Kuswanda Formasi : Sanitarian Intansi : UPT Puskesms Sindangratu Judul : Tugas PKTBT Pengelolaan Keuangan Daerah Pemateri : Dr. Achmad Dheni, S,SE., M.Si
Manajemen Penganggaran
Manajemen Penganggaran terdiri dari Manajemen (Planing, Organizing, Ectueting dan
Controling) sedangkan Penganggaran berhubungan dengan anggaran baik pusat maupun daerah yang dikenal sebagai APBN dan APBD. Perbedaan Pengelolaan APBN dan APBD yaitu : APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 1. Kekuasaan Pengelola Keuangan Negara : Presiden 2. Bendahara Umum Negara : Menteri Keuangan 3. Wakil Pemerintah Dalam Kepemilikan : Menteri Keuangan Kekaaan Negara Yang dipisahkan 4. Pengguna Anggaran : Menteri/Kepala Lembaga 5. Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Yang Ditunjuk oleh Pengguna Anggaran 6. Entitas Pelaporan : Kementerian/Lembaga Entitas Akuntansi : Unit Kerja Kementerian/Lembaga
APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)
1. Kekuasaan Pengelola Keuangan Daerah : Gubernur/Bupati/Walikota 2. Bendahara Umum Daerah : Kepala Badan/Dinas/Biro/Bagian Keuangan Daerah 3. Wakil Pemerintah Dalam Kepemilikan : Gubernur/Bupati/Walikota Kekaaan Daerah Yang dipisahkan 4. Pengguna Anggaran : Kepala Dinas/Badan/Kantor 5. Pejabat Pembuat Komitmen : Melekat pada pengguna Anggaran 6. Entitas Pelaporan : Pemda Entitas Akuntansi : SKPD
Pejabat-pejabat terkait Pelaksana APBD yaitu:
1. PPKD ( Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) 2. BUD (Kuasa Bendahara Umum Daerah) 3. PA ( Pengguna Anggaran) 4. KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) dan 5. Bendahara Penerimaan dan bendahara pengeluaran yang ditetapkan oleh kepala darah sedangkan PPTK dan PPK ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA).
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari :
1. Perencanaan Setiap daerah harus membuat Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dari mulai RPJMD (5 tahun sekali), RKPD (setiap tahun), Perdum APBD dll sampai terbentukna Perda APBD); 2. Pelaksanaan Rancangan DPA-SKPD diverifikasi menjadi DPA-SKPD (Pelaksanaan APBD terdiri dari Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan) Laporan realisasi dan kalau ada arahan ddilakukan R P-APBD yang dilakukan evaluasi oleh kepala daerah masig-masing sampai terbentuk Perda P-APBD setelah ada kesepakatan dengan eksekutif dan legislatif. 3. Penatausahaan Mencatat segala yang dilakukan dalam pelaksanaan, penatausahaan dibagi menjadi Penatausahaan pendapatan,penatausahaan belanja, penatausahaan pembiayaan dan kekayaan dan kewajiban daerah disusun sesuai Akutansi Keuangan Daerah) 4. Pertanggungjawaban Akuntasi keuangan daerah dibuat laporan keuangan daerah (LRA, LPSAL, LO, Neraca, LPE, Laporan Arus Kas dan CaLK) setelah laporan diakukan dibuat Raperdadan didiskusikan oleh kpala daerah dan DPRD dan di evaluasi oleh Gubernur dan Menteri Dalam Negeri setelah penesuaian baru terbit Pera PJ Pl APBD. 5. Pemeriksaan Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK.