Oleh :
NI LUH NILAM SHANTI CAHYANI
(P07120215033)
DIV-KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2015/2016
C. Pohon masalah
Penyakit non kronis.
Ketidakseimbangan metabolisme.
Meningkatkan respon inflamasi.
RESIKO INFEKSI
Infeksi
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hematologi
Yaitu pemeriksaan blood cell count dan pemeriksaan laju endap darah (ESR).
Pemeriksaan blood cell count meliputi pemeriksaan konsentrasi hemoglobin.
2. Urinalis
Dilakukan dengan pemeriksaan fisik (meliputi pemeriksaan warna, kekeruhan, berat
jenis, volume). Pemeriksaan kimiawi (meliputi pemeriksaan specific gravity, pH,
blood leukocyte esterase, nitrit, protein, glukosa, keton, bilirubin dan urobilirubin).
Pemeriksaan mikroskopik (white blood cells, red blood cells, dan bakteri).
3. Fekal examination
Meliputi beberapa pemeriksaan antara lain:
a. Pemeriksaan makroskopik meliputi warna, konsistensi dan bentuk.
b. Pemeriksaan mikroskopik meliputi adanya tropozoit, telur parasit maupun telur
cacing, leukosit dan lemak.
E. Penatalaksanaa Medis
1. Aseptik
Tindakan yang dilakukan pelayanan kesehatan. Istilah ini dipakai untuk
menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme kedalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
infeksi.
2. Aniseptik
Upaya pencegahan infeksi dangancara membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lain.
3. Dekontaminasi
Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan
secara aman.
4. Pencucian
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme dari benda mati.
5. Sterilisasi
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme termasuk bakteri endospora dari
benda mati.
6. Desinfeksi
Tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme penyebab
penyakit dari benda mati.
F. Pengkajian keperawatan
1. Riwayat keperawtan
Selama pengkajian riwayat keperawatan, perawat mengkaji:
a. tingkat risiko klien terkena infeksi.
b. Semua keluhan klien mengenai adanya infeksi.
2. Pengkajian fisik
Pada umumnya , kulit dan membran mukosa terlibat dalam proses infeksi lokal, yang
mengakibatkan:
a. Pembengkakan lokal
b. Kemerahan lokal
c. Nyeri atau nyeri tekan saat palpasi atau saat digerakkan
d. Terasa panas pada daerah infeksi
e. Kehilangan fungsi pada bagian tubuh yang terkena infeksi.
3. Data laboratorium
Data laboratorium yang mengidikasikan adanya infeksi mencangkup:
a. Peningkatan leukosit
b. Peningkatan laju endap darah
c. Kultur urine/darah/sputum/drainase lainnya terdapat mikroorganisme patogen.
G. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko infeksi berhubungan dengan melemahnya daya tahan hospes sekunder
2. Risiko infeksi berhubungan dengan gangguan sirkulasi sekunder
3. Risiko infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder
4. Risiko infeksi berhubungan dengan dengan agen yang menular
5. Risiko berhubungn dengan peningkatan kerentanan sekunder akibat kurangnya
imunisasi.
H. Rencana Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA