Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO

Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi

Mita Arini 042021014

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2021
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................v
BAB I............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Tujuan...............................................................................................................2
1.2.1. Umum.....................................................................................................2
1.2.2. Khusus....................................................................................................2
1.3. Manfaat.............................................................................................................2
1.3.1. Bagi Mahasiswa......................................................................................2
1.3.2. Bagi Instalasi Gizi...................................................................................3
1.3.3. Bagi Rumah Sakit...................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................4
1.4. Waktu dan tempat pelaksanaan.........................................................................4
1.5. Metode (Jenis Kegiatan)...................................................................................4
BAB III........................................................................................................................5
3.1. Deskripsi...........................................................................................................5
3.2. Sejarah...............................................................................................................7
3.3. Struktur Organisasi...........................................................................................9
BAB IV.......................................................................................................................10
4.1. Deskripsi Kegiatan..........................................................................................10
4.1.1. Pengecekan diet pasien baru dan pasien lama......................................10
4.1.2. Daftar permintaan makan pasien..........................................................10
4.1.3. Pengawasan distribusi makanan...........................................................11
4.1.4. Skrining Gizi.........................................................................................11
4.1.5. Proses asuhan gizi terstandar................................................................11
4.1.6. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain.............................................12
4.1.7. Edukasi dan Konseling Gizi.................................................................13
4.2. Kaitan Kegiatan dengan Mata Kuliah yang Didapat......................................14
4.3. Tantangan dari kegiatan yang dilakukan ditempat magang............................15
BAB V........................................................................................................................18
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................18

ii
5.2. Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
LAMPIRAN..............................................................................................................21

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Logbook Magang............................................................................................1

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.............................................................1
Gambar 2. Bagan struktur organisasi IGPM RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo........1
Gambar 3. Konseling Gizi pada Pasien Anak..............................................................1
Gambar 4. Absensi Magang.........................................................................................1

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program magang merupakan bagian dari proses pendidikan Program
Sarjana Gizi. Kegiatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kurikulum dan sangat penting agar mahasiswa dapat mempraktikkan secara
langsung pengetahuan yang sebelumnya telah didapatkan di kelas yang meliputi
proses identifikasi, analisis secara kritis, pembuatan skala prioritas serta
perencanaan perbaikan masalah baik sistem penyelenggaraan makanan maupun
status gizi.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah dengan adanya Kegiatan Magang Mahasiswa.
Kegiatan Magang merupakan bagian dari penerapan kurikulum 2021/2022
sebagai mata kuliah keahlian berkarya. Kegiatan magang mahasiswa Program
Studi S1 Gizi Universitas Binawan di rumah sakit dimulai pada semester ganjil
tahun akademik 2021/2022.
Mahasiswa adalah calon tenaga kerja potensial yang perlu dibekali
dengan berbagai macam keterampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar mampu bersaing di dunia kerja. Kegiatan Magang merupakan
sarana pembelajaran non- konvesional yang dilakukan untuk memberikan
pengalaman kerja secara langsung dan lebih komprehensif kepada mahasiswa.
Kegiatan Magang dilakukan dengan cara membangun kemitraan dengan
stakeholder terkait pada berbagai level baik nasional, regional maupun lokal.
Program magang diharapkan dapat mengenalkan dunia kerja dan meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam menangani permasalahan yang ada di
lingkungan tempat kerja. Selama Kegiatan Magang, mahasiswa diharapkan
mampu memahami aktivitas strategis dan operasional yang ada di lingkungan
tempat kerja (Universitas Binawan, 2021).
Proses magang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo (RSCM). RSCM termasuk dalam rumah sakit tipe A dan

1
2

merupakan salah satu rumah sakit rujukan di Indonesia. RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo juga dikenal sebagai rumah sakit pendidikan, hal ini dapat
dilihat dari visi yang diemban, yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan
nasional terdepan dalam layanan, pendidikan dan penelitian yang berstandar
internasional.
Tujuan dari kegiatan magang di rumah sakit adalah menerapkan ilmu
yang dipelajari selama kuliah ke dalam pekerjaan sehari-hari dan meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja (Universitas Binawan,
2021). Untuk itu pada laporan ini tertuang laporan deskripsi kegiatan magang di
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

1.2. Tujuan

1.2.1. Umum
Tujuan diadakannya kegiatan magang ini dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja.

1.2.2. Khusus
a. Mahasiswa mampu mengenal, mengetahui dan menganalisis kondisi
lingkungan dunia kerja
b. Mahasiswa mampu memahami cara penyelesaian masalah yang terjadi di
lingkungan dunia kerja
c. Mahasiswa dapat menemukan, memahami, dan menjelaskan upaya
penyelarasan aktifitas baik secara vertikal maupun secara horizontal
dalam organisasi yang ada di lingkungan dunia kerja
d. Meningkatkan keterampilan mahasiswa baik hard skill maupun soft skill

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi Mahasiswa


Kegiatan magang ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
langsung dalam pengembangan akademik dan bahan informasi guna
3

memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai gambaran kegiatan di dunia


kerja.

1.3.2. Bagi Instalasi Gizi


Menjadi bahan masukan dan informasi berdasarkan hasil observasi
mahasiswa selama kegiatan magang terkait kegiatan pelayanan gizi di rumah
sakit.

