Anda di halaman 1dari 1

Jarak Antar Kehamilan Tidak Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD

Abdul Wahab Sjahranie Periode 2020-2021

Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 52,1% ibu dengan jarak antar kehamilan <2
tahun atau >5 tahun mengalami preeklamsia dan sebanyak 56,3% tidak mengalami preeklamsia.
Sebanyak 47,9% ibu dengan jarak antar kehamilan 2-5 tahun mengalami preeklamsia dan
sebanyak 43,8% ibu tidak mengalami preeklamsia. P-value yang didapatkan peneliti sebesar
0,682, menunjukkan tidak ada hubungan antara jarak antar kehamilan dengan preeklampsia di
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode 2020-2021. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) yang menunjukkan sebagian besar responden
preeklampsia memiliki jarak antar kehamilan diatas 2 tahun.
Jarak antar kehamilan yang ideal adalah 2-5 tahun (Tapowolo & Lalandos, 2018).
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ibu yang memiliki rentang kehamilan > 5 tahun
berisiko untuk mengalami kejadian preeklampsia (Maharani, 2012). Ibu hamil dengan jarak
kehamilan <2 tahun atau 2-5 tahun memiliki risiko lebih rendah mengalami preeklampsia
dibandingkan dengan ibu dengan jarak antar kehamilan >5 tahun (Cunningham, 2011).
Teori yang mendukung dikemukakan oleh Yuliani & Hastuti (2019) yang menyebutkan
bahwa semakin jauh jarak antar kehamilan ibu, maka usia ibu akan semakin tua, usia
berkontribusi pada preeklampsia karena pada usia tua terjadi perubahan struktur endotel,
menurunnya elastisitas aorta, dan penebalan katup jantung.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dapat disebabkan karena
perbedaan definisi operasional dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan definisi jarak
kehamilan berisiko yaitu >5 tahun sedangkan dalam penelitian ini menggunakan definisi jarak
kehamilan berisiko <2 atau >5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai