,llli ,'J
i=.#fi*/
: erh:--fj*
u..:... Y;:'ir.
,r;lf
-,...-_.--f
,1,,'P,
BUPATI BOALEMO
l
BAB I
KETENTUAN UMUM
, Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Boalemo.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
3. Bupati ddalah Bupati Boalemo.
4. Dewan Per:wakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat Daeratr yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Perangkat Daerah adatah unsur pembanhr Bupati dan DPRD dalam
penyelenggara.an Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
6. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksana.annya dilalrukan oleh kementerian
negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
Pasal 2
Pembentukan Perangkat Daerah dilakukan berdasarkan asas:
a. Unrsan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
b. intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah;
c. efisiensi;
d. efektivitas;
e. pembagian habis tugas;
f. rentang kendatri;
g. tata kerja yang jelas; dan
h. fleksibilitas.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 3
(U Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah.
{21 Susunan perangkat daera}r sebagaimana dimaksud pada ayat (1} terdiri
atas:
a. Sekretariat Daerah merupakan Sekretariat Daerah Tipe A;
b. Sekretariat DPRD merupakan Sekretariat DPRD Tipe C;
c. Inspektorat merupakan Inspektorat Daerah Tipe B;
d. Dinas terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga dengan Tipe A
menyelenggarakan urusarr pemerintahan bidang pendidikan, dan
bidang kepemudaan dan olah raga;
2. Dinas Kesehatan dengan Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan fipe B,
menyelenggarakan urusa$ pemerintahan bidang pekerjaan Umum
dan penataa.n ruang;
4. Dinas Penrmahan Ralryat, I(awasan Permukiman, Perhubungan dan
Pertanahan dengan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang perumahan ralryat dan kawasan permukiman, bidang
perhubungan dan bidang pertanahan;
5. Satuar-l Polisi Pamong Praja dengan Tipe B menyelenggarakan urusan
pemenintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat;
6. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan Tipe A
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial dan bidang
pembendayaan masyarakat dan desa;
7. Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dengan Tipe A
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang transmigrasi dan
bidang tenaga kerja;
8. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Tipe A
menyelen urusan pemerintahan bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana dan bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
9. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan Tipe B
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan dan
bidang kearsipan;
1O. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Tipe C
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup
dan bfldang kehutanan;
1 L. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Tipe A
menyelengarakan urusan pemerintahan bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
12. Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian dengan
Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi
dan informatika, bidang statistik dan bidang persandian;
13. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian Dan
Perdagangan dengan Tipe B menyelenggaralran urusan pemerintahan
bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, bidang perindustrian
serta bidang perdagangan;
14. Dinas Penanarnan Modal dan Energi Sumber Daya Mineral dengan
Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman
modal dan bidang energi dan sumber daya mineral;
15. Dinas Kelautan dan Perikanan dengan Tipe B menyelenggarakan
u.rusan pemerintahan bidang kelautan dan perikanan;
16. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan Tipe A menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pariwisata dan bidang kebudayaan;
17, Dinas Pertanian dengan Tipe B menyelenggarakan urusan
pemetintahan bidang pertanian.
18. Dinas Pangan dengan Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerlntahan bidang pangan.
Pasal 4
(1) Pada dinas dan badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d
dan huruf e, dapat dibentuk unit pelaksana teloris.
(21 Pembenh.rkan unit pelaksana telsiis sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
unhrk melaksanaldan kegiatan teknis operasional dan/atau laegiatan teknis
penunjang tertentu.
(3) Pembentukan unit pelaksana tekrris sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah dikonsultasikan secara tertulis
kepada Gubemur sebagai Wakil Pemerintah Pusat.
Pasal 5
(1) Selain Unit Pelaksana Teloris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, terdapat
unit pelaksana teknis dinas Daerah dibidang pendidikan berupa Satuan
Pendidikan Daerah dan bidang kesehatan berupa Rumah Sakit Daerah dan
Pusat Kesehatan Masyarakat.
