Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

RENCANA KEPERAWATAN BERDASARKAN


DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, DAN SIKI)

Mata Kuliah: Keperawatan Kritis


Dosen Pengampu: Bapak Supirno, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh:
NUR FAJRIN
NIM. PO7120323135

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI D4 RPL AHLI JENJANG KEPERAWATAN POSO
TAHUN 2024
A. TUGAS
Buatlah rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan dengan
memenuhi unsur OTEK (Observasi, Terapeutik, Edukasi, dan Kolaborasi):

1. Infeksi, Risiko Tinggi terhadap (sepsis)


2. Kurang Pengatahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan
3. Nutrisi, Perubahan: Kurang dari kebutuhan tubuh
4. Kekurangan volume cairan
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Risiko Infeksi (D.0142)

No SDKI SLKI SIKI


1 RISIKO INFEKSI (D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) 1. Pencegahan Infeksi
Definisi: mengidentifikasi dan menurunkan resiko terserang
Kategori: lingkungan Definisi organisme patogenik
Derajat infeksi berdasarkan
Subkategori: keamanan dan proteksi observasi atau sumber Tindakan:
informasi. Observasi
Definisi: a. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Beresiko mengalami peningkatan terserang Kriteria Hasil
organisme patogenik 1. Kebersihan tangan Terapeutik
meningkat a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
Faktor resiko 2. Kebersihan badan lingkungan pasien
1. Penyakit kronis (mis. Diabetes mellitus) meningkat b. Pertahankan tehnik aseptik pada pasien beresiko tinggi
2. Efek prosedur infasif 3. Nafsu makan
3. Malnutrisi meningkat Edukasi
4. Peningkatan paparan organisme patogen 4. Demam menurun a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
lingkungan 5. Kemerahan menurun b. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
5. Ketidak adekuatan pertahanan tubuh 6. Nyeri menurun
primer: 7. Bengkak menurun Kolaborasi
a. Gangguan peristaltik 8. Vesikel menurun Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
b. Kerusakan integritas kulit 9. Cairan berbau busuk
c. Perubahan sekresi pH menurun 2. Dukungan Perawatan Diri: Mandi
d. Penurunan kerja siliaris 10. Sputum berwarna hijau Definisi: Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
e. Ketuban pecah lama menurun
f. Ketuban pecah sebelum waktunnya 11. Drainase purulent Tindakan:
g. Merokok menurun Observasi
h. Status cairan tubuh 12. Piuna menurun a. Monitor kebersihan tubuh (mis. Rambut, mulut, kulit dan
6. Ketidak adekuatan pertahanan tubuh 13. Periode malaise kuku)
sekunder: menurun Terapeutik
a. Penurunan Hb 14. Periode menggil a. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
b. Imununosupresi menurun
c. Leukopenia 15. Lelargi menurun
d. Supresi respon inflamasi 16. Gangguan kognitif Edukasi
e. Vaksinisasi tidak adekuat menurun a. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap
17. Kadar sel darah putih kesehatan.
Kondisi klinis terkait membaik
1. AIDS 18. Kultur darah membaik Kolaborasi
2. Luka bakar 19. Kultur urine membaik Tidak tersedia.
3. Penyakit paru obstruktif kronik 20. Kultur sputum
4. Diabetes mellitus membaik 3. Manajemen Lingkungan Definisi:
5. Tindakan infasif 21. Kultur area luka Definisi: Memfasilitasi dan mengelola lingkungan untuk
6. Kondisi penggunaan terapi steroid membaik mendapatkan manfaat terapeutik, stimus sensorik, dan
7. Penyalahgunaan obat 22. Kultur feses membaik kesejahteraan psikologis.
8. Ketuban pecah sebelum waktunya
9. Kanker Tindakan:
10. Leukimia Observasi
11. Imunosupresi a. Indetifiksi keamanan dan kenyaman lingkungan
12. Lymphedema
13. Leukositopenia Terapeutik
14. Gangguan fungsi hati a. Atur posisi furniture dengan rapi dan terjangkau.

Edukasi
a. Ajarkan pasien dan keluarga/pengunjung tentang upaya
pencegahan

Kolaborasi
Tidak tersedia

4. Manajemen Nutrisi
Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang
seimbang.

Tindakan:
Observasi
a. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

Terapeutik
a. Lakukan Oral hygiene sebelum makan, Jika perlu
Edukasi
a. Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik, jika perlu.

5. Manajemen Medikasi
Observasi
a. Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
b. Identifikasi masa kadaluarsa obat
c. Identifikasi pengetahuan dan kemampuan menjalani program
pengobatan
d. Monitor keefektifan dan efek samping pemberian obat
e. Monitor tanda dan gejala keracunan obat
f. Monitor darah serum (mis. elektrolit, protombin) jika perlu
g. Monitor kepatuhan menjalani program pengobatan

Terapeutik
a. Fasilitasi perubahan program pengobatan, jika perlu
b. Sediakan sumber informasi program pengobatan secara visual
dan tertulis
c. Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola
hidup akibat program pengobatan

Edukasi
a. Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat (dosis,
penyimpanan, rute dan waktu pemberian)
b. Ajarkan cara menangani atau mengurangi efek samping , jika
terjadi
c. Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek
samping obat
2. Defisit Pengetahuan (D.0111)

No SDKI SLKI SIKI

2 DEFISIT PENGETAHUAN (D. 0111) Tingkat pengetahuan (L.12111) 1. Edukasi Kesehatan


Definisi:
Kategori: perilaku Definisi Mengajarkan pengelolaan faktor resiko penyakit
Kecukupan informasi kognitif yang dan perilaku hidup bersih serta sehat
Subkategori : penyuluhan dan pembelajaran berkaitan dengan topik tertentu.
Tindakan:
Definisi: ketiadaan atau kurangnya informasi Kriteria Hasil Observasi
kognif yang berkaitan dengan topik tertentu 1. Perilaku sesuai anjuran meningkat a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
2. Verbalisasi minat dalam belajar menerima informasi
Penyebab: meningkat b. Identifikasi faktor faktor yang dapat
1. Keteratasan kognitif 3. Kemampuan menjelskan meningkatkan dan menurunkan motivasi
2. Gangguan fungsi kognitif pengetahuan tentang suatu topik perilaku hidup bersih dan sehat
3. Kekeliruan mengikuti anjuran meningkat
4. Kurang terpapar informasi 4. Kemampuan menggambarkan Terapeutik
5. Kurang minat dalam belajar pengalaman sebelum yang sesuai a. Sediakan materi dan media pendidikan
6. Kurang mampu mengingat dengan topik meningkat kesehatan
7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan b. Berikan kesempatan untuk bertanya
meningkat
Gejala dan tanda mayor: 6. Pertanyaan tentang masalah yang Edukasi
Subjektif dihadapi menurun a. Jelaskan faktor resiko yang dapat
1. Menanyakan masalah yang dihadapi 7. Persepsi yang keliru terhadap mempengaruhi kesehatan
masalah b. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Objektif 8. Menjalani pemeriksaan yang tidak
1. Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran tepat menurun Kolaborasi
2. Menunjukan presepsi yang keliru terhadap 9. Perilaku membaik Tidak tersedia
masalah
2. Bimbingan Sistem Kesehatan
Gejala dan tanda minor: Definisi: Mengidentifikasi dan mengembangkan
Subektif kemampuan utnuk mengatasi masalah kesehatan.
tidak tersedia
Objektif Tindakan:
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat Observasi
2. Menu jukan perilaku berlebihan (mis. Apatis, a. Identifikasi masalah kesehatan individu,
bermusughan, adikasi dan histerria) keluarga dan masyarakat.

Kondisi klinis terkait: Terapeutik


1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien a. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan.
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis Edukasi
a. Bimbing untuk bertanggung jawab
mengidentifikasi dan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah kesehatan
secara mandiri.

