Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN UJIAN PRAKTIK KIMIA

MEMBUAT PRODUK RUMAH TANGGA DARI BAHAN KIMIA

XII MIPA 6
Nama Anggota:
1. Clarisa Mayasari (07)
2. Raisa Deliana Hadianti (20)
3. Yaniza Arifta Rizky (32)
4. Yeni Puspita (34)

SMA N 1 PACITAN
2022
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
A. Judul
Judul dari praktikum kimia ini adalah “Membuat produk rumah tangga dari Bahan Kimia”

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui zat atau bahan kimia yang terkandung pada detergen.
2. Untuk mengetahuai cara pembuatan detergen
3. Karena pembuatannya mudah dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Landasan Teori
Deterjen ditemukan akhir perang dunia II, jenisnya yaitu alkyl benzene sulfonate dan
digunakan untuk mencuci mesin dan peralatan rumah tangga (KS. Parasuram,2002:2).
Menurut Klein (1962) dalam Imam Taufik (2006) mendefinisikan deterjen sebagai bahan
pembersih yang berasal dari bahan kimia sintetis sehingga berbeda dengan sabun.
Deterjen merupakan sebuah produk penyempurnaan dari sabun, deterjen merupakan
bahan-bahan turunan minyak bumi yang sering disebut dengan istilah deterjen sintetis..
Deterjen memiliki keunggulan yaitu mempunyai daya cuci yang baik dan tidak
terpengaruh oleh kesadahan air dibanding dengan produk deterjen terdahulu. Air sadah
merupakan air yang mengandung ion-ion mineral seperti Ca, Fe, Mg, dan Mn. Deterjen
sintetik pertama kali ditemukan pada akhir perang dunia kedua disebut alkyl
benzensulfonate/ ABS. Deterjen secara sederhana digolongkan menjadi aionik dan
kationik, hampr semua jenis deterjen yang digunakan dalam rumah tangga termasuk
kelompok aionik (>75%), untuk deterjen jenis kationik lebih digunakan untuk keperluan
industri seperti pertambangan dan perkapalan (Jurnal Tek. Ling. P3TL-BPPT.5. (3): 193-
197)

D. Alat dan Bahan


Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Ember 1 1. MES 1 kg
2. Panci 1 2. NaCl 1 kg
3. Pengaduk 1 3. Camperlan 100 ml
Foom Booster
Anti Bakteri
4. Botol Plastik 1 4. EDTA 5 gram
5. Extra Bleach 100 grm
Citric Acid
6. Enzym AR
7. Air 10 liter
E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Panaskan 6 liter air, tidak perlu sampai mendidih kurang lebih 70 derajat celcius
3. Campur air panas, MES, dan NaCl dalam wadah, aduk sampai larut
4. Setelah suhu larutan menurun, tambahkan Extra Bleach, Enzym AR dan Citric Acid
kemudian aduk kembali
5. Tambahkan 4 liter air
6. Masukkan liquid parfum, aduk hingga merata
7. Tambahkan pewarna
8. Masukkan EDTA, aduk hingga semua bahan tercampur rata

F. Hasil Pengamatan
Deterjen merupakan campuran dari bahan-bahan khusus untuk menghilangkan kotoran
yang menempel pada suatu permukaan. Formulasi deterjen terdiri dari bahan utama yaitu
surfaktan. Surfaktan yang banyak digunakan dalam industri deterjen saat ini adalah LAS
(Linier Alkylbenzen Sulfonat). LAS berasal dari petroleum sehingga sulit untuk
didegradasi oleh bakteri dalam perairan. LAS dapat diganti dengan MES. MES (Metil Ester
Sulfonat) merupakan surfaktan yang berbasis minyak kelapa sawit sehingga memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan LAS. Keunggulan MES diantaranya dapat
diperbaharui, biodegradable, dan pada kondisi air sadah kinerja produk pembersih yang
dihasilkan lebih baik dibandingkan surfaktan berbasis petroleum. Keunggulan lain dari
MES adalah sifatnya yang ramah lingkungan, mudah didegradasi karena dibuat dengan
bahan dasar minyak nabati. Biodegradasi MES lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan
LAS.
Dalam pembuatan deterjen peran zat pembantu dan pengisi sangat besar karena
akan sangat menentukan mutu dan penampakan deterjen yang akan dijual. Zat – zat
tersebut diantaranya ;
1. NaCl, penambahan garam pada pembuatan deterjen berguna sebagai
pengental sekaligus meningkatkan busa sabun pada saat digunakan.
2. Enzim AR, kandungan enzim tersebut adalah enzim-enzim katalisator yang
mampu menghancurkan beberapa jenis kotoran membandel pada kain.
3. EDTA, EDTA berfungsi sebagai chelating agent, builder sekaligus
pengawet pada detergent/sabun dan kosmetik, juga berfungsi untuk membantu
efisiensi surfaktan dalam proses pembersihan kotoran, sekaligus
menyingkirkan ion penyebab kesadahan dari cairan pencuci dan mencegah ion
tersebut merusak kerja surfaktan.
4. Camperlan nama dagang dikenal dengan Cocomidoprophyl betaine
/CAB/CAPB bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan
penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil. Dikenal juga
dengan nama foam booster.
5. Anti Bakteri,Surfaktan atau surface active agent (zat aktif permukaan) atau anti
bakteri merupakan komponen utama deterjen yang menyebabkan larutan
pembersih dapat membasahi permukaan dengan menurunkan tegangan
permukaan air.
6. Citric Acid, Selain itu, asam sitrat juga efektif untuk menghilangkan sisa
sabun, noda air sadah, endapan kalsium, kapur, dan karat. Tidak cuma itu,
asam sitrat pun berfungsi sebagai pengawet dalam banyak larutan pembersih.
7. Extra bleach memiliki fungsi dalam menghilangkan noda membandel dan
menjamin higienitas pakaian dengan membunuh bakteri.
Fungsi deterjen adalah untuk membersihkan pakaian, selain itu juga mampu
membasmi kuman dan bakteri yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit kita.

G. KESIMPULAN
1. Detergen merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan karena peranannya
sebagai produk pembersih serba guna yang dapat digunakan untukmembersihkan
bahan kain, alat dapur dari bahan kaca, keramik, metal bahkan lantai. Deterjen adalah
senyaa dengan ujung hidrokarbon hidrofobik danujung ion sulfat. Sifat dari deterjen
adalah memperkecil tegangan permukaandan menjaga agar kotoran teremulsi dalam
pelarut air.
2. Surfaktan MES (Metil Ester Sulfonat) merupakan satu inovasi baru sebagai bahan
pengganti surfaktan LAS (Linear Alkil Benzen) dalam pembuatan deterjen. Dengan
beberapa keungulan yang dimiliki, penggunaan MES dalam deterjen sangat bersahabat
bagi lingkungan dan murah dalam biaya produksinya dibanding LAS.
3. Hasil yang didapat dengan penggunaan MES dalam pembuatan deterjen adalah akan
didapatkannya satu produk deterjen yang ramah lingkungan dan dengan harga yang
lebih murah. Nantinya tidak akan ditemukan lagi masalah lingkungan seperti
akumulasi deterjen dalam perairan, rusaknya ekosistem, dan terganggunya kesehatan
masyarakat akibat tercemarnya air yang mereka konsumsi.

H. LAMPIRAN

 Gambar bahan-bahan pembuatan produk

Anda mungkin juga menyukai