Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

B
DENGAN NYERI AKUT PADA PASIEN HERNIA INGUINAL
DI BANGSAL BEDAH PADA RUANG DAHLIA
RSUD IBU FATMAWATI SOEKARNO

DISUSUSN OLEH :
LINTANG INDAH CANDRAWATI
P27220021160

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN Tn.B
DENGAN NYERI AKUT PADA PASIEN HERNIA INGUINAL
DI BANGSAL BEDAH PADA RUANG DAHLIA

A. IDENTITAS
a. Pasien
Nama : Tn. B
No.RM : 0017xxxx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah
Menikah Pekerjaan : Swasta
Pendidikan Terakhir : SLTA
Alamat : Banjarsari, Surakarta
Diagnosa Medis : Hill (D)
Tanggal masuk : 23 Mei 2022
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 51 tahun
Alamat : Banjarsari, Surakarta
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan : Istri

B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama: Pasien mengeluh terdapat benjolan di inguinal (D)
b. Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengatakan nyeri pada abdomen bawah dan
dibagian lipatan paha
P Nyeri terasa saat bergerak
Q Pasien mengatakan rasa nyeri seperti dipukul – pukul
R Pasien mengatakan nyerinya tidak menjalar keseluruh tubuh
S Skala nyeri 4
T Pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
c. Riwayat penyakit dahulu: Pasien pernah memiliki riwayat hill (D) sebelumnya
d. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada

C. POLA PENGKAJIAN
a. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit:
Tn. B makan 3x sehari dengan porsi makan seimbang dengan
karbohidrat, protein dan serat yang cukup. Nafsu makan Tn. B baik. Tn.
B minum air mineral 6-8 gelas per hari.
- Setelah sakit:
Nafsu makan Tn.B menurun karena merasakan nyeri sehingga beresiko
terjadinya malnutrisi, Tn.B hanya minum 3-4 gelas air saja perhari
b. Pola aktifitas dan latihan
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu dibantu orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung atau tidak mampu
Sebelum Sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan V
Minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilisasi Tempat Tidur V
Berpindah V
Setelah Sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan V
Minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilisasi Tempat Tidur V
Berpindah V

c. Pola nilai dan kepercayaan


Tn. I beragama islam dan beribadah 5 waktu sehari

d. Pola personal Hygiene


- Sebelum sakit
Tn. I mengatakan mandi 2x sehari setiap pagi dan sore dilakukan mandiri
- Setelah sakit
Selama di RS Tn. I mandi dibantu dengan cara mengelap-lap bagian
tubuh yang bisa dijangkau, diatas tempat tidur oleh istrinya
e. Pola eliminasi
- Sebelum sakit
Tn.B dirumah BAB 1-2x perhari dengan konsistensi padat serta BAK 5-
7x perhari
- Setelah sakit
Tn.B mengeluh sakit dan kurang nyaman saat BAK sehingga harus
dibantu dengan alat yang dinamakan selang kateter serta BAB hanya 1-
2x per 3 hari sekali

D. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum
1) Keadaan Umum : Sedang
2) GCS : E4 M5 V6. Total 15
3) Tingkat kesadaran : Kompos mentis
4) Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 24x/menit
S : 36°C
SpO2 : 90%
5) Ekspresi wajah, dan bicara
Wajah Tn.B tampak cemas dan kesakitan, bicaranya pun pelan karena
disebapkan rasa nyeri serta tidak bersemangat untuk melakukan aktifitas
apapun
6) Kepala : simetris
7) Wajah : wajah simetris antara kiri dan kanan, wajah tampak lesu
8) Rambut : berwarna hitam
9) Mata : penglihatan baik
10) Hidung : simetris, penciuman normal
11) Telinga : pendengaran baik
12) Mulut : tampak bersih dan gigi masih rapi
13) Leher : simetris
14) Kulit : tidak ada kelainan pada kulit, warna sawo matang,
15) Thorax
Paru – paru : normal
16) Abdomen : perut datar
17) Genetalia : Terpasang kateter urin
18) Ekstremitas Atas/Bawah
Tangan terpasang infus, dibagian tangan kiri. Tangan kanan dan tangan kiri
normal. Kedua kaki normal. Terasa hangat saat di raba.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
HEMATOLOGI

Darah Lengkap
Hemoglobin 15.1 Gr/dl 13.2-17.3
Leukosit 7.45 10’3/mm’3 3.80-10.60
Eritrosit 4.88 Juta/mm’3 4.40-5.90
Trombosit 312 Ribu/mm’3 140-440
Hematokrit 44 % 40.0-52.0

