Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENGANTAR STATISTIKA DAN BISNIS

ANGKA INDEKS

DISUSUN OLEH :

ARIES YITMAN (19040037)

DOSEN PENGAMPU:
WINNY LIAN SEVENTEEN, S.E, M.,Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH
BENGKULU
2020
ANGKA INDEKS
A.PENGERTIAN ANGKA INDEKS
Angka indeks adalah ukuran statistik yang biasanya digunakan untuk
menyatakan perubahan-perubahan relatif (perbandingan) nilai suatu variabel tunggal
atau nilai sekelompok variabel. Perubahan relatif dinyatakan dalam bentuk
persentase. Angka indeks yang dinyatakan dalam persentase (biasanya persentase
tidak dinyatakan atau tidak ditulis), akan tetapi setiap angka indeks selalu dibaca
dalam persen.
Contoh: Sebuah grosir beras ingin mengetahui perubahan nilai penjualan beras
selama 5 tahun terakhir, sedangkan data penjualan yang dimilikinya sebagai berikut :

Perkembangan perubahan penjualan setiap tahun dapat dihitung dengan angka indeks
sebagai berikut :
Penyelesaian :

Berdasarkan tabel di atas, perkembangan nilai penjualan beras sebagai berikut :


Tahun 2004 sebagai tahun dasar diberi nilai 100. Tahun 2005 angka indeks 83,33
berarti nilai penjualan turun sebesar 16,67% dari nilai penjualan pada tahun 2004.
Tahun 2006 angka indeks 116,6 berarti nilai penjualan naik sebesar 16,6% dari nilai
penjualan pada tahun 2004. Tahun 2007 angka indeks 133,3 berarti nilai penjualan
naik sebesar 33,3% dari nilai penjualan pada tahun 2004. Tahun 2008 angka indeks
141,6 berarti nilai penjualan naik sebesar 41,6% dari nilai penjualan pada tahun 2004

B. JENIS-JENIS ANGKA INDEKS :


1. Indeks harga (price indeks), adalah angka yang dapat dipakai untuk melihat
perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga sejenis barang maupun
sekelompok barang dalam dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.
2. Indeks kuantitas (quantity indeks), adalah angka yang dapat dipakai untuk
melihat perubahan mengenai kuantitas sejenis barang atau sekelompok barang
yang dihasilkan (diproduksi), dijual, dikonsumsi, diekspor dan sebagainya
dalam waktu yang sama atau berlainan.
3. Indeks nilai (value indeks), adalah angka yang dapat dipakai untuk melihat
perubahan nilai uang dari suatu barang yang diproduksi, diekspor, diimpor,
dikonsumsi dan sebagainya dalam waktu dan tempat yang sama atau
berlainan. Nilai ini dapat diperoleh dari hasil perkalian antara harga dengan
kuantitas, contohnya :Indeks biaya hidup, merupakan nilai pengeluaran
konsumsi setiap keluarga, yang tak lain dari hasil perkalian antara harga dan
kuantitas barang yang dikonsumsi. Indeks nilai produksi, yang tak lain
merupakan hasil perkalian antara harga dan kuantitas barang yang diproduksi.
C. MASALAH POKOK DALAM PENYUSUNAN ANGKA INDEKS :
1. Perumusan tentang tujuan penyusunan angka indeks.
2. Sumber dan syarat perbandingan data.
3. Pemilihan periode dasar.
4. Pemilihan timbangan.
5. Pemilihan metode perhitungan angka indeks.
Angka Indeks Relatif
Angka indeks relatif, merupakan hasil perhitungan indeks yang terdiri dari
satu macam barang saja. Misalnya indeks harga minyak goreng, indeks harga beras,
indeks kuantitas beras, dan sebagainya.
Contoh:

Hitunglah:
a Indeks harga eceran rata-rata beras pada tahun 2008 dengan waktu dasar tahun
2007 b. Indeks harga rata-rata gula pasir pada tahun 2008 dengan waktu dasar tahun
2007

Penyelesaian :
Untuk beras

Jadi, indeks harga eceran rata-rata beras pada tahun 2008 dengan tahun 2007 sebagai
tahun dasar adalah 112,42%. Artinya, harga eceran rata-rata per kg beras di kota “X”
pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 12,42% dibandingkan tahun 2007.
Untuk gula pasir
Jadi, indeks harga eceran rata-rata gula pasir pada tahun 2008 dengan tahun 2007
sebagai tahun dasar adalah 102,54%. Artinya, harga eceran rata-rata per kg gula pasir
di kota “X” pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 2,54% dibandingkan tahun
2007.

