Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE

NAMA : NIRA KIRANA

NPM : 8121006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
TAHUN 2021
1. Summary Review Asuhan Kebidanan Dengan Standar Pemeriksaan HB

a. Identifikasi teori HB :
Kadar hemoglobin merupakan indikator biokimia untuk mengetahui status
gizi ibu hamil. Kehamilan normal terjadi penurunan sedikit
konsentrasi hemoglobin dikarenakan hipervolemia yang terjadi sebagai
suatu adaptasi fisiologis didalam kehamilan. Konsentrasi hemoglobin <11
gr% merupakan keadaan abnormal yang tidak berhubungan
dengan hipervolemia tersebut(Setiawan, A dkk,2013).

Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil merupakan salah satu


permasalahan kesehatan yang rentan terjadi selama kehamilan. Kadar Hb
kurang dari 11 gr% mengindikasikan ibu hamil menderita anemia. Anemia
pada ibu hamil meningkatkan resiko mendapatkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), risiko pendarahan sebelum dan saat persalinan, bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil tersebut menderita
anemia berat. Hal ini tentunya dapat memberikan sumbangan besar
terhadap angka kematian ibu bersalin maupun angka kematian bayi, Angka
tersebut masih cukup tinggi yaitu kematian ibu (AKI) 22/100.000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi(AKB) 34/1000 kelahiran hidup (Setiawan, A
dkk,2013).
b. Identifikasi Tujuan Pemeriksaan HB:
1) Dengan dilakukannya tes HB secara berkala, anemia dapat
terdeteksi lebih dini, sehingga seseorang yang terdiagnosis
menderita anemia bisa segera memulai pengobatan dan melakukan
perubahan perilaku serta gaya hidup. Semakin anemia ditangani,
semakin baik pula daya tahan ibu hamil tersebut.

2. Untuk mengetahui dampak dari kurangnya kadar hemoglobin pada ibu


hamil.

a. Langkah Pemeriksaan HB :
1) Tes Hb umumnya dilakukan melalui prosedur pengambilan
sampel darah, yang hanya memakan waktu kurang dari 5 menit.
Pengambilan sampel darah ini biasanya dilakukan di lipatan
siku.
2) Diantara metode yang paling sering digunakan di
laboratorium dan yang paling sederhana adalah metode sahli,
dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin
(Lyza, 2010)

3. Summary Review Prosedur Klinis Pemeriksaan HB


a. Pelaksanaan Pemeriksaan HB
1) Konseling Pra Test
Pada saat konseling pra tes, salah satu hal yang dijelaskan
oleh bidan yaitu cukup tingginya angka kejadian anemia dan bahaya
bagi ibu dan janin. Ketika pasien menolak untuk periksa, akan
dilakukan konseling kembali dan apabila pasien tetap tidak mau akan
di rujuk ke dokter maupun Kepala Puskesmas.
Pelaksanaan konseling pra tes baru terbatas pada pengisian
format dan belum dilaksanakan konseling secara menyeluruh tentang
HB dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya data yang harus
dikaji. Pasien belum mendapatkan penjelasan lengkap tentang HB
dan diminta langsung menandatangani lembar persetujuan.
Informasi yang disampaikan pada konseling pra tes Hb pada
ibu hamil meliputi kegunaan tes Hb, tujuan tes Hb, apa yang dapat
dan tidak dapat diberitahukan dari tes Hb, keuntungan serta resiko
dari tes Hb, pemahaman hasil test Hb dan pencegahan Hb.6
Namun pada pelaksanaannya belum semua informasi tersebut
disampaikan kepada setiap ibu hamil yang akan menjalani tes Hb.
2) Pelaksanaan Tes HB

Pasien yang telah mendapatkan surat pengantar dari Poli KIA


akan menyerahkan di laboratorium dan akan dilakukan pemeriksaan
sesuai dengan nomor urutan. Konseling pra tes dilakukan di Poli
KIA oleh bidan Koordinator sedangkan di laboratorium hanya
mengidentifikasi dan memastikan identitas pasien meliputi nama,
umur dan alamat.
Rata-rata waktu tunggu pemeriksaan HB, jika petugas 1
orang maka pasien akan menunggu kurang lebih 20 menit dan jika
petugas lebih dari 1 orang maka pasien akan menunggu kurang lebih
10 menit.

b. Indikasi Pemeriksaan HB :
1) Memiliki tanda atau gejala yang mengarah kepada kekurangan
HB yaitu anemia
2) Terdiagnosis dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti
kehilangan banyak darah, penakit genetik, dan kekurangan
nutrisi.
REFERENSI

Ani Seri, Luh. (2014). Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta:

Aritonang. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press

Ernawati, D. dkk. (2012). Konsumsi Pangan, Bioavaibilitas Zat Besi dan StatusAnemia
Siswa di Kabupaten Bogor. In Prosiding Seminar hasilhasil penelitian IPB (pp. 219-230)

Anda mungkin juga menyukai