Anda di halaman 1dari 5

MUNTAH

Feri Fendi A.P.,0706259122

A. Persyarafan muntah.
Muntah dikendalikan oleh pusat muntah pada dasar ventrikel otak ke empat. Pusat
muntah terletak di bagian dorsal lateral dari formasio retikularis medulla oblongata, yaitu pada
tingkat nucleus motorik dorsal dari saraf vagus. Pusat ini terletak dekat dengan pusat
vasomotor, pernapasan, dan salvias. Pusat muntah menerima impuls dari chemoreceptor
trigger zone (CTZ), hipotalamus, korteks serebri, dan area vestibular. Alat keseimbangan dapat
terserang akibat proses-proses sentral atau perifer. Peranan dari pusat muntah adalah untuk
mengkoordinir semua komponen kompleks yang telibat dalam proses muntah.

B. Mekanisme
Stimulus psikologis, neurologic, reflex, endokrin, dan kimiawi dapat menyebabkan
muntah. Tejadinya muntah didahului oleh salivasi dan inspirasi dalam. Sfingter esophagus
akan relaksasi, laring dan palatum mole terangkat, dan glottis menutup. Selanjutnya
diagfragma akan berkontraksi dan menurun, dan dinding perut juga berkontraksi
mengakibatkan suatu tekanan pada lambung, sehingga isinya dimuntahkan. Muntah seringkali
didahului dengan gejala-gejala dan tanda vasomotorik seperti mual. Mual merupakan sensasi
tidak enak di epigastrium, di belakang tenggorokan, dan perut. Mual biasanya disusul dengan
muntah. Namun tidak semua mual disusul dengan muntah.

Pengaruh-pengaruh perifer yang berasal dari usus terhadap pusat muntah diperantarai
oleh system otonom yang bekerja langsung pada spusat muntah melalui saraf splanknikus dan
vagus. Saraf efektor dari pusat muntah adalah melalui eferen visceral, saraf spinalis dan
frenikus.

CTZ (chemoreseptor trigger zone) terletak dekat pusat muntah. Peranan CTZ adalah
untuk memperantarai respons-respons terhadap toksin, hormone, radiasi. CTZ juga dikatakan
memperantarai muntah yang diinduksi oleh radiasi. Pada zone ini dapat ditemukan baik
reseptor H1 maupun H2, tetapi penghambat H2 tidak efektif dalam mencegah muntah, dan
penghambat H1 memiliki spectrum aktivitas yang sempit, yang hanya efektif pada kasus-kasus
mabuk perjalanan dan gangguan vestibulum.
Muntah akibat proses sentral dan perifer
Mual dan muntah dengan sebab sentral biasanya ditimbulkan oleh pengaruh-pengaruh
psikologik, peninggian tekanan intracranial, rangsangan pada vestibulum, atau meningitis
karsinomatosa. Muntah proyektil merupakan suatu gejala dari peninggian intracranial.
Muntah di pagi hari adalah khas pada kehamilan, neurosis, alkoholisme, uremia, dan penyakit
paru kronik yang didahului oleh batuk. Ada juga obat yang dapat menyebabkan muntah,
khusunya mukolitik.

Muntah yang tidak didahului dengan mual mengisyaratkan adanya suatu lesi serbral,
atau suatu muntah psikogenik atau habitual, atau muntah akibat akalasia, atau iritasi faring.
Mual yang menetap tanpa muntah terjadi pada neurosis cemas yang kronik, tuberculosis,
uremia, dan kehilangan garam. Muntah dengan materi bebas empedu yang kronik
megisyaratkan suatu obstruksi pada pylorus. Muntah dengan materi mirip feses member kesan
obstruksi terletak pada usus. Berbagai keadaan di mana terjadi defisiensi natrium (misalnya :
penyakit Addison, hipopituarisme, penyakit ginjal boros garam, dan diare yang berat) dapat
pula menyebabkan muntah.

