Anda di halaman 1dari 45

QANUNKOTALANGSA

NOMOR 1.1 TAHUN2OO8

TENTANG

PENANGGUTANGAN
BAHAYAKEBAKARAN
DAN RETRIBUSI
PEMERIKSAAN
ALATPEMADAM
DALAM WILAYAHPEMERINTAH
KOTAL.ANGSA

B I S MI L L A HI R R A H M A N I R R A HMI
DENGANRAHMATALLAHYANGMAHA KUASA

WATIKOTAI.ANGSA,

Menimbang bahwa ancamankebakaranmerupakansuatu bahayayang dapat membawa

akibat yang luas,baik terhadapkeselamatan


jiwa maupun harta benda yang
secaralangsungakan menghambatkelancaranpembangunankhususnyadi

wilayah PemerintahKota Langsa.oleh karenaitu perlu ditanggulangi


secara
lebihberdayagunadan terusmenerus;
b. bahwakegiatanpenanggulangan
bahayakebakaranbukanhanya merupakan
tanggung jawab Pemerintah Daerah, tetapi juga menjadi tanggung jawab

masyarakat pada umumnya, sehingga peran serta masyarakat sangat

diperlukan dalam menangani penanggulanganbahaya kebakaran secara


preventifmaupun refresif;

L. pertimbangan
bahwaberdasarkan sebagaimana
dimaksuddaramhuruf a dan b,
perlu mengatur tentang Penanggulangan
Bahaya Kebakarandan Retribusi
Pemeriksaan
Alat Pemadamdi WilayahPemerintahKotaLangsadalameanun.
Mengingat 1. undang-Undang
Nomor l- Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja(Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun1970 Nomor L, TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor2918);

2. Undang-Undang
Nomor 8 Tahun1981tentangHukumAcaraPidana{Lembaran
NegaraRepublikIndonesia
Tahun1981Nomor76,TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor3209);
3. Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerahdan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun tg97 Nomor 4!,

TambahanLembaranNegaraRepubliklndonesiaNomor 3685) sebagaimana

telah diubah denngan Undang-UndangNomor 34 Tahun 2000 tentang


PerubahanAtas Undang-Undang
Nomor L8 Tahun 1997 tentangPajakDaeralr
dan RetribusiDaerah(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2000Nomor

246,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4a4il;
4. Nomor44 Tahun1999tentangpenyelenggaraan
undang-Undang Keistimewaan
PropinsiDaerahlstimewaAceh (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun

1999 Nomor 172, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesiaNomor


38e3);

5. Undang-undangNomor 3 Tahun 2001 tentang pembentukanKota Langsa


(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun 2001 Nomor g3, Tambahan

LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4t1Ol;
€, Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung(Lembaran
Negara RepublikIndonesiaTahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran

NegaraRepublikIndonesiaNomor 4247);

7. Undang-UndangNomor L0 Tahun 2004 tentang pembentukanperaturan


Perundang-undangan
(LembaranNegaraRepublikIndonesia
Tahun2004Nomor
53,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4389);
Undang-undangNomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahanDaerah
(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun 2004 Nomor rz5, Tambahan

LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4437)sebagaimana
telah diubah
untuk kedua kalinyadengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas undang-UndangNomor 32 rahun 2004 tentang

Daerah(LembaranNegaraRepublikIndonesia
Pemerintahan Tahun2oo8Nomor
59,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4844);

9. Undang-Undang
Nomor ll Tahun2006tentangPemerintahan
Aceh(Lembaran
N e g a r a R e p u b l i kl n d o n e s i aT a h u n 2 0 0 6 N o m o r 6 2 , T a m b a h a n L e m b a r a n

N e g a r aR e p u b l i Ikn d o n e s iN
a o m o r4 6 3 3 ) ;
10. Peraturan PemerintahNomor 27 Tahun 1983 tentang pelaksanaanKitab
Undang-undangHukum Acara Pidana(LembaranNegaraRepublikIndonesia
Tahun1983Nomor36, TambahanLembaranNegaraRepubliklndonesiaNomor

3258);

1 1 . Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 7oo1, tentang Retribusi Daerah


(LembaranNegara RepubliklndonesiaTahun 2001 Nomor 1-r9,Tambahan

LembaranNegaraRepubliklndonesiaNomor4139);

1_2. PeraturanPemerintahNomor 36 Tahun 2005 tentang PeraturanPelaksanaan

Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung(Lembaran
NegaraRepubliklndonesiaTahun2005Nomor83, TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor afiZl;
13. KeputusanMenteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun l-997tentang pedoman

TataCaraPemungutan
RetribusiDaerah;
1_4. KeputusanMenteri Dalam NegeriNomor 175 Tahun 1997 tentang pedoman
TataCaraPemeriksaan
dibidangRetribusiDaerah;

1 5 .K e p u t u s a.n. . . . .
15. KeputusanMenteri Negara PekerjaanUmum Nomor 10/KPTS/2000tentang

KetentuanTeknis PengamananTerhadapBahayaKebakaranpada Bangunan

Gedungdan Lingkungan;
16. Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara PembentukanQanun
(LembaranDaerahNanggroeAcehDarussalam
Tahun2007Nomor3, Tambahan
LembaranDaerahNanggroeAcehDarussalam
Nomor3).

DenganPersetujuanBersama
DEWANPERWAKILAN
RAKYATKOTALANGSA

dan

WALIKOTALANGSA

MEMUTUSKAN:

MenetapKan : QANUN KOTALANGSATENTANGPENANGGULANGAN


BAHAYAKEBAKARAN
DAN
RETRIBUSIPEMERIKSAANALAT PEMADAM DALAM WILAYAH PEMERINTAH

KOTAIANGSA.

BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal1
DalamQanunini yangdimaksuddengan:

1. DaerahadalahDaerahKotaLangsa.

2. PemerintahKotaadalahPemerintahKotaLangsa.

3. PemerintahDaerahKota yang selanjutnyadisebutPemerintahKota adalah unsur penyelenggara

DaerahKotayangterdiriatasWalikotadan perangkatDaerahKota.
Pemerintahan
4. WalikotaadalahWalikotaLangsa.

5. Dewan PerwakilanRakyatKota selanjutnyadisebut DPRKadalah Dewan PerwakilanRakvatKota

Langsa.
6. PerangkaiDaerah Kota Langsaadalah unsur pembantu Kepala Daerahdalam penyelenggaraan
pemerintahdaerahyangterdiridari SekretariatDaerahKotaLangsa,
SekretariatDPRKLangsa,
Dinas
Daerah,LembagaTeknisDaerah,dan Kecamatan.

7. Sekretaris
DaerahadalahSekretaris
DaerahKotaLangsa.
8. Pejabat adalah Pegawai Negeri yang diberi tugas dibidangnyadengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
yangberlaku.

9. KantorPemadamKebakaran
dan Penanggulangan
BencanaadalahKantorPemadamKebakaran
dan
Penanggulangan
BencanaKotaLangsa.
10. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor PemadamKebakarandan Penanggulangan
BencanaKota
Langsa.

L 1 .A 1 a t . . . . . .
1'1" Alat Pemadamapi adalahalat untuk memadamkankebakaranyang
mencakupAlat pemadamApi
Ringan(ApAR)dan aratpemadamApi Berat (ApAB)yangmenggunakan
roda.
12' Alarm kebakaranadalahalat untuk memberitahukan
kebakarantingkatawal yangmencakuptingkat
alarmkebakaranmanualdan ataualarmkebakaranotomatis.
13' Hidranadalahhidrankebakaranyangdigunakanuntuk memadamkan
kebakaranyang dapatberupa
hidrankota,hidranhalamandan atau hidrangedung.
1'4' Pemercik(sprinkler)otomatis adalah suatu sistem pemancar
air yang bekerja secaraotomatis
bilamanatemperaturruanganmencapaisuhutertentu.
15' SistemPemadamkhususadalahsuatu sistempemancarair yang bekerja
secaraotomatisdengan
menggunakan
bahanpemadamjenisbusa,gasdan ataujeniskimiakering.
16' Alat perlengkapanpemadam adalah alat yang digunakan untuk
melengkapialat pemadam
kebakaransepertiember,karunggoni,ganco,tangga,kaleng/karung
pasir.
t7' Bahayakebakaranringanadalahancamanbahayakebakaranyangmempunyai
nilaidan kemudahan
terbakarrendahdan apabilaterjadi kebakaranmelepaskanpanasrendah,
sehinggapenjalaranapi
lambat.
18' Bahayakebakaransedang1 (satu)adalahancamanbahayakebakaranyang
mempunyaijumlah dan
kemudahankebakaransedang,penimbunanbahayayang mudahterbakar
dengantinggitidak lebih
dari 4 (empat)meter dan apabilaterjadikebakaranmelepaskanpanassedang,
sehinggapenjalaran
api sedang.
19' Bahayakebakaransedang2 (dua) adalahancamanbahayakebakaranyang
mempunyainilai dan
kemudahankebakaransedang,penimbunanbahanyang mudah terbakar
dengantinggitidak lebih
dari 4 (empat)meter dan apabilaterjadikebakaranmelepaspanasagak
tinggi,sehinggapenjalaran
api agaksedang.
20' Bahayakebakaransedang3 (tiga)adalahancamanbahayakebakaranyang
mempunyainilai dan
kemudahanterbakartinggidan apabilaterjadikebakaranmenimbulkanpanas
agaktinggi,sehingga
penjalaranapi agakcepat.

21" Bahayakebakaranberat/tinggiadalah ancaman bahaya kebakaranyang


menpunyainilai dan
kemudahanterbakartinggidan apabilaterjadikebakaranmelepaskan
panastinggi.
22' Bangunanadalah suatu perwujudan fisik arsitektur yang digunakansebagai
wadah kegiatan
manusia.
23. Bangunan terdahuluadarahbangunanyangterahdigunakanseberumeanun ini diberrakukan.
24' Bangunanrendahadalahbangunanyang mempunyaiketinggiandari permukaan
tanah atau lantar
dasar sampai dengan ketinggianmaksimum14 (empat belas)meter atau
maksimum4 (empat)
lantai.
25' Bangunanmenengahadalah bangunanyang mempunyaiketinggianlebih
dari 14 (empat belas)
meter dari permukaantanah atau lantai dasarsampaidenganketinggian40 (empat
puluh)meter
ataumaksimum8 (delapan)lantai.
26' Bangunantinggi adalahbangunanyang mempunyaiketinggiandari permukaan
tanah lebih dari 40
{empatpuluh)meter ataulebihdari 8 (delapan)lantai.

2 7 .B a n g u n a.n. . . . .
27' Bangunanpabrik adalah bangunanyang permukaanyadipakai untuk segalamacam kegiatan
ker.la
untukproduksitermasukpergudangan.
28. Bangunanumum dan perdaganganadalah bangunanyang peruntukkannya
dipakaiuntuk segala
kegiatankerjaatau pertemuanumum,perkantoran,
pertokoandan pasar.
29. Bangunanperumahanadalahbangunanyang peruntukkannya
layakdipakaiuntuk tempat tinggal
orang yang terdiri dari perumahandalam komplek perkampungan,perumahansederhana
dan
perumahanlainnya.

30. Bangunancampuranadalahbangunanyang peruntukkannya


merupakancampurandari jenis-jenis
bangunantersebutpadaangka23,24 dan 25 di atas.
31. Konstruksi
tahanapi adalahbahanbangunandengankonstruksicampuranlapisantertentusehingga
mempunyaiketahananapi atau belum terbakardalamjangkawaktu yang dinyatakandalamsatuan
waktu (jam).
32. Bahan berbahayaadalah setiap zat/elemen, ikatan atau campuranyabersifat penyimpanan,
pengelolaanatau pengemasannya
dapat menimbulkanbahayaterhadap manusia,peralatandan
lingkunganya.
33. Bahanyangmudah terbakaradalahbahanyang apabilaterkenapanas/jilatanapi, mudahterbakar

dan cepatmerambatkanapi.
34. Bahanyangtidak mudahterbakaradalahbahanyang apabilaterkenapanas/jilatan
api tidak mudah
terbakardan lambatmerambatkanapi.

35. Saranajalan keluar adalahjalan yang tidak terputus atau terhalangmenuju suatu jalan umum,

termasukdi dalamnyapintu penghubung,jalan penghubung,ruanganpenghubung,jalan lantai,


tanggaterlindung,tanggakedapasap,pintujalankeluardan halamanluar.

36. Jalankeluaradalahjalan yang diamankandari ancamanbahayakebakarandengandinding,lantai,

langit-langit
dan pintuyangtahanapi.
37. Beban hunian atau (occupant lood) adalah batas jumlah orang yang boleh menempati suatu
bangunanatau bagianbangunantertentu.

38. saranajalan keluaradalahjumlah minimallebarsaranajalan keluaryangdiperlukansuatu


Kapasitas
peruntukkanbangunantertentu.

39. Jaraktempuh adalahjarak maksimaldari titik terjauhpadasuaturuangansampaipadatempat yang

amanbaikberupapintu ruangan,pintu tanggakebakaran,


jalanlintasankeluardan halamankeluar.
40- Jafan lintas(exitpossgewoy)
adalahsuatujalan lintasmendatardari bagianruanganyang diperluas
padaruangjalan keluaryangada sehinggakeseluruhanya
merupakansuatukesatuanjalankeluar.
41'' Tandajalan keluar (moving wolkl adalahalat yang dipasanguntuk menunjukanarah-arah
ialan
keluartersebut.
42. Jalan Penghubung(koridorladalah ruangansirkulasihorizontalpada bangunanyang digunakan

sebagaisalahsatusaranamenujujalankeluar.
43. Jalan terlindung adalah jalan beratap yang menghubungkanantara bangunandengan bagian
bangunanlainnyadalamsuatubangunan.
44- Bukaan(opening)adalahlubangyangsesuaidenganfungsinyaharusterdapatpadadinding.

4 5 . B u k a a n. . . . . .
45' Bukaan tegak (vertrkolopening) adalah lubang yang menembus
lantai dan berbentuk cerobong
lshaft).
46' Bahan komponen struktur bangunan adalah bahan bangunan yang
dipakai sebagai bahan
pembentukkomponenstrukturbangunansepertikolom,
balok,dinding,lantai,atapdan sebagainya.
47' Dindingpenyekat{portition)adalahdindingtidak permanenyang
menyekatruang menjadi2 (dua)
bagian.
48' Dindingpembagiadalahdindingyangmembagibangunanmenjadi (dua)
2 bagian.
49' Dindingpemisahadalahdindingpermanenyangmemisahkan ruanganmenjadi2 (dua).
50' Dindingpelindung(porophet)adalahdindingyang membatasi/
melindungiruanganatau lantaiatau
balkonterhadapbagianluar bangunan.

51' BahanLapispenutupadalahbahanbangunanyang dipakaisebagai


lapisanpenutup bagiandalam
bangunan(interiorfinishing materialJ.
52' Bahan PelapisLantai(floorfinishing)adalahbahan pelapisyang ditempelkan
pada lantai bangunan
yangtidak mudahterbakar.

53' Pembatas Api (fire divisionl adalah dinding yang tidak mudah terbakar,
dan digunakan untuk
melokalisir
kebakarandalamsuatubagianbangunan.
54' PenghentiApi (fire stopped)adalahsuatu komponenkontruksiyang tidak
mudah terbakar,dipasang
padatempattertentuuntuk menghentikan
penjalaranapi.
55' Tanggadalamadalahsaranayangmenghubungkan kegiatanvertikaldalambangunan.
56' TanggaKedapAsap adalahtanggakebakaranbaik beradapada bagian
dalam atau luar bangunan
yangluar kontruksinya
harustahanapi dan kedapasap.
57' Tanggakebakaranterlindung (fire isotatedstoirwoy) adalah tangga kebakaran
yang terpisah yang
digunakansebagaijalankeluarpadasaatkebakaran.
58. TanggaKebakaran Tambahan(fire ascape)adalahtanggatambahanyang ada pada bangunan
lama
agar tersedia2 (dua)jalan keluaryang berbedadan salingberjauhanuntuk
memenuhikapasitas
jalan keluar.

59' TanggaTegak (ladderl adalah suatu tangga yang clipasangdi luar bangunan
dan tidak digunakan
jalan
sebagaisarana keluar.
60' Bordesadalahtempat berpijakpadatanggayangterletakdiantara2 (dua)buah
lantai.
6L' cerobong(shoft)adalahsumuranatausalurantegakyangterdapatdalam
bangunan.
67. Luaslantaikotor adalahseluruhluaslantaibangunan.
63' Luaslantai bersih adalahlantai kotor dikurangiluas koridor,luas tangga
dan luas ruanganyang
digunakanuntukbenda-benda tidakbergerakyangberadapadalantaitersebut.
54' suhu maksimalruanganadalahsuhumaksimalyang
ditetapkanuntuksuaturuangan.
65' Daerahkebakaranadalahdaerahyang terancambahayakebakaranyang
mempunyaijarak 50 (lima
puluh) meter dari titik api dari kebakaranterakhir.

56' Daerahkebakaranadalahdaerahyang terancambahayakebakaranyang


mempunyaijarak 25 (dua
puluhlima)meterdari titik api kebakaran
terakhir.
67' Barisan sukarela Kebakaranselanjutnyadisebut Balakar adalah setiap
orang atau anggota
masyarakatdi wilayah PemerintahKota Langsayang telah diberikanketerampilan
khusustentang
penanggulangan
kebakarandan dengan sukarelamembantu melaksanakantugas pemadaman
tingkatpertamayangorganisasi
dan tata kerjanyaditetapkanoleh Walikota.
68. Manajemensistempengamanankebakaranadalahsuatusistempengelolaanuntuk mengamankan
penghuni,pemakaianbangunanmaupunhartabendadi dalamdan lingkunganbangunan-bangunan

tersebut terhadapbahayakebakaran.

69. adalahsemuajalan,gang,lorong,diantarablok pertokoan/pasar


GangKebakaran yangtebukabagi
lalu lintas umum atau dipakai secarakhususdan berfungsisebagaipemisahantara satu blok
pertokoandenganblok pertokoanlainnya.

70. Kendaraanbermotoradalah motor penumpangumum, mobil bus umum, mobil bus tidak umum,

mobil pickup, mobil truk umum, mobiltruk tidak umum dan taksiyangdigunakanuntukusaha.
7L. Badanadalahsuatu bentukbadanusahayang meliputiPerseroanTerbatas,PerseroanKomanditer,
Perseroannya,
Badan UsahaMilik Negaraatau daerahdengan nama dan dalam bentuk apapun,
persekutuan,
perkumpulan,Firma,Kongsi,Koperasi,
yayasanatau organisasi
yang sejenis,lembaga
danapensiun,bentukusahatetap sertabentukbadanusahalainnya.

72. Racunapi adalahzat atau bahan pemadamapi yang tersimpandalam tabung besi dan sejenisnya
yangdapatdigunakansebagaialat untukmemadamkan
api.
73. Rekomendasi
adalahrekomendasitentang kelayakanalat pemadampencegahankebakaranyang
akan dipasang pada bangunan yang diterbitkan oleh Kantor Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan
Bencana.
74. Retribusi pemeriksaaanalat pemadam kebakaranyang selanjutnyadisebut Retribusiadalah
pungutan Daerah sebagaipembayaranatas pelayananpemeriksaandan atau pengujianoleh

PemerintahDaerahterhadapalat-alatpemadamkebakaranyang dimilikidan atau dipergunakan

oleh orangpribadiatau BadanDaerahuntuk kepentingan


orangpribadiatau badan.
'75.
Jasa umum adalahjasa yang disediakanatau diberikanoleh PemerintahDaerah untuk tujuan
kepentingan
dan kemanfaatan
umum sertadapatdinikmatioleh orangpribadiatau badan.
76. Wajib Retribusiadalah orang atau pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-

undanganRetribusidiwajibkanuntuk melakukanpembayaranretribusitermasukpemungutanataL
pemotongretribusitertentu.

77. Masaretribusiadalahsuatujangkawaktu tertentuyangmerupakanbataswaktu bagiwajibretribusi


jasadan perijinantertentudari PemerintahDaerah.
untukmemanfaatkan
78. PerhitunganRetribusiDaerah adalah rincian besarnyaretribusi yang harus dibayar oleh wajib

retribusibaik pokok retribusi,bunga, kekuranganpembayaranretribusi,kelebihanpembayaran

retribusimaupunsanksiadministrasi.
79. PembayaranRetribusiDaerahadalahbesarnyakewajibanyang harusdipenuhioleh wajib retribusi

sesuaidenganSKRDdan STRDke KasDaerahatau ketempatlain yang ditunjukdenganbataswaktu


yangtelahditentukan.

80. PembayaranRetribusiDaerahadalahbesarnyakewajibanyang harusdipenuhioleh wajib retribusi


sesuaidenganSKRDdan STRDke KasDaerahatau ketempatlain yangditunjukdenganbataswaktu
yangtelahditentukan.

81..Surat......
81. Surat Pendaftaranobjek RetribusiDaerah,yang selanjutnyadapat disingkat
spoRD adalah surat
yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melaporkan data
objek retribusi sebagai dasar
perhitungandan pembayaranretribusiyang terhutang menurut peraturan
perundang-undangan
RetribusiDaerah.
8 2 . Surat KetetapanRetribusiDaerahyang selanjutnyadisingkatSKRDadalah
surat keputusanyang
menentukanbesarnya
jumlah retribusiyangterutang.
83. surat TagihanRetribusiDaerahyang selanjutnyadisingkatSTRDadalah
surat untuk melakukan
tagihanretribusiatausanksiadministrasi
berupabungaataudenda.
84. surat KetetapanRetribusiDaerahKurangBayaryang selanjutnyadisingkat
SKRDKB adalahsurat
keputusanyang menentukanbesarnyajumlah Retribusiterutang,jumlah
kredit Retribusi,jumlah
kekuranganpembayaranpokokRetribusi,
besarnyasanksiadministrasi
danjumlah yangmasihharus
dibayar.
85. Surat KetetapanRetribusiDaerahLebih Bayaryang selanjutnyadapat di singkat
SKRDLB,
adalah
surat keputusanyang menentukanjumlah kelebihanpembayaranRetribusikarenajumlah
kredit
Retribusilebihbesardari padaRetribusiyangterhutangatautidakseharusnya
terhutang.
86. Surat KetetapanRetribusiDaerah KurangBayarTambahanyang selanjutnya
disingkatSKRDKBT
adalahsuratkeputusanyangmenentukantambahanatasjumlah Retribusiyagtelahditetapkan.
87. surat setoran RetribusiDaerahyang selanjutnyadisingkatssRDadalahsurat yang
digunakanoleh
Wajib Retribusiuntuk melakukanpembayaranatau penyetoranRetribusiyang terutang
ke Kas
Daerahatautempat lainyangditentukanoleh Walikota.
88. Surat keputusankeberatanadalah surat keputusanatas keberatanterhadap SKRD,
SKRDKBT,
SKRLDB
atau terhadappemotonganatau pemungutanoleh pihak ketigayang diajukanoleh
wajib
Retribusi.

89. Pemeriksaan
adalahserangkaian
kegiatanuntuk mencari,mengumpulkan
dan pengolahandata dan
atau sanksiadministrasi
berupabungaataudenda.
90. Penyidikantindak pidana dibidang retribusi adalah serangkaiantindakan yang dilakukan
oleh
penyidik pegawai negeri sipil, yang selanjutnya disebut penyidik,
untuk mencari serta
mengumpulkanbukti, yang denganbukti itu membuat terangtindak pidanaretribusiyang
terjadi
sertamenemukantersangkanya.

BABII
PENCEGAHAN
UMUM

Pasal2

setiap pendudukwajib aktif berusahamencegahkebakaran,baik untuk kepentingan


sendirimaupun
untukkepentinganumum.

Pasal3

{1) Lingkunganperumahandan lingkungangedung harus direncanakansedemikianrupa sehingga


setiap bangunanrumah bisa terjangkauoleh pancaranair unit pemadamkebakaran
dari ialan
lingkungan
yangbisadidatangimobil kebakaran.

( 2 1 | i n p k rr n o : n
(2) Lingkungan
perumahandan lingkunganbangunangedungharusdilengkapihidranatau sumurgali

atau reservoarkebakarandan lingkunganbangunanyang berjaraklebih dari 100 (seratus)meter

darijalanlingkungan
dilengkapihidrantersendiri.
(3) Persyaratan
hidrankota atauhalamanadalahsebagaiberikut:

a. Masing-masing
hidranberkapasitas
minimum1000(seribu)liter/ menit;
b. Tekanandimulut hidranminimum2 (duaratus)meter;

c. Maksimaljarakantarahidran200 (duaratus)meter.

{4) Sumurgaliataureservoarkebakaranharusmemenuhiketentuansebagaiberikut:
a. Tersediasetiapsaatsekurang-kurangnya (sepuluhribu)liter air.
1.0.000
sumurgalireservoardiperkeras
b. Sekeliling supayamudahdicapaimobil pemadamkebakaran.
(5) Setiaplingkunganbangunan,khususnyaperumahanharusdirencanakan
sedemikianrupa untuk
dilengkapidengansaranakomunikasiumum yangdapatdipakaisetiapsaat.
(6) Jalan lingkungansebagaimana
dimaksudpada ayat (1) pasal ini, dilaranguntuk tempat parkir
kendaraan,pemasanganportal atau gapurayang dapat menghalangiatau menghambatruang
gerakunit mobil PemadamKebakaran.

Pasal4

(1) Alat peralatan instalasiyang menggunakanbahan bakar gas harus memenuhi persyaratan

keselamatan
dan keamanansertaketentuantentanggasyangberlaku.
(2) Penempatan gasbesertasumbergasharusamandari sumberapi dan atau sumberpanas.
instalasi
(3) lnstalasigasharusdilengkapidenganperalatankhususuntuk mengetahuikebocorangas dan yang

secaraotomatismematikanalirangas.
(4) Pemasangan gas besertaalat pemanasgasdan kelengkapannya
Instalasi harusdi uji oleh lnstansi
yangberwenangsebelumdipergunakan.
(5) Instalasigas harus di uji secaraberkalaoleh Instansiyang berwenangsesuaiketentuanyang

berlaku.
(6) Persediaan
gas dalam bangunanuntuk keperluansehari-hari harus dibatasi jumlahnyasesuai

denganketentuanyangberlaku.

Pasal5

(1) Sumberdaya listrik dapat diperoleh dari sumber utama PerusahaanListrikNegaradan atau

Generator.
(2) Alat dan kelengkapan
InstalasiListrikyangdipergunakan
padabangunandan carapemasangannya

harusmemenuhiPeraturanUmum InstalasiListrik(PUIL).
(3) PanelindukInstalasi
harusdilengkapidenganpemutustenagahubungansingkatke tanah.
(4) Pembangkit
listrikdaruratharusdilengkapidenganpengalihtenagaotomatis.
(5) Setiapinstalasilistrikdan perlengkapan
bangunansertaperalatannya
harusdirawat,diperiksadan
jawab bangunan.
ditelitisecaraberkalaoleh penanggung
(6) Setiapkabellistrikyang digunakanuntuk penanggulangan
kebakaranharusdari jenis yangtahan
panas,api,benturandan pancaranair.

( 7 )U n t u k. . . . . .
(7) Untuk melindungibangunangedungterhadap kebakaranyang berasaldari sambaranpetir, maka

padabangunangedungkhususnya
pembangunan
menengahdan bangunantinggi,harusdipasang
penangkalpetir.

(8) Ketentuan mengenai peralatan dan pemasanganInstalasipenangkalpetir harus mengikuti

yangtercantumdalamPeraturanUmum lnstalasiPenangkal
ketentuansebagaimana Petir(pUlpp).

Pasal6

(1) Untuk melindungibangunangedungterhadapkebakaranyang berasaldari sambaranpetir, maka


pada bangunangedung khususnyabangunanmenengahdan bangunantinggi, harus dipasang

penangkalpetir.

(2) Ketentuanmengenai peralatan dan pemasanganinstalasipenangkalpetir harus mengikuti

ketentuansebagaimana
yangtercantumdalamPeraturanUmum InstalasiPenangkal
Petir(PUIPP).

Pasal7

Mengambildan menggunakan
air dari hidrankota harusseijinWalikotaatau penjabatyangditunjuk.

Pasal8

Dilarangmembiarkanbenda atau alat yang berapi dan mudah menimbulkankebakarantanpa


pengawasan.

Pasal9

Walikotamenetapkanpersyaratan
tempat pembakaran
sampah.

Pasal10

(1) Cara penyimpanandan pengangkutanbahan berbahayaharus menemui persyaratansesuai

denganketentuanyangberlaku.
(2) Setiaptempat yang berisi bahan berbahaya,baik yang bergerakmaupun yang tidak bergerak,

harus dipasangetiket yang menyebutkansifat dan tingkat bahayanyasesuaidengan ketentuan


yangberlaku.
(3) Dilarangtanpa ijin Walikotamenyimpanbahanberbahayadi dalam areal penyimpanan
terbuka
maupungudangtertutup,sesuaidenganketentuanyangberlaku.
(4) Tempat yang digunakanuntuk penyimpananbahan berbahayaharus senantiasamendapat
pengawasan.

PasalXl

Dalamlingkunganperumahan,sekolah,rumah sakit atau rumah perawatandan perkantoran,tidak

diperkenankanadanya bangunan-bangunan
yang dipergunakansebagai tempat usaha yang

mempunyaiancamankebakaran
tinggi.

Pasal12

(1.) Dilarang menggunakandan atau menambahkapasitasalat pembangkit tenagalistrik,motor

diesel atau motor bensinyang dapat menimbulkankebakaransesuaidengan ketentuanyang

berlaku.
( 2 )D i l a r a n g . . . . . .
(2) Dilarangmembuatbahankimiadan cairanlainyangmudahterbakar,kecualidi tempat yangtelah

ditetapkanWalikota dan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal13

(1) Ruangpengasapdan atau pengeringharusdibuatdari betondan sekurang-kurangnya


dari tembok
atau yang sejenisnya,
serta harusdilengkapidenganalat pengukurpanasyang digunakanuntuk
itu.
(2) Ruangpengasapdan atau pengeringsertaalat pengukurpanassebagaimana
dimaksudpadaayat
(1) pasalini, harus selaludirawat dan diawasi,sehinggasuhu di dalam ruangantersebuttidak

melebihibatas maksimalyangtelahditentukan.

Pasal14

(1) Setiap Perusahaanharus mengatur persediaanbahan usahanyasesuaidengan keadaandan

kondisitempat, agar tidak menutup dan atau menghalangiorang yang masukdan keluaruntuk

memudahkanpemadamanapabilaterjadikebakaran.
(2) Sisaserutandan serbukgergajisetiapsaatharusdibersihkan
dan dikeluarkan
tempat usaha.
(3) Dilarangmembakarsisaserutan,serbukgergajidan kotoranlainnya,selainditempatpembakaran

sampah.

Pasal1.5

Dilarang merokok bagi setiap orang yang berada dalam ruangan pertunjukan dan ruangan
pemutaranfilm gambarhidup{Ruangproyektor).

Pasal16

Setiap proyek pembangunanyang sedang dilaksanakandan diperkirakanmudah menimbulkan

bahayakebakaranharusdilindungidenganalat pemadamapi yangringanyangdapatdijinjing.

Pasal17

(1) Dilarangbagi yang tidak berkepentinganmemasukisuatu bangunanatau bagian dari suatu

bangunan atau suatu tempat, yang oleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk dinyatakan

menimbulkanbahayakebakaran.

dimaksudpadaayat (1) PasalIni, harusdiberitanda"DILARANG


(2) Padatempat-tempatsebagaimana

MASUK"dan atau"DILARANG
MEROKOK".
jawab bangunanatau bagiandari suatu bangunanatau suatu tempat yang telah
(3) Penanggung

dimaksudpada ayat (1) dan (2) pasalini, harusbertanggung


ditetapkansebagaimana jawab atas
terpasangnya
tandatersebut.

Pasal18

t1) Dilarangbagi setiap pemilik kendaraanbermotor membiarkantempat bahan bakarnyadalam


keadaanterbukakarenadapatmenimbulkanbahayakebakaran.
(2) Dilarangbagisetiapkendaraanmengangkutbahanbakar,bahanpeledakdan bahankimialainnya

yangmudahterbakardengantempatterbukasehingga
dapatmenimbulkankebakaran.

(3)Setiap......
(3) Setiappemilikkendaraansebagaimana
dimaksudpadaayat (2) pasalini, harusmenyediakan
alat
pemadamapi ringandenganukurandanjenisyangsesuaidenganancamanbahayanya.

(4) Padasetiapkendaraanangkutanpenumpangumum dan barangharustersediaminimumsebuah

alat pemadamapi ringanyangberdayapadamminimum2A,58 -108.

BABIII
PROTEKSI
UMUM KENDARAAN

Pasal19

(1) Setiapalat pencegahdan pemadamkebakaranyang digunakanharusmemenuhiketentuanyang

ditetapkanoleh Walikotaatau Pejabatyangditunjuk.


(2) Setiapalat pemadamapi harus dilengkapidenganpetunjukpenggunaan,
yang memuat urutan
singkatdanjelastentangpenggunaan
alat tersebutdan dipasangpadatempatyangmudahdilihat
dan harusselaludalamkeadaanbaik,bersihsehinggadapatdibacasertadapatdimengertidengan
jelas.

Pasal20

Penentuanjenis ukuran alat pemadam kebakaran yang disediakan untuk pencegahandan


pemadaman,harusdisesuaikan
denganklasifikasijenis
kebakarandan kemampuanfisiknya.

Pasal21

(1) Kecuali ditetapkan lain, air harus digunakan sebagai bahan pemadam pokok pada setiap

kebakaran.
(2-)Alat pemadamdan alat perlengkapan
lainnyaharusditempatkanpadatempatyangmudahdicapai
dan ditandaidenganjelas,sehinggamudah dilihat dan digunakanoleh setiaporang pada saat

diperlukan.
(3) Penentuanjumlah alat pemadam,penempatan,pemasangandan pemberiantanda-tandanya

harusdisesuaikan
denganketentuanyangditetapkanoleh Walikota.

Pasal22

(1) Setiapalat pemadamapi ringanharussiappakaisesuaidenganketentuanyangberlaku.

(2) Dilarangmenggunakan
bahanpemadamyang dalam penggunaannya
dapat menimbulkanproses
jiwa dan kesehatan.
atau reaksikimiayangmembahayakan

Pasal23

(1) Setiapruangtertutup harusdilindungidengansejumlahalat pemadamapi yang penempatandan

denganjarakdanjangkauandan ancamanbahayakebakaran
tempatnyadisesuaikan yangada.
(2) Pemasangan
alat pemadamapi ringanditentukansebagaiberikut:
a. Dipasangpada dinding dengan penguatan sengkangatau dalam lemari kaca dan dapat

denganmudahpadasaatdiperlukan;
dipergunakan

b . D i p a s a n.g. . . . .
b. Dipasangsedemikianrupa sehinggabagianpaling atas berada pada
ketinggian1.20{seratus
dua puluh) cm dari permukaanlantai, kecuariuntuk jenis
co2 dan bubuk kimia kering
p e n e m p a t a n n ymai n i m a r1 5 ( r i m ab e r a s
) c m d a r ip e r m u k a a rna n t a i ;
c. Tidakdiperbolehkan
dipasangdi daramruanganyangmempunyaisuhurebihdari
49oC(empat
puluhsembilanderajatcelcius)di bawah40C(empatderajat
celsius).

pasal24

( 1 ) Instalasihidran gedungdan atau hidran halamanharus


memenuhi persyaratansesuaidengan
ketentuanyangberlaku.
( 2 ) Instalasi
tersebutpadaayat (1) pasalini harusselaludalamkondisi siappakai

Pasal25

(1) Pada bangunanmenengahdan tinggi terdahuluyang tidak


memiliki koplingpengeluaranyang
berdiameter2,5 (duakoma lima per sepuluh)inci harusdipasangpipa
tegakkering(dry riser)yang
dilengkapi dengan kopling yang sama dengan kopling yang digunakan
Kantor pemadam
Kebakaran.

{2) Pipategakkeringsebagaimana
dimaksudpada ayat (1) pasalini harusdilengkapidengankopling
penyambungyang sesuaidengan kopling yang digunakanpemadam
Kebakaran (fire brigode
connection)
dan penempatannya
harusmudahdicapaioleh mobil pompapemadamKebakaran.

Pasal25

( 1 ) Instalasi
alarmkebakaranharusmemenuhipersyaratan sesuaidenganketentuanyangberlaku.
( 2 1Instalasialarmkebakaranharusselarudalamkondisibaikdan siappakai.
( 3 ) Jenisalat pengindera
yangdigunakanharussesuaidengansifatpenggunaan
ruangnya.

Pasal27

Pemasangan
tipe alarm kebakaranharusdisesuaikan
denganklasitikasi
ketahananapi jenis
bangunan,
p e n g g u n a abna n g u n a nj u, m l a hl a n t a id a nj u m l a hl u a sm i n i m u ml a n t a i .

Pasal28

(1) Setiapbangunanatau bagianbangunanyang harusdilindungi


denganInstalasialarm kebakaran
otomatis,pemercikotomatisatau instalasiproteksikebakaranotomatis
lainnyaharus dipasang
sesuaidengan
ketentuanyangditetapkanoleh Walikota.
(2) suatu Instalasipemercikotomatis atau lnstalasiproteksikebakaran
otomatis tarnnya,kecuali
sistempemadamapi. Thermatic,harusdihubungkandenganinstalasialarm
kebakaranotomatis
yangakanmemberikanisyaratalarmdan menunjukantempat kebakaran
padapanelpenunjuknya.
(3) Setiappemasangan papanpenunjukatau paneldan katup pemercikyangberfungsi
sebagaisistem
alarm otomatis,makaalarm kebakarantersebutharusdapatdihubungkan
denganpos kebakaran
terdekatataudenganKantorPemadamKebakaran dan PenanggulanganBencanasetempat.

P a s a2l 9 . . . . . .
Pasal29

(1) Dalam hal sistem pemercikyang menggunakantangki Gravitasi,maka tangki tersebut harus

direncanakan dengan baik yaitu dengan mengatur peletakan, ketinggian, kapasitas


penampungannya
sehinggadapat menghasilkan
aliran dan tekananair yang cukup pada setiap
kepalapemercik.
(2) Dalam hal sistem pemercik yang menggunakantangki bertekanan,tangki tersebut harus

dengan baik yaitu dengandilengkapialat deteksiyang dapat memberikantanda


direncanakan
apabilatekanandan atau tinggi permukaanair dalamtangki turun melampauibatas-batas
yang
telahditentukan.
(3) lsi tangkiharusterisi minimum 2/3 (dua pertiga)bagiandan kemudiandiberitekanansekurang-

kurangnya5 (lima)kg/cm2.
(4) Jenis kepala pemercikyang digunakanharus sesuaidengan kondisi normal dimana pemercik

dipasangyaitu3o (tigapuluh)derajatcelciusdi atassuhuruanganrata-rata.


(5) Kepekaankepalapemercikterhadapsuhu ditentukanberdasarkan
perbedaanwarna pada segel
ataucairandalamtabunggelas.
(6) Jaringanpipa pemercikharus menggunakan
pipa baja atau pipa galvanisatau pipa besi tuang
denganflensatau pipa tembagayangharusmemenuhiStandarlndustrilndonesia(Sll).
(7) Padabangunanmenengahdan tinggipemasangan
pemercikharuspadakeseluruhan
lantai.

Pasal30

Instalasipemercikotomatisyangdipasangpada setiapbangunanatau bagianbangunanharussesuai


denganklasifikasi
ancamanbahayakebakaranbangunannya
sebagaimana
ditetapkanoleh Walikota.

Pasal31

Penggunaan
ruang atau bagianbangunanyang mempunyaiancamanbahayakebakarantinggi harus
mendapatperlindunganbaik dari ketahananapi strukturtermasukdindingnya,maupunkelengkapan
instalasiproteksikebakarannya.

Pasal32

(1) Setiap ruang tertutup di atas langit-langitdi atas luasnyalebih dari 300 (tiga ratus) bahan
penghentiapi.

(2) Apabilaruangtertutupsebagaimana
dimaksudpadaayat (1) pasalini, mempunyaisatu atau lebih
lubangterbuka,maka luasnyamaksimum1(satu)m2 dan harusdiberi penutupyang selaludalam

keadaantertutup.

Pasal33

(1) Jarak minimal antara bangunanharus diperhitungkansesuaidengan ketentuanyang berlaku

berdasarkantinggi, lebar dan persentasebukan yang terdapat pada bangunan sekitarnya,


sehinggaapabilasalahsatu bangunantersebutterbakar,maka bangunanlain di sekitarnyatidak

terpengaruholeh pancaranpanas(radiasi)kebakaran
tersebut.
(2) jarak antara bangunanyang bersebelahan
denganbukaansalingberhadapanharus memenuhi
ketentuansebagaiberikut:
a. Minimum.,....
a. Minimum 3 (tiga) meter untuk bangunanyang berketinggiansampai dengan 8 (delapan)

meter:

b. Minimum6 (enam)meter untukbangunanyangberketinggian


1"4(empatbelas)meter;
c. Minimum8 (delapan)meter untukbangunanyangberketinggian
40 (empatpuluh)meter;
d. Lebihdari 8 (delapan)meter untukbangunanyangberketinggian
40 (empatpuluh)meter.

Pasal34

(1) Sistem pendinginansentral harus direncanakanagar dapat berfungsisecaraotomatis apabila

terjadi kebakaran.
(2) Saluran(ductinglpendinginharusdilengkapidenganalat penahanapi (fire samper)yang dapat

menutupsecaraotomatisapabilaterjadikebakaran.
(3) Alat penahan api (fire dumperl sebagaimanadimaksudpada ayat (2) pasal ini, pemasangannya

harusdisesuaikan
denganKompartemen
bangunannya.
(4) Penempatanpenghambur(diffuserlharustidak mengurangikepekaanalat penginderakebakaran

yangberdekatan.

Pasal35

(1) Bagianruangan pada bangunanyang digunakanuntuk jalur penyelamatanharusdirencanakan

bebasdari asapapabilaterjadikebakaran,
dengansistempengendalian
asap.
(21 Ruangbawahtanah,ruang tertutup,tanggakebakarandan atau ruang-ruang
yang diperkirakan
asap akan tertangkapharusdirencanakan
bebasasap denganmenggunakan
Ventilasimekanis,
yangakan bekerjasecaraotomatisapabilaterjadi kebakaran.

(3) PeralatanVentilasimekanismaupun peralatanlainnyayang bekerja secaraterpusat harus dapat

dikendalikan
baiksecaraotomatismaupunmanualdari ruangsentral.

BAB IV
SARANAPENYELAMATAN
JIWA

BagianPertama

Umum

Pasal36

(1) Setiapbangunanharusmemenuhiketentuanmengenaisaranadan jalankeluarkecualiditentukan

lainolehWalikotasesuaidenganklasifikasiperuntukkanbangunannya.
(2) Dilarangmengurangikapasitas
saranajalan keluardenganmengubah/menambahbangunanatau
mengubahperuntukkansuatubangunan.

Pasal37

Komponenjalan keluarharusmerupakankesatuanyangtidak terpisahkandari bangunanserta harus


dibuatsecarapermanen.

P a s a 3l 8 . , . . . .
Pasal38

(1) Jalankeluarharusdilindungidengancara pemisahandari bagianbangunanlainnyaoleh dinding

pemisah.

(2) Dindingpemisahsebagaimanadimaksudpada ayat (1) pasal ini, harus memenuhi ketentuan

sebagaiberikut:

a. Untuk bangunanrendah,harus terbuat dari bahan tidak mudah terbakar,persyaratanini

berlakupulauntuklantai-lantai
yangberadadi bawahlantaimuarajalankeluar;

b. Untuk bangunanmenengahharusmemenuhitahananapi minimum 1 (satu)jam dan untuk

bangunantinggiharusmemilikiketahananapi minimum2 (dua)jam,persyaratan


ini berlaku
pulauntuksemualantaiyangberadadi atasataudi bawahlantaimuarajalankeluar-

ruangjalan keluaruntuk keperluanlain sehinggamengurangifungsidan


(3) Dilarangmenggunakan
jalankeluartersebut.
kapasitas

Pasal39

(1) Ukuransaranajalan keluarharusdihitungper unit eksit,denganlebar per unit eksit adalah60

(enampuluh)cm. kelebihanhitungandi bawahsatu eksit unit ditentukandenganpembulatanke

atasmenjadibilangantengahanatau satuanpenuh.
(2) Unit eksit diukur ditempat yang paling sempit dengan langkahboleh menonjol maksimum9

(sembilan)
cm dikeduasisidan sebuahbalokbolehmenonjolmaksimum4 (empat)cm.

Pasal40

(1) Kapasitassaranajalan keluar untuk setiap lantai atau ruanganyang dihuni harus disesuaikan

denganbebanhuniandari lantaiatauruangyangdi huni tersebut.


(2) Padasebuahjalan keluaryang melayanilebih dari 1 (satu)lantai,maka kapasitas
unit eksitdapat
padajumlah orang dalam 1 (satu)lantaisajadenganketentuankapasitasunit eksit
berdasarkan
tersebuttidakberkurangatau menyempitpadajalanyangmenujukeluar.
(3) Padasaranajalankeluaryangmelayanilantaiatasdan lantaibawahyangbergabungpada1 (satu)

harussesuaidenganjumlahorangdari kedualantaitersebut.
lantai,makakapasitasnya

Pasal41

Apabiladiperlukanlebih dari satujalan keluaruntuk 1 (satu)tingkat,maka letak dari masing-masing


jalan keluar harus berjauhandan harus diatur atau dibuat sehinggamengurangikemungkinan

jalankeluartersebutoleh api ataukondisidaruratlainnya.


penggunaan
terhalangnya

Pasal42

(1) Jarak tempuh jalan keluar bagi bangunan-bangunan


yang tidak mempunyaipemercik harus
disesuaikan peruntukkanbangunansebagaiberikut:
denganklasifikasi

a. Untukgedungpertemuanumum (termasuktempat pendidikan)maksimum45 (empatpuluh

lima)meter;

b. Untukperkantoranmaksimum45 (empatpuluhlima)meter;
c. Untukpertokoanmaksimum30 (tigapuluh) meter;
d. Untukperhotelantermasukbangunanrumahsusunmaksimum30 itiga puluh)meter;

e. Untuk......
e. untuk rumahsakit(termasukpanti-panti) maksimum30 ( tiga puluh) meter;

f. Untukbangunanpabrikmaksimum30 {tigapuluh) meter;


g. Untukbangunanpabrikdenganancamanbahayakebakarantinggimaksimum20 (dua puluh)

meter.
(2) Jaraktempuhjalan keluarbagibangunanyangmempunyaipemercikmaksimumdan jaraktempuh
padabangunantak mempunyaipemerciksebagaimana
dimaksudpadaayat(1) pasalini.
(3) jarak tempuh sebagaimana
dimaksudpadaayat (1) dan (2) pasalini hanyaberlakubila bangunan
mempunyai2 ( dua ) arah keluaryangtersendiri.
(4) Setiapbangunanyang hanyamempunyaiL (satu) arah keluar,jarak tempuh ke jalan keluarpada

bangunanyang mempunyaipemercik maksimum20 (dua puluh)meter dan pada bangunanyang

tidak mempunyaipemercikmaksimum15 (limabelas)meter.

