Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN

“ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA


USAHA GULA SEMUT AREN KABUPATEN REJANG LEBONG”

Disusun oleh :
ADIA MILTRI
19040025

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2021
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN

“ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA


USAHA GULA SEMUT AREN KABUPATEN REJANG LEBONG”

Diajukan sebagai syarat


Mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan

Disusun oleh :
ADIA MILTRI
19040025

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik laporan Kuliah Kerja


Lapangan oleh Dosen Pembimbing dengan judul :

“ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA USAHA GULA


SEMUT AREN KABUPATEN REJANG LEBONG”

Oleh :
Adia miltri
19040025

Menyetujui, Bengkulu, 5 juli 2021


Ketua Program Studi Dosen pembimbing

Helmi Herawati, S.E, M.Si Winny Lian Seventeen, S.E,M.Ak

Mengetahui
Dekan

Dr. Arifah Hidayat, S.E., MM

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa. Karena

atas berkat dan rahmatnya penulis bisa melaksanakan, menyusun dan

menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan ini dengan baik. Kuliah Kerja

Lapangan ini merupakan tugas yang harus dilaksanakan mahasiswa/mahasiswi

jurusan Akuntansi di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu.

Tak ada satupun pun pekerjaan yang dapat dilakukan sendirian. Kami juga

mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada pembimbing kami yaitu yang

telah membimbing kami pada saat melaksanakan kuliah kerja lapangan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan laporan kuliah kerja

lapangan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis menerima

kritik dan saran dari pembaca demi meningkatkan mutu laporan ini. Akhir kata

penulis berharap semoga laporan kuliah kerja lapangan ini bermanfaat bagi kita

semua. Terima kasih.

Bengkulu, 05 Juli 2021

Adia Miltri
19040025

iv
DAFTAR ISI

LAPORAN............................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
1 JUDUL.........................................................................................................................1
2 LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
3 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2
4 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN..........................................................................3
4.1 Tujuan................................................................................................................3
4.2 Manfaat..............................................................................................................3
5 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
5.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)..............................................................4
5.2 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV (Covid-19)..................................................7
5.3 Dampak Pandemi Pada UMKM..........................................................................9
6 METODE ANALISA....................................................................................................11
7 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................11
7.1 Gambaran Umum Objek...................................................................................11
7.2 Pembahasan.....................................................................................................13
7.2.1 Digitilisasi Bisnis........................................................................................14
7.2.2 Pemasaran atau promosi melalui media sosial.........................................15
7.2.3 Perbaiki kualitas produk dan pelayanan...................................................16
7.3 KESIMPULAN....................................................................................................17
8 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
9 LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................................19

v
1

1 JUDUL

DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA USAHA GULA SEMUT AREN


KABUPATEN REJANG LEBONG

2 LATAR BELAKANG

Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan penemuan penyakit atau yang

biasa kita kenal dengan sebutan COVID-19. Kita ketahui bahwa pandemi covid-

19 sedang melanda negeri kita. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB) yang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia. Merujuk pada

Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka

Percepatan Penanganan COVID-19, PSBB meliputi pembatasan kegiatan tertentu

penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID19 termasuk

pembatasan terhadap pergerakan orang dan/atau barang untuk satu provinsi atau

kabupaten/kota tertentu untuk mencegah penyebaran COVID19.(Pakpahan,

2020).

Pemerintah juga menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH), atau

yang biasa kita kenal dengan pembelajaran jarak jauh (daring). Kuliah kerja

lapangan (KKL) di Universitas DR. Hazairin, SH Bengkulu merupakan salah satu

syarat kelulusan yang harus dijalankan setiap mahasiswa yang mengambil jurusan

akuntansu ekonomi dan bisnis. Kita ketahui bahwa pandemi covid sedang

melanda negeri kita. Langkah yang diambil pemerintah juga berdampak ke

perekonomian indonesia.

Langkah langkah penguncian (lockdown) telah menghentikan aktivitas

ekonomi secara tibatiba, dengan penurunan permintaan dan mengganggu rantai


2

pasokan di seluruh dunia.(Thaha, 2020). Pada UMKM yang terbagi di beberapa

sector yang berbeda juga merasakan dampak dari covid 19. Beberapa bidang ada

yang mengalami kerugian dan ada yang mengalami keuntungan selama adanya

pandemic covid 19. Pada UMKM yang terbagi di beberapa sector yang berbeda

juga merasakan dampak dari covid 19. Oleh karena itu UMKM perlu melakukan

strategi untuk tetap mempertahankan keberlanjutan usaha selama pandemic dan

tetap eksis setelah pandemi covid-19 ini berakhir.

