Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anestesi general merupakan teknik yang paling sering dipilih dalam

melakukan tindakan operasi sebagai salah satu cara penghilang rasa sakit saat

akan menjalani operasi, diikuti dengan hilangnya kesadaran (Keat, et all.,

2013). Dalam berkembangan ilmu pengetahuan ilmu anestesi, teknik TIVA

atau Total Intravenous anesthesia sudah banyak digunakan dengan tujuan

mencapai kondisi anestesi yang imbang melalui penyuntikan obat tunggal

atau kombinasi beberapa macam obat. Adapun beberapa golongan obat yang

dipakai yaitu golongan hipnotik dan sedatif, analgetik opioid, dan pelumpuh

otot (Simanjuntak, Oktaliansah, &Redjeki., 2013).

Pasca operasi, pulih dari anestesi general secara rutin pasien dikelola

di recovery room atau disebut juga Post Anesthesia Care Unit (PACU).

Idealnya adalah bangun dari anestesi secara bertahap, tanpa keluhan dan

mulus dengan pengawasan dan pengelolaan secara ketat sampai dengan

keadaan stabil menurut penilaian aldrete score.Menurut penelitian Sudiono

(2013) bahwa terdapat perbedaan nilai aldrete score pada pasien pasca operasi

dengan anestesi general yang diberi perlakuan latihan fisik yaitu pada menit

ke 5 pasien di recovery room pasien memiliki nilai aldrete score dibawah 8,

pada menit ke 10,15, dan 20 nilai aldrete score berada diatas 8, dan pada

menit ke 25 dan 30 nilai aldrete score berada hampir bernilai 10. Menurut

penelitian Simanjuntak (2013) bahwa rerata waktu pulih sadar pasien dengan

1
2

anestesi general pada pasien fibroadenoma mamae (FAM) dengan TIVA

propofol TCI (target controlled infusion) adalah 8,95 menit dan MCI (manual

controlled infusion) adalah 9,90 menit.

Efek fisiologis yang ditimbulkan tubuh seseorang dalam menjalani

operasi berbeda-beda, tergantung dari kondisi fisik pasien, jenis bedah yang

dilakukan, jenis anestesi yang dipakai, jenis obat yang diberikan, dan juga

banyaknya dosis obat yang diberikan. Semua hal itu dapat berpengaruh

terhadap waktu pulih sadar pasien post operasi. Dalam ilmu keperawatan,

untuk memberikan kenyamanan serta mempercepat pemulihan pasien kita

dapat menerapkan terapi komplementer yaitu terapi musik.

Terapi musik adalah penggunaan musik sebagai peralatan terapis

musik yang memiliki tempo yang berkisar antara 60-80 beats per menit

selaras dengan detak jantung manusia (Suherman, 2010). Penelitian

menunjukkan bahwa musik klasik bermanfaat untuk membuat seseorang

menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa

gembira dan sedih, menurunkan tingkat kecemasan dan melepaskan rasa sakit

dan menurunkan tingkat stress. Hal tersebut terjadi karena adanya penurunan

adrenal corticotropin hormon (ACTH) yang merupakan hormon stress

(Bernatzky et al, 2011).

Dari hasil studi literature, diketahui bahwa sebelumnya pernah

dilakukan penelitian tentang efek terapi baca Al-Quran terhadap waktu

pemulihan pasca operasi dengan anestesi umum oleh Aditama (2008) yang

menghasilkan suatu kesimpulan bahwa dari 20 sampel dengan uji

independent t-Test didapat perbedaan yang signifikan antara pasien yang


3

diberi terapi baca Al-Quran dan yang tidak diberi terapi terhadap waktu

pemulihan pasca operasi dengan nilai probabilitas 0.013. Hasil menujukkan

bahwa pasien dengan terapi baca Al-Quran mengalami pemulihan pasca

operasi lebih cepat dari pasien yang tidak mendapatkan terapi Al-Quran.

Seperti dalam penelitian Park (2010) bahwa musik merupakan

intervensi terhadap lingkungan pasien yang dapat mengurangi agitasi pada

pasien cedera otak traumatis dengan menginduksi kenangan dan emosi

positif. Menurut penelitian Rihiantoro, Nurachmah, dan Hariyati (2013)

bahwa terdapat pengaruh yang bermakna terhadap terjadinya penurunan

indikator status hemodinamika pada pasien koma dengan cidera kepala dan

stroke yang akan membantu stabilitas hemodinamika pasien sekaligus

membantu proses pemulihan pasien.

Di RSUD Sunan Kalijaga Demak dalam proses anestesi

menggunakan banyak metode salah satunya dengan anestesi TIVA. menurut

teori anestesi TIVA membutuhkan waktu pulih sekitar 10-15 menit akan tetapi

dalam kenyataannya sering pasien pulih pada rentang waktu 20-30 menit.

selain itu pada saat ini proses yang berjalan pada pemulihan pasien pasca

operasi dengan cara perlakuan fisik, misalnya dengan mencubit. Sementara

itu sebagian besar pasiennya mayoritas beragama Islam, namun belum pernah

dilakukan penanganan dari sisi aspek spiritual dengan efek terapi musik

religi. Selain itu penelitian ataupun studi mengenai terapi terutama dengan

musik religi terhadap pasien di RSUD Sunan Kalijaga Demak belum pernah

dilakukan.
4

Maka dari itu dari beberapa permasalahan – permasalahan dan latar

belakang tersebut, peneliti sangat tertarik untuk melakukan kajian penelitian

tentang adanya pengaruh akan terapi musik religi terhadap waktu yang

diperlukan untuk pemulihan pasien pasca operasi dengan anestesi TIVA di

Ruang Pemulihan RSUD Sunan Kalijaga Demak

B. RUMUSAN MASALAH

adakah pengaruh terapi musik religi terhadap waktu pemulihan

pasien pasca operasi dengan anestesi TIVA di Ruang Pemulihan RSUD Sunan

Kalijaga Demak?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk bisa mengetahui seberapa besar pengaruh dari efek terapi

musik religi terhadap waktu pemulihan kondisi pasien pasca operasi

dengan anestesi TIVA di Ruang Pemulihan RSUD Sunan Kalijaga Demak.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang meliputi

umur, jenis kelamin dan pendidikan.

b. Untuk mendeskripsikan waktu pemulihan pasien yang diberikan terapi

musik religi.

c. Untuk mendeskripsikan waktu pemulihan anestesi dari responden

yang tidak diberikan terapi musik religi .

d. Untuk menganalisis pengaruh terapi musik religi terhadap waktu

pemulihan pasien anestesi pasca operasi.


5

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi profesi keperawatan

Dapat memberikan masukan secara ilmiah dalam melaksanakan

peran mandirinya dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan,

terutama dalam aspek spiritual dengan pemberian terapi musik religi

terhadap waktu yang diperlukan untuk pemulihan pasien pasca operasi

dengan anestesi TIVA di Ruang Pemulihan RSUD Sunan Kalijaga Demak.

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Sebagai bahan masukan ilmiah dan referensi diskusi tambahan

untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang efektifitas terapi musik

religi terhadap waktu yang diperlukan untuk pemulihan pasien pasca

operasi dengan anestesi TIVA di Ruang Pemulihan RSUD Sunan Kalijaga

Demak.

3. Bagi Peneliti.

Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara komprehensif

khususnya dari aspek spiritualnya.

Anda mungkin juga menyukai