1.3.3. Bagi Rumah Sakit


Kegiatan magang merupakan salah satu realisasi dari misi RSCM
yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga
kedokteran dan kesehatan unggul.
BAB II
METODE

1.4. Waktu dan tempat pelaksanaan


Pelaksanaan magang mahasiswa dilakukan pada tanggal 6 Desember
2021 sampai dengan 31 Desember 2021 yang bertempat di RSCM. Kegiatan
magang dilaksanakan sesuai hari kerja dan jam kerja pegawai di RSCM yaitu
pukul 08.00-15.30 WIB.

1.5. Metode (Jenis Kegiatan)


Kegiatan magang dilakukan sesuai dengan jobdesc pekerjaan sehari-
hari. Mahasiswa melakukan praktik langsung sebagai ahli gizi di rumah sakit.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pelayanan makanan pasien dan asuhan gizi
dan dietetik pada pasien rawat inap. Sebagai output diharapkan mahasiswa
membuat laporan hasil magang yang datanya diambil melalui pengamatan dan
praktik langsung atau menggunakan data sekunder dari IGPM.

4
BAB III
PROFIL INSTANSI

3.1. Deskripsi
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki motto, visi, dan misi
dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Motto dari RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo yaitu menolong, memberikan yang terbaik, sedangkan untuk
visinya yaitu menjadi rumah sakit umum pusat rujukan nasional terdepan
dalam layanan, pendidikan dan penelitian yang berstandar internasional. Di
satu sisi, misi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo terdiri dari beberapa poin,
yaitu: (RSCM, 2017)
a) Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional berstandar
internasional
b) Menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun
komunitas melalui AHS (Academic Health System)
c) Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga
kedokteran dan kesehatan unggul
d) Menyelenggarakan rumah sakit berbasis smart hospital, serta
e) Menyelenggarakan sistem manajemen RS, dengan tata kelola yang andal
dan akuntabel.

5
6

Gambar 1. RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki beberapa fasilitas dan


pelayanan yang terdiri dari layanan unggulan, rawat jalan, rawat inap, dan
pelayanan penunjang. Layanan unggulan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
yaitu RSCM Kencana, Departemen Medik Mata/RSCM Kirana, Instalasi
Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), PKIA RSCM Kiara, Unit Pelayanan
Onkologi dan Radiasi, Pelayanan HIV, UPT Sel Punca, Transplantasi Ginjal,
Transplantasi Hati, Pelayanan Gamma Knife, RSCM Kintani, ICTEC, dan
Implant Cochlea.
Rawat inap yang disediakan oleh RSCM yaitu Unit Rawat Inap
Terpadu Gedung A. Gedung A memiliki luas bangunan sebesar 26.000 m 2
yang terdiri dari 8 lantai, 169 kamar rawat, dan total kapasitas tempat tidur
sebanyak 645, sehingga gedung A menjadi unit rawat inap terbesar di
Indonesia. Pelayanan yang disediakan di gedung A terdiri dari rekam medis,
farmasi, gizi, housekeeping, serta teknologi informasi dan sistem informasi
manajemen. Rawat jalan yang disediakan oleh RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo terdiri dari beberapa poli yang berkaitan dengan penyakit pada
anak dan dewasa. Sementara itu, pelayanan penunjang terdiri dari KSM
7

Patologi Klinik, Departemen Medik Radiologi, KSM Rehabilitasi Medis, KSM


Patologi Anatomik, apotik, dan transfusi darah (RSCM, 2017).
Pelayanan gizi di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo terdiri dari dua unit
yaitu instalasi gizi dan unit produksi makanan atau disingkat menjadi Instalasi
Gizi dan Produksi Makanan (IGPM). Pedoman pelayanan IGPM RSUPN Dr
Cipto Mangunkusumo mengacu kepada Permenkes No. 78 Tahun 2013 tentang
pedoman pelayanan gizi rumah sakit. Berdasarkan pedoman tersebut,
pelayanan di IGPM terbagi menjadi empat, yaitu asuhan gizi rawat jalan,
asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan
pengembangan gizi. Berdasarkan bagan struktur organisasi instalasi gizi dan
produksi makanan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, IGPM berada
dibawah koordinasi dari Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan
Penunjang. Memberikan asuhan gizi rawat jalan, rawat inap, serta penelitian
dan pengembangan merupakan peran dari instalasi gizi. Sementara itu, tugas
pokok dan fungsi dari unit produksi makanan adalah perencanaan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan dan distribusi makanan pasien, karyawan,
staf, serta peserta didik berdasarkan peraturan rumah sakit. Proses pelayanan
gizi IGPM telah diakui oleh standar akreditasi JCI (Joint Commision
International) dan food safety management system ISO 22000:2005.

3.2. Sejarah
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto
Mangunkusumo atau RSCM merupakan sebuah rumah sakit milik pemerintah
kelas A yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 17, Jakarta Pusat, Indonesia.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo termasuk salah satu rumah sakit yang
berada di bawah kepemilikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tidak hanya sebagai rumah sakit pemerintah RSCM juga berfungsi sebagai
rumah sakit pendidikan, salah satunya Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Nama rumah sakit ini diambil dari seorang tokoh perjuangan
Indonesia, yaitu Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Berdasarkan SK
134/Menkes/SK/1978, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo disahkan menjadi
rumah sakit pusat rujukan nasional dan rumah sakit pendidikan bagi dokter
serta tenaga kesehatan lainnya (Lisna, 2012). Sejarah RSUPN Dr. Cipto
8

Mangunkusumo dan Fakultas Kedokteran UI saling berkaitan satu sama lain.