Kami berkesempatan mengunjungi sebuah Usaha Mikro Kecil menengah

(UMKM) Gula Semut Aren di Rejang Lebong. UMKM ini telah berdiri sejak

tahun 2000 an. Usaha Gula Aren ini dalam proses produksinya masih

menggunakan cara manual atau tradisional serta managemen keuangan nya yang

baik dalam proses produksi nya, walau masih menggunakan cara yang manual.

Produk yang dihasilkan juga baik. Pada saat KKL kami juga melihat bagaimana

cara proses pembuatan gula semut aren itu sendiri.

3 RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kuliah kerja lapangan yang telah

dilaksanakan pada tanggal 8 april 2021 di kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Adapun permasalah berikut :

1. Bagaimana kondisi UMKM gula semut aren selama masa pandemi ?

2. Apa dampak pandemi COVID-19 terhadap UMKM gula semut aren ?

3. Apa Strategi UMKM gula semut aren selama masa pandemi ?


3
4

4 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

4.1 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka tujuan

laporan ini sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana kondisi UMKM gula selama masa pandemi..

2. Mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap UMKM gula semut aren.

3. Mengetahui strategi UMKM gula semut aren selama masa pandemi.

4.2 Manfaat
Manfaat di laksanakan nya kuliah kerja lapangan (KKL) antara lain sebagai

berikut :

Bagi Penulis

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini mejadi salah satu media pembelajaran

untuk mengetahui kesesuaian antara teori yang telah didapatkan penulis di bangku

kuliah dengan praktek di lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis

mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam melatih mental

serta komunikasi untuk berinteraksi langsung di dunia kerja.

Bagi Mahasiswa KKL Unihaz

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini menjadi salah satu cara bentuk

pengajaran supaya meningkatkan pengalaman kerja sama, kepemimpinan, dan

kedisiplinan untuk menjalani pekerjaan kelak. Selain dari itu dapat dijadikan

sebagai sarana dan penelitian yang sekiranya dapat dikembangkan oleh

mahasiswa.
5

Bagi Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu

Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk informasi atau

sebagai referensi bagi pembaca, sekaligus sebagai acuan untuk bahan

pembelajaran kedepan.

5 TINJAUAN PUSTAKA

5.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


Usaha Mikro kecil menengah atau yang sering disebut dengan UMKM.

Memiliki artian yaitu sebagai usaha yang dimiliki oleh individu, rumah tangga

atau badan usaha kecil lainnya. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008,

Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan

bersih paling banyak Rp. 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha. Menurut Undang-undang, ekonomi merupakan salah satu faktor penting

dalam kehidupan, sebagaimana diketahui bahwa seseorang akan bersinggungan

secara langsung dengan kebutuhan kehidupan (Hanoatubun, 2020). Menurut

Badan Pusat Statistik (BPS), usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah

tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usahamenengah merupakan

usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.

Pada tahun 2018 terdapat 64.194.057 UMKM yang ada di indonesia (atau

sekitar 99 persen dari total unit usaha) dan sektor UMKM juga telah

memperkerjakan 116.978.631 tenaga kerja atau sekitar 97 persen dari total tenaga

kerja di sektor ekonomi (Kemenkop-UKM, 2018). Pada tahun 2018, UMKM

menyumbang PDB atas dasar harga berlaku sebesar 61,07% secara nasional
6

(Kemenkop-UKM, 2018). UMKM di indonesia mengalami kenaikan dari tahun

ke tahun (Databoks, 2020)

Menurut (pakpahan, 2020), indonesia yang didominasi oleh Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) perlu memberikan perhatian khusus terhadap sektor ini

karena kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional yang cukup besar.

Ada beberapa ciri-ciri UMKM, menurut Halim (2020) :

1. menggunakan teknoligi sederhana atau manual sehinggga mudah dilakukan

alih teknologi

2. bahan baku mudah diperolehnya

3. memiliki keterampilan dasar umumnya didapat secara turun menurun,

peluang besar cukup luas

4. bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak

5. sebagai besar produknya dipasarkan dipasar lokal atau dosmestik dan tidak

tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk diekspor.

Adapun beberapa kharakteristik UMKM, antara lain :

1. tidak adanya pembagian tugas yang jelas pada bidangnya, biasanya pemilik

usaha menerapkan tugas dalam pengoperasiannya.

2. rendahnya akses industri kepada kredit formal, sehingga modal usaha

mereka kebanyakan murni dari modal pribadi maupun kerabat

keluarga.

3. Usaha kecil sebagian besar belum mempunyai izin badan hukum

Karakteristik atau ciri-ciri lain selain karakteristik di atas diantaranya yaitu:


7

Karakteristik Usaha Mikro

1. Jenis barang yang dijual tidak tetap dan dapat berubah kapanpun.

2. Tempat melakukan kegiatan usaha tidak menetap dan dapat berpindah

sewaktu-waktu.

3. Belum menerapkan administrasi keuangan dan masih menggabungkan

keuangan pribadi atau keluarga dengan keuangan usaha.

4. Tetap dapat berkembang meski negara mengalami krisis ekonomi.

5. Tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Karakteristik Usaha Kecil

1. Tidak mempunyai sistem pembukuan sehingga pelaku usaha sulit mendapat

bantuan kredit dari perbankan.

2. Sulit dalam meningkatkan atau memperbesar skala usaha, hal ini dikarenakan

teknologi yang digunakan biasanya bersifat semi modern, bahkan masih ada

yang mengerjakan usaha kecil dengan secara tradisional (tanpa teknologi).

3. Tidak terlibat dalam kegiatan ekspor dan impor.

Beberapa peran UMKM dalam perekonomian di Indonesia yaitu sebagai

berikut:

a. Peran UMKM untuk Meratakan Perekonomian

b. Peran UMKM untuk Mengurangi Kemiskinan

c. Peran UMKM dalam Memberikan Devisa

Peluang bisnis UMKM tidak terbatas meskipun pandemi COVID-19 telah

membawa dampak negatif terhadap perkembangan UMKM. Pengembangan


8

UMKM yang saat ini sudah berbasis digital dan begitu mudah diakses telah

memicu banyak pergerakan ekonomi diberbagai pelosok daerah. Saat ini, potensi

industri kreatif memiliki prospek dan peluang yang sangat menjanjikan.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan oleh pemerintah

selama masa pandemi COVID-19 harusnya dapat dimanfaatkan sebagai peluang

untuk melakukan penjualan secara online. Pada bulan Maret 2020, Departemen

Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia mencatat transaksi pembelian

melalui empat perdagangan elektronik di Indonesia mengalami peningkatan

sebesar 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi. Total nilai transaksi pada pembelian

ini juga bertumbuh hingga 9,9% menjadi 20,9 triliun. Peningkatan transaksi

terbesar adalah transaksi pada kebutuhan primer, yakni makanan dan minuman

(52%). . Hal ini tentunya memberi peluang yang besar kepada para pelaku

UMKM khususnya UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital untuk

bertahan atau bahkan melaju atau berkembang di tengah pandemi COVID-19.

Kondisi di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini merupakan momentum

yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan percepatan digitalisasi UMKM.

5.2 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV (Covid-19)


Indonesia saat ini tengah berada di era pandemi covid-19. Keadaan ini

tentunya menjadi keadaan serius yang dihadapi indonesia. Covid-19 adalah virus

yang berasal dari Cina yang menyebar luas ke seluruh dunia dengan waktu

yang cepat. Pandemi ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada

Desember 2019. Perkembangan pandemi ini sangat cepat, tercatat hingga April

2020 lebih dari 210 negara di dunia telah terkena persebaran dari pandemi ini.
9

Persebaran virus yang sangat cepat ditambah mobilitas manusia yang

yang cepat menambah laju pertumbuhan penyebaran virus ini. Tercatat pada 23

april 2020, persebaran Virus Covid-19 telah mencapai 2,7 juta di seluruh

dunia dimana hal ini negara Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia

menempati peringkat tiga teratas negara yang memilik kasus tertinggi

Persebaran Virus Covid-19 (Worldmaters 2020).

Pasalnya tidak hanya sektor kesehatan yang menjadi masalah pokok,

melainkan masalah perekonomian juga. Perekonomian ini disebabkan oleh

penurunan aktivitas ekonomi masyarakat di era ekonomi. Penurunnya ini tentunya

juga ikut berdampak pada sektor industri, pariwisata, perdagangan, maupun sektor

UMKM. Terhambatnya pergerakan sektor UMKM, selain tehampat karena proses

produksi, pendapatan UMKM ini juga ikut terhambat. Berdasarkan data survei

terbaru BPS sebanyk 82,25% pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan

yang disebabkan oleh pandemi covid-19.

Penurunan omset pendapatan yang dialami para pelaku usaha menjadi

problem yang harus segera diatasi mengingat UMKM sendiri

merupakan salah satu penggerak Perekonomian indonesia yang banyak menyerap

tenaga kerja.
10

5.3 Dampak Pandemi Pada UMKM


Pandemi membawa berbagai dampak pada perekonomian seperti Usaha

mikro kecil menengah (UMKM) beda digaris depan gucangan ekonomi yang

disebabkan oleh pandemi COVID-19. Dalam survey awal, lebih dari 50% UMKM

mengeidentifikasikan bahwa mereka bisa menggulung tikar dalam beberapa bulan

kedepan. Salah satu dampak pandemi covid ini yang telah menghantam UMKM

adalah hampir sebanyak 163.713 pelaku uaha mikro kecil menengah terdampak

pandemi covid-19. Kebanyakan sektor yang paling berdampak yakni bergerang

dibidang makanan dan minuman. Selain makanan dan minuman yang terkena

dampak covid-19 ada juga industri kreatif dan pertanian. Mereka merasakan

turunnya penjualan, kekurangan modal dan terhambatnya distribusi.

Menurut BPS (2020), presentase UMK yang mengalami penurunan

pendapatan setelah pandemi covid sektiar 84,20% dan presentase UMK yang

mengalami peningkatan sebelum pandemi covid-19 sekitar hampir 100% (sangat

baik).

Menurut kemenkopUMKM ada sekitar 37.000 UMKM yang memberikan

laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya pandemi ini.

Ditandai dengan sekitar 56% melaporkan terjadi penurunan penjualanan, 22

persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen melaporkan

pada masalah distribusi barang, dan 4 persen melaporkan kesulitan mendapatkan

bahan mentah. Dan keluhan terakhir yakni minimnya ketersediaan bahan baku

karena mereka ketergantungan terhadap industri lain. Dampak pandemi terhadap

ukm diyakini dapat lebih besar, karena tingginya tingkat kerentanan dan
11

minimnya ketahanan akibat keterbatasan sumber daya manusia, suplier, dan opsi

dalam merombak model bisnis (febrantara, 2020).

Nah dalam sistuasi ini, pemerintah memiliki starategi bertahan. Yang

dimaksud dengan stategi bertahan merupakan usaha yang dilakukan dengan

rencana oleh individu atau kelompok untuk memperoleh tujuan yang

diinginkannya serta untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi,

dalam hal ini perbuatan atau tindakan. Hal ini yang dimaksud dapat memulihkan

perekonomian seperti semula. Diantaranya :

Pemberian bantuan sosial kepada pelaku UMKM yang miskin dan rentan.

1. Intensif pajak bagi UMKM

2. Relaksasi dan restrukturisi kredit bagi UMKM

3. Perluasan pembiayaan modal

4. Pelatihan secara E-Learning.

Pandemi covid-19 ini mengakibatkan penurunan terhadap penjualan dan

pendapatan para pelaku usaha. Penurunan omset pendapatan yang dialami para

pelaku usaha menjadi problem yang harus segera diatasi mengingat

UMKM sendiri merupakan salah satu penggerak Perekonomian indonesia yang

banyak menyerap tenaga kerja.

Menurut TIM YANMAS DPKM-UGM pada buku “Dampak Awal

Pandemi Covid-19 Terhadap UMKM” menjelaskan bahwa kegiatan bisnis

para pelaku UMKM benar-benar terdampak oleh pandemi COVID-19 yang

sedang terjadi sekarang ini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan

omset, penurunan order, dan penurunan pendapatan serta kendala-kendala lain


12

terkait dengan kegiatan usaha seperti proses produksi, pemasaran, dan

distribusi.

6 METODE ANALISA

Penelitian ini dilakukan di salah satu usaha yaitu Gula Semut Aren di

kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Dengan menggunakan metode kualitatif

deskriptif untuk mendeskripsikan bagaimana keadaan usaha gula semut aren.

