Anda di halaman 1dari 2

GASTROESOPHAGEAL REFLUX 1.

Definisi  Alergi makanan atau tidak bisa menerima

DISEASE/GERD GERD (Gastroesofageal Reflux Disease) makanan juga membuat refluks


adalah suatu penyakit yang jarang terdiagnosis  Mengkonsumsi makanan berasam, coklat,
oleh dokter di Indonesia karena bila belum minuman berkafein dan berkarbonat, alkohol,
menimbulkan keluhan yang berat seperti refluks merokok, dan obat-obatan yang bertentangan
esofagitis dokter belum bisa dengan fungsi esophageal sphincter bagian
mendiagnosa.Refluks gastroesofagus adalah bawah termasuk yang memiliki efek
masuknya isi lambung ke dalam esofagus yang antikolinergik (seperti beberapa antihistamin),
terjadi secara intermiten pada orang, terutama penghambat saluran kalsium, progesteron, dan
setelah makan (Asroel, 2014). nitrat
 Kelaianan anatomi, seperti penyempitan
2. Etiologi kerongkongan
Beberapa penyebab terjadinya GERD meliputi: (Yusuf, 2015)
 Menurunnya tonus LES (Lower Esophageal
Sphincter) 3. Patofisiologi
 Bersihan asam dari lumen esofagus menurun Kondisi penyakit refluks gastroesofagus atau

DISUSUN OLEH :  Ketahanan epitel esofagus menurun GERD (gastroesophageal reflux disease)

NURMAYA FEBRIANI  Bahan refluksat mengenai dinding esofagus yaitu disebabkan aliran balik (refluks) isi lambung ke

NIM : 20149012024 Ph <2, adanya pepsin, garam empedu, HCL dalam esophagus.GERD sering kali disebut nyeri
 Kelainan pada lambung ulu hati (heartburn) karena nyeri yang terjadi
 Infeksi H. Pylori dengan corpus predominan ketika cairan asam yang normalnya hanya ada di
PROGRAM STUDI PROFESI NERS RSUD
gastritis lambung, masuk dan mengiritasi atau
KELAS B KABUPATEN SUBANG
 Non acid refluks (refluks gas) menyebabkan menimbulkan rasa seperti terbakar di esophagus.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
hipersensitivitas
(STIKES) YPIB MAJALENGKA
2020-2021
4. Manifestasi Klinik  Peradangan pada kerongkongan (esophagitis) kecuali dalam kombinasi dengan antagonis
 Rasa panas/ tebakar pada esofagus (pirosis) bisa menyebabkan pendarahan yang biasanya reseptor H2 atau penghambat pompa proton.
 Muntah ringan tetapi bisa jadi besar. Darah kemungkinan Karena melalui sawar darah otak, maka dapat

 Nyeri di belakang tulang payudara atau persis di dimuntahkan atau keluar melalui saluran timbul efek terhadap susunan saraf pusat berupa

bawahnya, bahkan menjalar ke leher, pencernaan, menghasilkan kotoran berwarna mengantuk, pusing, agitasi, tremor, dan

tenggorokan, dan wajah, biasanya timbul setelah gelap, kotoran berwarna ter (melena) atau darah diskinesia.

makan atau ketika berbaring merah terang, jika pendarahan cukup berat. - Domperidon

 Kesulitan menelan makanan (osinofagia) karena  Dengan iritasi lama pada bagian bawah - Cisapride.

adanya penyempitan (stricture) pada kerongkongan dari refluks berulang, lapisan sel - Sukralfat (Aluminium hidroksida + sukrosa

kerongkongan dari reflux. pada kerongkongan bisa berubah (menghasilkan oktasulfat

 Tukak esofageal peptik yaitu luka terbuka pada sebuah kondisi yang disebut kerongkongan - Penghambat pompa proton (Proton Pump

lapisan kerongkongan, bisa dihasilkan dari Barrett). Perubahan bisa terjadi bahkan pada Inhhibitor/PPI).

refluks berulang. Bisa menyebabkan nyeri yang gejala-gejala yang tidak ada. Kelainan sel ini

biasanya berlokasi di belakang tulang payudara adalah sebelum kanker dan berkembang menjadi 6. Komplikasi

atau persis di bawahnya, mirip dengan lokasi kanker pada beberapa orang.  Batuk dan asma

panas dalam perut.  Erosif esophagus

 Nafas yang pendek dan berbunyi mengik karena 5. Penatalaksanaan  Esofagus Barret, yaitu perubahan epitel
ada penyempitan pada saluran udara Berikut adalah obat-obatan yang dapat digunakan skuamosa menjadi kolumner metaplastik

 Suara parau dalam terapi medikamentosa GERD :  Esofagitis ulseratif


- Antasid  Perdarahan saluran cerna akibat iritasi
 Ludah berlebihan (water brash)
- Antagonis reseptor H2.  Striktur esophagus / Peradangan esophagus
 Rasa bengkak pada tenggorokan (rasa globus)
- Metoklopramid. Obat ini bekerja sebagai
 Terjadi peradangan pada sinus (sinusitis)  Aspirasi
antagonis reseptor dopamine. Efektivitasnya
 Gejala lain : pertumbuhan yang buruk, kejang,  Tukak kerongkongan
rendah dalam mengurangi gejala serta tidak
nyeri telinga (pada anak)
berperan dalam penyembuhan lesi di esophagus

Anda mungkin juga menyukai