DAFTAR PUSTAKA
Wash T Declan. Kapita selekta penyakit dan terapi. Jakarta: EGC; 2000. Hal 309-312.
MuntaH
 Merisaukan  alasan berobat
 Definisi: pengeluaran isi lambung/ esofagus melalui mulut dengan paksa
 Dibedakan dengan:
1. Regurgitasi
 Inkompetensi sphincter kardioesofageal
 Memanjangnya waktu pengosongan lambung
Komplikasi : aspirasi  infeksi paru (bila regurgitasi terlalu sering)

Regurgitasi dapat hilang sendiri

2. Ruminasi – kebiasaan abnormal


Yaitu mengeluarkan isi lambung, mengunyah, menelan kembali

Kadang dirangsang secara sadar dgn mengorek faring dengan jari

Terapi: bimbingan psikologik/ psikoterapi

 Muntah merupakan suatu refleks


Reseptor  pusat  efektor

 Reseptor:
 GIT
 Canalis vestibularis
 Viscera (hati, ginjal, pankreas, jantung, paru, peritoneum)
 CTZ di lantai/ dasar ventrikel IV  stimulus obat, zat metabolik (urea,
amonium, asam amino)
 Supraneuron  stimulus dr saraf otak (penciuman, penglihatan), rangsangan
akibat kelainan SSP (peningkatan TIK, meningitis)
 Pusat muntah berada di formatio reticularis lateralis medula oblongata
 Efektor:
 Otot usus halus dan lambung melalui serabut eferen N.vagus
 Otot dinding perut, diafragma, otot laring
 Etiologi muntah:
1. Obstruksi sal cerna: atresia usus, malrotasi, hernia diafragmatika, intususepsi, ileus,
stenosis piloris, dll
2. Metabolik: hipernatremia, hiperkalsemia, ketosis, uremia, dll
3. Infeksi: gastroenteritis, gastritis, demam, hepatitis, pielonefritis, sepsis
4. Diuretik: kebanyakan makan, keracunan makan
5. Lain-lain: mabuk perjalanan
 Diagnosis
 PENTING !!! bedakan kasus bedah  kelainan akut abdomen
 Curiga akut abdomen bila ada:
 Nyeri perut > 3 jam
 Muntah campur empedu (fecaloid)
 Distensi abdomen
 Anamnesa
 Usia jenis kelamin
 Bedakan regurgitasi (muntah)
 Keadaan BB /
 Adanya faktor tertentu penyebab muntah
 Bagaimana muntahnya : makanan yang dimakan/ bubur/ empedu/ darah
 Apakah berhubungan dengan saat minum/ makan
 Apakah perubahan posisi tubuh mempengaruhi kejadian muntah
 Diet : kualitas, kuantitas, frekuensi
 Teknik/ cara pemberian minum
 Kondisi psikososial di rumah : sifat ibu/ ayah
 singkirkan penyakit infeksi

 singkirkan kelainan organik GIT (pilorus stenosis, sering pada anak laki-laki)

 singkirkan keracunan

 singkirkan kelainan metabolik

 Terapi:
1. Suportif : puasa sementara, teh, oralit
2. Obat :
 Anti histamin
 Metoklopramid, domperidon  kolinergik pd CTZ dan reseptor di GIT:
  tonus sphincter esofagus bawah
  peristaltik  pengosongan lambung
 Dilema pada muntah
 Memanfaatkan pemakaian oralit utk mencegah dan mengobati dehidrasi dan pemberian
makanan sedini mungkin
 Muntah mengurangi efektivitas pemberian oralit. Pemberian oralit/ makanan 
memperberat muntah
 Pemberian obat anti muntah  kesadaran menurun  kemampuan minum menurun
 Puasa sementara  ampuh menghentikan muntah
 Pendapat-pendapat
 Muntah krn kelainan metabolik (asidosis)  terapi i.v
 Muntah karena gastroenteritis  coba dulu oralit/ cairan lain sedikit-sedikit, kalo gagal
baru terapi i.v
 Umumnya obat anti muntah tidak dianjurkan
Daftar pustaka

http//www.ikextx.weebly.com/uploads/4/6/9/3/.../gejala_klinis_gangguan_git.doc .diunduh pada


tanggal 1 desember 2009

Anda mungkin juga menyukai