0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi diagnosa keperawatan untuk 5 pasien terkait risiko infeksi, risiko syok, dan hipovolemia
2. Diagnosa mencakup faktor risiko, gejala, tanda, dan intervensi untuk mencegah atau menangani kondisi tersebut
3. Intervensi meliputi observasi, terapi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi diagnosa keperawatan untuk 5 pasien terkait risiko infeksi, risiko syok, dan hipovolemia
2. Diagnosa mencakup faktor risiko, gejala, tanda, dan intervensi untuk mencegah atau menangani kondisi tersebut
3. Intervensi meliputi observasi, terapi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi diagnosa keperawatan untuk 5 pasien terkait risiko infeksi, risiko syok, dan hipovolemia
2. Diagnosa mencakup faktor risiko, gejala, tanda, dan intervensi untuk mencegah atau menangani kondisi tersebut
3. Intervensi meliputi observasi, terapi, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
2. Putri Ratna Widiastuti 3. Putri Engga Dewi 4. Putri Lestari 5. Retno Rahmawati DIAGNOSA KEPERAWATAN (RESIKO INFEKSI) SDKI SLKI SIKI Resiko Infeksi (D0142) Resiko Infeksi Resiko Infeksi Kategori : Lingkungan Luaran utama : Intervensi Utama Subkategori : Keamanan dan Tingkat infeksi 1. Manajemen proteksi Luaran tambahan : imunisasi Definisi Integritas kulit dan /vaksinasi Resiko mengalami peningkatan jaringan 2. Pencegahan terserang organisme patogenik Kontrol Resiko infeksi Faktor Resiko Status Imun Intervensi pendukung Penyakit kronis (mis.diabetes Status Nutrisi 1. Latihan batuk militus ) efektif Efek prosedur invasif 2. Manajemne Malnutrisi lingkungan Peningkatan paparan 3. Manajemen jalan organisme patogen nafas lingkungan 4. Manajemne Ketidak adekuatan nutrisi pertahanan tubuh primer 5. Pemantauan tanda a. Gangguan paristaltik tanda vital b. Kerusakan intregitas kulit Pencegahan infeksi c. Perubahan sekresi PH (I.14539) d. Penurunan kerja siliaris Definisi e. Ketuban pecah lama Mengidenfikasi dan f. Ketuban pecah belum menurunkan resiko waktunya terserang organisme g. Merokok patogenik h. Statis cairan tubuh Tindakan Ketidakadekuatan pertahanan Observasi tubuh sekunder - Monitor tanda dan a) Penurunan hemoglobin gejala infeksi lokal b) Imununosupresi dan sistemik c) Leokopenia Terapeutik d) Supresi respon inflamasi - Batasi jumlah e) Vaksinasi tidak adekuat pengunjung Kondisi Klinis Terkait - Berikan perawatan 1. AIDS kulit pada area edema 2. Luka bakar - Cuci tangan sebelum 3. Penyakit paru obtruktif dan sesudah kontak kronis dengan pasien dan 4. Diabetes militus lingkungan pasien - Pertahankan teknik 5. Tindakan infasif aseptik pada pasien 6. Kondisi penggunaan beresiko tinggi terapi streoid Edukasi 7. Penyalahgunaan obat - Jelaskan tanda 8. Ketuban pecah sebelum dan gejala waktunya - Ajarkan cuci 9. Kanker tangan dengan 10. Gagal ginjal benar 11. Imunosupresi - Ajarkan etika 12. Lymphedema batuk 13. Leukositopenia - Ajarkan 14. Gangguan fungsi hati meningkatkan asupan nutrisi - Ajarkan meningkatakan asupan cairan Kolaborasi - Kolaborasikan pemberian imunisasi jika perlu DIAGNOSA KEPERAWATAN (RISIKO SYOK) SDKI SLKI SIKI Risiko Syok(D0039) Resiko Infeksi Resiko Syok Kategori : Fisiologis Luaran utama : Intervensi Utama Subkategori : Nutrisi/Cairan Tingkat syok 1. Pencegahan syok Definisi Luaran tambahan : Intervensi pendukung Berisiko mengalami ketidakcukupan Keseimbangan 1. Rdukasi Dehidrasi aliran darah ke jaringan tubuh, yang Asam-Basa 2. Edukasi Reaksi dapat mengakibatkan disfungsi Perfusi Perifer Alergi seluler yang mengancam jiwa Respons Alergi 3. Edukasi Terapi Faktor Risiko Sistemik Cairan 1. Hipoksemia Status Cairan 4. Identifikasi Resiko 2. Hipoksia Status Sirkulasi 5. Manajemen Cairan 3. Hipotensi Tingkat infeksi 6. Manajemen 4. Kekurangan volume cairan Hipovolemia 5. Sepsis 7. Manajemen 6. Sindrom respons inflamasi Perdarahan iskemik (systemic Pencegahan Syok inflamatory response (I.02068) syndrome [SIRS]) Definisi Kondisi Klinis Terkait Mengidenfikasi dan 1. Perdarahan menurunkan risiko 2. Trauma multiple terjadinya 3. Pneumuthoraks ketidakmampuan tubuh 4. Infark miokard menyediakan oksigen dan 5. Kardiomiopati nutrien untuk mencukupi 6. Cedera medula spinalis kebutuhan jaringan 7. Anafilaksis Tindakan 8. Sepsis Observasi 9. Koagulasi intraveskuler - Monitor status diseminata kardiopulmonal 10. Sindrom respon inflamasi (frekuensi dan kekuatan sistemik (systemic nadi, frekuensi dan inflamatory response kekuatan nadi, syndrome [SIRS]) frekuensi napas, RD, MAP) - Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD) - Monitor status Cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT) - Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil - Periksa riwayat alergi Terapeutik - Oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94% - Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu - Pasang jalur IV, jika perlu - Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu Edukasi - Jelaskan penyebab/faktor risiko syok - Jelaskan tanda dan gejala awal syok - Anjurkan melapor jika menemukan/meras akan tanda gejala awal syok - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral - Anjurkan menghindari alergen Kolaborasi - Kolaborasikan pemberian IV,jika perlu - Kolaboraikan pemberian tranfusi darah, jika perlu - Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu DIAGNOSA KEPERAWATAN ( HIPOVOLEMIA ) SDKI SLKI SIKI Hipovolemia ( D.0023) Hipovolemia Hipovolemia Katagori fisiologis Luaran utama : Luaran utama : Subkatagori Nutrisi dan Status cairan Manajemen hipovelemia cairan Luaran tambahan Luaran tambahan : Definisi penyembuhan luka Identifikasi resiko Penurunan volume cairan Perfusi parifer Manajemen perdarahan intravaskuler, interstisial, Termogulasi pencegahan syok dan intaseluler Tingkat perdarahan Gejala dan tanda gejala Manajemen hipovolemia Mayor Observasi Ds – Pemeriksaan tanda tanda Do frekuensi nadi gejala hipovolemia meningkat , nadi teraba ( frekuensi nadi meningkat, lemah, tekanan darah nadi teraba lemah, tekanan menurun, tekanan nadi darah menurun, tekanan nadi menyempit menyempit, turgor kulit ) Minor Memonitor input dan output Ds merasa lemah dan cairan mengeluh haus Terapeutik Do pengisian vena menurun, Hitung kebutuhan cairan status mental berubah suhu Edukasi tubuh meningkat Anjurkan memperbanyak Kondisi klinis terkait cairan oral Penyakit addision Kolaborasi Trauma / perdarahan Dengan pembrian cairan intra vena Kolaborasi pemberian produk darah manajemen syok hipovelemia observasi memonitor status oksigen memonitor output dan input cairan terapeutik pertahankan jalan nafas berikan oksigen kolaborasi kolaborasi pemberian cairan infus DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN SDKI SLKI SIKI Risiko ketidakseimbangan Risiko ketidakseimbangan Resiko ketidakseimbangan cairan D.0036 cairan cairan Kategori : fisiologis Luaran utama : Intervensi utama Subkategori : nutrisi/cairan Keseimbangan cairan Pemantauan cairan Definisi (L.03020) (L.03121) Berisiko mengalami Luaran tambahan : Intervensi pendukung penurunan, peningkatan atau Keseimbangan elektrolit Pemantauan hemodinamika percepatan perpindahan cairan Penyembuhan luka invasif (L.02058) dari intravaskuler