Cikal bakal dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo bermula dari Sekolah
Dokter Jawa yang dipimpin oleh Dr H. Roll pada tahun 1896. Sekolah Dokter
Jawa di tahun 1910 berubah nama menjadi STOVIA yang merupakan cikal
bakal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. STOVIA bergabung
dengan CBZ (Centrale Burgelijke Ziekenhuis) pada tanggal 19 November 1919
yang mengakibatkan penyelenggaraan pendidikan, pelayanan kedokteran, dan
fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik berkembang luas bagi masyarakat.
Ketika Indonesia dijajah oleh Jepang, CBZ dijadikan sebagai rumah sakit
perguruan tinggi (Ika Daigaku Byongin) pada bulan Maret 1942. CBZ berubah
nama menjadi Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON) pada tahun 1945 yang
dipimpin oleh Prof Dr. Asikin Widjaya Koesoema dan dilanjutkan
kepemimpinannya oleh Prof. Tamija. Di tahun 1950 RSON mengganti nama
menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Pada tanggal 17 Agustus 1964
RSUP diresmikan menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM) oleh
Menteri Kesehatan Prof Dr Satrio, serta hal ini sejalan dengan perkembangan
ejaan baru Bahasa Indonesia dan diubah menjadi RSCM. Sesuai SK Menkes
nomor 553/Menkes/SK/VI/1994 RSCM berubah nama menjadi RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo pada tanggal 13 Juni 1994 (RSCM, 2017).
9

3.3. Struktur Organisasi


Berikut dibawah ini struktur organisasi instalasi gizi dan produksi
makanan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang

Kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan


Penunjang Subinstalasi
Subinstalasi Pelayanan Subinstalasi Pengolahan
Administrasi dan
Gizi dan Distribusi Makanan
Pengendalian Mutu

Kepala Instalasi Gizi dan Produksi


Makanan
PJ Perencanaan,
PJ Pelayanan Gizi PJ Perencanaan
Pencatatan dan
Rawat Inap Bahan Makanan
Keuangan
Dewasa

Subinstalasi Subinstalasi
Subinstalasi
Pengolahan dan
PJ Pengolahan Administrasi dan
Pelayanan Gizi Gizi
PJ Pelayanan
Makanan Kelas 1,2,3
Rawat Inap Anak Distribusi Makanan Pengendalian
PJ Mutu Mutu
dan Pegawai

PJ Pelayanan PJ Perencanaan,
PJPJPerencanaan
Pengolahan PJPencatatan
Sarana dan dan
Gizi PJ
Rawat InapGizi
Pelayanan Bahan Makanan
Makanan VIP Prasarana
Dewasa
Rawat Jalan Keuangan

PJ Pelayanan PJ Pengolahan PJ SDM dan Tata


PJ Perencanaan & PJ Pengolahan PJ Mutu
Gizi Rawat Inap Makanan Kelas Usaha
Pengembangan Makanan
1,2,3 Enteral
dan Pegawai
Anak

Gambar 2. Bagan struktur organisasi PJ


IGPM RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
Pengolahan PJ Sarana dan
PJ Pelayanan
Gizi Rawat Makanan VIP Prasarana
Jalan

PJ PJ SDM dan Tata


PJ Pengolahan
Perencanaan & Makanan Enteral Usaha
Pengembangan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan magang dilakukan sesuai jadwal yaitu 6 Desember sampai 31


Desember 2021. Selama pelaksanaan magang mahasiswa melakukan kegiatan
penyelenggaran makanan seperti pembuatan DPMP (Daftar Permintaan
Makanan Pasien) dan pengawasan distribusi makanan. Mahasiswa juga
melakukan proses asuhan gizi terstandar yang meliputi asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi.

Selama pelaksanaan magang di lapangan mahasiswa berperan dalam


melakukan pengamatan dan praktik langsung sebagai dietisien di Instalasi
Gawat Darurat RSCM. Selain dengan pengamatan langsung mahasiswa dapat
memperoleh sumber informasi sebagai bahan dalam penyusunan laporan
dengan memperoleh data sekunder dari IGPM.

4.1.1. Pengecekan diet pasien baru dan pasien lama


Mahasiswa mengecek pasien baru melalui Electronic Health
System dan mencatat pasien baru dan pasien lama. Kemudian mahasiswa
melakukan asesmen untuk menentukan diet pasien baru dan monitoring
asupan pada pasien lama. Preskripsi awal dituliskan oleh dokter, kemudian
melakukan koordinasi dengan dokter jika ada perubahan diet. Perubahan
diet dituliskan di buku diet pasien.

4.1.2. Daftar permintaan makan pasien


Setelah mencatat diet pasien terbaru, langkah selanjutnya adalah
pembuatan DPMP menggunakan formulir yang tersedia. Mahasiswa
merekap diet pasien dan dikelompokkan sesuai dietnya yaitu diet biasa,
diet lunak, diet cair, dan diet khusus seperti diet DM, rendah garam,
rendah lemak, rendah protein, Tinggi Energi dan Tinggi Protein (TETP).
Diet cair atau enteral di RSCM terdiri dari formula rumah sakit dan
formula komersial. Pemesanan formula rumah sakit menggunakan bon
permintaan makanan cair sedangkan formula komersial menggunakan bon
10
11

permintaan diet khusus. Pemesanan makanan biasa dapat dipesan sebelum


jam distribusi makan, namun untuk diet khusus batas pemesanan atau
perubahan diet adalah pukul 11.00 WIB.

4.1.3. Pengawasan distribusi makanan


Distribusi makanan di IGD anak terdiri dari distribusi makan utama
(pukul 06, 12, 18) dan makanan selingan (pukul 09, 15). Formula rumah
sakit dan formula komersial diberikan dalam bentuk bubuk bersamaan
dengan distribusi makan siang. Petugas yang melakukan distribusi adalah
pramusaji. Distribusi bersifat sentralisasi dari dapur pusat. Mahasiswa
mengawasi distribusi makanan dengan memastikan pasien menerima diet
yang sesuai, memastikan pramusaji mengonfirmasi identitas pasien, dan
memerhatikan hygiene pramusaji.

4.1.4. Skrining Gizi


Skrining gizi membantu untuk mengidentifikasi yang berisiko
malnutrisi dan untuk dirujuk ke ahli gizi untuk asesmen status gizi.
Skrining gizi idealnya dilakukan pada baru dalam waktu 1x24 jam oleh
perawat dan divalidasi oleh ahli gizi 2x24 jam setelahnya (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
Skrining gizi untuk pasien anak yang digunakan di RSUPN Dr.
Cipto Mangunkusumo adalah modifikasi STRONG-kids. Hal yang
diskrining dalam instrumen STRONG-kids adalah pengkajian klinis pada
secara subjektif meliputi penurunan berat badan, asupan nutrisi, dan
penyakit yang mengakibatkan berisiko mengalami malnutrisi. Jika
memiliki risiko malnutrisi, maka akan dilakukan proses asuhan gizi
terstandar pada tersebut, sedangkan jika berisiko rendah malnutrisi, maka
akan dilakukan skrining ulang satu minggu kemudian.

4.1.5. Proses asuhan gizi terstandar


Mahasiswa melakukan asuhan gizi pada pasien baru dengan format
ADIME (Asesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring, dan Evaluasi).
Asesmen gizi atau pengkajian gizi dibutuhkan ketika pasien diidentifikasi
berisiko malnutrisi saat skrining gizi. Parameter asesmen gizi memiliki
12

istilah yang spesifik, yang harus digunakan selama dokumentasi. Istilah-


istilah ini diklasifikasikan ke dalam lima domain yaitu riwayat terkait
makanan atau nutrisi, antropometri, biokimia, pemeriksaan fisik yang
berkaitan dengan gizi dan riwayat personal (Mahan & Raymond, 2017).
Tujuan asesmen gizi adalah mengidentifikasi masalah gizi dan
faktor penyebabnya melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data
secara sistematis. Langkah asesmen gizi adalah mengumpulkan dan
memilih data yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi
dan kesehatan. Kemudian mengelompokkan data berdasarkan kategori
asesmen. Setelah itu, data diinterpretasi dengan membandingkan terhadap
kriteria atau standar yang sesuai untuk mengetahui terjadinya
penyimpangan. Mahasiswa mengevaluasi semua informasi dari asesmen
gizi untuk menentukan diagnosis gizi. Diagnosis masalah gizi yang akurat
diperoleh dengan evaluasi kritis dari setiap komponen penilaian yang
dikombinasikan dengan penilaian kritis dan ketrampilan pengambilan
keputusan.
Setelah mengetahui masalah gizinya langkah selanjutnya adalah
intervensi gizi. Intervensi gizi terdiri dari dua langkah yaitu perencanaan
dan implementasi. Jika memungkinkan intervensi gizi harus menargetkan
etiologi yang diidentifikasi selama asesmen gizi. Tetapi tidak semua
intervensi dapat diarahkan pada etiologi. Ketika ahli gizi tidak dapat
menghilangkan etiologi diagnosis gizi secara langsung, intervensi harus
fokus pada memperbaiki tanda dan gejala diagnosis.
Langkah keempat dari asuhan gizi yaitu monitoring dan evaluasi
efek dari intervensi gizi. Pada tahap ini, dietisien menetapkan indikator
yang akan dimonitoring terlebih dahulu. Indikator ini harus sesuai dengan
tanda dan gejala yang teridentifikasi selama proses asesmen gizi. Tujuan
asuhan gizi adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi atau klien, sehingga
intervensi harus dipantau dan dievaluasi secara berkala.

4.1.6. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain


Selama perencanaan intervensi gizi dibutuhkan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain. Salah satu contoh kolaborasi yang dilakukan adalah
13

mahasiswa mengikuti ronde dengan DPJP untuk merencanakan intervensi


gizi yang akan diberikan pada pasien. Ronde asuhan gizi anak adalah
kunjungan rutin Tim Asuhan Gizi Anak kepada semua pasien yang
memiliki masalah gizi di ruang perawatan anak (RSCM, 2019). Saat
ronde, mahasiswa melaporkan terkait asupan pasien dan kendala yang
dihadapi saat intervensi sebelumnya, kemudian melakukan diskusi untuk
menentukam diet yang akan diberikan selanjutnya. Selain dengan DPJP,
mahasiswa juga melakukan koordinasi dengan perawat contohnya untuk
pasien yang pertama kali menggunakan NGT, perawat akan memastikan
orang tua dapat memberikan makanan via NGT dengan baik. Mahasiswa
juga bekerja sama dengan perawat untuk memberikan edukasi
penambahan mineral mix pada formula-100.