Yang mana pada masa pandemi banyak usaha kecil yang mengalami penurunan

pendapatan. Pengguna metode kualitatif deskriptif bertujuan untuk memberikan

deskripsi serta mendapatkan gambaran yang jelas untuk menjawab rumusan

masalah, yaitu dampak pandemi pada UMKM gula semut aren. Jenis data

menggunakan data primer dengan melakukan observasi dan wawancara.

7 HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1 Gambaran Umum Objek


A. Sejarah singkat gula semut aren

Usaha ini dimulai atau didirikan pada tahun 2002. Dengan pemilik atau

pendiri yang bernama Parmanto, yang biasa dipanggil pak Parman. Usaha ini

berlokasi di Rejang Lebong. Awal mulanya berdiri usaha karena ide kepepet unjar

pak parman, kepengen bagaimana cara gula merah dengan kualitas sama bahan

yang sama tetapi harga berbeda. Dengan mencari peluangan besar di pasar. Kota

rejang lebong merupakan penghasil aren sekaligus pembuat gula aren dan gula

semut.
13

Awal mulanya pak parman merupakan pengrajin gula batok aren pada tahun

1996. Pembuatan batok aren ditekuni hingga tahun 2000. Dalam proses

pembuatan gula batok, diproses akhir ada yang dikenal dengan namanya

“kereng”. Kereng adalah sisa-sisa air nira yang sudah mengental dan siap dicetak.

Dan ketika proses pencetakan pekatan nira yang ada di bagian kuali mengering,

sehingga tidak dapat dicetak. Pak parman iseng-iseng menghaluskan kareng

tersebut ke kuali. Ternyata kareng tersebut menjadi butiran-butiran halus yang

kering dan mirip seperti gula pasir. Terlebih lagi lebih praktis dibandingkan gula

batok yang harus diiris-iris terlebih dahulu. Dan dapat dikemas dengan mudah.

Pada tahun 2000 pak parman mencoba memproduksi gula aren menjadi

butiran-butiran halus. Pada proses ini pembuatan butiran gula aren, saat pekatan

nira diaduk, pekatan ini berbentuk seperti gerombolan semut yang banyak dan

bergerumun, sehingga bapak parman menamai butiran gula aren dengan nama

“gula semut”. Untuk pembuatan ini masih disesuaikan dengan kondisi air nira.

Jika air nira bagus diproduksi menjadi gula semut, namun jika nira kurang bagus

diproduksi menjadi batok. Proses pembuatan gula semut dari gula batok ini

menggunakan mesin-mesin hingga dapat memproduksi dengan jumlah banyak.

Awalnya gula semut dikonsumsi sendiri dan hanya diperkenalkan kepada

tamu-tamu dan sanak keluarga. Pak parman mencoba mengemas dengan kemasan

biasa dan dititipkan diwarung-warung. Saat ini pak parman telah memproduksi

gula semut mencapai 3 ton perbulan bahkan lebih.

Ada 2 cara saat memproses gula semut. Yaitu dengan manual dan mesin. Jika

menggunakan manual, proses nya langsung dari air nira. Kendala menggunakan
14

proses manual adalah bahan bakar yaiut kayu bakar, untuk saat ini belum ada

alternatif lain selain menggunakan kayu bakar. Sedangkan jika menggunakan

mesin, menggunakan gula nira yang sudah jadi. Proses ketika menggunakan

mesin mulai dari dirajang, tujuan nya agar lebih mudah dimasukkan kemesin

oven, jika sudah kering dimasukkan ke mesin penggiling, diayak dan terakhir

dikemas sesuai dengan kebutuhan. Terdapat berbagai macam kemasan, mulai dari

100g, 200g, hingga 300g. dijual mulai dari harga Rp. 10.000

Adapun tujuan dari pengelolaan gula aren menjadi gula semut dengan harapan

dapat meningkatkan produktifitas pengrajin gula aren dan membuka lapangan

pekerjaan baru.

Pada dasarnya setiap produsen dalam menjalankan usahanya mempunyai

tujuan untuk memperoleh laba yang maksimum dengan mengalokasikan sumber

daya yang ada. Begitupun dengan produsen gula semut mereka menginginkan

keuntungan yang maksimum.