Pasal43

t1) Penempatansetiapjalan keluardan pencapaiannya


harusdiatur sehinggadapat digunakandan
d i l a l u si e t i a ps a a t .

t2) Jalan menuju keluar harus diatur sehinggatidak melaluibagianyang berbahayakecualijalan


tersebutdilindungisecaraefektifoleh pemisahatau pelindungfisiklainnya.
(3) Lebarsetiapjalan menuju jalan keluar minimum L20 (seratusdua puluh)cm dan harussesuai

denganjumlah penghunisertaperuntukkanbangunannya.

Pasal44

Setiapbagianbangunanluar dari saranajalan keluarantaralain berupa balkonserambimuka atau


atap, harus bebas beban rintangan,padat rata dan pada bagian-bagianyang terbuka harus

mempunyaipagar pelindungsetinggiminimum 90 (sembilanpuluh) cm dan dibuat dari bahanyang

kuat dan tahanapi.

Pasal45

(1) Luaslantaisetiapujung jalan keluarmendatarharusdapat menampungjumlah penghunilantai

tersebut,denganketentuanluasminimum0,3 m2 (tigapersepuluhm2 per orang).

t2) Tiap ujung keluar mendatarbangunanbertingkatharus ditempatkanminimum sebuahtangga


yangmemenuhipersyaratan.

Pasal46

(1) Saranajalankeluarharusbebasdari rintangandan selalusiapuntukdigunakan.

(2) Setiappemasangalat atau alarmkebakaranharustidak mengurangi


fungsisaranajalankeluardan
harusdirancangsertadipasangsehinggatidak menghalangi
penggunaan
saranakeluarwalaupun
padawaktu itu alat-alattidakberfungsi.

Bagian......
BagianKedua

SaranaJalanKeluar

Pasal47

Setiapkoridoryangberfungsisebagaijalankeluarharusmemenuhiketentuansebagaiberikut:

a. l-ebarminimum1.2 (satudua persepuluh)


meter;

b. Lantaiatas dan bawah permukaantanah harusmempunyaijalan keluaryang diatur sedemikian


rupasehinggasemuajurusanmenujuke tangga;

langsungdenganjalan,halamanatau tempat terbuka,yang berhubunganlangsung


c. Berhubungan

denganjalanumum;

d. Setiappintu yang menujujalan penghubungbuntu harusmerupakanpintu yang menutupsendiri

secaraotomatis.

Pasal48

(1) Setiapjalan keluarmendatarharusdibuat bahanyang tidak mudahterbakardan letaknyadiatur

sedemikianrupa sehinggajalan tersebut merupakanjalan yang tidak terputus menuju ke luar

bangunan.
jalankeluarmendatartersebuttidak bolehterkunci.
(2) Pintuyangmenghubungkan

Pasal49

(1) Lebarsebuahjalan lintaske luar harusmemenuhikapasitas jalan keluaryangmenuju


keseluruhan
ke lintasjalankeluar tersebut.
jalan lintaskeluarharusdisesuaikan
{2) Ukurandan kapasitas dengankapasitasmaksimalpenghuni
maksimalpadasetiaptingkat.
suatubangunantersebut,termasukkapasitas
(3) Dengan memperhatikanketentuantersebut pada ayat (2) pasal ini kecuali,apabilajumlah
penghuniyang boleh menempatisuatu tingkat bangunansebandingdengan penggunaanluas

kotor permukaanlantai;
(4) Bukaanmenujujalan lintaskeluarharusmelaluipintu jalan keluaryang ada atau bukaandinding

luar bangunankecualilubang ventilasiudara dan setiap jalan lintas ke luar harus dilengkapi

denganpintu tahanapi.

Pasal50

Eskalatoryang digunakansebagaisaranajalan keluar harus memenuhi persyaratansesuaidengan


ketentuanyangditetapkanoleh walikota.

Pasal51

(1) Setiapruanganyang digunakanoleh lebih dari 60 (enam puluh) orang, harus sesuaidengan

minimum2 (dua)pintu keluaryangditempatkanberjauhansatudenganyanglainnya.


(2) Pintukeluarharusmemenuhiketentuansebagaiberikut:

a. Harusberhubunganlangsungdenganjalan penghubung,
tanggadan halamanluar atau jal.rn
umum dan tidakmerupakanpintu dorongatau pintu roda;

b.Lebar......
b. Lebarpintu minimum90 (sembilanpuluh)cm;

{3) Pintu putar hanya boleh digunakanapabiladisampingpintu putar tersebutdipasangpintu jalan


keluaryangmemenuhipersyaratan.

Pasal52

(1) Daunpintujalankeluarharusmemenuhiketentuansebagaiberikut:

a. Membukake arahjalankeluar;
b. Mudahdibukadari dalamtanpamenggunakan
anakkunci;
c. Dapatterbukapenuhtanpamengurangilebaryangditentukan.
(2) Pintu jalan keluar, yang dalam keadaannormal selalu terbuka harus dapat menutup secara

otomatisapabilaterjadikebakaran.
(3) Pintu jalan keluar sebagaimana
dimaksudpada ayat (2) pasalini apabilatelah tertutup secara
otomatis,harusdapatdibukasecaramanualdan dapatmenutupsendiri.

Pasal53

(1) Lebarunit eksit untuk pintu harus ditentukanoleh lebar bersih pintu tersebut dalam keadaan

terbukapenuh.
(2) Bila pintu saranakeluar terdiri dari beberapapintu, maka jumlah lebar unit eksit untuk pintu

lebareksitunit dari setiappintu dimaksud.


tersebutharussamadenganmasing-masing
(3) Lebarpintujalan keluarsatudaun minimum90 (sembilanpuluh)cm, maksimum120 (seratusdua

puluh)cm, sedangkan
pintudua daun lebarsalahsatudaunnya60 (enampuluh)cm.

Pasal54

(1) Pintu yang cara membukanyadengan menggunakantenaga listrik harus dapat dibuka secara

m a n u a la, p a b i l aa l i r a nl i s t r i km a t i .
(2) Pintupenahanasapdan panasyangmenggunakan
magnitdan sehari-hari dalamkeadaanterbuka
harusdapat menutup secaraotomatisapabilaalarm bekerjanamun masihdapat dibukasecara
manual.

Pasal55

(1) Semuatanggakebakaranyang beradadi dalam bangunanharusmemenuhisyaratsesuaidengan

ketentuanyangditetapkanoleh Walikota.
(2) Dilarangmenggunakan
tanggaspiral sebagaitanggautama atau tangga kebakarankecualijika
jumlahorangyangsetiapharinyamenggunakan
tanggatersebuttidak lebihdari 5 (lima)orang.
(3) Tanggayangtidaktergolongdalamjalan keluaryangdigunakanuntukjalanyangtidak lebihdari 2
(duai tingkatdenganpenghuniyang samatidak perlu diberi pelindungdenganketentuanbahwa

luasmaksimalyangdiijinkanuntuktingkatdi atas.
(4) Tanggapenghubungatautanggaumum tidakperlu dilengkapidenganpelindungapabilakeduanya

lantaidenganlantaitambahan(mezzonine)
menghubungkan padatingkatyangsama.
(5) Tanggatidak memerlukanpelindungapabilahanyamelewatisatutingkatbangunanyang menuju

ke ataudari sebuahruangantertutup.

( 6 ) R u a n g. . . . . .
(6) Ruang kosong di bawah tangga kebakarantidak boleh digunakanuntuk kegiatan yang dapat

menimbulkanbahavakebakaran.

Pasal56

Setiaptanggakebakaranterlindungharusmemenuhiketentuansebagaiberikut:
(1) Terbuatdari bahanyangtidak mudahterbakardengankonstruksi
tahanapi minimum2 (dua)jam;
(2) Dapatmelayanisemua lantai mulai dari lantai bawah sampaiterbatasbangunandengantanpa

bukaan,kecualipintu tunggalpada setiaplantaiyangdilindungipintu tahan api 2 (dua)jam yang

menutupsendiri;
langsungdenganjalan,halamanatau tempat terbukayang langsungberhubungan
(3) Berhubungan

denganjalanumum;
(4) Bagianteratastanggatersebutharus mempunyaiventilasike udara luar denganluas minimum

10%(sepuluhpersen)dari luaspenampangmelintangtangga,dan apabilaventilasitersebuttidak


menembusatap,harusdipasang2 (dua) buahventilasiyangmasing-masing
ditempatkanpadasisi
yangberlawanandari cerobongyangmempunyailuassamadenganventilasitunggal.

Pasal57

(1) Semuatanggaluar yang permanendapat digunakansebagaisaranajalan keluarbila memenuhi

ketentuanyang samasepertitanggadalam.
(2) Tangga luar harus dilengkapidengan pagar pengamanansetinggi minimum L,2 (satu dua

persepuluh)
meter.

{3) Tangga luar dapat menuju atap bangunanlain atau ke bangunanyang berdampinganbila
konstruksitanggatersebutmemenuhiketentuanuntuk keselamatanjiwa manusia.

Pasal58

(1) Semuatanggakebakarantambahanharusmempunyailangkah(pegangan
tangga)atau pelindung
padakeduasisinyadenganketinggian75 ( tujuh puluhlima)cmdan maksimumL05 ( seratuslima )

cm.
(2) Langkahatau pelindungharusdibuatsedemikianrupa sehinggadapatmenahantekananminimum

100 (seratus)kg.

Pasal59

padasaranajalankeluarharusdisediakan
(1) Penerangan padasetiapbangunan.

saranajalankeluarharusdihidupkansecaraterus-menerus.
(2) Penerangan

buatanharusdigunakandi tempat-tempatsaranajalan keluar dan dapatdihidupkan


{3) Penerangan
sesuaidengankebutuhannilaikuat penerangannya.
sewaktu-waktu

Pasal5O

(1) Kemampuanpenerangandaruratyang menggunakanbateraiharus disediakandan harus dapat

bertahanminimum 60 (enam puluh) menit untuk bangunanrendah dan bangunanmenengah,


sertaminimum90 (sembilanpuluh)menit untukbangunantinggiapabilaaliranutamapadam.

(2) Penerangan
......
(2) Penerangandarurat yang menggunakanbaterai harus menggunakanbaterai yang dapat diisi

kembalisecaraotomatis.
(3) Sistempenerangan
daruratharusdapatbekerjasecaraotomatisbilaterjadigangguan.
(4) Bahanyangdapatmemantulkancahayadilarangdigunakansebagaipenggantipenerangan
darurat
saranaialankeluar.

Pasal6L

(i) Penerangan
yang digunakanuntuk saranajalan keluarharus bersumberdari aliran listrikyang
jawabkan.
dapatdiandalkandan dapatdipertanggung

saranajalan keluarharusterdiri dari minimum 2 (dua)sumberlistrikyang berbeda


(2) Penerangan

sehinggaapabilasalahsatu sumberalirantersebuttidak bekerja,maka sumberyang lain dapat

bekerjasecaraotomatis.
(3) Bilatenagalistrikdigunakansebagaisumberpenerangan
untuk saranajalankeluar,instalasilistrik
tersebutharusdipasangsesuaidenganketentuanyangberlaku.
(4) Lampupeneranganyang menggunakan
bateraiatau lampu yang mudah dijinjingdilarangdipakai
sebagai sumber peneranganutama sarana jalan keluar, kecuali dipakai sebagai sumber
penerangan
darurat.

Pasal62

(1) Tandajalankeluardan tandayangmenunjukkan


jalankeluarharusmudahterlihatdan terbaca.

(2) Tandapanahsebagaiarah penunjukjalan keluarharusditempatkandisetiaptitik bila arah jalan

menujukeluarterdekattidaktampakdenganjelas.
(3) Jalanterjauhantaratitik tanda penunjukarah dan tandajalan keluarterdekatmaksimum30 (tiga

puluh)meter.

{4) Setiappintu koridor atau tanggayang bukan jalan keluar atau yang menuju jalan keluar dan
tempat-tempatyang dapat disalahtafsirkansebagaijalan keluar,harus dipasangtanda yang
menujukkanarah yang sebenarnya,seperti 'KE RUANG BAWAH TANAH", "GUDANG"dan

sebagainya
dengantulisanberwarnamerah.
(5) Setiaptanda keluar minimal harus memuat kata "KELUAR"dalam huruf yang sederhanayang

mudah terlihat dan mudah terbacadenganukuran minimum 10 (sepuluh)cm dan tebal huruf

minimum1 (satu)cmatau berupasimbolyangmudahterlihat.


(6) Tandajalan keluar dan penunjukarah harus berwarnadasar putih dengan tulisan hijau atau

berwarnadasarhijaudengantulisanputih.

BABV
PENANGGUTANGAN
KEBAKARAN
PADABANGUNAN
BagianPertama

BangunanRendah

ParagrafI
BangunanPabrikdan atau Gedung
( KlasifikasiI )

P a s a6l 3 . . . . . .
Pasal63

t1) Setiap bangunanpabrik harus dilindungidengan alat pemadam api ringan yang jenis dan
jumlahnyadisesuaikan ancamanbahayakebakarandanjarakjangkauannya.
denganklasifikasi
( 2 ) Setiapbangunanpabrik denganancamanbahayakebakaranringanharusdilindungidenganalat
pemadamapi ringanyang berdayapadam minimum 2A, 58 - 108 dan ditempatkanpada tempat-

tempatyangjarakjangkauannya
maksimum25 (duapuluh lima)meter.
( 3 ) Setiapbangunanpabrikdenganancamanbahaya kebakaransedangharusdilindungidenganalat
pemadam api ringan yang berdayapadam lingkungan2A, l-08 - 208 dan ditempatkanpada

tempat-tempatjarak jangkauannya
maksimum20 ( dua puluh)meter.
(4) Bangunanpabrik dengan ancaman bahaya kebakarantinggi harus dilindungi dengan alat
pemadam api ringanyang berada pada minimum 20A, 408 - 80B dan ditempatkanpada tempat-

tempatyangjarakjangkauannya
maksimum15 (limabelas)meter.

Pasal64

( 1 ) Setiapbangunanpabrik selainmemenuhiketentuansebagaimana
dimaksuddalam pasal63 ayat

{2), (3) dan (4), harusdilindungipula denganhidrankebakarandenganketentuanbahwapanjang


selangdan pancaranair yangada dapatmenjangkauseluruhruanganyangdilindungi.
( 2 ) Setiapbangunanpabrik denganancamanbahayakebakaranringanyang mempunyailuas lantai
minimum 1.000(seribu)M2 dan maksimum2000 (dua ribu) M2 harusdipasangminimum 2 (dua )

hidransetiappenambahanluaslantaimaksimum1000( seribu) M2 harusditambahminimum 1 (

s a t u) t i t i k h i d r a n .
(3) Setiapbangunanpabrikdenganancamankebakaransedangyangmempunyailuaslantaiminimum
800 ( delapanratus ) M2 harusdipasangminimum 2 (dua)titik hidran,setiappenambahanluas

lantaimaksimum800 (delapanratus)M2harusditambahminimumL (satu)titikhidran.


(4) Setiapbangunanpabrikdenganancamankebakarantinggiyang mempunyailuaslantaiminimum

600 ( enamratus) M' harusditambahsatutitik hidran.

Pasal55

( 1 ) Setiap bangunan pabrik dan atau bagiannyayang proses produksinyamenggunakanatau

bahanbaku yang mudah menimbulkanbahayakebakaranharusdilindungidengan


menghasilkan

sistemalarm sesuaidenganketentuanyang berlaku.


( 2 ) Setiapbangunangudangyangmenyimpanbahan-bahan
berbahaya,baikyang beradadi komplek
pabrikmaupunyangberdirisendiriharusmendapatperlindungan
dari ancamanbahayakebakaran
sesuaidenganketentuanyangditetapkanoleh Walikota
( 3 ) PemasanganInstalasi pemercikotomatis atau Instalasipemadam lainnyayang dihubungkan

denganalarmotomatispadabangunanpabrikdan ataugudang sebagaimana


dimaksudpadaayat
(1) dan (2) pasalini harusmemperlihatkan jiwa orangyangberadadi dalamnya.
keselamatan
(4) Apabilapenggunaanair untuk pemadamdapat membahayakan
harusdigunakanalat pemadam
jenisgasotomatis.