{21 Satuan pendidikan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk
satuan pendidikan formal dan non formal.
(3) Rumah sakit daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat otonom
dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum Daerah,
BAB IV
STAF AHLI
Pasal 6
(1) Bupati dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu staf ahli.
(21 Staf ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah paling barryak 3
(tiga) staf ahli.
(3) Staf ahli Bupati diangkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi
persyaratan oesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Pengangkata:n dan pemberhentian staf ahli Bupati oleh Bupati.
BAB V
JABATAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 7
(U Sekretaris Daerah mempakan jabatan eselon IIa atau jabatan pimpinan
tinggr pratama.
(21 Sekretaris DPRD, Inspektur Daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala
Dinas, Kepala Badan dan Staf Ahli Bupati merupakan jabatan eselon IIb
atau jabatan pimpinan tings pratama.
(3) Sekretaris inspektorat, inspektur pembantu, sekretaris dinas, sekretaris
badan, kepala bagian, dan camat merupakan jabatan eselon IIIa atau
jabatan administrator.
(41 Kepala bidang pada dinas dan badan serta sekretaris kecamatan
mempakan jabatan struktural eselon IIIb atau jabatan administrator.
(s) Kepala sub bagian pada sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat,
dinas dan badan, kepala seksi pada dinas dan badan, kepala unit pelaksana
teknis pada dinas dan badan Daerah kelas A, serta kepala seksi pada
kecamatan merupakan jabatan eselon IVa atau jabatan pengawas.
(6) Kepala unit pelaksana teknis pada dinas dan badan kelas B, kepala
subbagian pada unit pelaksana teknis dinas dan badan kelas A, kepala
subbagian pada kecamatan, merupakan jabatan eselon IVb atau jabatan
pengawas.
(71 Kepala unit pelaksana teknis Daerah yang berbentuk satuan pendidikan
diiabat oleh jabatan fungsional guru atau pamong beleiar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(8) Kepala unit pelaksarla teknis daerah yang berbentuk rumah sakit daerah
diqiabat oleh dokter atau dokter grgl yang ditetapkan sebagai pejabat
fungsional dokter atau dokter gigi dengan diberikan tugas tambahan.
(e) Kepala unit pelaksana teknis yang berbentuk pusat kesehatan masyarakat
dijabat oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberikan tugas
tambahan.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 8
(1) Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sub Urusan Pemerintahan
bidang Bencana yang telah terbentuk sebelum Peraturan Daerah ini
diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan dibentuknya
Perangfat Daerah baru yang melaksanat<an sub urusan bencana sesuai
dengan keten tuan peraturan perundang-undangan.
(21 Perangkat Dacrah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang
kesatuan bangsa dan politik, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan
peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusanx
pemerintahan umum diundangkan.
(3) Anggaran penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di bidang kesatuan
bangsa dan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan pada
Anggaran Pendapata.n dan Belanja Daerah sampai dengan peraturan
perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusarl pemerintahan umum
diundangkan.
Pasal 9
Pada saat Perattrran Daerah ini mulai berlaku, kepala Perangkat Daerah dan
kepala unit kerja pada Perangkat Daerah yang ada tetap menjalankan tugas
sampai dengan ditetapkannya/dikukuhkannya pejabat yang baru berdasarkan
Peraturan Daerah ini.
BAB VII
KE"TENTUAN PENUTUP
Pasat 1O
(1) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, untuk pertama kali,
pengisian kepala Perangkat Daerah dan kepala unit kerja pada Perangkat
Daerah diselesaikan paling lambat akhir tahun 20L6.
(21 Pengisian kepata Perangkat Daeratr dan kepala unit kerja pada Peranglrat
Daerah seb4gaimana dimaksud pada ayat (U, unhrk pertama kalinya
dilakukan dengan mengukuhkan pejabat yar:g sudah memegang jabatan
setingkat dengan jabatan yang akan diisi dengan ketentuan memenuhi
persyaratan ltnralifikasi dan kompetensi jabatan.
Pasal 1L
Pasal L2
o
b' Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun zOlL tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Keryja Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Boalemo (Lernbaran Daerah Tahun 20ll Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor l72l;
Pasal 13
Peraflrran pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lana 2
(dua) bulan terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
Pasal 14
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal 19 Desember 2O16.
Ditetapkan di Tilamuta
pada tanggal 29 November 2016
P1t. BUPATI O,
1/
LAHAY
Diundangkan di Tiiamuta
pada tanggal 22 Desember 2416
SEKRETARIS TEN BOALEMO,
I. UMUM
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 212 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 201-4 tentang Pemerintahan Daerah yang menyebutkan pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Selanjutnya dalam Pasal 232 ayat (1) Undang-Undang ini menyebutkan
ketentuan lebih lanjut mengenai Perangkat Daerah diatur dengan Peraturan
Pemerintah. Sebagai pelaksanaan Pasal 232 ayat (1) Undang-Undang telah
diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 20016 tentang
Perangkat Daerah. Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah ini
menyebutkan pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Berdasarkan hal tersebut dalam pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah hanrs berpedomam pada Peraturan
Pemerintah terisebut.
Dalam rangka rnewujudkan pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan
prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah yang diatur dalam
Peraturan Daenah ini yang berpedoman pada Perahrran Pemerintah tersebut
didasarkan pada asas elisiensi, efektivitas, pembagran habis tugas, rentang
kendali, ta't:- kerja yang jelas, fleksibilitas, Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah, dan intensitas Urusan Pemerintahan dan
potensi Daerah.
Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaihr adanya Urusan
Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah yang terdiri atas Urusan
Pemerintahan \Ifajib dan Umsan Pemerintahan Pilihan. Urusan
Pemerintahan Wajib dibagi atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan
pelayanan daEar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar.
Bupati dalam rnenyelenggarakan Pemerintah Daerah dibantu oleh Perangkat
Daerah yang tendiri dari unsur staf, unsur pelaksana, dan Ltnsur penunjang.
Unsur staf diwadahi dalam sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD, Unsur
pelaksana Uruoan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah diwadahi
dalam dinas Daerah. Unsur pelaksana fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daera-h diwadahi dalam badan Daerah. Unsur penunjang yang
khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah diwadahi dalam inspektorat.
Secara faktual, pembentukan dan susunan Perangkat Daerah merupakan
bagran dari upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang batk (good
gouernane). Tata pemerintahan yang baik perlu mendapat perhatian karena
selain sudah menjadi tuntutan masyarakat, juga merupakan kepentingan
Pemerintah Daerah dalam rangka menciptakan profesionalisme dan
kenyamanan pegawai dalam bekerja. Dalam perwujudan tata pemerintahan
yang baik, ke depan organisasi Pemerintah Daerah diharapkan dapat
mendorong terciptanya pelayanan publik yang prima, meningftatkan
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memberdayakan masyarakat,
mengembangkan ekonomi, meningkatkan prasarana dan sarana, serta
mewujudkan tErtib anggaran. Di samping ittr, pembentukan dan susunan
Perangkat Daerah juga diharapkan dapat meningkatkan akseptabilitas
Pemerintah Daerah.
Dalam implerrlenta.si penataan kelembagaan Perangkat Daerah melalui
Peraturan Daepah ini dirasa penting untuk memperhatikan aspek psikologis
dan dampak;pya sehubungan dengan adanya pengurangan dan
penggabungan satuan kerja Perangkat Daerah serta kemungkinan terjadinya
pengurangan jabatan strukhrral pada satrran kerja Peranglat Daerah. Unttrk
itu pemberian kompensasi dengan tetap memberikan hak-hak kepegawaian
dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural sebelumnya
merupakan updya yang logts dan realistis.
Cukup jelas.