Contoh:

Berdasarkan data di atas, hitunglah indeks produksi kentang Propinsi “A” pada tahun
2007 dengan tahun dasar 2006.
Jadi, indeks rata-rata produksi kentang Propinsi “X” pada tahun 2007 dengan tahun
2006 sebagai tahun dasar adalah 120,56%. Artinya, produksi kentang Propinsi “X”
pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 20,56% dibandingkan tahun 2006.
Angka Indeks Gabungan Sederhana
Pada indeks ini yang dihitung adalah perbandingan harga ataupun kuantitas atau nilai
dari sekelompok barang. Barang-barang yang terdapat dalam satu kelompok tersebut
haruslah mempunyai sifat-sifat yang sama, misalnya :
 Kelompok barang-barang kebutuhan pokok, seperti : beras, ikan asin,
inyak goreng, garam dan gula pasir.
 Kelompok hasil pertanian seperti : beras, jagung, ketela, kentang, kol
dan kacang.


Contoh:

Berdasarkan data di atas, hitunglah indeks harga agregat (gabungan) tidak tertimbang
kelima barang tersebut pada tahun 2008 dengan waktu dasar tahun 2007 serta berikan
interpretasi atas hasil yang diperoleh !

Jadi, indeks harga agregatif (gabungan) tidak tertimbang kelima barang tersebut pada
tahun 2008 dengan waktu dasar 2007 adalah 96,32. P(08,07), memiliki arti bahwa
harga gabungan kelompok barang tersebut mengalami penurunan sebesar (100 –
96,32) = 3,68% pada tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007.
Contoh:

Berdasarkan data di atas, hitunglah indeks rata-rata produksi (kuantitas) gabungan


sayur mayur tersebut pada tahun 2007 dan tahun 2006 dengan waktu dasar tahun
2004 !.
Penyelesaian :

Q(07,04) = 297 dan Q(06,04) = 225, ini berarti produksi sayur mayur di Propinsi “X”
mengalami kenaikan sebesar 197% pada tahun 2007 dan 125% pada tahun 2006
dibanding dengan tahun 2004.
Angka Indeks Rata-Rata relatif
Contoh:

Berdasarkan data di atas, hitunglah indeks rata-rata relatif harga eceran rata-rata 4
bahan pokok tersebut pada 2007 dengan waktu dasar tahun 2004.

Jadi, indeks rata-rata relatif harga eceran rata-rata 4 bahan pokok tersebut pada tahun
2007 dengan tahun dasar 2004 sebesar 119,85. Ini berarti harga rata-rata keempat (4)
bahan pokok tersebut mengalami kenaikan sebesar 19,85% dari harga eceran rata-
ratanya pada tahun 2004
Angka Indeks Harga Gabungan
Angka Indeks Harga Laspeyres

Angka Indeks Harga Paasche

Angka Indeks Harga Drobish


Angka Indeks Harga Irving Fisher

Angka Indeks Harga Marshall – Edgeworth

Contoh: Data mengenai harga dan kuantitas produksi 4 jenis barang di Propinsi “B” disajikan
dalam tabel berikut ini :

Hitunglah indeks harga agregatif (gabungan) tertimbang barang-barang tersebut pada tahun 2008
dengan tahun dasar 2007
a. Dengan metode Laspeyres
b. Dengan metode Paasche
c. Dengan metode Irving Fisher
d. Dengan metode Drobish
e. Dengan metode Marshall - Edgeworth
Penyelesaian :
a. Indeks Harga Laspeyres

b. Indeks Harga Paasche


e. Indeks Harga Marshall – Edgeworth

Angka Indeks Harga Rata-Rata Tertimbang Relatif


Perhitungan Angka Indeks Harga Tertimbang Rata-Rata Relatif

Angka Indeks Berantai


Angka indeks berantai adalah angka indeks yang menggunakan waktu dasar selalu satu tahun
sebelum tahun yang dihitung angka indeksnya. Misalnya angka indeks tahun 2008 dihitung
dengan memakai tahun dasar 2007, angka indeks tahun 2006 dihitung dengan memakai tahun
dasar 2005, demikian seterusnya.

Contoh:
• Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa :
Pada Indeks biasa, angka indeks yang dicari selalu dibandingkan dengan tahun dasar
(2004). Tahun 2005 harga per kwintal beras naik 0,4% dari harga pada tahun 2004. Tahun
2006 harga per kwintal beras naik 15,7% dari harga pada tahun 2004. Tahun 2007 harga
per kwintal beras naik 43,0% dari harga pada tahun 2004.
• Pada indeks berantai, angka indeks yang dicari selalu dibandingkan dengan satu periode
waktu dari waktu yang akan dihitung angka indeksnya, sehingga kenaikan harga tiap tahun
dapat diketahui. Tahun 2005 harga per kwintal beras naik 0,4% dari harga pada tahun
2004. Tahun 2006 harga per kwintal beras naik 15,2% dari tahun 2005. Tahun 2007 harga
per kwintal beras naik 8,4% dari tahun 2006.
Hubungan indeks relatif secara berantai untuk beberapa tahun dapat dinyatakan sebagai berikut :

Angka Indeks Berantai


Contoh:

Angka Indeks Untuk Proses Deflasi


Upah nominal yang tinggi tidak selalu mencerminkan tingkat hidup yang lebih baik dari keadaan
sebelumnya, apabila perkembangan tingkat harga barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari
(biaya hidup) tinggi pula. Seorang karyawan lebih senang menerima gaji yang lebih kecil dengan
daya beli besar, daripada gaji yang lebih besar tetapi dengan daya beli kecil. Dengan kata lain,
seorang buruh atau pegawai akan lebih senang menerima upah nyata (daya beli) dari uang
tersebut dari pada upah uang (nilai nominal dari uang yang diterima).

Besar kecilnya upah nyata ini, tergantung dari indeks biaya hidup (cost of living ndex) atau
indeks harga konsumen (consumer’s price index). IHK tidaklah sama dengan biaya hidup, IHK
disusun berdasarkan harga-harga sekelompok barang atau jasa tanpa memasukkan semua jenis
biaya, seperti bermacam-macam pajak. Biaya hidup lebih ditentukan oleh selera atau gaya hidup
dibanding harga. Untuk menghitung upah nyata (upah riil) dengan proses deflasi dapat dipakai
rumus ini :
Contoh:

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa upah riil dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004
mengalami kenaikan, tetapi tahun 2005 dan tahun 2006 mengalami penurunan dibandingkan
upah riil tahun 2002.

Daya Beli Mata Uang


Daya beli sebuah mata uang adalah perbandingan antara nilai dari mata uang dalam tahun
tertentu dengan nilainya pada tahun dasar. Daya beli sebuah mata uang merupakan kebalikan
dari IHK, maksudnya kalau IHK meningkat maka daya beli mata uang tersebut
menurun/melemah. Bila IHK meningkat 3 kali, maka daya beli mata uang tersebut
melemah/turun menjadi 1/3 kali.

Contoh:
IHK pada tahun 1993 = 150 dan IHK pada tahun 2000 = 750. Berapa daya beli rupiah tahun
2000 ?
Penyelesaian:
Daya beli rupiah = 1/5 artinya bahwa uang sebesar satu rupiah yang dibelanjakan pada tahun
2000, hanya mendapatkan 1/5 dari yang diperoleh atas pembelanjaan satu rupiah (untuk barang
yang sama) pada tahun 1993.
DAFTAR PUSTAKA
http://aryaajus.blogspot.com/2010/01/bahan-kuliah-statistik-ekonomi-stimi.html

Anda mungkin juga menyukai