Hitung Jenis
Leukosit
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 2 % 1-4
Limfosit 31 % 20-40
Monosit 8 % 2-8
Neutrofil Batang 2 % 2-6
Neutrofil Segmen 57 % 50-70
MCH 30.9 Pg 26.0-34.0
MCHC 34.6 g/dl 32.0-36.0
MCV 89.5 fL 80.0-100.0

RasioN/L 1,84 <3.13


*HFLC% = 0.1% NILAI
RUJUKAN
=< 1,4%

Masa Pembekuan 04’50’’ 2-6


Golongan Darah + O
Rhesus Positif
KIMIA KLINIK
SGOT (AST) 20 U/L <40
SPGT (ALT) 16 U/L <40
Ureum 21 Mg/dl 13-43
Creatinin 1.1 Mg/dl 0.6-1.2
GDS 96 Mg/dl 70-140
IMUNOLOGI
HBSAG Non Non Reaktif
reaktif

F. TERAPI MEDIS
Tanggal Jenis Obat Dosis Cara Pemberian
23/05/2022 Infus Futrolit 20tpm IV
Injeksi Ambacin 1gr/8 jam IV
Injeksi Antrain 1 gr/8 jam IV
24/05/2022 Injeksi Ranitidin 1 gr/8 jam IV
Injeksi Antain 1 gr/8 jam IV
25/05/2022 Infus RL 20tpm IV
Injeksi Antrain 1 gr/8jam IV
Injeksi Anbacim 1 gr/8jam IV
Injeksi Ranitidin 1 gr/8jam IV

G. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
Pengkajian pada tanggal 23/05/2022
Pre Operatif Pre Operatatif
-Pasien mengatakan nyeri pada -Pasien tampak meringis kesakitan
abdomen bawah serta dibagian -Pasien tampak gelisah
lipatan paha -TD: 110/80 mmHg
-P: Nyeri bertambah saat bergerak -Suhu: 36oC
-Q: Nyeri seperti dipukul - pukul -Nadi: 90x/menit
-R: Nyeri pada abdomen kanan -RR: 20x/menit
bawah
-S: Skala nyeri 4
-T: Nyeri hilang timbul
- pasien mengatakan sulit tidur karena
rasa nyerinya yang hilang timbul
- pasien mengatakan kemampuan
beraktifitasnya menjadi terganggu
Pengkajian pada tanggal 24/05/2022
Post Operasi Post Operasi
-Pasien mengatakan nyeri pada -Pasien tampak meringis kesakitan
abdomen bagian bawah -Pasien tampak gelisah
- Pasien mengatakan nyeri saat -Pasien terpasang kateter
buang air kecil
-P: Nyeri bertambah saat bergerak
-Q: Nyeri seperti ditusuk
-R: Nyeri pada abdomen bagian
bawah
-S: Skala nyeri 3
-T: Nyeri datang saat buang air kecil
H. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Pre operatif
S: Agen pencedera Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri fisiologis: imflamasi
pada abdomen kanan
bawah dan dibagian
lipatan paha
-P: Nyeri bertambah saat
bergerak
-Q: Nyeri seperti dipukul –
pukul
-R: Nyeri pada abdomen
kanan bawah
-S: Skala nyeri 4
-T: Nyeri hilang timbul
O:
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak berfokus
pada diri sendiri
-TD: 110/80 mmHg
-Suhu: 36oC
-Nadi: 90x/menit
-RR: 20x/menit

2. S: Nyeri Gangguan pola tidur


- Pasien mengatakan rasa
nyerinya hilang timbul
- Pasien mengatakan nyeri
seperti dipukul – pukul
- Pasien mengatakan sulit
tidur karena rasa
nyerinya hilang timbul
- Pasien mengatakan
kemampuan
beraktifitasnya menjadi
terganggu
O:
(tidak tersedia)
3 Post Operasi Agen pencedera fisik: Nyeri akut
S: Prosedur operasi
-Pasien mengatakan nyeri
pada abdomen bagian
bawah
-Pasien mengatakan nyeri
saat buang air kecil
-P: Nyeri bertambah saat
bergerak
-Q: Nyeri seperti ditusuk
-R: Nyeri pada abdomen
bagian bawah
-S: Skala nyeri 3
-T: Nyeri datang saat
buang air kecil
O:
-Pasien tampak meringis
kesakitan
-Pasien tampak gelisah
-Pasien tampak
berfokus pada diri
sendiri
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik : inflamasi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik : prosedur operasi

J. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Pre Operatif Setalah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
Nyeri akut tindakan keperawatan Observasi
berhubungan dengan 3x24 jam nyeri akut 1. Identifikasi lokasi,
agen pencedera menurun karakteristik, durasi,
fisiologis: inflamasi KH: frekuensi, kualitas,
- Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
- Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
- Gelisah menurun 3. Identivikasi nyeri non
verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memeperingan nyeri

Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
3. Fasilitasi istirahat tidur

Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.

2. Kolaborasi
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Kolaborasi pemberian
berhubungan dengan tindakan keperawatan analgetik, jika perlu
nyeri 3x24 jam pola tidur dapat
membaik Dukungan Tidur (I.09265)
KH: Observasi
- Keluhan sulit tidur 1. Identifikasi pola
meurun aktifitas dan tidur
- Kemampuan beraktifitas 2. Identifikasi faktor
meningkat penggangu tidur
(fisik/atau psikologis)

Terapeutik
1. Modifikasi lingkungan
(mis, pencahayaan,
kebisingan, suhu,
matras, dan tempat
tidur)
2. Batasi waktu tidur jika
perlu
3. Sesuaikan jadwal
pemberian obat
dan/atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur
terjaga

Edukasi
1. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
2. Ajurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
3. Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara non
farmakologi lainya

3. Post Operasi Setalah dilakukan Manajemen Nyeri


Nyeri akut tindakan keperawatan Observasi
berhubungan dengan 3x24 jam nyeri akut 5. Identifikasi lokasi,
agen pencedera fisik : menurun karakteristik, durasi,
prosedur operasi KH: frekuensi, kualitas,
- Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
- Meringis menurun 6. Identifikasi skala nyeri
- Gelisah menurun 7. Identivikasi nyeri non
Berfokus pada diri sendiri verbal
menurun 8. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memeperingan nyeri

Terapeutik
4. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat dingin,
terapi bermain)
5. Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
6. Fasilitasi istirahat tidur

Edukasi
3. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
4. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ Implementasi No.D Hasil Ttd
jam x
23-05-2022 1. Menerima pasien 1 DS:
-Pasien mengatakan
11.00 baru
nyeri pada abdomen
2. Mengidentifikasi sebelah bawah dan
dibagian lipatan paha
lokasi, karakteristik, Lintang
 P: Pasien
durasi, frekuensi, mengatakan
nyeri
kualitas, intensitas
bertambah
nyeri saat
bergerak
3. Mengidentifikasi
 Q: Pasien
skala nyeri mengatakan
4. Mengidentifikasi nyeri seperti
di pukul –
faktor yang pukul
memperberat dan  R: Pasien
mengatakan
memeperingan nyeri nyeri
 S: di skala 4
 T: Pasien
mengatakan
nyeri hilang
timbul
DO:
-Pasien tampak
meringis kesakitan
-KU: Sedang
-TD: 110/80 mmHg
-S: 36oC
-N: 90x/menit
-RR: 20
23-05-2022 Memberikan teknik non 1 DS:
-Pasien mengatakan
11.15 farmakologis untuk
paham dan bersedia
mengurangi rasa nyeri melakukan teknik nafas
dalam
(teknik nafas dalam) Lintang
DO
-Pasien tampak
melakukan teknik nafas
dalam dan lebih rileks
23-05-2022 Berkolaborasi pemberian 1 DS:
-Pasien
12.00 analgetik
mengatakan
bersedia
diberikan
analgetic Lintang
DO:
-Pasien tampak lega
23-05-2022 Memonitor tetesan infus 2 DS:
Pasien mengatakan
15.00 dan keadaan pasien
bersedia
DO:
Terpasang infus ditangan
kiri pasien Lintang
Futrolit 20 tpm
23-05-2022 1. mengobservasi KU 3 DS
-Pasien
20.00 2. melakukan TTV
mengatakan
3. memberikan penjelasan bersedia
DO
untuk puasa pukul 00.00 Lintang
-KU: Sedang
WIB -TD: 120/80 mmHg
-S: 36OC
-N: 80x/menit
24-05-2022 Dilakukan tindakan 1 RR:
21x/menit
09.45 operasi
DS: -
DO:
-Pasien tampak lemah
setelah operasi Lintang
24-05-2022 Mengidentifikasi lokasi, 3 DS
-P: Nyeri bertambah
11.30 karakteristik, durasi,
saat bergerak
frekuensi, kualitas, -Q: Nyeri seperti ditusuk
-R: Nyeri pada
intensitas nyeri Lintang
abdomen bagian
bawah
-S: Skala nyeri 3
-T: Nyeri datang
saat buang air
kecil
DO
-Pasien
tampak
meringis
24-05-2022 Memberikan injeksi 1 DS:
Pasien mengatakan nyeri
16.00
sudah sedikit menghilang
DO:
KU : sedang
Lintang
25-05-2022 Memonitor ttv pasien 2 DS:
Pasien mengatakan
06.00
bersedia
DO:
TD : 120/80 mmHg
N : 98x/menit Lintang
S : 36,2oC
RR : 24x/menit
25-05-2022 Memberikan injeksi 1 DS:
Pasien mengatakan nyeri
12.00
sudah berangsur angsur
menghilang
DO:
KU : sedang Lintang

L. EVALUASI
Tanggal Evaluasi No.Dx Ttd
23-05-2022 S: Pasien mengatakan nyeri 1
O:
- KU: sedang
- TD: 110/80 mmHg Lintang
- S: 36 C
o

- N: 90x/menit
- RR: 20x/menit
A: Nyeri akut
P: intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi dengan dokter
- Diet bebas
2
S: Pasien mengatakan sulit untuk tidur
karena rasa nyerinya hilang timbul
O:
(tidak tersedia)
A: Gangguan pola tidur
P: intervensi dilanjutkan
- Ajarkan relaksasi nafas dalam
3
S: Pasien mengatakan nyeri
- P: nyeri terasa saat bergerak
- Q: pasien mengatakan rasa nyeri
seperti dipukul – pukul
- R: pasien mengatakan nyerinya tidak
menjalar keseluruh tubuh
- S: skala nyeri 4
- T: pasien mengatakan nyerinya hilang
timbul
O:
- KU: sedang
- TD: 110/80 mmHg
- S: 36oC
- N: 90x/menit
- RR: 20x/menit
A: nyeri akut
P: intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi dengan dokter
- Berikan analgetik sesuai dosis
24-05-2022 S: Pasien mengatakan nyeri 1
O:
- KU: sedang
- TD: 115/80 mmHg Lintang
- S: 36 C
o

- N: 97x/menit
- RR: 21x/menit
A: Nyeri akut
P: intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi dengan dokter
2
S: Pasien mengatakan nyerinya sudah
semakin berkurang meskipun kadang
kadang masih terasa
O:
KU: sedang
Kesadaran : komposmentis
A: gangguan pola tidur
P: intervensi dilanjutkan
- Ajarkan teknik nafas dalam
3

S: pasien mengatakan nyeri


- P: nyeri bertambah saat bergerak
- Q: nyeri seperti ditususk tusuk
- R: nyeri pada abdomen sebelah bawah
- S: skala nyeri 3
- T: nyeri datang saat buang air kecil
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- KU: sedang
- TD: 115/80 mmHg
- RR: 24x/ menit
A: nyeri akut
P: intervensi dilanjutkan
- Kolabrorasi dengan dokter
- Berikan analgetik sesuai dosis
25-05-2022 S: Pasien mengatakan nyeri sudah 1
berkurang
O:
- KU: sedang Lintang
- TD : 120/80 mmHg
- N : 98x/menit
- S : 36,2oC
- RR : 24x/menit
A: Nyeri akut
P: intervensi dihentikan, pasien boleh
pulang

2
S: pasien mengatakan kesulitan tidurnya
sudah menurun
O:
KU : sedang
TD: 120/80 mmHg
Pasien tampak relaks dan tenang
A: gangguan pola tidur
P: intervensi dihentikan, pasien boleh
pulang
3

S: pasien mengatakan nyerinya sudah


berangsur-angsur membaik
- P: nyeri terasa saat bergerak
- Q: nyeri seperti ditusuk – tusuk
- R: nyeri pada abdomen bawah
- S: skala nyeri 3
- T: nyeri hilanh timbul
O:
- KU: sedang
- TD : 120/80 mmHg
- N : 98x/menit
- S : 36,2oC
- RR : 24x/menit
A: nyeri akut
P: intervensi dihentikan, pasien boleh
pulang

Anda mungkin juga menyukai