4.1.7. Edukasi dan Konseling Gizi


Edukasi dan konseling gizi merupakan salah satu domain intervensi
gizi. Edukasi merupakan proses formal dalam melatih ketrampilan atau
meningkatkan pengetahuan. Kemudian, Konseling gizi merupakan proses
pemberian dukungan pada pasien yang ditandai dengan adanya hubungan
kerjasama antara konselor dengan pasien dalam menentukan prioritas
makanan, gizi dan aktivitas fisik, tujuan/target, rancangan kegiatan yang
dapat diterima dan dapat mendukung rasa tanggung jawab untuk merawat
dirinya sendiri untuk mengatasi masalah yang ada dan untuk
meningkatkan kesehatan. Konseling gizi memberikan solusi bersama
antara ahli gizi dan pasien untuk permasalahan gizi yang dialami pasien
sehingga diperoleh kesepakatan dalam pengaturan makan untuk
mendukung kesehatan atau kesembuhan pasien.

Selama kegiatan magang, mahasiswa melakukan edukasi pada


pasien baru terkait diet yang diberikan selama di rumah sakit, dan terkait
aturan makanan dari luar rumah sakit. Pada pasien rencana pulang yang
membutuhkan diet khusus akan diberikan konseling gizi dengan leaflet.
Contoh konseling gizi yang dilakukan selama magang oleh mahasiswa
adalah diet gizi buruk (pembuatan Formula 100), diet enteral formula
14

komersial, diet Diabetes Mellitus, diet rendah garam, dan diet makanan
bayi.

4.2. Kaitan Kegiatan dengan Mata Kuliah yang Didapat

Kegiatan magang yang dilakukan di RSCM merupakan bentuk praktik


nyata dari beberapa mata kuliah yang didapatkan penulis selama melakukan
perkuliahan. Teori yang yang diberikan dalam perkuliahan dapat menjadi
tambahan pengetahuan yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pelayanan gizi sehingga penulis dapat membandingkan antara teori dengan
praktik di lapangan apakah sejalan atau justru berlawanan.

Mata kuliah yang berkaitan dengan kegiatan magang yang dilakukan


penulis di RSCM adalah Dietetik Penyakit Tidak Menular. Kegiatan yang
berkaitan dengan mata kuliah tersebut yaitu terkait melakukan asuhan gizi
pasien dan menentukan Medical Nutrition Therapy yang tepat pada pasien
dengan berbagai penyakit. Selama melakukan praktik di lapangan, penerapan
dari teori yang diajarkan sejalan dengan yang ada di lapangan. RSCM
merupakan rumah sakit pusat rujukan nasional, sehingga banyak pasien dengan
penyakit komplikasi lebih dari tiga sehingga untuk penatalaksanaan lebih sulit
dibanding teori. Kompleksnya penyakit pasien menyebabkan terapi
farmakologis yang banyak, sehingga sering kali ditemukan interaksi obat dan
makanan. Sehingga mata kuliah Interaksi Obat dan Makanan cukup berkaitan
dengan kegiatan magang di rumah sakit.

Mata kuliah selanjutnya adalah pengawasan mutu dan keamanan


pangan yang berisi materi mengenai quality control berdasarkan GMP (good
manufacturing practices), HACCP (hazard analysis and critical control
points), ISO (international organization for standardization), dan SSOP
(sanitation standard operating procedures). Mata kuliah Manajemen Sistem
Penyelenggaran Makanan juga sangat terkait dengan kegiatan magang ini,
karena di rumah sakit melakukan peayanan makanan pada pasien. Teori yang
didapat saat kuliah sejalan dengan yang ada di lapangan. Pedoman pelayanan
IGPM RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo mengacu kepada Permenkes No. 78
Tahun 2013 tentang pedoman pelayanan gizi rumah sakit. HACCP sudah
15

diterapkan dengan baik dalam proses penyediaan makanan dimulai dari proses
penerimaan hingga sampai ke tangan pasien. Proses pelayanan gizi IGPM telah
diakui oleh standar akreditasi JCI (Joint Commision International) dan food
safety management system ISO 22000:2005.

Selanjutnya mata kuliah yang berkaitan dengan kegiatan magang ini


adalah Konseling Gizi. Seperti yang telah diketahui edukasi dan konseling gizi
merupakan salah satu rangkaian intervensi pada PAGT. Mata kuliah ini sangat
berkaitan dengan pelayanan gizi di rumah sakit. Mahasiswa beberapa kali
melakukan konseling gizi kepada pasien selama magang. Proses konseling
merupakan proses komunikasi dua arah antara konselor dan pasien sehingga
dibutuhkan komunikasi yang efektif agar dapat terwujud perubahan perilaku ke
pola diet yang lebih baik. Hal tersebut terkait dengan mata kuliah Komunikasi
dan Perubahan Perilaku.

Mata kuliah selanjutnya yang terkait adalah Bioetika dan Profesi Gizi,
menjadi ahli gizi dimanapun bidangnya harus mematuhi kode etik profesi yang
ada. Teori yang diberikan selama kuliah seperti hak dan kewajiban sebagai ahli
gizi sangat terkait dengan pekerjaan, dengan mengetahui hal tersebut
mahasiswa dapat melaksanakan pelayanan gizi sesuai kode etik yang ada.

