar 3─6 jam. Onset


kerja obat, yaitu efek antisekresi setelah satu jam konsumsi per oral. Efek
tersebut berlangsung selama 73 jam. Konsentrasi puncak dalam plasma
darah adalah 0,5─3,5 jam.[9,12]
Distribusi

Ikatan protein obat sebesar 90─95%. Volume distribusi: 0,39


L/kgBB. Bioavailabilitas obat per oral adalah 30─40%, setelah
pengulangan dosis menjadi 60%.

Waktu paruh omeprazole sekitar 0,5─1 jam. Namun, waktu paruh


ini akan meningkat hingga 3 jam, apabila seseorang mengidap gangguan
fungsi hati. Waktu paruh juga akan menyimpang dari 1 jam hingga 5 jam
karena formulasi obat, dan/atau efek dari makanan. Karena waktu paruh
yang pendek, dan tidak semua pompa enzim dapat diaktifkan, maka perlu
waktu sekitar 3 hari untuk mencapai kadar yang stabil dalam darah untuk
menghambat sekresi asam lambung

Metabolisme

Metabolisme omeprazole terutama dilakukan oleh enzim hati


CYP2C19. Metabolit yang dihasilkan oleh biotransformasi obat di hepar
adalah:

 Hydroxyomeprazole
 Asam karboksilat
 Omeprazole sulfone
 Omeprazole sulfide, adalah bentuk metabolit yang tidak aktif

Efektivitas metabolisme obat bergantung pada fenotip tiap


individu. Fenotip orang dengan metabolisme omeprazole buruk
bervariasi, tertinggi pada orang Asia, 13-23%.

Eliminasi

Clearance total dalam tubuh adalah 500─600 mL/menit.


Omeprazole akan diekskresikan 77% melalui urin dan 16-19% melalui
feses.[13,14]
FARMAKODINAMIK ;

Omeprazole yang masuk ke dalam tubuh merupakan bentuk obat


yang tidak aktif. Obat ini kemudian akan diaktifkan melalui proses
protonasi dalam suasana asam di lambung. Bentuk aktif tersebut
kemudian akan secara ireversibel berikatan dengan H+/K+-ATPase
dalam sel parietal lambung. Hal ini akan mengaktifkan sistein pada
pompa asam di lambung sehingga terjadi penekanan sekresi asam
lambung, baik basal maupun terstimulasi.[2,9

Anda mungkin juga menyukai