Anda di halaman 1dari 5

RESUME IMUNISASI

OLEH :
AURA PUTRI SALSABILA
214210367
A. PENGERTIAN
Imunisasi: Upaya menimbulkan / meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terkena penyakit tersebut tidak
sakit atau hanya sakit ringan

Vaksin: Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang jika diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu

B. TUJUAN IMUNISASI
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

C. MACAM MACAM IMUNISASI


Imunisasi / vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh orgasnisme alami atau “liar”.
Berikut macam-macam jenis imunisasi :
1. BCG
Perlindungan penyakit TBC (Tuberkolosis), penyebab bakteri Bacilus Calmette
Guerrin, kandungannya adalah Bacilus Calmette Guerrin yang telah dilemahkan.
2. DPT-DT
Perlindungan penyakit difteri (infeksi tenggorokan), pertusis (batuk rejan) dan
tetanus (kaku rahang), penyebab bakteri difteri, pertusis dan tetanus.
3. POLIO
Perlindungan penyakit poliomielitis / polio (lumpuh layu) yang menyebabkan nyeri
otot, lumpuh dan kematian.
4. CAMPAK
Perlindunga penyakit campak/tampek, efek samping yang mungkin terjadi adalah
demam, ruam kulit dan diare.
5. HEPATITIS
Perlindungan penyakit infeksi hati atau kanker hati yang mematikan.

Imunisasi wajib
Imunisasi yang diwajibkan pemerintah untuk seseorang sesuai dengan
kebutuhannya untuk melindunginya dan masyarakat sekitar dari penyakit menular
tertentu

Imunisasi rutin
imunisasi terus menerus dan sesuai jadwal.
1. Imunisasi Dasar
2. Imunisasi Lanjutan
Imunisasi yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang
diberikan kepada anak batita, anak sekolah, WUS termasuk ibu hamil
Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu pelayanan
antenatal.
a. Batita

Umur Jenis Imunisasi
18 bulan DPT – HB - Hib

24 bulan Campak
b. Anak Usia SD

Sasaran Imunisasi Waktu Pelaksanaan


Kelas 1 SD Campak Agustus
DT November
Kelas 2 SD Td November
Kelas 3 SD Td November

c. Imunisasi lanjutan wanita usia subur (WUS)


Status Interval Minimal Masa Perlindungan
 Imunisasi  Pemberian
T 1 - -
T 2 4 minggu setelah T1 3 tahun
T 3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T 4 1 tahun setelah T3 10 tahun
T 5 1 tahun setelah T4 Lebih dari 25 tahun
b. Imunisasi Tambahan
1) Backlog Fighting
Upaya aktif melengkapi imunisasi dasar anak batita, diprioritaskan bagi desa
selama 2 tahun berturut tidak mendapat status UCI (cakupan imunisasi lengkap
<80%)
2) Crash program
Untuk wilayah perlu intervensi cepat mencegah KLB. Kriteria daerah: AKB
akibat PD3i tinggi, infrastruktur kurang, 3 tahun berturut tidak UCI

c. Khusus
Imunisasi meningitis meningokokus
Pencegahan dan profilaksis untuk orang kontak pasien meningitis dan karier.
Untuk orang akan pergi ke daerah endemis, diberikan minimal 30 hari sebelum
berangkat
2) Imunisasi Yelow Fever
Diberikan kepada orang akan berjalan ke daerah endemis minimal 10 hari
sebelum berangkat dan harus diulang setelah 10 tahun kecuali bayi< 9 bulan dan ibu
hamil TM 1
3) Imunisasi rabies
Diberikan secara dini paska gigitan

2. Imunisasi pilihan
a. MMR (measles, mump, rubella)
Diberikan pada usia 12 – 18 bulan, populasi campak dini tinggi usia 9 bulan
b. Haemophillus influenza tipe b (Hib)
Diberikan sejak anak umur 2 bulan, 3 kali dengan interval 2 bulan
c. Vaksin tipoid oral
Diberikan pada usia ≥ 6 tahun
1 Kapsul vaksin dimakan hari ke-1, 3, 5 , satu jam sebelum makan dengan minuman
≤370C
Kapsul ke-4 pada hari ke-7 terutama turis
Imunisasi ulang tiap 5 tahun
d. Vaksin tifoid polisakarida parenteral
Diberikan pada anak usia ≥ 2 tahun, imunisasi ulangan tiap 3 tahun
e. Vaksin Varisela
Diberikan pada anak mulai sekolah (5 tahun)
Anak ≥ 13 tahun dianjurkan 2 kali, interval 4 minggu
Pada riwayat kontak, diberikan dalam 72 jam setelah itu kontak dipisah
f. Vaksin Hepatitis A
Diberikan usia ≥ 2tahun, sebanyak 2 kali, interval 6 – 18 bulan
g. Vaksin influensa
Diberikan pada usia ≥ 8 tahun, 2 kali, interval 4 minggu, ulang tiap tahun
Usia ≥ 9 tahun, 1 kali setahun
Untuk dewasa atau anak gangguan imun diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
h. Vaksin pneumokokus
Diberikan pada bayi umur 2, 4, 6 bulan, diulang umur 12 – 15 bulan
Jika anak usia > 7 bulan:
a) 7- 11 bulan (3 dosis), interval 1-2 (4 minggu, ke-312 bulan)
b) 12 – 23 bulan (2 dosis), interval 2 bulan;
c) >24 bulan – 5 tahun (1 dosis);
d)>5 tahun (1 dosis)
h. Vaksin rotavirus
Diberikan 2 dosis, usia 6-12 minggu, interval 8 minggu
I. Japanese ensephalitis
Diberikan pada anak umur 1-3 tahu, booster 3 tahun kemudian
j. Human Papiloma Virus
Diberikan pada anak perempuan usia ≥10 tahun

Anda mungkin juga menyukai