Status cairan Pemantauan tanda vital Faktor risiko Status nutrisi (L.02060) 1. Prosedur pembedahan Termoregulasi Pencegahan perdarahan mayor Termoregulasi neonatus (L.02067) 2. Trauma/perdarahan Tingkat infeksi tingkat mual 3. Luka bakar Pemantauan cairan 4. Aferesis Keseimbangan cairan Definisi 5. Asites Ekulibrium antara volume Mengumpulkan dan 6. Obstruksi intestinal cairan diruang intraseluler menganalisis data terkait 7. Peradangan pankreas dan ekstraseluler tubuh pengaturan keseimbangan 8. Penyakit ginjal dan Ekspektasi meningkat cairan kelenjar Kriteria hasil Tindakan 9. Disfungsi intestinal Tekanan darah Observasi Kondisi klinis terkait Denyut nadi radial Monitor frekuensi dan 1. Prosedur pembedahan Tekanan arteri rata rata kekuatan nadi mayor Membran mukosa Monitor frekuensi napas 2. Penyakit ginjal dan Turgor kulit Monitor tekanan darah kelenjar Skor Identifikasi tanda tanda 3. Perdarahan 1 : memburuk hipovolemia 4. Luka bakar 2: cukup memburuk Identifikasi tanda tanda 3: sedang hipervolemia 4: cukup membaik Identifikasi faktor risiko 5: membaik ketidakseimbangan cairan Terapeutik Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi Informasikan hasil pemantauan DIAGNOSA KEPERAWATAN (RISIKO HIPOTERMIA PERIOPERATIF) SDKI SLKI SIKI Risiko Hipotermia Perioperatif Resiko Hipotermia Risiko Hipotermia (D.0141) Perioperatif: Perioperatif: Kategori : Lingkungan Luaran utama : Intervensi Utama: Subkategori: Keamanan Dan Termogulasi (L.14134) 1. Manangemen Proteksi - Menggigil menurun Hipotermia (I.14507) Definisi : - Pucat menurun 2. Pemantauan Berisiko mengalami penurunan suhu - Suhu tubuh membaik Hemodinamik Invasif tubuh dibawah 360c secara tiba-tiba - Suhu Kulit membaik (I.02058) yang terjadi satu jam sebelum Luaran Tambahan: Intervensi Pendukung: pembedahan hingga 24 jam setelah 1. Kontrol resiko 1. Manajemen syok pembedahan. (L.14128) (I.20048)) Faktor Risiko : 2. Pemulihan pascabedah 2. Induksi 1. Prosedur pembedahan. (L.14129) Hipotermia(I.14503) 2. Kombinasi anastesi regional 3. Perfusi perifer 3. Pemantauan tanda dan umum. (L.02011) vital(I.06020) 3. Skor American Society of 4. Status kenyamanan 4. Pendampingan (L.08064) pembedahan (I.14546) Anestesiologist (ASA) >1. 5. Tingkat cidera 5. Regulasi temperature 4. Suhu pra-operasi rendah (L.14136) (I.14578) (<36’C). 5. Berat badan rendah. Managemen Hipotermia 6. Neuropati diabetik. (I.14507): 7. Komplikasi kardiovaskuler. Observasi 8. Suhu lingkungan rendah. - monitor suhu tubuh identifikasi penyebab 9. Transfer panas (mis. volume hipotermia (misalnya tinggi infus yang tidak terpapar suhu dihangatkan, irigasi >2 liter lingkungan yang yang tidak dihangatkan). rendah, pakaian tipis, Kondisi Klinis Terkait: kerusakan Tindakan Pembedahan hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan) - monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (Hipotermia ringan : takipnea, disartria, mengigil, hipertensi, dluresia; Hipotermia sedang : aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun; hipotermia berat : oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam – basa abnormal) Terapeutik - Sediakan lingkungan yang hangat (misalnya atur suhu ruangan, inkubator) - Ganti pakaian atau linen yang basah - Lakukan pengahangat pasif (misalnya selimut, penutup kepala, pakaian tebal) - Lakukan pengahangat aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol hangat, selimut hangat, perawatan metode kangguru) - Lakukan pengahangatan aktif internal (mis. infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat) Edukasi - Anjurkan makan dan minum hangat