(5)Setiap......
(5) Setiap ruangan instalasi listrik, generator, gas turbin atau instalasi pembangkit tenaga listrik

lainnya harus dilengkapidengan detektor kebocoranlistrik yang dihubungkandengan sistem

alarmotomatisdan sistempemadamotomatis.
(6) Setiapruangantempat menyimpancairan,gas atau bahanbakar mudah menguapdan terbakar

harus dilengkapidengan detektor gas yang dihubungkandengan sistem otomatis dan sistem
pemadamotomatis.

Pasal66

(1-)Alat, pesawatatau bahancairandan bahan lainnyayang dapat menimbulkan ancamanbahaya

kebakaranharusdisimpanterpisahsesuaidenganketentuanyangberlaku.

{2) Alat atau pesawatmenimbulkanpanasatau nyalaapi yang dapat menyebabkan


terbakarnyauap
panasatau bahanyang sejenis,dilarangdipasangatau digunakanpadajarak kurangdari 2 (dua)

meter dari suatu ruanganyang menggunakan


bahancairanyang mudah menguapdan terbakar
sepertitersebutpada ayat (1) pada pasalini.
(3) Sistemsalurangas dan cairanyang mudah terbakarharus dilengkapidengankatup pengaman

dan ditandaidenganjelas.
yangmemenuhipersyaratan

(4) Ruangatau daerahdalam ruanganpabrik dan atau gudangyang digunakanuntuk penempatan

ketel didi, generator,gardu listrik,dapur utama,ruangmesin,tabunggas dan ruangatau daerah

lainnyayang mempunyaipotensikebakaranharus ditempatkanterpisahatau bila ditempatkan


padabangunanutama,harusdibatasioleh dindingatau kompartemenyangnilaiketahananapinya

minimum 3 (tiga)jam, sedangkanpada dindingatau lantai kompartementersebutharus tidak

terdapatlubangterbukakecualiuntuk bukaanyangdilindungi.

Pasal67

Jumlah maksimaljenis bahan berbahayayang diperkenankandisimpan dalam kompleks suatu


bangunanpabrikadalahsebanyakjumlah pemakaianuntuk selama14 {empat belas}hari kerjayang
darijumlahrata-ratapemakaiansetiaphari.
diperhitungkan

Pasal68

Setiapruangandi dalam suatu bangunanpabrikyang menggunakan


ventilasiatau alat hembusatau
debu,kotorandan asap{uap},maupunpenyegarudara,pemasangannya
hisapuntuk menghilangkan
harusmemenuhi persyaratan
sebagaiberikut:
pesawatventilasisistemunit pada dindingbagianluar bangunanharusdilengkapi
a. Pemasangan

dengan sakelaryang dipasangpada dinding di dalam ruangan yang mudah dijangkaudan


digunakan;

b. Padasalurandengan sistem ventilasiatau penghubungsistem sentral harus dilengkapidengan


penahanapi otomatis;

c. Bila menggunakansistempenahananapi dengancara manual maka penahannyaharus dapat


mudahdibukadan ditutupdari luar ruangan;

d. Debu, kotoran dan asap yang dikeluarkan dari pesawat ventilasi harus tidak menggang3u
k e s e l a m a t aunm u m :

P a s a 6l 9 . , . . . .
Pasal69

(1) Setiaptempat parkirtertutup harusdilindungidari bahayakebakarandenganalat pemadamapi

ringandari jenisgas atau jenis kimia keringserbaguna,sesuaidenganpasal62 ayat (3) dan atau
dilindungidengansistempemadamotomatis.
(2) Setiapperalatanterbuka yang luasnyatidak lebih dari 300 (tiga ratus) m2 harus ditempatkan

minimum 2 (dua) alat pemadamapi ringanjenis atau kimia keringserbaguna,yang berukuran

minimum2 A, 10 B - 20 B dipasangditempatyangmudahdiambiluntukdigunakan.
(3) Setiapkelebihanluas sampaidengan300 (tiga ratus) m2 seperti pada ayat (2) pasal ini harus

ditambahdengansebuahalat pemadamapi.

Paragraf2
BangunanUmum dan atau Perdagangan
( Klasifikasill )

Pasal70

(1) Setiapbangunanumum/ tempat pertemuan,tempat hiburan,perhotelan,tempat perawatandan


perkantoranharusdilindungidari ancamanbahayakebakarandenganalat pemadamkebakaran

api ringan yang berdayapadam minimal 2 A, 28 - 58 dan ditempatkandenganjarak jangkau

maksimum20 (duapuluh)meter dari setiaptempat.


(2) Setiap bangunantempat peribadatandan tempat pendidikanharus dilindungidari ancaman

bahayakebakarandenganalat pemadamapi ringanyang berdayaminimum 7A, 28 - 58 dan


ditempatkandenganjarakjangkaumaksimum25 (duapuluhlima)meter dari setiaptempat.
(3) Setiapbangunanpertokoanatau pasarharusdilindungidari ancamanbahayakebakarandengan

alat pemadamapi ringanyang berdayapadam minimum 34, 58-108 dan ditempatkandengan


jarakjangkaumaksimum20 (duapuluh)meter dari setiaptempat.

Pasal71

(1) Setiap bangunan umum/ tempat pertemuan dan perdaganganselain memenuhi ketentuan

tersebutdalampasal68 harusdilindungidenganunit hidrankebakarandenganketentuanpanjang

selangdan pancaranair yangada dapatmenjangkau


seluruhruanganyangdilindungi.
(2i Setiap bangunanumum/tempat pertemuan,tempat hiburan, perhotelan,tempat perawatan,

perkantorandan pertokoan/pasar
untuk setiap800 (delapanratus)m' harusdipasangminimum1
(satu)titik hidran.

(3) Setiapbangunantempat beribadatdan pendidikanuntuk setiap1000 (seribu)m' harusdipasang

m i n i m u m1 ( s a t u ) t i t i kh i d r a n .

PasalT2

(1) Bangunanumum dan perdagangan


yang harusdilindungidengansistemalarm kebakaranharus

sesuaidenganketentuanyangberlaku.

dimaksuddalam pasal55, 66, 68 berlakuuntuk setiapbangun.rn


(2) Semuaketentuansebagaimana

umum dan atauperdagangan.

P a s a 7i 3 . . , . . .
Pasal73

(1) Setiap terminal angkutan umum darat harus dilindungi dengan sistem alarm kebakaran,
pemasangannya
harussesuaidenganketentuanyangberlaku.
(2i Setiap terminal angkutan umum darat harus menempatkan petugas khusus yang dapat

alat pemadam.
menggunakan

Pasal74

{1) Bangunangedungparkir dilindungidari ancamanbahayakebakarandenganalat pemadamapi


ringan, alarm kebakaran,hidran kebakarandan pemerciksesuaidengan ketentuanancarnan

bahayakebakaransedang.
(2) Setiap peralatan parkir terbuka termasuk pula kendaraanharus dilindungi dengan hidran

kebakaran dimaksuddalampasal64 ayat (2)


sesuaidenganketentuansebagaimana

Paragraf3
KetentuanPenetapanGangKebakaran

Pasal75

(1) Setiappembangunanpertokoandan pasar harus mempunyaigang kebakaranyang berfungsi

sebagaipemisahantara satu blok pertokoan dengan blok pertokoan lainnyadan sebuah jalan/
gangyangdapatdilaluikendaraandan terbukabagilalulintasumum.

(2} Setiapgangkebakaranharusmempunyailebarsekurang-kurangnya
4 (empat)meter.
(3) Untuk setiap 1 (satu)gang kebakaranminimal 24 {dua puluh empat) meter dan maksimal40
(empat puluh) meter untuk 1 (satu)blok pertokoan.

(4) Setiap orang / badan dilarang membangun,mendirikan bangunan,baik darurat maupun


permanendi dalam gang kebakaran,membuat pagartambahandisampingdindingtoko / kios

yangdapat mengganggufungsigangkebakaran.

dimaksudpasal (75) ayat (4) tersebut di atas tidak berlaku


t5) Ketentuanlarangansebagaimana
apabiladitentukanWalikota.

BangunanPerumahan
( Klasifikasilll )

Pasal75

(1) Bangunanperumahandalam lingkunganperkampunganharusdilindungidari ancamanbahaya

kebakaran dengan alat pemadam api ringan yang berdaya pada minimum 2 A, 5 B dan
ditempatkanpada setiaprukun tetangga( RT) yang bersangkutan.

{21 Bangunanperumahansederhanaharusdilindungidari ancamanbahayakebakarandenganalat


pemadamapi ringan yang berdaya padam 2 A, 5 B dan ditempatkandenganjarak jangkauan

maksimum25 (duapuluhlima)meter dari setiaptempat.


(3) Bangunanperumahanlainnya harus dilindungidari ancamanbahaya kebakarandengan alat
pemadamapi ringanyangberdayapadamminimum2A,1AB dan ditempatkandenganjangkauan

20 ( dua puluh) meter dari setiaptempat.

Pasal77......
Pasal77

Bagibangunanperumahanlainnyadan bangunanperumahanyang merupakanbangunanmenengah

atautinggi berlakupulaketentuansebagaimana
dimaksuddalampasal66.

Pasal78

(1) RuangInstalasipendinginsentral,pembangkittenagalistrik,dapur umum, tempat menyimpan

bahan bakar,cairanyang mudah terbakaratau yang sejenisnya,


harus mendapatperlindungan
khususterhadapancamanbahayakebakaranotomatis dan alat pemadamkebakaranberukuran

besar.
(2) Ruanganpembangkit tenagalistrikatau yang sejenisnya
tersebutpada ayat (1) pasalini, harus
ditempatkantersendirisesuaidenganketentuanyangberlaku.

ParagraflV
BagianCampuran

Pasal79

(1) Terhadapsetiap bangunancampuranyang berlaku ketentuanpencegahandan pemadaman

yangterberatdari fungsibagianbangunanyangbersangkutan.
kebakaran
(2) Pengecualianterhadap ayat (1) pasal ini apabila pada bagian bangunan yang fungsinya

mempunyaiancamanbahayakebakaran lebih erat dipisahkan dengan kompartemen yang

ketahananapinya disesuaikandenganancamanbahayal.

BagianKedua

BangunanMenengah

Pasal80

i1) Konstruksidinding dan bagiannyadari suatu bangunanharus memiliki konstruksi tahan api
pengujianstandartahanapi.
berdasarkan
(2) Pengujiansebagaimana
dimaksudpada ayat (1) pasalini tidak diperlukanterhadapbahanyang
telahmemenuhi standartahanapi dari instalasiyangberwenang.

Pasal81

(1) Bahanatau perlengkapanlift, tangga,ventilasidan bukaantegak lainya harus dibuat dengan

dalam pasal79 ayat (1).


kontruksitahanapi sebagaimana
(2) Setiapkoridorjalankeluarharusmemiliki kontruksitahanapi sebagaimana
dimaksuddalampasal
79 ayat(1)
(3) Setiappintu kebakaranjalan keluarharusmerupakanpintu yang menutupsendiridan tahan api

m i n i m u m1 { s a t u ) j a m .

Pasal82

(1) Dindingpenyekatsementarayang dipergunakan


untuk membagiruanganseluasmaksimum450
(empat ratus lima puluh) M2 harusterbuat dari bahanyang tidak mudah terbakaratau bahan

lainnya.
(2)Setiap......
{2) Setiapjalan penghubungyangdigunakansebagaijalankeluarseluruhnyaharusdibuatdari bahan
tahanapi dan bilatertutupharustahanapi minimum 1 {satu)jam.
(3) Setiaptanggadan bordesharusdibuat dengankontruksi beton bertulangatau baja,dan setiap

tanggaharusterbuatdari bahanyangtidakmudahterbakar.
(4) Setiappintu dan jendela dari suatu bangunanharus dipasangsedemikianrupa sehinggatidak

memantulkansinarpanasyangdapatmengakibatkan
ancamanbahayakebakaran.

Pasal83

(1) Setiapbangunanyang menonjol,teras dan sejenisnya,


balkon dan serambiserta lis dan yang
sejenisharusdibuatdari bahanyangtidakmudahterbakar.
(2) Setiap ruangandi atas {penthouseldan rangka atap harus mempunyaikontruksiyang sama

dengankontruksibangunannya.
(3) Setiapjendelaatap (skylfgt) harusdibuat dengankerangkayangtidak mudahterbakardan kaca

berkawat(wiredg/oss)atau bahanlainnyayang sejenis.

Pasal84

(1) Bahanpelapisatau lapisancat padajalankeluarharusmemilikikwalitasyangtidak dapatmenyala

ataupunmerambatkanapi apabilaterjadi kebakaranserta tidak menimbulkanasap,gas beracun

dan uap yangdapat terbakarapabilaterkenapanas.


(2) Setiapbahan pelapisharustidak mudah terbakar,sedangkanbahan pelapisdindingdan langit-

langit pada jalan keluarharusmemilikikualitasyang lebih tinggi dari pelapisyang tidak mudah

terbakar tersebut.
(3) Kualitaspenutuplangityangsejenisdenganbahansebagaimana
dimaksudpadaayat (2) pasalini,
haruslebihtinggidari parketkayuatau linoliumtebalpadadasar yangtidak mudahterbakar.

i4) Permadaniwoll pada lantai yang tidak mudah terbakardapat digunakandi ruang tunggu di
koridor.

Pasal85

(1) Kontruksijalan keluarharusmemenuhipersyaratan


ketahananapi sebagaimana
dimaksuddalam
pasal79 ayat(1)

(2) Bukaanmenujujalan keluarharusmelaluipintu jalan keluaryang ada atau bukaandindingluar

bangunan,kecualilubangventilasiudara,dan setiapjalan keluarharusdilengkapidenganpintu

t a h a na p i .

Pasal86

(1) Jalan keluar termasukjalan penghubung,jalan lintas,jalan landai, tangga dan lorong yang

merupakan bagian-bagiandari jalan keluar, harus dilindungi dengan kontruksi tahan api

dimaksuddalampasal79 ayat (1).


sebagaimana
(2) Lift, termasuk lift makanandan lift barang,eskalator,cerobongdan bukaan lainnya pada lantai.

harusdilindungidengankontruksitahanapi sebagaimana
dimaksuddalampasal79 ayat(1)

P a s a l8 7 . . . . . .
Pasal87

(1,)Setiap bangunan menengah harus dilindungi sistem pengendalianasap yang ketentuan

pemasangannya
memperhatikan
hal-halsebagaiberikut:

a. Bagianruang pada bangunanyang digunakanuntuk jalur penyelamatanharusdirencanakan


bebasasapbilaterjadikebakaran.

b. Ruang bawah tanah, ruang tertutup, tangga kebakarandan atau ruang Iainnya yang

diperkirakanasap akan terkumpul harus direncanakanbebas asap dengan menggunakan


ventilasimekanisyangakanbekerjasecaraotomatisbilaterjadikebakaran.

c. Peralatanventilasi mekanis maupun peralatan lainnya yang bekerja secaraterpusat, harus

baiksecaraotomatismaupunmanualdi ruangsentral.
dikendalikan

d. Sistem pendinginansentral harus direncanakanagar dapat berhenti secaraotomatis bila


terjadikebakaran.

e. Cerobonglductingl pendinginharus dilengkapidengan peralatankhusus sehinggadapat


menutupsecaraotomatisbilaterjadikebakaran.

f. Setelahpemasangansistem pengendallanasap selesaiperlu dilakukanpengujiandengan

memberikanasappadasaluranyangterpasang.
g. Pemeliharaan
harusdilakukandenganmemeriksasaluranapakahada yang menyumbatatau

tidak.

h. Sistempengendalian
asap yangdipasangpadatanggakebakaranharusdapat bekerjasecara

otomatisbilaterjadikebakaran.
(2) Ventilasiasap tunggal pada bukaan tegak hanya diijinkanapabilalubangnyamenembusatas,

apabilatidak menembusharusdipasang2 (dua) buah ventilasiasapyang luasnyasamadengan

lubangventilasiasaptunggalyangberujungpadasisiberlainan.

dimaksudpada ayat (2) pasal ini, harus mempunyaidindingyang tidak


(3) Ventilasisebagaimana

beriubang-lubang
dan iiciakboieh berhubungandenganatau melayanilubangventilasimaupun

cerobonglainnya.
(4) Pemisahantara kamar mesin dan cerobonglift harus terbuat dari bahan yang tidak mudah

terbakardenganbukaanyanghanyadiperlukanuntukventilasi.