7.2 Pembahasan
Dalam menghadapi tantangan ekonomi dan bisnis akibat pandemi covid-19,

banyak sekali sektor UMKM yang terdampak. Salah satunya yaitu, usaha Gula

Semut Aren (UD. Sari Aren) di kabupaten Rejang Lebong. Kondisi UD. Sari aren

pada saat kami berkunjung, pak parman mengatakan “kalau sebelumnya setiap

bulan bisa memproduksi hingga 3 ton tapi sekarang hanyak 1,5 ton per bulannya”.

Ia ikut merasakan dampak yang terjadi karena pandemi ini. Dampak yang

dirasakan oleh UD. Sari Aren ini yaitu penurunan jumlah penjualan karena

pembatasan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, kurang nya peminat


15

konsumen dalam membeli. Mereka mengeluhkan karena semakin hari penurunan

jumlah penjualan semakin berkurang. Selain itu juga mengeluhkan keterbatasan

modal karena penjualan mereka yang mengalami penurunan.

Produksi gula semut masih terus berproduksi kendati mengalami penurunan.

Untuk jenis curah masih mereka jual Rp. 35.000 per kilogram dan gula semut

premium Rp. 45.000 per kilogram. Permasalahan yang terjadi membuat usaha

UD. Sari Aren harus cepat mengambil langkah atau strategi untuk tetap bertahan

selama masa pandemi ini. Kebanyakan permasalahan yang terjadi dalam UMKM

adalah masalah permodalan. Sehingga diperlukan nya cara lain supaya sektor

UMKM lebih berkembang lagi, baik melalui aspek pemasaran, dengan cara

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini.

Dengan penggunaan internet di indonesia yang cukup pesat, dari tahun ketahun,

penjualan produk secara online, adalah salah satu cara yang baik untuk

memasarkan produk UMKM (Permana, 2017).

Adapun strategi yang dapat dilakukan atau dijalankan oleh UMKM sebagai

berikut :

7.2.1 Digitilisasi Bisnis


Di era pandemi covid-19 ini banyak sekal perubahan yang terjadi pada pola

perilaku konsumen. Seperti adanya perubahan yang dilakukan oleh pemerintah.

Seperti diterapkan nya aturan PSBB yaitu dimana kegiatan masyarakat dibatasi

dan diajurkan tetap berda di dalam rumah saja. Hal ini mengakibatkan perilaku

konsumen berubah yang dulu hanyalah mencari kebutuhan secara langsung

dengan mengunjungi tempat yang diinginkan sekarang berubah dengan mencari


16

kebutuhan secarra online. Tetapi dengan menghadirkan kemudahan dalam

berbelanja pada kenyataannya di era digital orang tetap enggan dan lebih suka

melakuka aktivitas belanja online atau menggunakan aplikasi online. Startegi ini

sangat efektif di masa pandemi ini, UMKM UD. Sari Aren sudah melakukan

starategi tersebut dengan berjualan secara online, dengan menggunakan salah satu

situs aplikasi seperti tokopedia, shopee, facebook, dan whatsapp.

7.2.2 Pemasaran atau promosi melalui media sosial


Mengingat kondisi indonesia saat ini berada di era 4.0 dimana

mengharuskan kita untuk beralih keteknologi. Mereka harus kreatif dan inovatif

agar nantinya konsumen dapat terrtaik kepada produk mereka. Pengguna media

sosial yang semakin hari semakin banyak bisa dijadikan peluang bagi para pelaku

usaha untuk memasarkan produknya melalui media sosial. Adapun cara yang

dapat dilakukan pelaku usaha dalam menumbuhkan kepercayaan konsumen

melalui media sosial sebagai berikut:

1. Melakukan promosi secara continue atau berulang-ulang

2. Melakukan update jenis dan harga barang yang dipasarkan secara instensif,

agar konsumen tidak merasa tertipu dan nantinya akan timbul kepercayaaan

3. Mendesain foto atau vidio barang yang dipasarkan sekreatif mungkin agar

konsumen tertarik dengan yang dipasarkan.

4. Menggunakan penjualan yang disediakan media sosial seperti shopee,

tokopedia, dan lain-lainnya.


17

5. Melakukan promosi penjualan melalui media sosial seperti facebook,

instagram, whatsapp, dan lain-lainnya, atau melakukan promosi buy 1 get 1,

atau promosi lainnya.

7.2.3 Perbaiki kualitas produk dan pelayanan.


Pandemi covid menyebabkan menurunnya kepercayaan terhadap barang

yang dipasarkan, itu mengakibatkan para pelaku usaha mengalami kerugian

bahkan mengalami penurunan omset. Peningkatan produk dan kualitas produk

tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh pelaku usaha. Cara

yang bisa dilakukan oleh dalam peningkatan kualitas produk diantaranya dengan

selalu monitoring terhadap kualitas produk dan juga harus memperhatikan

ketahanan produk mereka. selain itu pelaku usaha harus memastikan kebersihan

dan keamanan produk yang akan dipasarkan.

Kualitas pelayanan yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha adalah dengan

memberikan inovasi pelayanan seperti lebih mempeketat ketika pengiriman

barang.

Selain langkah-langkah stategis diatas, LIPI (2020) juga merangkum

beberapa jangka pendek yang dapay dilakukan oleh UMKM dalam

mempertahankan bisnis :

Aspek penjualan

Strategi potongan harga yang dilakukan oleh mayoritas usaha yang

tergolong kedalam Usaha Ultra Mikro.


18

Aspek Biaya Produksi

Pada aspek ini UMKM sama-sama memilih starategi mencari pemasok

bahan baru yang lebih murah. Berdasarkan beberapa strategi diatas yang dapat

dilakukan pemerintah atau UMKM diantaranya menekankan kepada digitalisasi

UMKM.

8 KESIMPULAN

8.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

selama masa pandemi, kondisi perkembangan UMKM UD. Sari Aren mengalami

penurunan karena ikut merasakan dampak pandemi covid-19, salah satunya

karena menurunnya peminat konsumen dalam membeli. Untuk itu pelaku harus

memiliki strategi untuk dapat bertahan ditengah pandemi ini dan dituntut untuk

dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi yang terjadi.

8.2 Saran
Ada beberapa starategi yang dapat dilakukan selama masa pandemi, untuk

dapat mempertahankan bisnisnya, yaitu dengan melakukan penjualan secara

online kepada masyarakat, melakukan pemasaran produk melalui media sosial,

melakukan perbaikan kualitas produk, dan terakhir melibatkan konsumen dalam

meriview produk yang dipasarkan agar konsumen yang lain mengetahui kualitas

produk yang kita pasarkan.


19

9 DAFTAR PUSTAKA

Databoks (2020). Pemerintah beri stimulats, Berapa jumlah UMKM di Indonesia


Kemenkop-UKM. (2018). Perkembangan Data Usaha Kecil
Hataoubun, S. (2020). Dampak Covid-19 terhadap perekonomian indonesia.
EduPsyCouns : journal of Education, Psycology and counseling, 2(1)
Halim, a. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
terhadap Pertumbuhan ekonomi kabupaten mamuju.
Thaha Firdaus Abdurrahman. (2020). Dampak Covid-19 Tehadap UMKM di
Indonesia. Jurnal Brand, vol 2.
Bainamus Milanda Putri, Prisdinawati Dwita. (2019). Analisis Profitabilitas
Agroindustri Gula Semut di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu
Rejang Kabupaten Rejang Lebong
Alfin Achmad. (2021). Analisis stategi UMKM dalam Menghadapi Krisis di Era
pandemi covid-19. Vol 1
Sugiri Dani. (2020). Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari
Dampak Pandemi Covid-19. Vol 19.
Suryani Evi. (2021). Analisis Dampak Covid-19 terhadap UMKM (studi kasus :
Home industri klepom di Kota baru Driyorejo). Vol 1
Indri Safitri. (2020). Peluang Tatangan dan Strategi Pengembangan UMKM di
Indonesia pada masa Pandemi Covid-19.
Aisyah Siti. (2020). Laporan Penelitian dampak Pandemi covid-19 bagi UMKM.
Hardilawati Laura Wan. (2020). Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-pemerintah-
waspada-dampak-pandemi-covid-19-terhadap-ekonomi indonesia/
20

10 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1 Peta Lokasi


21

Gambar 2 Foto Bersama pemilik usaha Gula Semut Aren, kabupaten Rejang

Lebong.

Gambar 3 Foto sharing session bersama pemilik usah Gula semut aren

Gmbar 4 Foto salah satu produk dari usaha Gula semut Aren

Anda mungkin juga menyukai