4.3. Tantangan dari kegiatan yang dilakukan ditempat magang

Selama kegiatan magang terdapat tantangan yang penulis hadapi, di


antaranya pasien yang ditangani di RSCM sangat kompleks sering kali pasien
dengan diagnosis medis lebih dari lima, sehingga diperlukan cara berpikir yang
kritis dan banyak kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain terkait penentuan
diet. Kondisi pasien yang berat sering kali menyebabkan intervensi gizi yang
diberikan tidak mencapai target, misalnya pada pasien dengan efek kemoterapi
yang mengalami mual dan muntah hebat dan tidak memungkinkan masuk
makanan lewat oral maka ahli gizi dapat memberikan saran untuk pemasangan
NGT.

Tantangan yang berikutnya yang ditemukan ialah jenis formula rumah


sakit dan formula komersial yang beraneka ragam, sehingga membutuhkan
waktu bagi mahasiswa untuk mengetahui kandungan gizi dan indikasinya. Hal
16

tersebut tidak banyak didapatkan saat kuliah, sehingga mahasiswa justru


banyak belajar di kegiatan magang ini terkait makanan enteral. Selain itu saat
kuliah sangat jarang membahas asuhan gizi dan dietetik pada pasien anak,
karena anak masih mengalami tumbuh kembang, terdapat kondisi picky eater
sehingga saat pemberian intervensi berbeda dengan pasien dewasa.

RSCM merupakan rumah sakit pendidikan sehingga sistem pelaporan


berjenjang, selain koordinasi dengan DPJP sehari-hari mahasiswa
berkoordinasi pula dengan dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter
Spesialis). Jika ingin melakukan perubahan di luar diskusi dengan DPJP,
dietisien melakukan koordinasi dengan dokter PPDS baru kemudian PPDS
akan melaporkan ke DPJP. Hal seperti ini tidak dipelajari di mata kuliah,
sehingga mahasiswa belajar hal tersebut saat magang di lapangan.

Mahasiswa belajar menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan


pada kegiatan pelayanan gizi, salah satu masalah yang ditemui selama magang
adalah terdapat pasien anak dengan diagnosis DM tipe 1 yang mengalami
KAD, pasien sudah dibolehkan buka puasa, namun distribusi makan sudah
selesai dan tidak ada stock makanan berlebih. Pasien dengan DM tipe 1
mendapat tambahan insulin dari luar yang disesuaikan dengan asupan
karbohidratnya, sehingga penting untuk mengonsumsi makanan dengan tepat
jadwal, jumlah, dan jenis. Mahasiswa kemudian menghitung kebutuhan
karbohidrat untuk jam snack dan memberikan stock makanan cair dan snack
krackers yang ada di pantry IGD sesuai carbohydrate counting.

Selama kegiatan magang hard skill yang didapatkan adalah


meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan gizi
terstandar, dan penerapan Medical Nutrition Therapy (MNT) pada pasien anak
dengan komplikasi. Sementara soft skill yang didapatkan selama kegiatan
magang adalah, kemampuan komunikasi, berpikir kritis, mengambil keputusan,
menyelesaikan masalah, dan kerja sama dengan rekan seprofesi dan tenaga
kesehatan lain.

Mahasiswa juga belajar mengenai struktur organisasi yaitu hubungan


secara horizontal dengan rekan kerja, hubungan vertikal dengan atasan.
17

Pelaporan masalah di lapangan dilaporkan oleh ahli gizi ruangan kepada


Penanggung Jawab, setelah itu PJ akan melapor ke kepala sub instalasi
pelayanan. Setiap pelaporan dilakukan berjenjang sesuai dengan struktur
organisasi yang ada di IGPM RSCM.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Mahasiswa melakukan kegiatan penyelenggaran makanan seperti
pembuatan DPMP (Daftar Permintaan Makanan Pasien) dan pengawasan
distribusi makanan. Mahasiswa juga melakukan proses asuhan gizi
terstandar yang meliputi ADIME.
2. Mata kuliah yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan magang adalah
Dietetik Penyakit Tidak Menular, Interaksi Obat dan Makanan, MSPM,
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, Konseling Gizi, Komunikasi dan
Perubahan Perilaku, dan Bioetika dan Profesi Gizi.
3. Walaupun secara keseluruhan teori yang diajarkan selama kuliah sejalan
dengan fakta di lapangan, namun tetap masih ada tantangan yang dihadapi
di antaranya adalah kondisi pasien yang kompleks membutuhkan
mahasiswa berpikir lebih kritis, keterbatasan pengetahuan terkait formula
enteral dan asuhan gizi dietetik pada pasien anak, dan komunikasi
berjenjang dengan dokter PPDS.
4. Salah satu contoh penyelesaian masalah yang dilakukan mahasiswa selama
magang adalah menghitung karbohidrat dan memberikan makanan kepada
pasien DM karena terkendala pemesanan makanan di luar jam distribusi.
5. Hard skill yang didapatkan adalah meningkatnya kemampuan mahasiswa
dalam melakukan asuhan gizi terstandar, dan penerapan Medical Nutrition
Therapy (MNT) pada pasien anak dengan komplikasi. Soft skill yang
didapatkan selama kegiatan magang adalah, kemampuan komunikasi,
berpikir kritis, mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, dan kerja
sama dengan rekan seprofesi dan tenaga kesehatan lain.
6. Mahasiswa mengetahui dan memahami struktur organisasi secara vertikal
(dengan atasan), dan horizontal (teman seprofesi).

5.2. Saran
Bentuk masukan yang dapat diberikan penulis kepada instansi pendidikan

18
19

yaitu dapat menambahkan teori terkait formula enteral dan asuhan gizi pada
pasien anak agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa sebelum terjun ke
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT). Kementerian Kesehatan Indonesia.
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/75458
Lisna M. 2012. Gambaran pengorganisasian akreditasi JCI di Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2012 [skripsi]. Depok:
Universitas Indonesia.
Mahan, L. K., & Raymond, J. L. (2017). Krause’s Food and The Nutrition Care
Process (14th ed.). Elsevier Ltd.
RSCM. (2017). Visi, Misi dan Nilai Budaya RSCM. https://rscm.co.id/index.php?
XP_webview_menu=0&pageid=36&title=Visi, Misi dan Nilai Budaya. Diakses
tanggal 30 Desember 2021
RSCM. (2019). Standar Prosedur Operasional: Ronde Tim Asuhan Gizi Anak No.
1277/TU.K/79/V/2011
Universitas Binawan. (2021). Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Magang Mahasiswa.
Jakarta: Universitas Binawan

20
LAMPIRAN
1. Konseling Gizi

Gambar 3. Konseling Gizi pada Pasien Anak

21
22

2. Logbook Magang

Tabel 1. Logbook Magang

LOGBOOK MAGANG
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BINAWAN
TAHUN AJARAN 2021-2022
Nama : Mita Arini
Program Studi : S1 Gizi
Kompetensi : Klinik / Institusi / Masyarakat/ Magang
Lahan : RSCM
Periode : 6 Desember 2021 – 31 Desember 2021
Uraian Kegiatan Tempat/
No Waktu Output
(Deskripsi/Permasalah/Solusi) Sasaran
Minggu I
1. 6 IGD  DPMP
Desember Anak  Asuhan
2021 Gizi
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.00 pasien IG. Jumlah pasien baru 8
(non infeksi:5, infeksi: 2, THT:
1)
09.00- Membuat DPMP
09.30
09.30- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
23

15.00- Menginput pelayanan di EHR


15.30
2. 7
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.10 pasien IGD. Jumlah 10 pasien
(non infeksi:6, infeksi: 3, THT:
1)
09.10- Membuat DPMP
09.30
09.30- Melakukan asesmen pada pasien
12.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
12.00- Mengikuti ronde bersama DPJP  DPMP
IGD
12.30  Asuhan
Anak
12.30- Melakukan perubahan diet dan Gizi
12.45 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.45- Istirahat
13.45
13.45- Melakukan asesmen pada pasien
15.15 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.15- Menginput pelayanan di EHR
15.30
3. 8 IGD  DPMP
Desember Anak  Asuhan
2021 Gizi
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.15 pasien IGD. Jumlah 14 pasien
(non infeksi:6, infeksi: 8)
09.15- Membuat DPMP
09.40
09.40- Melakukan asesmen pada pasien
11.40 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.40- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
24

13.00- Mengikuti Dietetic Meeting


14.30 sebagai opponent
14.30- Edukasi diet pasien pulang
15.00
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
4. 9
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.15 pasien IGD. Jumlah 15 pasien
(non infeksi:6, infeksi: 8, THT:
1)
09.15- Membuat DPMP
09.45
09.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
10.00
10.30- Melakukan asesmen pada pasien
 DPMP
12.00 baru, menuliskan kunjungan IGD
 Asuhan
awal, care plan, dan edukasi diet Anak
Gizi
pada pasien
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.20 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.20- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
5. 10 IGD  DPMP
Desember Anak  Asuhan
2021 Gizi
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.00 pasien IGD. Jumlah 10 pasien
(non infeksi:6, infeksi: 3, THT:
1)
09.00- Membuat DPMP
09.20
09.20- Mengikuti ronde bersama DPJP
10.00
10.00- Melakukan perubahan diet
10.15 dengan koordinasi ke ahli gizi
Produksi Makanan dan ke
pramusaji
25

10.15- Koordinasi perawat terkait


10.30 edukasi pemakaian NGT pada
pasien
10.30- Melakukan asesmen pada pasien
12.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
12.30- Istirahat
13.30
13.30- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
Minggu II
6. 13
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
08.50 pasien IGD. Jumlah 11 pasien
(non infeksi:8, infeksi: 3)
08.50- Membuat DPMP
09.15
09.15- Melakukan asesmen pada pasien
11.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien  DPMP
IGD
11.00- Mengikuti ronde bersama DPJP  Asuhan
Anak
11.30 Gizi
11.30- Melakukan perubahan diet dan
12.00 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.00- Istirahat
13.00
13.00- Melakukan asesmen pada pasien
15.15 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.15- Menginput pelayanan di EHR
15.30
7. 14
Desember
2021  DPMP
IGD
08.00- Mengecek pasien baru dan diet  Asuhan
Anak
09.05 pasien IGD. Jumlah 12 pasien Gizi
(non infeksi:6, infeksi: 5, bedah:
1)
26

09.05- Membuat DPMP


09.25
09.25- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
8. 15
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
08.50 pasien IGD. Jumlah 9 pasien
(non infeksi:4, infeksi: 4, bedah:
1)
08.50- Membuat DPMP
09.15
09.10- Melakukan asesmen pada pasien
10.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
 DPMP
10.30- Mengikuti ronde bersama DPJP IGD
111.00  Asuhan
Anak
Gizi
11.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.00- Mengikuti Dietetic Meeting
14.30
14.30- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
27

9. 16
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
08.45 pasien IGD. Jumlah 6 pasien
(non infeksi: 4, infeksi: 2)
08.45- Membuat DPMP
09.15
09.15- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
12.00- Melakukan perubahan diet dan  DPMP
IGD
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan  Asuhan
Anak
ahli gizi di produksi makanan Gizi
12.15- Edukasi diet pasien pulang dan
12.45 koordinasi dengan dokter terkait
peresepan mineral mix
12.45- Istirahat
13.45
13.45- Melakukan asesmen pada pasien
15.15 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.15- Menginput pelayanan di EHR
15.30
10. 17
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet IGD  DPMP
08.50 pasien IGD. Jumlah 11 pasien Anak  Asuhan
(non infeksi:5, infeksi: 4, bedah: Gizi
1, THT: 1)
08.50- Membuat DPMP
09.15
09.15- Melakukan asesmen pada pasien
11.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.00- Mengikuti ronde bersama DPJP
11.30
11.30- Melakukan perubahan diet dan
12.00 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.00- Istirahat
13.00
28

13.00- Melakukan asesmen pada pasien


15.15 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.15- Menginput pelayanan di EHR
15.30
Minggu III
11. 20
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.00 pasien IGD. Jumlah 9 pasien
(non infeksi: 2, infeksi: 5, THT:
1, mata: 1)
09.00- Membuat DPMP
09.30
09.30- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP  DPMP
IGD
12.00  Asuhan
Anak
12.00- Melakukan perubahan diet dan Gizi
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
12. 21
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet IGD  DPMP
08.50 pasien IGD. Jumlah 11 pasien Anak  Asuhan
(non infeksi: 5, infeksi: 6) Gizi
08.50- Membuat DPMP
09.20
09.20- Mengikuti ronde bersama DPJP
10.00
10.00- Melakukan asesmen pada pasien
12.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
29

12.00- Melakukan perubahan diet dan


12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Edukasi diet pasien pulang
12.45
12.45- Istirahat
13.45
13.45- Melakukan asesmen pada pasien
15.15 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.15- Menginput pelayanan di EHR
15.30
13. 22
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
08.30 pasien IGD. Jumlah pasien 4
(infeksi: 4)
08.30- Membuat DPMP
09.00
09.00- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
 DPMP
12.00- Melakukan perubahan diet dan IGD
 Asuhan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan Anak
Gizi
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.00- Mengikuti Dietetic Meeting
14.30
14.30- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
14. 23
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet IGD  DPMP
09.10 pasien IGD. Jumlah 13 pasien Anak  Asuhan
(non infeksi: 6, infeksi: 4, THT: Gizi
1, bedah: 1)
30

09.10- Membuat DPMP


09.40
09.40- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
15. 24
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.00 pasien IGD. Jumlah 11 pasien
(non infeksi: 7, infeksi: 4)
09.00- Membuat DPMP
09.30
09.30- Mengikuti ronde DPJP
10.20
10.20- Melakukan asesmen pada pasien
12.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
 DPMP
12.00- Melakukan perubahan diet dan IGD
 Asuhan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan Anak
Gizi
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.00- Melakukan asesmen pada pasien
14.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
14.30- Edukasi diet pasien pulang
15.00
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
Minggu IV
31

16. 27
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.05 pasien IGD. Jumlah 11 pasien
(non infeksi: 5, infeksi: 6)
09.05- Membuat DPMP
09.30
09.30- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
 DPMP
12.00 IGD
 Asuhan
12.00- Melakukan perubahan diet dan Anak
Gizi
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.15 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.15- Menginput pelayanan di EHR
15.30
17. 28
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet IGD  DPMP
08.50 pasien IGD. Jumlah 7 pasien Anak  Asuhan
(non infeksi: 4, infeksi: 2, bedah: Gizi
1)
08.50- Membuat DPMP
09.20
09.20- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
32

pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
18. 29
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.00 pasien IGD. Jumlah 11 pasien
(non infeksi: 6, infeksi: 4, bedah:
1)
09.00- Membuat DPMP
09.30
09.30- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
12.00  DPMP
IGD
12.00- Melakukan perubahan diet dan  Asuhan
Anak
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan Gizi
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.00- Mengikuti Dietetic Meeting
14.30
14.30- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
19. 30
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet IGD  DPMP
08.45 pasien IGD. Jumlah 6 pasien Anak  Asuhan
(non infeksi: 4, infeksi: 2) Gizi
08.45- Membuat DPMP
09.15
09.15- Melakukan ronde dengan DPJP
10.05
10.05- Melakukan asesmen pada pasien
12.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
12.00- Melakukan perubahan diet dan
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
33

ahli gizi di produksi makanan


12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
20. 31
Desember
2021
08.00- Mengecek pasien baru dan diet
09.00 pasien IGD. Jumlah 11 pasien
(non infeksi: 5, infeksi: 6)
09.00- Membuat DPMP
09.30
09.30- Melakukan asesmen pada pasien
11.30 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
11.30- Mengikuti ronde bersama DPJP
 DPMP
12.00 IGD
 Asuhan
12.00- Melakukan perubahan diet dan Anak
Gizi
12.15 koordinasi dengan pramusaji dan
ahli gizi di produksi makanan
12.15- Istirahat
13.15
13.15- Melakukan asesmen pada pasien
15.00 baru, menuliskan kunjungan
awal, care plan, dan edukasi diet
pada pasien
15.00- Menginput pelayanan di EHR
15.30
34

3. Absensi Magang

Gambar 4. Absensi Magang

Anda mungkin juga menyukai