Pasal88

Setiappenghisapasapdari ruang bawahtanah dan bagianbawahtanah harusmemenuhiketentuan

sebagaiberikut:

harusdiatur sedemikianrupa sehinggatersebardenganbaik padatempat yang


a. Penempatannya
menghadapke jalanatau padadindingluar;

asappada ruang ketel didih,gedungbahanbakardan ruangdenganperalatanyang


b. Penghisap

mengandungminyakharusdipasangtersendiri;

c. Ditutupdenganbahanyang mudah dipecaholeh petugaspemadamkebakarandan diberitanda


yangjelaspadabagianluar bangunanyangberdekatandenganlubangasaptersebut.

d. Cerobongpenghisapasap yang menembuslantai di atasnyaharus dilindungidengandinding

tahan api yang sama dengan ruanganatau lantai tersebut dan tidak berlubangdan apabila

beberapa......
beberapacerobong penghisapdari bagian bangunanbertemu, maka cerobongtersebut harus

terpisahsatudenganlainnya.

Pasal89

(1) Sistempenyediaanudarasegarpadabangunanharusmemenuhiketentuanyangberlaku.
(2) Sistem penyediaanudara segar sebagaimanadimaksudpada ayat (1) pasal ini, harus dibuat

sedemikianrupa,sehinggabilaterjadikebakarandapatberhentisecaraotomatis.

Pasal90

(1) Setiapbangunanmenengahharus dilindungidari ancamanbahaya kebakarandengan sistem

pemercikotomatissesuaiketentuansebagimana
dimaksudpadapasal29 dan 30.
(2) Sesuaidengankebutuhan,bagianbangunanyang tidak menggunakan
sistempemercikotomatis
harusdilengkapidengandetektoryang berhubungandengansistempemercikotomatisitu yang
a d ad a l a mb a n g u n a n .
(3) Padatempat-tempattertentu dalam bangunanyang harusdilindungioleh sistemtabir air lwater

curtain),pemasangan
tabir air harussesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.

Pasal91

Setiap bangunan menengahharus dilindungi oleh suatu sistem alarm otomatis sesuai dengan

dimaksuddalampasal26, 27, dan 28.


ketentuansebagaimana

Pasal92

(1) Setiapbangunanmenengahharusdilindungioleh suatusistemhidransesuaidenganketentuan

dimaksudpada pasal24. Pemasangan


sebagiamana hidran harussedemikianrupa agar dengan
panjangselangdan pancaranair seluruhpermukaanlantaidi dalamdapatdicapaidan dilindungi.

(2) Pemasangan
hidran harussedemikianrupa agardenganpanjangselangdan pancaranair seluruh
p e r m u k a a lna n t a d
i i d a l a md a p a td i c a p a d
i a nd i l i n d u n g i .
(3) Hidranketikadigunakanharusdapatmemancarkan
air dengantekanan kerjayangkonstan.

Pasai93

Setiaptempat pada bangunanmenengahharus dilindungidenganalat pemadamapi ringan yang


kemampuandaya padam, jumlah dan penempatannya sesuai dengan ketentuan sebagaimana

dimaksuddalampasal63 ayat{2),ayat (3)dan ayat (4).

Pasal94

(L) Bila pelaksanaan


dalam pembangunantelah mencapaiketinggian15 (lima belas)meter harus
dipasangsistemhidrandaruratyangsiapuntukdigunakan.
(2) Pemasangan
hidran harussejalandengantahap pembangunandan selalusiap digunakanpada

lantaiminimum2 (dua)tingkatdi bawahtingkat tertinggiyangsedangdibangun.


(3) Bagianbangunanyang sudah selesai dibangundan ijin penggunaannya
telah dikeluarkanoleh
yang berwenang,walaupanbangunanbelum selesaikeseluruhannya,
diberlakukanketentuan
sebagaimana
dimaksuddalamPasal89 sampaidenganPasal92.

P a s a9l 5 . . . . . .
Pasal95

(1) Setiapbangunanmenengah harusdilengkapidenganlift dan atau alat pengangkatmekanikdan

ataueskalatoryangharusdipasangsesuaidenganketentuanyangberlaku.
(2) Untuktugaspenanggulangan
kebakaranpalingsedikitsebuahlift harusdapatberfungsisebagailift
kebakaransehinggasetiaplantaiatau tingkatbangunandapatdilayanioleh minimum sebuahlift
kebakaranyangdilindungidengan ruangluncurtahanapi minimum2 { dua )jam.
(3) Lift sebagaimanadimaksudpada ayat (2) pasal ini, harus mempunyaisakelarkebakaran(/rre

switchljenis tombol tekan yang ditempatkandi lantai dasar dekat pintu lift dan mempunyai
ketentuanyangditetapkanoleh Walikota.
(4) Pintupenutupruangluncuratau kendaraanlift harustahan api minimum 1 (satu)jam dan harus

kedapasap.
(5) Bagiandalam,termasukhiasandalam kendaraanlift harusdibuat dari bahanyang tidak mudah

terbakarsesuaidenganketentuansebagaimana
dimaksuddalampasal.
(6) Sumbertenagalistrikuntuklift kebakarandirencanakan
dari dua sumberyangberbeda,sehingga
aliran listrik dapat berpindahsecara otomatis apabila terjadi kebakarandalam aliran listrik
tersebut.

Pasal95

(1) Instalasitelepondarurat,minimalsatu pesawatharusdipasangpada setiaplantaidan kendaraan

lift kebakaran.

\ 2 ) Instalasitelepon darurat dapat dihubungkandenganketentuanbahwa dalam keadaandarurat


harus dapat terputusdari telepon biasa,sehinggaseperlunyadapat digunakansebagaitelepon

darurat.
( 3 ) Selainmenggunakan
sistemtelepondaruratsebagaimana
dimaksudpadaayat (1) dan (3) pasalini
maka suatusistemtata suryayang terputusharuspula dipasanguntuk keperluanpenyampaian
pengumumandan instruksi.

Pasal97

( 1 ) Semuakabel listrik untuk lift kebakaran,alat pencegahdan pemadamkebakaranlainnvaharus

sesuaidenganketentuanyangberlaku.
( 7 ) Sumber aliran listrik tersendiri harus disediakanuntuk menjalankanlift kebakaranataupun

peralatanlainnyayangdigunakanuntukpencegahan
dan pemadaman,
apabilasumberaliranlistrik
utamaterputus.
( 3 ) Pembangkittenaga listrik yang digunakansebagaisumber aliran listrik tersendiriharus sesuai
denganketentuanyangberlaku,sehingga
dapatmenjaminlift kebakaranmaupunalat pencegahan
dan pemadamanlainyadengansebaik-baiknya.
( 4 ) Sumberaliranlistriktersendiribesertapanelnyaharusdapat mengalirkan
aliranarus listrikke lift
kebakaran,pemberiantekanan udara pada tangga kebakaran,pompa hidran, pemercik dan
penghisap
asap.

( 5 )L a m p u. " . . .
(5) Lampupenerangpadatangga,bordes,jalan penghubung
dan lainnyaharusdihubungkan
dengan2
{dua)sumberaliranlistrikyang berbeda,sehinggaapabilasalahsatu sumberalirantersebuttidak
dapatbekerja.

Pasal98

(1) Sumberlistrikbateredenganalat pemindahotomatisharusdipasangguna penerangandarurat


di
tangga,bordes,jalan penghubungdan lainnyayang akan menyalasecaraotomatisapabilaaliran
listrikterputus.
(2) Penerus (relay) pemindah aliran listrik otomatis yang dipasanguntuk tujuan sebagaimana

dimaksudpada ayat (1) pasalini, harus ditempatkanpada peralatansumber listrikbatere yang

melayaniatau memberialirankepadalampu-lampupenerangtersebut.
(3) Lamputanda keluaryang dipasangharus berhubungandenganaliran batere secaraotomatis

dalamkeadaandarurat.

BAB VI

PEMERIKSAANDAN PERTJI
NAN

Pasal99

(1) Setiapgambardan data teknisperencanaan


instalasiproteksikebakarandan saranapenyelamatan
jiwa padabangunanharusterlebihdahulumendapatpersetujuandari Walikotaatau pejabatyang

ditunjuk.
(2) Setiappelaksanaan
pemasangan
instalasiproteksikebakarandan atau saranapenyelamatan
jiwa
pada bangunanharus mendapatpersetujuandari Walikotaatau pejabatyang ditunjuk,setelah

diadakanpemeriksaan
oleh petugasyangberwenang.
(3) Apabiladalampemeriksaan
sebagaimana
dimaksudpadaayat (2) pasalini ternyatamasihbanyak
terdapatketentuan-ketentuan
yang belum terpenuht,Waltkotamemenntahkanuntuk menunda
dan ataumelarangpenggunaan
suatubangunansampaidengandipenuhinyapersyaratan.

Pasal100

(1) Walikota dapat memerintahkanpemeriksaanpekerjaan pembangunandalam hubungannya

denganpersyaratan
pencegahan
bahayakebakaran.
(2) Pemeriksaan
persyaratanpencegahankebakaransebagaimana
dimaksudpada ayat (1) pasalini,
ialah pemeriksaanketentuan pencegahanuntuk bangunan rendah, menengah dan tinggi

sebagaimanadimaksud dalam BAB V serta ketentuan penyediaanalat pemadam selama


pembangunan
sedangdilaksanakan
sebagaimana
dimaksuddalampasalL6 dan pasal93.
(3) Apabiladalam pemeriksaan
sebagaimana
dimaksudpadaayat (1) pasalini, terdapathal-halyang
meragukanatau yang sifatnyatertutup, Walikota dapat memerintahkanuntuk mengadakan
penelitiandan pengujian.
(4) Semuapembiayaanuntuk melaksanakan
tugassebagaimana
dimaksudpada ayat (1), (2) dan (3)
pasal ini, menjadi beban sepenuhnyadari pemilik atau pengeloladan atau tanggungjawab

bangunantersebut.

P a s a l1 0 1. . . . . .
Pasal101

(1) setiapbangunanyangdipersyaratkan mempunyaiinstalasiproteksikebakarandan saranaberkala


tentangkelengkapan dan kesiapanrsaranapenanggulangan kebakaran, saranapenyelamatanjiwa
dan hal-halyanglainyangberkaitanlangsungdenganusahapenanggulangan
kebakaran.
(2) Bangunanyangtelah diperiksasecaraberkaladan telah
memenuhipersyaratanharusmendapat
tanda stiker klasifikasi
tingkat bahayadan sertifikatlayakpakai yang dikeluarkan
oleh walikota
atau pejabatyangditunjuk.
(3) Bangunanyang telah diperiksasecaraberkaladan
belum memenuhipersyaratan,harus tetap
mendapatkanstiker klasifikasi
tingkat bahayadan mendapatkansurat Tanda Bukti pemeriksaan
sertarekomendasi
perbaikannya
yangdikeluarkan
oleh walikotaatau pejabatyangditunjuk.
(4) stiker klasifikasi
tingkat bahayasebagaimana
dimaksudpada ayat (2) pasal ini, harus dipasang
pada bagiandinding dekat pintu masuk utama pada ketinggian
2 (dua) meter dari permukaan
tanah/lantaiagarmudahdilihat.
(5) sertifikat layak pakai harus dilengkapi dengan daftar
kelengkapandan kesiapan sarana
penanggulangan kebakarandan saranapenyelamatanjiwa yangtelahada.
{6) Apabiladipandangperlu walikota dapat melarangpenggunaan
bangunanyang belum memenuhi
persyaratan
dan mengandung
ancamanbahayaketinggian
tinggi.

Pasal102

(1) Potensiancamanbahayakebakaranyang ada disuatubangunan,


alat pencegahan
dan pemadam
kebakarannya
harusdiperiksasecaraberkalapalingcepatL (satu)tahun sekali,serta
dalamwaktu
sekali harus dilaksanakanpengetesantabung bahan pemadamnyadengan
tekanan hidrolik.
Disampingitu dapat dilakukanpemeriksaansewaktu-waktudenganatau
tanpa pemberitahuan
terlebihdahuluoleh Walikotaatau pejabatyangditunjuk.
(2) setiap pemilik dan atau pemakaialat pencegahpemadam kebakaran
sebagaimanadimaksud
dalam ayat (1) pasal ini wajib memberi kesempatandan membantu kelancaran
terlaksananya
pemeriksaan.

{3) Pemeriksaan
sebagaimana dimaksudpada ayat (1} pasal ini dilaksanakanolen petugasKantor
PemadamKebakarandan Penanggulangan Bencanayangharusdilengkapidengansurattugasdan
memakaitandapengenalkhususyangjelaspadawaktumelaksanakan tugasnya.
(a) Alat pencegahdan pemadam kebakaranyang tidak memenuhi persyaratan
sesuai dengan
ketentuanyang berlakuharussegeradiisi,digantiatau diperbaikisehingga
selaluberadakeadaan
s i a pp a k a i .

Pasal103

Pemilik, pengelola atau penanggungjawab bangunan sepenuhnya


bertanggungjawab atas
kelengkapan,kelalaianseluruh alat pencegahdan pemadam kebakaran
sesuaidengan klasifikasi,
penempatan,pemeliharaan,peralatan,perbaikandan penggantian
alat tersebut sesuai dengan
ketentuanyangtercantumdalameanun ini.

P a s a l1 0 4. . . . . .
Pasal104

{1) Walikotaatau pejabatyangditunjukdalammelakukantugasdapatmemasukidenganleluasadan


tanpa membayar dimana diadakanpertunjukan,keramaianumum, pertemuanatau kegiatan
lainnya.
pertunjukanatau pertemuansebagaimanadimaksudpada ayat (1) pasal ini
{2) Penyelenggaraan
wajib melakukantindakanyangdiperintahkan
oleh petugasdimaksudpadaayat (1) pasalini untuk
kepentingan pencegahan bahaya kebakaran baik sebelumnya, selama dan sesudah
pertunjukanatau pertemuantersebut.
berlangsungnya

Pasal105

(1) Setiapperorangandan atau badanusahayangmenjalankan


pemasangan
sisteminstalasiproteksi
kebakaranharusmendapatijin dari Walikotaatau pejabatyangditunjuk.
(2) Setiapperusahaan
dan atau badanusahayang memasang,mendistribusikan,
memperdagangkan
dan mengedarkansegalajenis alat pencegahdan pemadam dan pengisiankembali harus

mendapatijin dari Walikotaataupejabatyangditunjuk.


(3) ljin sebagaimanadimaksud pada ayat {1) dan (2) pasal ini berlaku 3 (tiga) tahun dapat

diperpanjang
atau diperbaharui.

{4) Pemegangijin harus membuat laporan tertulis kepada Walikota atau pejabat yang ditunjuk
tentangseluruhkegiatansebagaimana
dimaksudpadaayat (1 ) dan (2) pasalini.

BABVII
KEWENANGAN
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

Pasal105

(1) Setiappendudukyang beradadi daerahkebakaran,


yangmengetahuiterjadinyakebakaran,
wajib
membantu secaraaktif mengadakanusaha pemadamankebakaran,baik untuk kepentingan
pribadimaupunkepentingan
umum.

l2') Barangsiapayangberadadi daerahkebakarandan mengetahuitentangadanyakebakaranwajib


segeramelaporkannyakepada Kantor PemadamKebakarandan Penanggulangan
Bencanadan
atau Instansilainyangterdekat.

{3) Instansilainnyasebagaimana
dimaksudpada ayat (2) pasal ini, yang telah menerimalaporan
tentangterjadinyasuatukebakaran
wajib melaporkankepadaKantorPemadamKebakaran.

Pasal107

(1) Dalam penanggulangankebakaran,penyelamatanjiwa harus lebih diutamakan dari pada


penyelamatan
hartabenda.
(2) Untuk menanggulangi
kerugianharta benda akibat kebakaran,setiap pemilik atau penanggung
jawab bangunanwajib mengikutiprogramjaminanpenanggulangan
risikokebakaran.
(3) Pelaksanaan programjaminanpenanggulangan
atau penyelengaraan risikokebakaranditetapkan
olehWalikota.

P a s a l1 0 8. . . . .
Pasal108

t1, SebelumPetugasPemadamKebakarantiba di tempat terjadinyakebakaran,komandanbarisan

sukarelakebakaranatau penanggung
jawab tempat tersebutatau kepalawilayahserempatatau
anggota polisi yang tertinggi pangkatnyayang hadir, berwenang dan bertanggungjawab

mengambiltindakandalamrangkatugaspemadam.
( 2 ) Setelahpetugaspemadam kebakarantiba di tempat terjadinyakebakaran,demi kepentingan

keselamatanumum dan pengamanansetempat,dilarangbagi setiap orang berada di daerah


bahayakebakaran,
kecualiparapetugas.
( 3 ) SetelahPetugasPemadamKebakaran
tiba di tempat terjadinyakebakaransebagaimana
dimaksud
padaayat (1) pasalini wewenangdan tanggungjawab beralihkepadapimpinanpetugaspemadam

Kebakaran.
( 4 ) Setelahkebakarandipadamkan,pimpinanpetugasPemadamKebakaransebagaimana
dimaksud
pada ayat (3) pasal ini, harus segeramerryerahkankembali wewenang dan tanggungjawab

dimaksudkepadapenanggung
jawabtempattersebut,kecualiditentukanlainoleh Walikota.
(s)SebelumpirnpinanPetugasPemadamKebakaranmenyerahkankembaliwewenangdan tanggung
jawab sebagaimana
dimaksudpada ayat (4) pasalini, harusdiadakanpenyelidikanpendahuluan

maupunoleh pemadamKebakaran.
baikoleh pihakkepolisian
( 6 ) Penyelidikan
pendahuluandilakukanoleh pihak kepolisianuntuk kepentinganpengusutanlebih

lanjutsesuaidenganperaturanyangberlaku.
( 7 ) Untukmemperolehdatalengkaptentangsebabkebakaran,
PemadamKebakaran
berwenangatau
dapatmelakukanpemeriksaan
penyebabkebakaran.
(8) Setelah pimpinan petugas Kantor Pemadam Kebakaran dan PenanggulanganBencana

menyerahkan
kembaliwewenangdan tanggungjawab sebagaimana
dimaksudpadaayat (4) pasal
ini yang bersangkutan
harussegeramembuatlaporantertulis secaralengkaptentangsegalahal
yangberhubungan
dengankebakaran
tersebutkepadaKepalaKantor Kebakaran.

Pasal109

t _ r , Padawaktu terjadi kebakaran,


siapapunyang beradadi daerahkebakarandiwajibkanmentaati
pentunjukdan atau perintahyangdiberikanoleh petugassebagaimana
dimaksuddalampasal107
ayat (1)dan (3).

{ 2 ) Hal-halyangterjadidi daerahkebakaranyang disebabkankarenatidak dipatuhinyapetunjukdan


atau perintah sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) pasal ini, adalah menjaditanggungjawab
sepenuhnya
dari yangbersangkutan.
( 3 ) Dilarangmemindahkanatau membawa barang-barang
ke luar dari daerahkebakarantanpa ijin
petugassebagaimana
dimaksudpadapasal107ayat (1)dan (3).

Pasal110

(1) Pemilikdan atau penghunibangunanatau pemilik pekaranganberkewajibanmemberi bantuan

pada para petugassebagaimana


dimaksudpada pasal107 ayat (1) dan {3) baik dimintaataupun
tidak,untukkepentinganpemadamankebakaran.

( 2 )P e m i l i k . . . . . .
(2) Pemilikdan atau penghunibangunanatau pemilikpekarangan
sebagaimana
dimaksudpadaayat
(1) pasal ini berkewajibanpula menghindarkansegalatindakanyang dapat menghalangiatau

menghambatkelancaran
pelaksanaan
petugaspemadamkebakaran.

Pasal111

Pemilikdan atau penghunibangunanatau pemilik pekarangan wajib mengadakantindakan dan

memberikan kesempatan demi terlaksananyatugas pemacramanguna mencegah menjalarnya

kebakaranatau menghindaribahayakebakaran,
baik di dalam maupundipekarangan
rumahnyaatau
bangunan
lainnya.

Pasal112

Apabila bekas kebakaranyang berupa bangunandan atau barang dapat menimbulkanancaman


jiwa seseorangdan atau bahayakebakaran,pemilik dan atau penghunibangunandan
keselamatan
barang tersebut wajib mengadakandan memberikankesempatanterlaksananya tindakan yang

dianggapperluoleh pimpinanpetugasKantorPemadamKebakaran
dan Penanggulangan
Bencanadan
Penanggulangan
Bencanaatau polisi,tanpamenuntutgantirugi padasiapapun.

Pasal113

(1) Wewenangdan tanggungjawab tentang penutupandaerahkebakarandan jalan umum berada

di tanganpimpinan petugas KantorPemadamKebakaran


dan Penanggulangan
Bencanadan atau
pimpinanpetugaspolisiyang bertugasdi tempat kebakarantersebut,kecualiditentukanlain oleh

Walikota.

BABVIII

PEMBINAAN

Pasal114

(1) Di wilayah Pemko Langsaharus dilaksanakanprogram latihan pencegahandan pemadaman

kebakaran
secaraberkala,teraturdan terusmeneruskecualiditentukanlain oleh Walikota.
( 2 ) U n t u k b a n g u n a np e r u m a h a nd a l a m l i n g k u n g a np e r k a m p u n g a nd a n b a n g u n a np e r u m a h a n

sederhanaharus ditunjuk dan ditetapkanseorangpimpinandan atau komandanBalakaryang

bertanggungjawab atas pembentukankesatuanBalakarpada lingkunganmasing-masing


dan
pelaksanaan
programlainnyasebagaimana
dimaksudpadaayat (1) pasalini.
(3) Untuk bangunanrumah susunyang kapasitaspenghuninyalebih dari 50 (lima puluh)orang dan

bangunanpabrikserta bangunanumum dan perdagangan


yang kapasitaspenghuninyalebih dari
30 (tiga puluh) orang harus ditunjuk dan ditetapkankepala dan wakil kepala keselamatan

kebakaran gedung yang harus bertanggungjawab atas pelaksanaanmanajemen sistem


pengamanan
kebakaransetempat.
(4) Kepaladan wakil kepalakebakarangedungsebagaimana
dimaksudpada ayat (3) pasalini, harus
memenuhi persyaratan,baik jasmani maupun rohaninya, keterampilan dan pengetahuan
penanggulangan
kebakaransertadinyatakantelah lulusujianyangdiadakanoleh Walikota.

P a s a1
l 15......
Pasal115

Manajemensistem pengamanankebakarandi bawah koordinasikepala keselamatan kebakaran


gedungyangharusdilaksanakan
tugas-tugas
sebagaiberikut:
(1) Menyusunrencanastrategisistempengamanan
kebakaran
termasukprotapevakuasi;
(2) Mengadakan
latihanpemadamankebakaran
dan evakuasisecaraberkalaminimalsekalisetahun;
(3) Memeriksadan memeliharaperangkatpencegahan
dan penangulangan
kebakaran;
(4) Memeriksasecaraberkalaruangyang menyimpanbahan-bahan
yang mudah terbakaratau yang
m u d a hm e l e d a k ;
(5) Mengevakuasi
penghuniatau pemakaibangunandan hartabendapadawaktuterjadikebakaran.

BAB IX
KETENTUANPEI.AYANAN

Pasal115

Pemerintahdaerahmengaturtentangkepemilikanatau pemakaianalat pemadamkebakarandengan

maksudmencegahdan menanggulangi
terjadinyabahayakebakaran.

Pasal117

Demi kepentingandan kemanfaatanumum, pemerintahdaerahmemberikanpelayananpemeriksaan

terhadapalat pemadamkebakaranyang dimilikidan atau dipergunakan


masyarakatyang bertujuan
agar alat pemadam kebakaran tersebut tetap berfungsi sebagaimanamestinya dan dapat

dipergunakan
sewaktu-waktu
apabilaterjadikebakaran.

BAB X
PETAYANAN
DAN PENGAWASAN

Pasal118

(1) Pemeriksaandan atau pengujianalat- alat pemadam kebakaranpada setiap bangunandan

kendaraanbermotor.
(2) Memberikanrekomendasi.

Pasal119

Pemerintahdaerah melakukanpengawasanterhadap kegiatanyang dapat menimbulkanbahaya

kebakaranpada bangunan/ gedungdan kendaraanbermotoryang menyimpan,memuat,membawa


yangmudahterbakar.
bahan-bahan

BA8 XI

KEWAJIBAN

Pasal120

Setiaporangpribadiatau badanyangmemilikidan atau menguasaibangunan,ruangan,rumah,toko,

rttmah susun,plat / apartemen,perusahaanyang mengelola,menyinrpandana memperdagangkan

benda......
benda-bendayang mudah terbakarmaupun yang tidak terbakarserta kendaraanbermotor
wajib
memilikidan atau menyediakan
alat pemadamkebakaran.

Pasal121

(1) Alat pemadamkebakaransebagaimana


dimaksudpada pasal 1"19berupa racun api disediakan
padasetiap:

a. Bangunanruangan,rumahtoko, rumahsusun,flat/apartemendan bangunanlainnya.

b. Perusahaan
yangmengelola,menyimpandan memperdagangkan
bendayang mudahterbakar
(MT).

c. Perusahaan
yang mengelola,menyimpandan memperdagangkan
benda- bendayang tidak
mudahterbakar(TMT).

d. Kendaraan
bermotor.
(2) Jenisdan ukuran isi tabung racun api yang dimaksudpada ayat (1) ditetapkanoleh
keputusan
Walikota.

Pasal122

Alat pemadamkebakaransebagaimana
dimaksudpada pasal119 berupahidranwajib dipasangpada
setiap:

a. Bangunanindustri,pabrik- pabrikdan gudang.

b . B a n g u n asna r a n au m u m ;

c. Bangunanperumahanrealestate,rumahsusun,flat dan aparremen.

Pasal123

Alat pemadam kebakaransebagaimana


disebutpadapasalLL9 berupasprinklerwajib dipasangpada
setiao:
(1) Bangunanindustri,pabrik- pabrik,pusat perbelanjaan
dan sejenisnya
yang bertingkat dua ke
dLd5-

12) Bangunandi atasempat belasmeter atau bertingkatempatke atasmulaidari lantaisatusampai

denganke atas.

Pasal124

(1) Terhadapperusahaan
yang mengelola,menyimpandan memperdagangkan
benda- bendayang
mudahterbakar(MT)harusmemilikiL (satu) buahtabungracunapi setiapruasruangan 1 s/d 40

m'.
(2) Terhadapperusahaanyang mengelola,menyimpandan memperdagangkan
benda-bendayang
tidakmudah terbakar(TMT)harusmemiliki 1 (satu) buahtabung racunapi setiapruasruanganL

s /d 40 m2.
(3) Terhadaprumah susun,flat / apartemenharusmemiliki1 (satu buah tabung racun api
) setiap
ruasruangan L s/ d 60 m2.
(4) Terhadapkendaraanbermotor harusmemiliki 1 (satu)buahtabungracunapi.
(5) Terhadapbangunanindustri,pabrik- pabrikdan gudangharusmemiliki1 (satu)unit hidran
setiap
ruasruangan1 s /cj 600 m7.

( 6 )T e r h a d a .p. . . . .
(6) Terhadap bangunan perusahaanseperti pasar-pasar,plaza-plaza,mall, pusat perbelanjaan,

pertokoan,hotel, tempat hiburan dan perkantoranharus memiliki 1 (satu) unit hidran setiap

ruangan1 s/ d 800 m2.


(7) Terhadapbangunanreal estate,rumah susun,flat dan apartemenharus memiliki1 (satu unit
)
hidransetiapruangan1 s/ d i.000m2.
(8) Terhadapbangunanperdagangan
sepertipasar,plaza,mall dan sejenisnya
yangbertingkatdua ke
atas serta bangunanyang memilikiketinggianke atas harusmemilikisprinklermulai dari lantai

satuke atas.

Pasal125

Setiappemilik,pengelolabangunandiwajibkanmemberikankemudahanbagi petugaspencegahan
pemadam kebakaranyang sedang melaksanakantugas pemeriksaanalat-alat perlengkapandan

termasuktugas-tugas
dalampenanggulangan
bahayakebakaran.

BABXII
NAMA, OBJEK,
SUBJEK
DAN WAJIBRETRIBUSI

Pasal125

Dengannamaretribusipemeriksaan
alat-alatpemadamkebakarandalamdaerahdipungutretribusi.

Pasal t27

Objek retribusi adalah pelayananyang diberikan oleh pemerintah kota atas pemeriksaanalat
pemadamkebakaranpabrik,toko, kantor,hotel, rumah makan,pusatperbelanjaan,
bioskop,tempat
hiburan,pasar-pasarrestoran,rumah sakit, kios, bengkel-bengkel,
gudang,apotik, galon minyak,
distributorgas,klinik BUMN,BUMD,laboratorium,biro konsultanadministrasi,
travel perjalanandan
perusahaan-perusahaan
lainnya.

Pasal128

Subjekretribusiadalahorangpribadiatauyangmenikmatipelayanan
jasapemeriksaan
alat pemadam
kebakaranyangdiberikanoleh pemerintahKota.

Pasal129

Wajib retribusiadalahorangpribadiatau badanyangmenurutQanunini diwajibkanuntuk membayar

retribusiataspelayananpemeriksaan yangdiberikanoleh pemerintahKota.


alat pemadamkebakaran

BABXIII
GOTONGAN
RETRIBUSI
DAN DAERAHPEMUNGUTAN

Pasal130

Retribusipemeriksaan
alat-alatpemadamkebakaran
termasukgolonganretribusijasaumum.

Pasal131

Retribusiyangterhutangdipungutdi wilayahDaerah.

B A BX I V . . . ,
BABXIV
TATACARAPENGUKURAN
TINGKATPENGGUNAAN
JASA

Pasal132

jasaretribusiadalah:
Caramengukurtingkatpenggunaan

1. J u m l a ha l a tp e m a d a mk e b a k a r a n .

2. J e n i sa l a tp e m a d a mk e b a k a r a n .

3. J e n i st e m p a t .

BABXV
PRINSIP
PENETAPAN
BESARNYA
TARIFRETRIBUSI

Pasal133

{1) Prinsippenetapantarif retribusipemeriksaanalat pemadamkebakaranmeliputijasa pelayanan


pemeriksaan
dan atau pengujianoleh PemerintahDaerahterhadapalat-alatpemadamkebakaran
yangdimilikidan ataudipergunakan
masyarakat.
(2) Penetapan
tarif retribusipemeriksaan
alat pemadamkebakaranmeliputi:
a. Biayaadministrasi;
b. Biayapemeriksaan
dan pengawasan;

c. Biayapercetakan;

d . B i a y ap e m b i n a a n .