Kolaborasi
Tidak tersedia

3. Edukasi Manajemen Stress


Definisi: Mengajarkan pasien untuk
mengidentifikasi dan mengelola stres akibat
perubahan pola hidup sehari-hari.

Tindakan:
Observasi
a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi

Terapeutik
a. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan

Edukasi
a. Jelaskan teknik relaksasi
b. Ajarkan latihan asertif
Kolaborasi
Tidak tersedia

4. Edukasi Latihan Fisik


Definisi: Mengajarkan aktivitas fisik reguler
untuk mempertahankan dan meningkatkan
kebugaran dan kesehatan.

Tindakan:
Observasi
a. Identifkasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi.

Terapeutik
a. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan

Edukasi
a. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek
fisiologis olahraga.

Kolaborasi
Tidak tersedia.
3. Defisit Nutrisi (D.0019)

No SDKI SLKI SIKI

3 DEFISIT NUTRISI (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) 1. Menejemen nutrisi


Definisi: Mengidentifikasi dan mengelolah
Kategori: Fisiologis Definisi: asupann nutrisi yang seimbang
Keadekuatan asupan nutrisi untuk
Subkategori: Nutrisi dan Cairan memenuhi kebutuhan metabolism Tindakan:
Observasi
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk Kriteria hasil: a. Identifikasi status nutrisi
memenuhi kebutuhan metabolisme. 1. Porsi makanan yang dihabiskan b. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
meningkat c. Identifikasi makanan yang di sukai
Penyebab: 2. Kekuatan otot pengunyah meningkat d. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
1. kurangnya asupan makanan 3. Kekuatan otot menelan meningkat nutrient
2. Ketidakmampuan menelan makanan 4. Serum albumin meningkat e. Identifikasi perlunya pengguanaan selang
3. Ketidakmampuan mencerna makanan 5. Verbalisasi keinginan untuk nasogastric
4. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient meningkatkan nutrisi meningkat f. Monitor asupan makanan
5. Peningkatan kebutuhan metabolism 6. pengetahuan tentang pilihan makana g. Monitor berat badan
6. Faktor ekonomi (mis, financial tidak yang sehat meningkat h. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
mencukupi) 7. Pengetahuan tentang pilihan
7. Faktor psikologis (mis. Stress, keengganan minuman yang sehat meningkat Terapeutik:
untuk makan) 8. Pengetahuan tentang standar asupan a. Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika
nutrisi yang tepat meningkat perlu
Gejala dan Tanda Mayor: 9. Penyiapan dari penyimpanan b. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis,
Subjektif makanan yang aman meningkat piramida makanan)
Tidak tersedia 10. Penyiapan dari penyimpanan c. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
minuman yang aman meningkat yang sesuai
Objektif 11. Sikap terhadap makanan/minumam d. Berikan makana tinggi serat utuk mencegah
1. Berat badan menurun minimal 10% di bawah sesuai dengan tujuan kesehatan konstipasi
rentang ideal meningkat e. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
12. Perasaan cepat kenyang menurun protein
Gejala dan Tanda Minor: 13. Sariawan menurun f. Berikan suplemen makanan , jika perlu
Subjektif 14. Rambut rontok menurun g. Hentikan pe,berian makan melalui selang
1. Cepat kenyang setelah makan 15. Diare menurun nasogatrik, jika asupan oral dapat di toleransi
2. Kram/nyeri abdomen 16. Berat badan membaik
3. Nafsu makan menurun 17. Indeks Massa Tubuh (IMT) Edukasi:
Objektif membaik a. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
1. Bising usus hiperaktif 18. Frekuensi makanan membaik b. Ajarkan diet yang diprogramkan
2. Otot pengunya lemah 19. Nafsu makan membaik
3. Otot menelan lemah 20. Bising usus membaik Kolaborasi:
4. Membran mukosa pucat 21. Tebal lipatan kulit trisep membaik a. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
5. Sariawan 22. Membrane mukosa membaik makan (mis. pereda nyeri, antiemetic), jika
6. Serum albumin turun perlu
7. Rambut rontok berlebihan b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
8. Diare menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang di butuhkan, jika perlu
Kondisi klinik terkait:
1. stoke
2. parkinsom
3. mobius syndrome
4. cerebral palsy
5. cleft lip
6. cleft palate
7. amyotropic
8. Infeksi
9. AIDS
4. Risiko Ketidakseimbangan Cairan (D.0036)