BAB XVI
STRUKTUR
BESARNYA
TARIFRETRIBUSI

Pasal134

(1")Besarnyatarif pemeriksaanalat pemadam kebakaranjenis RacunApi pertabung/tahun yang

padatempat-tempatsebagaimana
diperuntukkan dimaksuddalampasal132adalah:
a. RumahTokoyangmudahterbakar(MT)--------- Rp.35.000,-
b. RumahTokoyangtidakmudahterbakar( TMT)------- Rp.25.000,-
c. Kiosyangmudahterbakar(MT) -------- Rp. 8.500,-
d. Kiosyangtidak mudahterbakar(TMT) - Rp. 6.500,-
e. Standyangmudahterbakar(MT)--------- Rp. 7.500,-
f. Standyangtidak mudahterbakar(TMT) Rp. 6.000,-
g. Perusahaan
yangtidakmudahterbakar(TMT) Rp. 35.000,-
yang mudahterbakar(MT)mulaidari
h. Perusahaan

2tabungs/dStabung Rp.20.000,-
i. yangmudahterbakar(MT)mulaidari
Perusahaan

6 tabungs/d seterusnya----------- Rp. 15.000,-


j. yangtidak mudahterbakar(TMT)
Perusahaan Rp. 25.000,-
yangtidak mudahterbakar(TMT)mulaidari
k. Perusahaan
2 tabungs/d seterusnya----------- Rp. 17.000,-

l . K e n d a r a a.n. . . . .
l. Kendaraan
bermotor:
- M o b i lp e n u m p a n u
gmum Rp. 5.000,-
- M o b i lb u su m u m Rp. 10.000,-
- M o b i lb u st i d a ku m u m Rp. 5.000,-
- M o b i l t r u c ku m u m Rp. 10.000,-
- M o b i lp i c ku p t i d a ku m u m Rp. 5.000,-
- Mobil pickup / taksi Rp. 5.000,-
(2) Besarnyatarif pemeriksaanalat pemadam kebakaranberupa hidran per unit / tahun adalah

sebagaiberikut:

a . h i d r a nh a l a m a n Rp. 50.000,-
b. hidrangedung(dalambangunan) -------------- Rp. 60.000,-
(3) Besarnya
tarif pemeriksaan
alat pemadamkebakaranberupa
sprinklersetiapsaturangkap/tahunadalah Rp. 50.000,-

Pasal135

Besarnyaretribusialat pemadamkebakaranyang harusdibayaroleh wajib retribusiyang mendapat


jasa pemeriksaandihitung dari perkalianantara jumlah alat pemadam kebakarandi setiap jenis

tempatdikalibesarnyatarif per unit dalampertahunnya


sebagaimana
termasukpadapasalL33.

Pasal136

Retribusiyangdipungutberdasarkan
Qanundisetorke kasdaerah.

BABXVIII
TATACARAPEMUNGUTAN
DAN RETRIBUSI

Pasal137

( 1 ) P e m u n g u t arne t r i b u s i t i d adka p a td i a l i h k a n
k e p a d ap i h a kk e t i g a/ d i b o r o n g k a n .
(2) Retribusidipungutdenganmenggunakan
SuratKetetapanRetribusiDaerah(SKRD)
atau dokumen
i j i ny a n gd i p e r s a m a k a n .

Pasal138

(1) Walikota menerbitkan SKRD untuk penetapan retribusi, yang didasarkan pada Surat

RetribusiDaerah(SPTRD).
Pemberitahuan
(2) Dalamhal SPTRD
tidak dipenuhioleh wajib pajakretribusisebagaimana
mestinya,makaWalikota
menerbitkanSKRDsecarajabatan.
(3) Bentukdan isi SKRDsebagaimana
dimaksudayat (2) pasalini ditetapkanoleh Walikota.

Pasal139

Apabila berdasarkanhasil pemeriksaanditemukan data baru dan atau data yang semula belum
terungkap yang menyebabkan penambahanjumlah retribusi yang terutang maka Walikota
m e n e r b i t k aS
nKRD
tambahan.

B A BX V l l l. . . . . .
BABXVIII
TATACARAPEMBAYARAN

Pasal140

(1) Pembayaran
retribusidaerahmenggunakan
SSRDdilakukandi kasdaerahatau di tempat lain yang
ditunjukoleh Walikotasesuaiwaktu yangditentukanberdasarkan
SKRD,SKRDiabatanatau SKRD
tambahan.
(2) Apabila pembayaranretribusi dilakukansetelah lewat waktu yang ditentukan sebagaimana

dimaksudpada ayat (1), maka dikenakansanksiadministrasiberupa bunga sebesarZ % (dua


perseratus)
denganmenerbitkanSTRDoleh Walikota.

Pasal141

(1) Pembayaran
retribusidilakukansecaratunail lunas.
(2) Pembayaran
retribusisebagaimana
dimaksudpadaayat(1) diberikantandabukti pembayaran.
(3) Bentuk,isi,kualitasukuranbukudan tandabukti pembayaranretribusiditetapkanoleh Walikota.

BABXIX
TATACARAPENAGIHAN
RETRIBUSI

Pasal142

(1) Pengeluaran
surattagihan/peringatan/suratlain yangsejenissebagaiawal tindakan pelaksanaan
penagihanretribusidikeluarkan
segerasetelah7 (tujuh)hari sejakjatuh tempo pembayaran.
(2) Dalamjangkawaktu 7 (tujuh) hari setelahtanggalsurat teguran/ peringatan/surat lain yang

sejenisnya,
wajib retribusiharus memenuhiretribusinya
yangterhutang.
(3) Suratteguransebagaimana
dimaksudpadaayat (1)dikeluarkan
oleh pejabatyangditunjuk.

Pasal143

Bentuk-bentukformulir yang dipergunakan untuk pelaksanaanpenagihan retribusi daerah

dimaksudpadaayat(1)dikeluarkan
sebagaimana oleh pejabatyangditunjuk.

BAB XX
TATA CARAPEMBAYARAN

Pasal144

(1) Pembayaran
retribusiyangterhutangharusdilunasisekaligus.
(2) Tata cara pembayaran,penyetoran,tempat pembayaranretribusi diatur lebih laniut oleh

Walikota.

BABXXI
KEBERATAN

Pasal145

(i) Wajib retribusidapat mengajukankeberatanhanyakepadaWalikotaatau pejabat yang ditunjuk

a t a sS K R D
a t a ud o k u m e nl a i ny a n gd i p e r s a m a k aSnK R D K BdTa n S K R D L B .

( 2 )K e b e r a t a.n. . . . ,
(2) Keberatan
diajukandalambahasaIndonesiadengandisertaialasan-alasan
yangjelas.
(3) Dalam hal wajib retribusimengajukankeberatanatas ketetapanretribusi,wajib retribusiharus

dapatmembuktikanketidakbenaran
ketetapanretribusitersebut.
(4) Keberatanharusdiajukandalamjangkawaktu palinglama 2 {dua)bulansejaktanggalSKRDatau

dokumen lain yang dipersamakan.SKRDKBT


dan SKRDLBditerbitkan,kecuali apabila wajib
Retribusitertentu dapat menunjukkanbahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena

keadaandi luar kekuasaanya.


(5) Keberatanyang tidak memenuhipersyaratan
sebagaimana
dimaksudpada ayat (2) dan {3) tidak
dianggapsebagaisuratkeberatansehinggatidakdipertimbangkan.

(6) Pengajuankeberatantidak menundakewajibanmembayarretribusidan pelaksanaan


penagihan
retribusi.

Pasal145

(1) WalikotaLangsadalamjangkapalinglama 6 (enam)bulan sejaktanggalditerimaharusmemberi

keputusanataskeberatanyangdiajukan.
(2) KeputusanWalikotaatas keberatandapat berupamenerimaseluruhnyaatau sebagian,menolak

ataumenambahbesarnyaretribusiyangterhutang.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimanadimaksudpada ayat (2) telah lewat dan Walikota tidak

memberikansuatukeputusankeberatanyangdiajukantersebutdianggapdikabulkan.

BABXXII
PENGEMBALIAN
KELEBIHAN
PEMBAYARAN

Pasal147

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan Permohonan

Pengembalian
kepadaWalikota.
(2) Walikota dalam jangka paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanyaPermohonankelebihan

pembayaranretribusisebagaimana
dimaksudpadaayat{1),harusmemberikanKeputusan.
(3) Apabilajangkawaktu sebagaimana
dimaksudpada ayat (2) telah dilampauidan Walikotatidak
memberikansuatu KeputusanPermohonanPengembalianRetribusidianggapdikabulkandan

harusditerbitkandalamjangkawaktu palinglama1 (satuibulan.


SKRDLB
(4) Apabilawajib retribusimempunyaiutang retribusilainnya,kelebihanpembayaransebagaimana

dimaksudpada ayat (1) langsungdiperhitungkan


untuk melunasiterlebihdahulu utang retribusi
tersebut.
(5) Pengembalian
kelebihanpembayaranretribusisebagaimana
dimaksudpada ayat (1) dilakukan
padajangkawaktu palinglama2 {dua)bulansejakditetapkannya
SKRDLB.
(6) Apabilapengembaliankelebihanpembayaranretribusidilakukansetelahjangka waktu 2 (dua)

bulan,Walikotamemberikanimbalanbungasebesar2% (dua persen)sebulanatasketerlambatan


pembayaran
kelebihanretribusi.

P a s a1l 4 8. . . . .
Pasal148

(1) Permohonanpengembaliankelebihan pembayaranretribusi diajukan secara tertulis kepada

Walikotadengansekurang-kurangnya
menyebutkan:
a. Namadan AlamatWajib Retribusi;

b. MasaRetribusi;

c. Besarnya
KelebihanPembayaran;

d. Alasanyangsingkatdanjelas.

{2) Permohonanpengembaliankelebihanpembayaranretribusidisampaikansecaralangsungatau
melaluipostercatat.
(3) Bukti penerimaanoleh PejabatDaerahatau bukti PengirimanPostercatatmerupakanbukti saat
permohonanditerimaoleh Walikota.

Pasal149

(1) Pengembaliankelebihanpembayaranretribusi dilakukandengan menerbitkansurat perintah

membayarkelebihanretribusi.

l2'l Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkandengan hutang retribusi tainnya,


sebagaimanadimaksud dalam pasal 7 ayat (2) pembayaran dilakukan dengan cara
pemindahbukuan
dan buKtipemindahbukuan
yangberlakusebagaibuktl pembayaran.

BAB XXill

PENGURANGAN,KERINGANANDAN PEMBEBASANRETRIBUSI

Pasal1,50

(1) Walikotadapatmemberikanpengurangan, dan pembebasan


keringanan retribusi.

ll) Pembertanpengurangan
atau keringananRetrrbusr dtmaksudpada ayat t1l dengan
sebagarmana
memperhatikan
kemampuanwajib retribusi.
(3) Pembebasan
retribusisebagaimana
dimaksudpada ayat (1) antara lain diberikankepadaWajib
Retribusiyangditimpabencanaalamdan atau kerusuhan.
(4) Tatacarapengurangan, dan pembebasan
keringanan retribusiditetapkanoleh Walikota.

BABXXIV
KEDALUARSA
PENAGIHAN

Pasall.5L

t1) Hak untuk melakukanPenagihanRetribusi,kedaluarsasetelahmelampauijangkawaktu 3 (tiga)


tahunterhitungsejaksaatterutangnyaretribusi,kecualiapabilaWalib RetribusimelakukanI'indak

Pidanadibidangretribusi.
(2) Kedaluarsa
Penagihan
Retribusisebagaimana
dimaksudpadaayat (1) tertangguhapabita:
a. Diterbitkannya
suratteguranatau;
b. Ada pengakuanhutangretribusidari wajib retribusibaiklangsungmaupuntidak langsung.
(3) Piutangretribusiyangtidak mungkinditangihlagi karenahak untuk melakukanpenagihansudah

k e d a l u a r sdaa p a td r h a p u s k a n .
B A BX X V . . . . . .
BAB XXV

SANKSIADMINISTRASI

Pasal152

Dalam hal wajib retribusitidak membayar tepat waktunya atau kurang bayar, dikenakansanksi
administrasiyang berupabungasebesar2 % (dua persen)setiapbulan dari besarnyaretribusiyang

terutang yang tidak atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakanSurat TagihanRetribusi

Daerah.

BAB XXVI
KETENTUAN
PIDANA

Pasal153

(1) Wajib retribusi yang tidak mematuhi, melalaikanatau melanggarQanun ini diancarnpidana

kurungan6 (enam)bulanataudendapalingbanyak4 (empat)kalijumlahretribusiyangterhutang.


( 2 ) T i n d a kp i d a n ay a n gd i m a k s u dp a d aa y a t( 1 ) a d a l a ht i n d a kp i d a n ap e l a n g g a r a n .

BABXXVII
PENYIDIKAN

Pasal154

(1) Pejabatpegawainegerisipiltertentudi lingkunganPemerintahDaerah/ Pemkodiberiwewenang

khusussebagaipenyidiktindak pidanadibidangretribusidaerah sebagaimana


dimaksuddalam
Undang-Undang
Nomor8 Tahun1981tentangHukumAcaraPidana.
( 2 ) W e w e n a n gp e n y i d i ks e b a g a i m a ndai m a k s u dp a d aa y a t( 1 ) a d a l a h:

a. Menerima,mencari,mengumpulkan
dan menelitiketerangan
atau laporanberkenaandengan
tindak pidana dibidang RetribusiDaerahagar keteranganatau laporantersebut menjadi
lengkapataujelas;

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkanketeranganmengenai orang pribadi atau Badan

tentangkebenaranpembuatanyang dilakukansehubungandenganTindakPidanaRetribusi

Daerah;
c. Meminta keteranganbahanbukti dari orang pribadiatau BadansehubungandenganTindak

PidanadibidangRetribusiDaerah;

dan dokumenlain berkenaandengantindakpidanadi


d. Memeriksabukti-bukti,catatan-catatan

bidangRetribusiDaerah;
e. Melakukanpenggeledahan
untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan,pencatatandan
lainsertamelakukanpenyitaanterhadapbarangbuktitersebut;
dokumen-dokumen

f. Meminta bantuantenagaahli dalam rangkapelaksanaan


tugas Penyidikan
TindakPidanadi
bidangRetribusiDaerah;
g. Menyuruhberhentidan atau melarangseseorangmeninggalkan
ruanganatau tempat pada
saat pemeriksaansedang berlangsungdan identitas orang atau dokumen yang dibar";a

s e b a g a i m a ndai m a k s u dp a d ah u r u fe ;

h . M e n g a m b i.l" . . . .
h. Mengambilsidikjari dan memotretseseorang
yangberkaitarr
denganTindakpidanaRetribusi
Daerah;

t. Memanggiloranguntukdidengarketerangannya
dan diperiksasebagaitersangka
atau saksi;
j. Menghentikan Penyidikan;
k. Melakukantindakan lain yang perlu untuk kelancaranpenyidikanTindak pidana dibidang
RetribusiDaerahmenurutHukumyangdapatdipertanggungjawabkan.
(3) Penyidikansebagaimanadimaksudpada ayat (1) memberitahukandimulainya penyidik
dan
menyampaikanhasilpenyidikannya
pada penuntutumum, sesuaidenganketentuanyang diatur
dalamUndang-undangNomor8 TahunL9g1tentangHukumAcarapidana.

BABXXVII
KETENTUAN
PERATIHAN

Pasal155

Hidranyang sudahada dalam waktu palinglama 6 (enam)bulan sejakberlakunya


eanun ini harus
sudahdisesuaikan
denganQanunini.

BABXXIX

KETENTUAN
PENUTUP
Pasal155
(1) DenganberlakunyaQanun ini maka semua ketentuanyang bertentangandengan
eanun ini
dinyatakantidak berlakulagi.
(2) Hal-halyang belum diatur dalamQanun ini sepanjangmengenaiteknispelaksanaan
diatur lebih
lanjutsesuaidenganketentuanperundang-undangan.

Pasal157
Qanunini mulaiberlakusejaktanggaldiundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya,memerintahkanpengundanganeanun ini dengan
penempatannya dalamLembaranDaerahKotaLangsa.

D i s a h k a nd i Langsa
padatanggal 27 Oktober 2008 M
2/ Syawal 1429H

A LANGSAFP

6,-Q--zu
Diundangkandi Langsa
padatanggal27 Oktober2008M
27 Syawal 1429 H
.LA _ SEKRET KOTAIANGSA,

SY H

LEMBARAN
DAERAI.I
KOTALANGSA
TAHUN 2OO8I'JOMOR11

Anda mungkin juga menyukai