No SDKI SLKI SIKI

4 RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN Keseimbangan cairan (L.03020) 1. Manajemen Cairan (I.03098)


(D.0036) Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola
Definisi: keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi
Kategori: Fisiologi Ekuilibrium antara volume cairan di akibat ketidakseimbangan cairan
ruang intraseluler dan ekstraselular
Subkategori: Nutrisi/Cairan
tubuh. Tindakan:
Observasi
Definisi:
Kriteria hasil: a. Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi
Berisiko mengalami penurunan,peningkatan atau
1. Asupan cairan meningkat nadi,kekuatan nadi,akral,pengisian
percepatan perpindahan cairan dari intravaskuler,
2. Haluaran urin meningkat kapiler,kelembapan mukosa,turgor
interstisial atau intraselular
3. Kelembaban membrane mukosa kulit,tekanan darah)
meningkat b. Monitor berat badan harian
Faktor risiko:
4. Asupan makanan meningkat c. Monitor berat badan sebelum dan sesudah
1. Prosedur pembedahan mayor
5. Edema menurun dialisis
2. Trauma/perdarahan
6. Dehidrasi menurun d. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
3. Luka bakar
7. Asites menurun (mis. hematokrit,Na, K, Cl, berat jenis urine,
4. Aferesis
8. Konfusi menurun BUN)
5. Asites
9. Tekanan darah membaik e. Monitor status hemodinamik (mis. MAP,
6. Obstruksi intestinal
10. Denyut nadi radial membaik CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
7. Peradangan pankreas
11. Tekanan arteri rata-rata membaik
8. Penyakit ginjal dan kelenjar
12. Membrane mukosa membaik Terapeutik
9. Disfungsi intestinal
13. Mata cekung membaik a. Catat intake-output dan hitung balans cairan
14. Turgor kulit membaik 24 jam
Kondisi klinis terkait:
15. Berat badan membaik b. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
1. Prosedur pembedahan mayor
c. Berikan cairan intravena,jika perlu
2. Penyakit ginjal dan kelenjar
3. Perdarahan
Kolaborasi
4. Luka bakar
a. Kolaborasi pemberian diuretic,j ika perlu.
2. Pemantauan Cairan (I.03121)
Definisi: Mengumpulkan dan menganalisis data
terkait pengaturan keseimbangan cairan.

Tindakan:
Observasi
a. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
b. Monitor frekuensi napas
c. Monitor berat badan

d. Monitor tekanan darah


e. Monitor waktu pengisian kapiler
f. Monitor elastisitas atau turgor kulit
g. Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
h. Monitor kadar albumin dan protein total
i. Monitor hasil pemeriksaan serum
(mis.osmolaritas serum, hematocrit,
natrium, kalium, BUN)
j. Monitor intake dan output cairan
k. Identifikasi tanda-tanda hypovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, kering, volume urine menurun,
hemtokrit meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urine meningkat, berat badan
menurun dalam waktu singkat)
l. Identifikasi tanda-tanda hypervolemia (mis.
dispnea, edema perifer, edema anasarka,
JVP meningkat, CVP meningkat, reflek
hepatojugular positif, berat badan menurun
dalam waktu singkat)
m. Identifikasi factor resiko ketidakseimbangan
cairan (mis. prosedur pembenahan mayor,
trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal, peradangan
pancreaspenyakit ginjal dan kelenjar,
disfungsi intestinal)
Terapeutik
a. Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien

Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu,
c. Dokumentasikan hasil pemantauan
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

Anda mungkin juga menyukai